• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis jenis teknik penerjemahan dan sub-sub teknik yang masuk kategori problematika leksikal

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis jenis teknik penerjemahan dan sub-sub teknik yang masuk kategori problematika leksikal

Sebagaimana telah disebutkan pada bagian deskripsi data, terdapat 48 data yang masuk dalam kategori problematika leksikal. Ke-48 data tersebut diterjemahkan dengan 3 jenis teknik penerjemahan yaitu addition dengan jumlah 34 data, alteration dengan jumlah 7 data dan omission dengan jumlah 7 data.

Adapun bentuk-bentuk dari teknik addition yaitu penjelasan tambahan berupa grafis (gambar) sejumlah 18 data, amplifikasi sejumlah 5 data, penerjemahan deskriptif sejumlah 4 data, membuat usulan alternatif terjemahan sejumlah 5 data, dan eksegese ayat sejumlah 2 data.

Generalisasi merupakan bentuk dari teknik alteration dengan jumlah 7 data dan materi bahasa sumber yang tidak semuanya diterjemahkan merupakan bentuk dari teknik omission dengan jumlah 7 data. Ke-48 data tersebut dapat di bahas menjadi seperti berikut :

a. Teknik penerjemahan addition dalam bentuk penjelasan tambahan berupa grafis (gambar) dalam bahasa sasaran

Penjelasan tambahan dalam bentuk gambar (grafis) maupun fungsinya menjadi salah satu teknik penerjemahan yang diusulkan oleh Hoed (2006) dan Molina & Albir (2002) yang keduanya sama-sama menyatakan bahwa penjelasan tambahan diperlukan dalam Bsa agar suatu konsep Bsu lebih mudah dipahami.

Penjelasan tambahan dapat berupa grafis (gambar) maupun non grafis (kalimat-kalimat). Bentuk penjelasan tambahan dalam problematika leksikal

yaitu penjelasan tambahan grafis sejumlah 18 data seperti disebutkan dalam deskripsi data. Terjemahan dengan menggunakan teknik penerjemahan addition dalam bentuk penjelasan tambahan grafis (gambar) dalam bahasa sasaran dapat dilihat pada terjemahan berikut :

01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/11:4

Bsu : The two olive trees: the way in which this is stated makes it clear that it refers to Zechariah 4:1-14, where the olive trees, on either side of the lamp stands, are the two men chosen and anointed by God to serve him, the Lord of the whole earth. Where olive trees are unknown, some decisions must be made about how to represent olive trees, olives, and olive oil, all of which appear frequently in the Bible. Because of the importance of the olive tree in the Palestinian cultures, it will be well for the translators in cultures where these trees are unknown to say something like ‘tree named olive”.

Bsa : Kedua pohon zaitun menunjukkan cara penyampaian bagian ini yang memiliki hubungan dengan Zakharia 4:1-14 yang mengatakan bahwa kedua pohon zaitun yang berada di sebelah kanan dan kiri kaki lampu, adalah dua orang yang dipilih oleh Allah untuk melayani-Nya. Di Palestina pohon zaitun sangat penting. Hal ini dinyatakan dengan sering munculnya kata pohon zaitun, buah zaitun, maupun minyak zaitun dalam Alkitab. Oleh karena itu, penerjemah harus mencari ungkapan yang cocok untuk menerjemahkannya. Buah zaitun yang masak kira-kira mengandung 30 % minyak. Itulah sebabnya dalam bahasa Ibrani, pohon zaitun juga disebut dengan pohon minyak atau pohon gemuk, karena pohon zaitun merupakan salah satu sumber minyak orang Palestina. Jadi penerjemah boleh memakai istilah pohon minyak zaitun atau pohon minyak. Dalam bahasa yang tidak mengenal pohon zaitun, hendaknya dicantumkan gambar pohon zaitun di dekat ayat ini dan keterangannya dalam kamus Alkitab.

Gambar 5 : Pohon Zaitun dan buahnya

Dari terjemahan tersebut, secara makna konsep pohon zaitun sudah tersampaikan dalam bahasa sasaran. Namun adaptor menggunakan teknik penjelasan tambahan berupa grafis (gambar) dengan cara memberikan gambar pohon zaitun dalam bahasa sasaran untuk memperjelas konsep pohon zaitun. Pemberian penjelasan tambahan berupa gambar sangat membantu pemahaman pembaca terhadap suatu konsep tertentu.

Terjemahan dengan dibantu oleh penjelasan tambahan berupa grafis (gambar) dalam bahasa sasaran sejumlah 18 data dengan nomor kode data sebagai berikut :

Tabel 3 : Penjelasan Tambahan Grafis

No Kode 1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/11:4 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/1:13 3 03/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/1:4-5a 4 04/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/4:6b-7 5 05/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/5:1 6 06/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/5:8 7 07/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/6:5 8 08/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/8:2 9 09/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/9:3

10 10/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/9:9 11 11/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/9:13 12 12/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/11:1 13 13/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/11:2 14 14/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/13:2 15 15/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/13:3 16 16/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/14:18 17 17/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/14:19 18 18/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/Gra/16:13

b. Teknik penerjemahan addition dalam bentuk amplifikasi

Amplifikasi menjadi salah satu teknik penerjemahan yang diusulkan oleh Molina & Albir (2002) dari 18 teknik yang ada dan cara yang digunakan dalam teknik ini adalah mengungkapkan detail pesan secara eksplisit atau memparafrasekan suatu informasi yang implisit dari Bsu ke dalam Bsa. Terjemahan dengan menggunakan teknik addition dalam bentuk amplifikasi dapat dilihat pada contoh berikut :

01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Amp/11:4

Bsu : The two olive trees: the way in which this is stated makes it clear that it refers to Zechariah 4:1-14, where the olive trees, on either side of the lamp stands, are the two men chosen and anointed by God to serve him, the Lord of the whole earth. Where olive trees are unknown, some decisions must be made about how to represent olive trees, olives, and olive oil, all of which appear frequently in the Bible. Because of the importance of the olive tree in

the Palestinian cultures, it will be well for the translators in cultures where

these trees are unknown to say something like ‘tree named olive”.

Bsa : Kedua pohon zaitun menunjukkan cara penyampaian bagian ini yang memiliki hubungan dengan Zakharia 4:1-14 yang mengatakan bahwa kedua pohon zaitun yang berada di sebelah kanan dan kiri kaki lampu, adalah dua orang yang dipilih oleh Allah untuk melayani-Nya. Di Palestina pohon zaitun sangat penting. Hal ini dinyatakan dengan sering munculnya kata pohon zaitun, buah zaitun, maupun minyak zaitun dalam Alkitab. Oleh karena itu, penerjemah harus mencari ungkapan yang cocok untuk menerjemahkannya. Buah zaitun yang masak kira-kira mengandung 30 % minyak. Itulah

sebabnya dalam bahasa Ibrani, pohon zaitun juga disebut dengan pohon minyak atau pohon gemuk, karena pohon zaitun merupakan salah satu sumber minyak orang Palestina. Jadi penerjemah boleh memakai istilah pohon minyak zaitun atau pohon minyak.

Dari contoh terjemahan tersebut, pohon zaitun dalam bahasa sumber hanya dijelaskan secara implisit. Oleh karena itu, adaptor mengungkapkan secara detail informasi mengenai pohon zaitun secara eksplisit dalam bahasa sasaran. Dalam contoh di atas, kalimat yang dicetak tebal merupakan amplifikasi adaptor yang tidak ada dalam bahasa sumber.

Terjemahan dengan teknik addition dalam bentuk amplifikasi sejumlah 5 data dengan nomor kode sebagai berikut :

Tabel 4 : Penjelasan Tambahan Non Grafis Bentuk Amplifikasi

No Kode 1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Amp/11:4 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Amp/6:12 3 03/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Amp/5:1 4 04/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Amp/7: 9 5 05/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Amp/5:6

c. Teknik penerjemahan addition dalam bentuk penerjemahan deskriptif Penerjemahan deskriptif menjadi salah satu teknik penerjemahan yang ditawarkan oleh Hoed (2006) yang dapat dilakukan jika suatu konsep dalam Bsu tidak atau belum mempunyai padanan kata dalam Bsa-nya. Suatu konsep akan diterjemahkan dengan bentuk uraian yang berisi makna kata yang bersangkutan.

Terjemahan dengan menggunakan teknik penerjemahan deskriptif dapat dilihat pada contoh berikut :

Bsu : There was great earthquake: Earthquakes are frequently one of the great events marking the end of the age (see Isa 29.6; Joel 2.10; Hag 2.6; Mark 13.8). They are caused by God as prelude to the Last Judgment. In some languages that have no specific word for earthquake, an explanation of it would help the reader.

Bsa : Terjadilah gempa bumi yang dahsyat : Salah satu tanda akhir zaman yang sering disebut dalam Alkitab adalah gempa bumi (Yes 29:6, YL 2:10, Hag, 2:6, Markus 13:8). Allah mengadakan gempa bumi sebagai tanda yang mendahului Hari Kiamat. Dalam bahasa tertentu yang tidak memiliki istilah khusus untuk gempa bumi, terjemahannya dapat menjadi “bumi berguncang dengan dahsyat” atau “tanah berguncang dengan dahsyat”

Dalam contoh di atas, adaptor melakukan teknik penerjemahan deskriptif pada kata gempa bumi yang dalam bahasa sumber tidak dijelaskan secara rinci. Adaptor mempertimbangkan untuk memberikan penjelasan tambahan berupa deskripsi dari gempa bumi untuk mengantisipasi jikalau mungkin konsep gempa bumi tidak dikenal dalam bahasa sasaran. Kalimat yang dicetak tebal dalam bahasa sasaran merupakan penerjemahan deskriptif adaptor.

Terjemahan dengan menggunakan teknik penerjemahan deskriptif sejumlah 4 data dengan nomor kode sebagai berikut :

Tabel 5 : Penjelasan Tambahan Non Grafis Bentuk Penerjemahan Deskriptif

No Kode

1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/PD/6:12 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/PD/5:1 3 03/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/PD/4:6 4 04/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/PD/17:4

d. Teknik penerjemahan addition dalam bentuk membuat usulan alternatif terjemahan dalam bahasa sasaran

Adaptor membuat usulan alternatif terjemahan pembanding untuk penerjemah lokal agar makna bahasa sumber lebih mudah dipahami. Contoh usulan alternatif terjemahan yang diusulkan adaptor yaitu :

01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/UAT/6:13

Bsu : The stars of the sky fell to the earth as the fig tree sheds its winter fruit when shaken by a gale: stars falling to the earth is another of the great events marking the end (Mark 13:25). The sky is violently shaken, and the stars fall out of the sky. In some languages, one must indicate where the stars fall from; for example, “the stars fell down from the sky to the earth like…” The stars fall like unripe figs fall from the tree when it is shaken by a strong wind. The figure John uses to explain this great event is that of unripe figs, which grow in the winter and usually fall off in the spring.

Bsa : Bintang-bintang dilangit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia diguncang angin yang kencang : Bintang-bintang berjatuhan ke atas bumi merupakan peristiwa besar lainnya yang menandai akhir zaman (Markus 13:25). Langit berguncang dengan dahsyatnya dan bintang berjatuhan dari langit. Dalam bahasa tertentu perlu dijelaskan darimana bintang-bintang itu jatuh, sehingga terjemahannya menjadi ”bintang-bintang berjatuhan dari langit ke bumi...”. Bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah : Gambaran yang dipakai Yohanes untuk menjelaskan tentang peristiwa besar pada akhir zaman itu adalah buah-buahnya yang mentah, sedangkan jenis buah-buahnya dalam hal ini buah ara, tidaklah penting. Jadi dalam bahasa yang tidak mengenal sama sekali buah ara, terjemahannya dapat menjadi ”buah yang masih hijau (atau yang masih mentah) jatuh dari pohonnya”.

Usulan Alternatif Terjemahan dari ayat ini adalah ”bintang-bintang berguguran dari langit seperti buah pohon ara yang masih mentah jatuh dari pohonnya ketika diguncang oleh angin ribut”

Adaptor membuat usulan alternatif terjemahan sebagai pembanding terjemahan yang baru bagi para penerjemah lokal agar di dapat pemahaman yang lebih mengenai terjemahan ayat tertentu.

Terdapat 5 data terjemahan dengan cara membuat usulan alternatif terjemahan dalam bahasa sasaran dengan nomor kode sebagai berikut :

Tabel 6 : Penjelasan Tambahan Non Grafis Bentuk Usulan Alternatif Terjemahan

No Kode 1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/UAT/6:13 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/UAT/7: 9 3 03/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/UAT/11:4 4 04/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/UAT/5: 6 5 05/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/UAT/5:1

e. Teknik penerjemahan addition dalam bentuk eksegese ayat

Eksegesis berasal dari kata Yunani “exegeomai” dan dalam bahasa Inggris “exegesis”, dan dalam bahasa Belanda ‘exegese”) yang artinya menafsir, membuka, menyingkapkan, membongkar, menampakkan, menjelaskan arti yang disampaikan penulis kepada pembaca/pendengar mula-mula sesuai dengan keadaan waktu itu, dan sesuai dengan tujuan aslinya.

Eksegesis merupakan cara yang sistematis bagi penafsir yang berhati-hati untuk memperoleh arti yang sesuai dengan maksud penulis mula-mula, dan mencegah arti yang salah dan tafsiran yang membabi buta. (Daud Soesilo, 2001:101).

Terjemahan dengan teknik eksegese ayat dapat dilihat pada contoh berikut :

01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Eks/5:6

Bsu : I saw a Lamb standing, as though it had been slain: RSV, TEV, and others capitalize Lamb, indicating thereby that it is a title, but it may be

better to say “a lamb”. In languages that have two different terms for male and female lambs, here and elsewhere in Revelation the male form should be used, and in certain languages ‘lamb” will be translated as “male child of a sheep”. In culture where sheep exist but don’t have the economic and religious significance that they had in Palestine, it will be helpful to give a detailed description of sheep in a glossary item for the reader.

Bsa : Seekor Anak Domba seperti telah disembelih, penulisan Anak Domba dengan huruf besar ini menunjukkan bahwa istilah ini adalah gelar, tetapi bisa juga ditulis dengan huruf kecil “anak domba”. Dalam bahasa dimana domba jantan dan domba betina dibedakan penyebutannya, terjemahannya menjadi “anak domba jantan” . Kalau di Palestina, domba dikenal sebagai binatang kurban dalam upacara keagamaan, dalam kebudayaan lain mungkin tidak demikian halnya. Untuk hal ini penerjemah dapat memberikan keterangan yang terperinci tentang anak domba di dalam catatan kaki atau daftar kata-kata sulit (Kamus Alkitab). Kata Anak Domba disini melambangkan diri Kristus. Disembelih merujuk kepada ”penyaliban”.

Mengeksegese ayat bahasa sumber berarti adaptor menggali arti atau makna yang sesungguhnya dibalik makna atau teks yang masih sulit di pahami dalam bahasa sumber.

Dalam contoh ayat di atas, kata Anak Domba dalam bahasa sumber tidak dijelaskan makna denotasinya, tetapi yang muncul adalah makna konotasinya, sehingga kalau ayat tersebut tidak di eksegese, maka makna kata Anak Domba akan kabur maknanya dalam bahasa sasaran. Anak domba disini merujuk kepada diri Kristus.

Terjemahan dengan penjelasan tambahan dalam bentuk mengeksegese ayat bahasa sumber sejumlah 2 data dengan nomor kode sebagai berikut :

Tabel 7 : Penjelasan Tambahan

Non Grafis Bentuk Eksegese Ayat

No Kode

1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Eks/5:6 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Add/N.Gra/Eks/6:11

f. Teknik penerjemahan alteration dalam bentuk generalisasi

Teknik penerjemahan generalisasi merupakan salah satu dari 18 teknik yang di usulkan oleh Molina & Albir (2002) yang dilakukan dengan merubah istilah asing yang bersifat khusus menjadi istilah yang lebih dikenal umum dan netral dalam Bsa. Terjemahan dengan teknik generalisasi dapat dilihat pada contoh berikut :

01/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/9:17

Bsu : The color of fire and of sapphire and of sulphur: That is red, blue, and yellow (see TEV). The sapphire is a precious stone, usually dark blue. Sulfur is a yellow substance that burns with great heat and produces an unpleasant smell

Bsa : Merah api dan biru dan kuning belerang warnanya bisa juga diterjemahkan menjadi ”merah menyala, biru seperti bunga bakung, dan kuning seperti belerang” atau mengikuti BIS. Belerang adalah unsur berwarna kuning yang dibakar pada suhu yang tinggi dan menyebarkan bau yang tidak sedap. Jika dalam bahasa penerima, tidak ada kata belerang, terjemahannya bisa menjadi ”kuning” saja. Tetapi karena belerang khususnya muncul juga pada ayat 18, penjelasan tentang belerang dapat dimasukkan ke dalam Kamus Alkitab.

Pada contoh ayat di atas, penekanannya bukan di belerangnya, tetapi warna kuningnya. belerang berwarna kuning, sehingga di pakailah belerang. Jika belerang tidak dikenal dalam bahasa sasaran, cukup warna kuning saja (seperti saran dalam Bsa di atas).

Adapun terjemahan dengan teknik alteration dalam bentuk generalisasi sejumlah 7 data dengan nomor kode sebagai berikut :

Tabel 8 : Teknik Alteration Bentuk Generalisasi

1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/9:17 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/7: 9 3 03/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/6:13 4 04/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/14:20 5 05/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/6:11 6 06/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/18:21 7 07/Bsu/Bsa/P.Lek/Alt/Gen/6:6

g. Teknik penerjemahan omission dalam bentuk materi bahasa sumber tidak semuanya diterjemahkan dalam bahasa sasaran.

Teknik omission sesuai dengan pendapat Vazquez Ayora (1977) dalam Molina & Albir (2002). Vazquez Ayora menyatakan bahwa terdapat 2 jenis teknik penerjemahan yaitu penghilangan (ommision) yang digunakan untuk menghilangkan pengulangan sebagai karakteristik dari bahasa sasaran dan pemindahan/pembalikan (Displacement and Inversion) yang digunakan ketika ada dua unsur yang berganti posisi.

Sejalan dengan Vazquez Ayora (1977), Delisle (1993) dalam Molina & Albir (2002) menganjurkan tiga jenis teknik penerjemahan yaitu penambahan dan penghilangan (addition and ommision), parafrase, dan discursive creation. Teknik penambahan dikenalkan untuk ketidaktepatan unsur stilistika yang dan informasi yang tidak ditemukan dalam bahasa sumber, sedangkan penghilangan adalah penghilangan unsur-unsur yang tidak tepat dalam bahasa sumber.

Terjemahan yang mengandung unsur penghilangan (omission) mempunyai 2 tujuan yaitu untuk menghilangkan pengulangan sebagai karakteristik dari bahasa sasaran dan penghilangan unsur-unsur yang tidak

tepat dalam bahasa sumber sesuai dengan pendapat kedua ahli tersebut. Terjemahan dengan teknik omission dapat dilihat pada contoh berikut :

01/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/6:13

Bsu : The stars of the sky fell to the earth as the fig tree sheds its winter fruit when shaken by a gale: stars falling to the earth is another of the great events marking the end (Mark 13:25). The sky is violently shaken, and the stars fall out of the sky. In some languages, one must indicate where the stars fall from; for example, “the stars fell down from the sky to the earth like…” The stars

fall like unripe figs fall from the tree when it is shaken by a strong wind. The figure John uses to explain this great event is that of unripe figs, which grow in the winter and usually fall off in the spring.

Bsa : Bintang-bintang dilangit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia diguncang angin yang kencang : Bintang-bintang berjatuhan ke atas bumi merupakan peristiwa besar lainnya yang menandai akhir zaman (Markus 13:25). Langit berguncang dengan dahsyatnya dan bintang berjatuhan dari langit. Dalam bahasa tertentu perlu dijelaskan darimana bintang-bintang itu jatuh, sehingga terjemahannya menjadi ”bintang-bintang berjatuhan dari langit ke bumi...”.

Terkadang tidak semua informasi dalam bahasa sumber semuanya di terjemahkan adaptor. Dalam contoh ayat di atas, yang di cetak tebal dan miring dalam teks sumber tidak diterjemahkan. Hal ini karena adaptor menyesuiakan dengan konteks musim di bahasa penerima.

Teknik omissions dilakukan karena tidak semua informasi dalam teks bahasa sumber relevan untuk diterjemahkan dalam bahasa sasaran.

Adapun terjemahan dengan teknik omission sejumlah 7 data dengan nomor kode sebagai berikut :

Tabel 9 : Teknik Ommisions No Kode 1 01/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/6:13 2 02/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/7:9 3 03/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/14:20 4 04/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/6:6 5 05/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/1:12 6 06/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/2:10 7 07/Bsu/Bsa/P.Lek/Omm/11:1

2. Analisis jenis teknik penerjemahan dan sub-sub teknik yang masuk kategori