• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAJUAN HIPOTESIS

Bagan 2.3 Alur Kerangka Berpikir Masalah Pembelajaran IPA

B. Analisis dan Interpretasi Data

Berdasarkan uji persyaratan analisis data, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian. Uji persyaratan analisis yang perlu dipenuhi adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Beberapa hasil uji prasyarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Hasil uji normalitas

Hasil uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Data dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu data pretest dan posttest.

1) Hasil uji normalitas pretest eksperimen dan kontrol

Dari hasil pengujian eksperimen diperoleh nilai Lhitung = 0,017 dan untuk kelompok kontrol diperoleh Lhitung = 0,080. Dari tabel harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 23 maka didapat harga Ltabel = 0,190 dengan kriteria:

Lhitung ≤ Ltabel : data terdistribusi normal Lhitung ˃ Ltabel : data tidak terdistribusi normal

Hasil pengujian normalitas pretest eksperimen dan kontrol, dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol

Data Eksperimen Kontrol

N 23 23

Lhitung 0,017 0,080

Ltabel 0,190 0,190

Kesimpulan Berdistribusi normal Berdistribusi normal

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung ≤ Ltabel.

2) Hasil uji normalitas posttest eksperimen dan kontrol

Dari hasil pengujian eksperimen diperoleh nilai Lhitung = 0,044 dan untuk kelompok kontrol diperoleh Lhitung = 0,055. Dari tabel harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 23 maka didapat harga Ltabel = 0,190 dengan kriteria:

Lhitung ≤ Ltabel : data berdistribusi normal Lhitung ˃ Ltabel : data tidak berdistribusi normal

Hasil pengujian normalitas posttest eksperimen dan kontrol, dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Data Eksperimen Kontrol

N 23 23

Lhitung 0,044 0,055

Ltabel 0,149 0,149

Kesimpulan Berdistribusi normal Berdistribusi normal

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung

≤ Ltabel.

b. Hasil uji homogenitas

Hasil uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Data dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu data pretest dan posttest.

1) Hasil uji homogenitas pretest

Dari hasil pengujian homogenitas pretest, diperoleh nilai Fhitung = 0.96 sedangkan nilai Ftabel = 2.04 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan jumlah siswa sebanyak 23, sehingga berdasarkan hasil tersebut, dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen.

2) Hasil uji homogenitas posttest

Dari hasil pengujian homogenitas posttest, diperoleh nilai Fhitung = 0,49 sedangkan nilai Ftabel = 2.04 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan jumlah siswa sebanyak 23, sehingga berdasarkan hasil tersebut, dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen.

Hasil uji homogenitas, peneliti sajikan dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Eksperimen dan Kontrol

Data Pretest Posttest

n data 23 23

S2Eksperim en 233,6484 134.6881

S2Kontrol 241,966 273.8185

FHitung 0,96 0,49

FTabel 2,04 2,04

Kesimpulan Homogen Homogen

Berdasarkan hasil dari variansi kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol memiliki kriteria yang berbeda, maka dari pengujian kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yang diuji adalah berasal dari kelompok yang homogen.

2. Hasil Uji Hipotesis

Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu pengujian hipotesis: a. Hipotesa statistic

Hipotesa statistik pada hasil penelitian ini adalah: Ho : µA ≤ µB

Ha : µA ˃ µB

Ho : Tolak Ho karena µA ˃ µB (76,08 ˃ 56,08)

Ha : Terima Ha atau tolak Ho karena µA ˃ µB (76,08 ˃ 56,08)

Maka berdasarkan hipotesa statistik tersebut, dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.

Uji signifikansi dengan t-test (uji-t)

Analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian dilakukan dengan uji-t pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Berikut adalah hasil uji hipotesis yang disajikan dalam bentuk tabel.

4.7 Tabel Uji Hipotesis Pretest Posttest

Statistik Pretest Postest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N 23 23 23 23

S2 244,26 252,96 140,81 286,26

Sgab 15,76 14,61

t hitung -1,26 4,65

t table 1,68 1,68

Keputusan Tidak terdapat perbedaan Terdapat perbedaan

b. Kriteria

Kriteria penerimaan atau penolakan Ho adalah:

1)Jika thitung > ttabel maka tolak Ho dan Ha diterima 2)Jika thitung < ttabel maka terima Ho dan Ha ditolak 3)Jika thitung > -ttabel maka tolak Ho dan Ha diterima 4)Jika -thitung > ttabel maka terima Ho dan Ha ditolak

Dari tabel 4.4, pada nilai prettest menunjukan bahwa thitung < ttabel yaitu -1,26 < 1,68 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatife (Ha) ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan antara hasil prettest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.

Berdasarkan kriteria penerimaan atau penolakan Ho dan data hasil penelitian, maka kriteria hasil penelitian ini termasuk kriteria nomor 1 yaitu thitung > ttabel (4,65 > 1,68) maka tolak Ho dan Ha diterima, dan dapat dirumuskan suatu kesimpulan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Model (Children Learning in Science) dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada konsep benda dan sifatnya.

3. Hasil Uji N-Gain

Dalam penelitian ini juga menggunakan uji n-gain, untuk melihat selisih antara hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional. Untuk uji n-gain digunakan rumus

normalized gain.

Perolehan nilai rata-rata uji Normal Gain secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.8 Hasil N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Normal Gain

Eksperimen Kontrol N 23 23 N-gain-tinggi 6 0 N-gain-sedang 16 12 N-gain-rendah 1 11 0,564 0,164

Dari tabel 4.6 diatas , menunjukan bahwa rata-rata nilai N-Gain kelas eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata nilai N-Gain kelas kontrol. dengan rata-rata nilai Gain kelas kontrol 1,64. Sedangkan perolehan nilai rata-rata N-Gain yang berhasil dicapai kelas eksperimen adalah 0,564. Dari hasil ini maka dapat dilihat bahwa perolehan selisih nilai pretest dan posttest kelas eksperimen lebih besar dari perolehan selisih nilai pretest dan posttest pada kelas kontrol.

Siswa yang memperoleh g-tinggi pada kelas eksperimen lebih banyak, yaitu 26%, sedangkan pada kelas kontrol 0%. Begitu pula dengan siswa yang memperoleh g-sedang pada kelas eksperimen, yaitu 69%, sedangkan pada kelas kontrol 52%. Pada kelas eksperimen terdapat 4% siswa mendapat g-rendah, sedangkan di kelas kontrol 47 %.