6.2 Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL)
6.2.1 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kebutuhan penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Samosir masih sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Samosir. Dukungan program/kegiatan dalam penataan bangunan dan lingkungan khususnya di kawasan perkotaan masih sangat dibutuhkan, seperti: rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) Kabupaten Samosir yang belum ada yang merupakan acuan/pedoman dalam pembangunan dan pengendalian ruang, selain itu bantuan teknis sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tata bangunan dan lingkungan yang lebih baik, terencana dan berwawasan lingkungan, seperti: bantuan teknis Penyusunan Peraturan Zonasi, Rencana Tata Bangunan Kawasan Segitiga Emas. Sedangkan dokumen-dokumen perencanaan yang selama ini telah disusun perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan/implementasi di lapangan sehingga dokumen perencanaan tersebut berguna dan tidak sia-sia.
a) Bangunan Gedung Daerah
Pada umumnya gedung perkantoran di Kabupaten Samosir sudah baik, namun ada beberapa gedung kantor dinas yang masih perlu dibangun. Kegiatan pengelolaan bangunan gedung lebih ditekankan kepada kegiatan pemeliharaan dan perawatan. Biaya-biaya yang dapat diajukan sebagai biaya pemeliharaan dan perawatan gedung adalah sebesar 2% dari nilai harga bangunan tersebut.
Pada umumnya bangunan kesehatan sudah ada di tiap kecamatan, namun di Kecamatan Ronggur Ni Huta masih membutuhkan pembangunan Pos Kesehatan Desa. Pendekatan yang dilakukan terhadap kebutuhan Poskedes di Kecamatan Ronggur Ni Huta adalah terhadap Kecamatan Sianjur Mula-mula, mengingat jumlah penduduk yang relatif sama. Secara keseluruhan kegiatan pengelolaan bangunan kesehatan lebih menekankan pada kegiatan pemeliharaan dan perawatan. Untuk pendidikan tingkat SD dan SMP, sudah ada di semua kecamatan. Namun untuk tingkat SLTA masih ada beberapa kecamatan yang belum memilikinya seperti Kecamatan Harian dan Kecamatan Sitio-tio. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan sekolah di masing-masing kecamatan yang belum memiliki SLTA. Yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah adalah gedung SD dan SLTP, dimana pengelolaan bangunan pendidikan lebih menekankan pada kegiatan pemeliharaan dan perawatan.
b) Bangunan Bersejarah
Bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Samosir masih dalam kondisi baik. Bangunan tersebut ada yang berupa gedung (karya arsitektur) seperti Rumah Sakit HKBP, Pesanggrahan, dan Museum Huta Bolon. Sementara yang berupa non-gedung adalah Monumen Tugu Liberty dan Monumen Persahabatan. Mengingat kondisinya yang masih baik, maka kegiatan yang diusulkan akan lebih dominan pada pemeliharaan/ perawatan bangunan.
Sama seperti bangunan gedung daerah, biaya yang dapat diajukan sebagai biaya pemeliharaan dan perawatan bangunan bersejarah adalah sebesar 2% dari nilai harga bangunan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6.23 Analisis Kebutuhan Pengembangan Bangunan Bersejarah
No Lokasi Nama Bangunan
Jlh Bgnan (unit) Luas Bgnan (m2) Luas
Lingk. (Ha) Permasalahan
Usulan Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) A Kecamatan Nainggolan 1 Kel. Siruma Hombar
Rumah Sakit HKBP 3 3.000 3 Kondisi masih
baik
Pemeliharaan/ Perawatan B Kecamatan
Pangururan
1 Pasar Pangururan Monumen Tugu Liberty 1 35 Kondisi masih baik
Pemeliharaan/ Perawatan
Pesanggrahan 1 250 Kondisi masih
baik
Pemeliharaan/ Perawatan 2 Siogung-ogung Monumen Persahabatan
(Terusan Tano Ponggol)
1 35 400 Kondisi masih baik Pemeliharaan/ Perawatan C Kecamatan Simanindo
1 Simanindo Sangkal Museum Huta Bolon 5 350 0,05 Kondisi baik masih Pemeliharaan/ Perawatan
TOTAL 11 3.670 403,05
Sumber: Hasil Olahan Data (SKPD)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan besar dana yang bisa dialokasikan untuk pemeliharaan dan perawatan bangunan yang ada. Jika harga satuan bangunan adalah Rp.3.000.000/m2 maka biaya yang bisa dialokasikan untuk pemeliharaan dan perawatan bangunan ini adalah seperti berikut:
Rumah Sakit HKBP dengan luas 3.000 m2, nilai bangunannya adalah sebesar Rp.9.000.000.000,- Biaya pemeliharaan/perswatan yang bisa dialokasikan adalah sebesar Rp.180.000.000,-
Monumen Liberty dengan luas 35 m2, nilai bangunannya adalah sebesar Rp.105.000.000,- Biaya pemeliharaan/ perswatan yang bisa dialokasikan adalah sebesar Rp.2.100.000,-
Pesanggrahan dengan luas 250 m2, nilai bangunannya adalah sebesar Rp.750.000.000,- Biaya pemeliharaan/ perswatan yang bisa dialokasikan adalah sebesar Rp.15.000.000,-
Museum Huta Bolon dengan luas 350 m2, nilai bangunannya adalah sebesar Rp.1.050.000.000,- Biaya pemeliharaan/perswatan yang bisa dialokasikan adalah sebesar Rp.21.000.000,-
c) Bangunan Budaya
Kondisi Bangunan Budaya di Kabupaten Samosir pada umumnya mengalami kerusakan, sehingga kegiatan yang diusulkan akan lebih dominan pada rehabilitasi dan pemeliharaan/ perawatan bangunan. Bangunan yang dimaksud bisa berupa gedung (karya arsitektur) maupun bukan (seperti monumen atau tugu). Biaya pemeliharaan dan perawatan bangunan budaya juga sama dengan bangunan gedung daerah dan bangunan sejarah, yaitu sebesar 2% dari nilai harga bangunan yang ada. Sedangkan biaya untuk rehabilitasi adalah tergantung pada tingkat kerusakan bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6.24 Analisis Kebutuhan Pengembangan Bangunan Budaya
No Desa/ Lokasi Nama Bangunan
Jlh Bgnan (unit) Luas Bgnan (m2) Luas Lingk. (Ha)
Permasalahan Usulan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Kecamatan Sitio-Tio
1 Desa Sabulan Sopo 1 24 Sudah rusak Rehabilitasi
2 Desa Buntu Nauli Sopo Siboru Saroding
1 12 Sudah rusak Rehabilitasi
3 Desa Tamba Dolok Sopo Lumban Tonga-tonga
4 150 Sudah rusak Rehabilitasi
4 Desa Janji Raja Batu Gorga 1 3 18 Mulai rusak Pemeliharaan/ Perawatan
B Kec. Onan Runggu
1 Harian Tugu 1 49 0,4 Mulai rusak Pemeliharaan/
Perawatan
Rumah Adat 1 6 x 15
m2
0,05 Mulai rusak Pemeliharaan/ Perawatan
2 Silima Lombu Tugu 1 20 Mulai rusak Pemeliharaan/
Perawatan C Kecamatan
Nainggolan
1 Desa Sibonor Ompu ratus
Matana Guru 1 25 0,5 Sudah rusak Rehabilitasi
D Kecamatan Palipi
1 Desa Palipi Batu Somang 1 5 1 Sudah rusak Rehabilitasi
Dolok Nagok (Gua Maria)
1 20 4 Mulai rusak Pemeliharaan/ Perawatan Aek Pamulungan
Pandiangan
1 40 2 Mulai rusak Pemeliharaan/ Perawatan 2 Desa Huta Ginjang,
Dusun III
Batu Tindang 1 - 0,2 Belum dibangun Pembangunan/ penataan 3 Desa Sigaol Marbun Joro-joro 1 100 0,2 Masih baik Pemeliharaan/
Perawatan Mual Sisingamanga
raja (Aek
Parhombanan)
1 100 0,1 Masih baik Pemeliharaan/ Perawatan
Aek Sipitu Mata 1 100 0,1 Sudah rusak Rehabilitasi 4 Desa Pardomuan
Nauli
Batu Panangiangan Aek Pangaribuan
1 12 0,2 Mulai rusak Pemeliharaan/ Perawatan E Kecamatan Ronggur
Nihuta
1 Salaon Dolok Joro Parmalim 1 60 Sudah rusak Rehabilitasi
F Kecamatan
Pangururan
1 Lumban Pinggol Monumen Sitolu Hae Horbo
1 35 150 Masih baik Pemeliharaan/ Perawatan G Kecamatan
Simanindo
1 Pardomuan Gua Liang
Marlangkop di Hasahatan Lontung
1 - 2 Sudah rusak Rehabilitasi
Bontean di Pantai Danau Toba di Hasahatan Lontung
2 3 0,01 Sudah rusak Rehabilitasi
2 Parmonangan Bontean di Pantai Danau Toba
1 1,5 0,01 Sudah rusak Rehabilitasi
3 Tomok Kuburan Tua Raja Sidabutar
1 0,04 Mulai rusak Pemeliharaan/
Perawatan
4 Ambarita Batu Kursi
Parsidangan di Huta Siallagan
2 0,07 Mulai rusak Pemeliharaan/
Perawatan
5 Simanindo Sangkal Gua Liang Sipogu 1 2 Sudah rusak Rehabilitasi
TOTAL 29 759,5 180,88
6.2.2 Program-Program dan Kriteria Kesiapan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan