• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Kehigienisan makanan dan kelengkapan 6. Keramahan dan kesopanan pramusaji 8. Kesigapan pramusaji

12. Kenyamanan tempat 13. Kebersihan tempat

14. Ketersediaan dan kebersiahan toilet dan mushola Kuadran III

7. Pengetahuan dan penjelasan pramusaji 10. Kecepatan dalam transaksi

11. Kemudahan dalam menjangkau lokasi 16. Ketersediaan akses parkir

17. Ketersediaan fasilitas wifi 18. Ketersediaan papan nama 19. Promosi dan penjualan Kuadran IV

2. Variasi dan keunikan makanan dan minuman 3. Aroma kue

15. Dekorasi restoran

Gambar 32 Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) restoran DBC & Spageti 4.0 3.9 3.8 3.7 3.6 3.5 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 4.0 Kinerja K e p e n ti n g a n 3.851 4.386 a19 a18 a17 a16 a15 a14 a13 a12 a11 a10 a9 a8 a7 a6 a5 a4 a3 a2 a1

Berdasarkan Gambar 32 di atas, dapat memudahkan pihak restoran DBC & Spageti untuk mengetahui prioritas perbaikan atribut mana yang penting dan tidak penting yang harus diperbaiki dan atribut mana yang harus dipertahankan.Perbaikan atribut tersebut dapat dilihat dari posisi masing-masing atribut pada keempat kuadran.Hasil analisis posisi masing-masing atribut setiap kuadran adalah sebagai berikut.

Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran I adalah kuadran yang menunjukkan atribut yang sangat penting bagi konsumen, tetapi pihak restoran belum melakukan sesuai yang diharapkan oleh konsumen.Kuadran ini merupakan kuadran yang menjadi prioritas utama dalam perbaikan atribut.Atribut yang berada di posisi kuadran I, yaitu atribut kesesuaian harga dengan kualitas produk dan pelayanan dan atribut kecepatan dalam penyajian.Kedua atribut ini dianggap belum memuaskan bagi konsumen.Konsumen masih menganggap harga yang diberikan restoran kurang sesuai dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan.Konsumen juga belum merasakan kepuasan terhadap atribut kecepatan dalam penyajian.

Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II merupakan kuadran dimana konsumen memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan telah dilaksanakan dengan baik dan memuaskan konsumen.Hal ini membuat pihak restoran DBC & Spageti memiliki kewajiban untuk mempertahankan kinerja dari atribut-atribut tersebut. Terdapat tujuh atribut yang berada pada posisi kuadran II, yaitu cita rasa kue, kehigienisan makanan dan kelengkapan, keramahan dan kesopanan pramusaji, kesigapan pramusaji, kenyamanan tempat, kebersihan tempat, serta ketersediaan dan kebersihan toilet dan mushola.

Cita rasa kue yang diberikan oleh restoran DBC & Spageti merupakan faktor utama konsumen dalam memilih restoran.Konsumen di restoran ini merasa puas atas atribut cita rasa kue yang diberikan. Atribut ini merupakan atribut dengan tingkat kepentingan yang tertinggi dari atribut-atribut lainnya, yaitu sebesar 4.68 persen (Tabel 11) dan nilai atribut ini lebih besar dari nilai rata-rata atribut secara keseluruhan, yaitu sebesar 4.39 persen. Diikuti dengan kinerja yang juga lebih besar nilainya, yaitu sebesar 4.00 persen dibandingkan dengan nilai rata-rata kinerja secara keseluruhan yakni sebesar 3.85 persen.Hal ini menunjukkan bahwa atribut cita rasa kue di restoran DBC & Spageti perlu dipertahankan atau ditingkatkan demi menjaga kepuasan konsumennya.

Kehigienisan makanan dan kelengkapan merupakan atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan tingkat kinerja yang telah diberikan dengan baik oleh restoran. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11, bahwa tingkat kepentingan atribut tersebut lebih besar, yaitu sebesar 4.46 pesen dibandingkan dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut secara keseluruhan, yaitu sebesar 4.39 persen dan tingkat kinerja atribut ini juga lebih besar, yaitu sebesar 3.93 persen dibandingkan dengan nilai rata-rata tingkat kinerja secara keseluruhan yakni sebesar 3.85 persen. Oleh karena itu, pihak restoran DBC & Spageti harus mempertahankan atribut kehigienisan makanan dan kelengkapan untuk menjaga kepuasan konsumen.

Keramahan dan kesopanan pramusaji merupakan tingkat kepentingan yang tertinggi dalam dimensi orang.Konsumen merasa puas atas keramahan dan kesopanan yang diberikan oleh pramusaji.Pramusaji melayani setiap konsumen dengan ramah dan sopan.Tingkat kinerja yang diberikan dalam atribut keramahan dan kesopanan pramusaji merupakan nilai yang tertinggi dibandingkan dengan nilai atribut-atribut lainnya, yaitu sebesar 4.02 persen.Kesigapan pramusaji merupakan atribut yang menempati urutan kedua dimensi orang dalam tingkat kepentingan.Atribut ini memiliki nilai kepentingan yang tinggi yang diikuti dengan nilai kinerja yang tinggi.Pramusaji melayani setiap konsumen dengan sigap.Apabila ada konsumen yang baru datang, pramusaji restoran DBC & Spageti langsung memberikan pelayanan kepada konsumen tersebut, sehingga konsumen merasa puas atas pelayanan yang diberikan dari pramusaji.

Kenyamanan tempat merupakan atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan oleh pihak restoran dengan baik. Tempat yang nyaman akan membuat konsumen menjadi lebih betah berada di restoran, sehingga konsumen akan merasakan kepuasan terhadap restoran tersebut.Kebersihan tempat merupakan atribut yang memiliki urutan tingkat kepentingan pertama dari enam atribut dimensi bukti fisik.Meja makan dan lantai selalu dibersihkan apabila terlihat kotor, sehingga konsumen merasa puas atas kinerja dari atribut kebersihan tempat ini.Ketersediaan dan kebersihan toilet dan mushola adalah atribut dengan urutan tingkat kepentingan ketiga dari enam atribut bukti fisik.Toilet yang tersedia di restoran DBC & Spageti berjumlah dua toilet dan mushola yang tersedia hanya ada satu mushola.

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran III merupakan kuadran dimana konsumen memiliki tingkat harapan rendah dan pada kenyataannya kinerja dari perusahaan tidak terlalu istimewa dengan tingkat kepuasan yang relatif rendah. Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran ini, yaitu pengetahuan dan penjelasan pramusaji, kecepatan dalam transaksi, kemudahan dalam menjangkau lokasi, ketersediaan akses parkir, ketersediaan fasilitas wifi, ketersediaan papan nama serta promosi dan penjualan.

Pengetahuan dan penjelasan pramusaji adalah atribut yang memiliki urutan tingkat kepentingan ketiga dari tiga dimensi orang.Atribut ini dianggap memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah dari rata-rata nilai kepentingan keseluruhan atribut, yaitu 4.26 persen sedangkan rata-rata nilai kepentingan keseluruhan atribut adalah 4.39 persen (Tabel 11).Kecepatan dalam transaksi merupakan atribut yang dianggap kurang penting bagi konsumen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11 yang menyatakan bahwa atribut kecepatan transaksi memiliki nilai kepentingan yang lebih rendah dari rata-rata nilai atribut secara keseluruhan, yaitu sebesar 4.21 persen sedangkan rata-rata nilai kepentingan adalah sebesar 4.39 persen. Kemudahan dalam menjangkau lokasi merupakan satu-satunya atribut dimensi tempat pada penelitian ini.Tingkat kepentingan dari atribut ini dianggap masih rendah oleh konsumen karena restoran DBC & Spageti berada pada kawasan Taman Kencana yang merupakan pusat perkotaan di daerah Bogor.Daerah ini dilewati oleh angkutan umum berupa angkot 08 A sehingga konsumen dapat datang berkunjung dengan mudah ke restoran DBC & Spageti.

Ketersediaan akses parkir adalah atribut yang memiliki tingkat kepentingan keempat dari enam atribut dimensi bukti fisik.Atribut ini dinilai tidak terlalu

penting bagi konsumen restoran DBC & Spageti karena akses parkir yang tersedia di restoran ini cukup luas untuk para pengunjung. Parkir untuk mobil dipisahkan dengan parkiran motor sehingga para konsumen tidak merasa terganggu apabila ada konsumen yang akan pulang. Ketersediaan fasilitas wifi adalah atribut dimensi bukti fisik dengan urutan kelima dari tingkat kepentingan atribut.Fasilitas wifi di restoran DBC & Spageti dianggap kurang penting bagi konsumen karena wifi yang tersedia hanya untuk pengguna IM3 saja.Ketersediaan papan nama adalah atribut yang dinilai tidak terlalu penting oleh konsumen. Atribut ini memiliki urutan tingkat kepentingan kedua dari dua atribut dimensi promosi.Papan nama di restoran DBC & Spageti sudah jelas terlihat di depan restoran dan di depan jalan masuk ke kawasan taman kencana. Promosi dan penjualan adalah atribut dimensi promosi urutan pertama dari tingkat kepentingan atribut. Promosi yang dilakukan oleh restoran DBC & Spageti adalah dengan cara menerima tawaran dari stasiun televisi yang meliput mengenai wisata kuliner.

Kuadran IV (Berlebihan)

Kuadran IV merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen, akan tetapi telah dijalankan oleh perusahaan dengan baik dan dianggap berlebihan oleh konsumen. Atribut pada kuadran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya.Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran IV, yaitu variasi dan keunikan makanan dan minuman, aroma kue, dan dekorasi restoran.Variasi dan keunikan makanan dan minuman di restoran DBC & Spageti memiliki banyak variasi dan menu-menu yang ditawarkan adalah menu yang unik.Aroma kue restoran DBC & Spageti sangat beraroma ketika kue disajikan kepada konsumen dan dapat mengundang selera makan.Dekorasi restoran DBC & Spageti memiliki konsep dan tampilan yang sangat unik dengan tema gothicyang berkesan horor sesuai nama restoran (death=kematian)dengan layout yang didominasi olehwarna hitam yang melambangkan kematian dan cokelat yang berarti cokelat itusendiri.