• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEKS KOOR

5.2. Analisis Pola Meter

Istilah meter dalam syair lagu menunjuk kepada pemenggalan suku kata atau pengelompokan suku kata dan dapat diartikan sebagai kelompok angka-angka yang menunjukkan jumlah suku kata yang terdapat dalam setiap baris sebuah bait dan pola meter ini juga merupakan salah satu ciri penting dari persajakan.

Pola meter dalam syair lagu dapat digolongkan kedalam beberapa macam, dan hal ini memiliki fungsi penting dalam kaitannya dalam melodi, terutama karena satu melodi biasa diterapkan kedalam beberapa syair lagu yang pola meternya sama. Menurut Eskew (1995:17) meter adalah sebagai ukuran sistematis sebuah ritme yang ditunjukkan bait- perbait. Dalam hal ini, meter merupakan pengorganisasian sebuah lagu berdasarkan jumlah suku kata. Sebenarnya hal ini sudah merupakan pola lama namun sudah dibakukan dalam pembuatan syair dalam lagu.

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa pola meter adalah sebuah ukuran sistematis, maka pola meter juga menentukan panjang dan pendeknya sebuah lagu dan mempengaruhi juga dalam menyusun notasinya. Pola ini biasanya disusun berdasarkan suku kata dalam satu baris syair lagu diperbandingkan baris syair yang mengikutinya.

Dalam himnologi ilmu tentang himne, pola meter terbagi atas beberapa jenis, yaitu:

a) Long Meter (LM)

Pola meter ini disebut juga dengan pola meter panjang. Dalam sebuah lagu yang baitnya terdiri dari enam baris, pola meternya adalah 8.8.8.8. suku kata, maksudnya bahwa tiap bait lagu mengandung baris yang berisi delapan suku kata. Sedangkan pola meter panjang yang tidak terlalu umum adalah pola meter 11.11.11.11 suku kata.

b) Midle Meter (Pola Meter sedang)

Pola meter ini disebut juga dengan pola meter umum. Dalam sebuah lagu yang terdiri dari empat baris satu bait, pola meternya adalah 8.6.8.6 suku kata, dalam arti bahwa setiap baris dalam satu bait mengandung 8 dan 6 suku kata dikatakan pola meter umum karena hampir semua lagu yang terdiri dari empat baris setiap bait, tiap suku katanya memakai pola ini. Pola meter ini termasuk pola meter yang sangat standard dan tidak terlalu sulit untuk disusun, baik syair maupun notasinya.

c) Short Meter (Pola Meter Pendek)

Pola meter ini disebut juga dengan pola meter pendek. Pola ini berlaku untuk sebuah lagu yang baitnya terdiri dari delapam baris. Pola meter pendek ini terdiri dari 7.6.7.6 suku kata.

d) Irreguler Meter

Artinya bahwa pola meternya tidak memiliki ketentuan tertentu seperti yang telah disebutkan diatas.

5.2.1. Analisis Pola Meter lagu“Ro Ma Ho Parasiroha”

Setelah mengetahui jenis-jenis dari pola meter, maka perlu mangetahui pola meter dalam lagu ”Ro Ma Ho Parasiroha”. Untuk itu penulis cukup menganalisa bait pertamanya saja mengingat puisi lama yang mengatakan bahwa puisi hanya mempunyai pola meter yang sama pada setiap bait.

Analisis pada syair lagu ”Ro Ma Ho Parasiroha” terhadap pola meter pemenggalan/pengorganisasian tiap suku kata untuk tiap barisnya adalah sebagai berikut :

Ro ma ho pa-ra-si ro-ha sai pa-gir-gir ro-hang-kon 15

Ma-ngen-de-hon deng-gan ba-sa ni le-hon-Mu di au on 15

Ti-ru-on-hu ma su-ru-an ma-nge-nde-hon sa-ngap-Mi 15

Pu-ji-on-hu Ho Ja-ho-wa par-ta-no-ba-to-an-ki 15

Dari pemenggalan setiap suku kata di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola meter lagu “Ro Ma Ho Parasiroha” termasuk ke Long Meter (LM), dimana pola meternya terdiri dari 15 suku kata setiap baris.

5.2.2. Analisis Pola Meter Lagu “Na Ro Pandaoni Bolon I”

Analisis pada syair lagu ” Na Ro Pandaoni Bolon I” terhadap pola meter pemenggalan/pengorganisasian tiap suku kata untuk tiap barisnya adalah sebagai berikut :

Na ro pan-dao-ni bo-lon i, i-ma Tu-han-ta Je-sus 15

Di-dao-ni na mar-sa-hit i, hi-sar di-ba-hen Je-sus 15

U-li ni ba-ri-ta i, las ni ro-ha bo-lon i 14

Dari pemenggalan setiap suku kata di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola meter lagu “Na Ro Pandaoni Bolon I” termasuk ke Irregular Meter (IM), dimana pola meternya tidak memiliki ketentuan atau tidak beraturan.

5.2.3. Analisis Pola Meter Lagu “Ajaib Benar Anugerah”

Pola meter lagu Ajaib Benar Anugerah adalah sebagai berikut: A-jaib- be-nar a-nu-ge-rah………...8

Pem- ba- ru hi-dup-Ku……….……...6

Ku-hi-lang bu-ta, ber-ce-la………..……..8 O- leh- nya ku-sem- buh……….…..6

Pola meter bait pertam 8 6 8 6, artinya bait pertama ini disebut dengan pola meter sedang (Midle Meter)

Ke-ti-ka- in- saf, ‘ku- ce- mas ……….8 Se- ka- rang- ‘ku- le- ga! ……….6 Syu- kur,- be- ban- ku- t’lah- le- pas……….…...8 Ber- kat a- nu- ge- rah! ………6

Pola meter bait kedua 8 6 8 6, artinya bait kedua ini disebut dengan pola meter sedang (midlele Meter)

Di- ju- rang- yang- pe- nuh je- rat ……….8 Te- ran- cam- ji- wa- ku ……….6 a- nu- g’rah- ku- pe- gang- e- rat ………...8 dan- a- man- pu- lang- ku ………..6

Pola meter bait ketiga 8 6 8 6, artinya bait ketiga ini disebut dengan pola meter sedang (Midle Meter)

Ku- da- pat- jan- ji- yang- te- guh, ………8 Ku- ha- rap- sab- da- Nya ……….6 Dan- Tu- han- lah- pe- ri- sai- ku ……….8 Te- tap- se- la- ma- nya ……….6

Pola meter bait keempat 8 6 8 6, artinya bait keempat ini disebut dengan pola meter sedang (Midle Meter)

Ken- da- ti- nan- ti- ra- ga- ku ……….8 Ter- ku- bur- dan- le- nyap ………..6 Pa- da- Nya- a- ku- ber- te-duh ………….…...8 Ba- ha- gi- a- te- tap ……….6

Pola meter bait kelima 8 6 8 6, artinya bait kelima ini disebut dengan pola meter sedang (Midle Meter)

Mes- ki- se- lak- sa- tahun- le- nyap, …….…8 di- sor- ga- mu- li- a ………...6 ra- sa- nya- ba- ru- se- ke- jap ………....8 me- mu- ji- na- ma- Nya! ………...6

Pola meter bait ke enam 8 6 8 6, artinya bait ke enam ini disebut dengan pola meter sedang (midle Meter).

Berdasarkan hasil pengamatan penulis atas bentuk puisi lama, bahwa sebuah puisi hanya memiliki satu pola meter untuk semua baitnya, atau dengan kata lain, setiap bait dalam sebuah puisi memiliki pola meter yang sama. Hal ini juga berlaku pada syair lagu "Joy To The World". Oleh karena itu, untuk mengetahui pola meter yang dimiliki lagu "Joy To the World" cukup dengan menganalisis bait pertama saja.

Bait pertama lagu "Joy To The World" bila dilakukan pemenggalan suku kata untuk semua barisnya adalah sebagai berikut :

Joy to the world! the Lord is come: 8

Let earth re-ceive her King; 6

Let ev-ery heart pre-pare Him room, 8

And heaven and na-ture sing, 6

And heaven and na-ture sing, 6

And heaven, and heaven and na-ture sing. 8 Dalam KidungJemaat, bait ini diterjemahkan demikian;

Hai du-ni-a, gem-bi-ra-lah, 8

Dan sam-but Ra-ja-mu! 6

Di-ha-ti-mu te-ri-ma-lah! 8

Ber-sa-ma ber-syu-kur, 6

Ber-sa-ma ber-syu-kur, 6

Ber-sa-mam sa-ma ber-syu-kur. 8

Sedangkan dalam Suplemen HKBP terjemahannya demikian;

Las ma ro-ham, Tu-han-ta ro, 8

Ung-kap ro-ham, jang-kon ra-jam, 8

Ma-ren-de ma su-de, 6

Ma-ren-de ma su-de, 6

Ma-ren-de, mar-en-de ma..su-de. 9

Dari pemenggalan di atas, maka bila dihitung jumlah suku kata yang terdapat dalam setiap barisnya, akan diperoleh bahwa baris pertama jumlah suku katanya adalah delapan (8); baris kedua memiliki jumlah suku kata enam (6); baris ketiga mempunyai jumlah suku kata (8); baris keempat memiliki jumlah suku kata enam (6): baris kelima memiliki jumlah suku kata enam (6); baris keenam memiliki jumlah suku kata delapan (8).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pola meter yang dimiliki lagu "Joy To The Worls", yaitu 8 6 8 6 6 8, dan ini bisa digolongkan kedalam tipe Irregular Meter (pola metemya tidak memiliki keteraturan tertentu).

5.2.5. Analisis Pola Meter Lagu ”Jesus Lehon Hatorangan”

Je-sus-le-hon-ha-to-ra-ngan 8 Ha-pis-ta-ran-ma-ngat-tu-si-ha-ta-mi 11 Le-hon-ma-ta-na-mar-ni-da 8 Do-hot-ro-ha-na-um-bo-to-da-lan-mi 11 A-sa-tong-tong-ma-ra-dop-hon-bo-hi-mi 11 Mar-da-lan-ha-mi 5 A-sa- di-gom-gom-ton-di-Mi-ma-ha-mi 11

Dari pemenggalan setiap suku kata di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola meter lagu “Jesus lehon hatorangan” termasuk Irreguler Meter ( tidak beraturan), dimana pola meternya 5, 8 dan 11 suku kata setiap baris.

5.2.6. Analisis Pola Meter Lagu “Arbab”

Rap-hi-ta-ma-mu-ji-ja-la-ma-ngen-de-hon 12 en-de-na-pa-sa-ngap-De-ba-ta 9 Nda-ta-ma-en-de-ho-non-ku 8 pa-mu-ji-on-ku-di-De-ba-tang-ku 10 Nda-ta-ma-ha-las-so-non-ku 8 deng-gan-ba-sa-na-pa-ngo-lu-au, 9 Pu-ji-on-ku-ma- Ja-ho-wa 8 mar-hi-te-sor-dam-ma-nang-tu-li-la 10 Pang-ke-on-ku-do-hot-ar-bab 8 mam-ba-hen-sa-ngap-di-Tu-ha-ni 9 Ha-le-lu-ya-sai-pu-ji-on-ku-Tu-ha-ni 12 pa-sa-nga-pon-ku-Go-ar-na-i 9 Tung- sa-lu-hut-ang-ka-u-ning-u-ni-ngan-I 12 Naeng-pang-ke-on-ku-baen-pu-ji-an-na-u-li 12 Pang-ke-on-ku-ma-sa-ru-ne 8 Nang-do-hot-o-gung-mar-do-ngan-o-dap 10 Rap-do-hot-par-hi-na-lo-an 8 en-de-ho-non-ku-Tu-han-ta-I 9

5.2.7. Analisis Pola Meter Lagu “Dison Adong Huboan Tuhan Di-son-a-dong-hu-bo-an-Tu-han, 9 Par-bu-e-ni-ngo-lung-ku-na-so-tar-dok-ni-an 13 Sa-dia-ma-ar-ga-na-Tu-han 8 Mo-lo-sai-ni-ra-ju-man-su-de-deng-gan-ba-saM? 13 Ja-lo-ma-Tu-han-sai-las-ma-ro-haM. 10

Analisis dari pola meter dari ketujuh lagu diatas adalah: Long Meter (LM), Middle Meter (Pola Meter sedang), Short Meter (Pola Meter Pendek) dan Irreguler Meter (Meter tak beraturan).