• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Valuasi Ekonom

2.3.1 Analisis Nilai Ekonomi Dampak

Nilai ekonomi (economic value) dari suatu barang atau jasa diukur dengan menjumlahkan kesediaan untuk membayar WTP (willingness to pay;) dari banyak individu terhadap barang atau jasa yang dimaksud. Pada gilirannya, WTP merefleksikan preferensi individu untuk suatu barang yang dipertanyakan. Jadi dengan demikian, valuasi ekonomi dalam konteks lingkungan hidup adalah tentang pengukuran preferensi dari masyarakat (people) untuk lingkungan hidup yang baik dibandingkan terhadap lingkungan hidup yang jelek. Dengan kata lain valuasi merupakan preferensi yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri (PSSAL, 2004).

Dampak lingkungan disebabkan oleh adanya suatu kegiatan baik secara fisik, kimia, biologi, sosial dan ekonomi perlu diidentifikasi dan dikuantifikasi. Identifikasi dampak lingkungan diperlukan untuk menentukan langkah yang akan dilakukan dalam upaya menanggulangi dampak yang terjadi. Penilaian dampak lingkungan tempat pembuangan akhir sampah dilakukan dengan menggunakan pendekatan valuasi ekonomi, untuk melihat besarnya kerugian secara keseluruhan dalam bentuk moneter. Penilaian dampak lingkungan dimonetasi secara kualitatif maupun kuantitatif (PSSAL, 2005).

Tujuan valuasi ekonomi antara lain untuk melihat nilai kepuasan seseorang atau komunitas atas keberadaan suatu aset, mengetahui nilai ekonomi dari pemanfaatan sampah, mengetahui gangguan terhadap kehidupan masyarakat sekitar TPA Sampah Bantar Gebang dan memperoleh perkiraan manfaat di masa yang akan datang.

Metoda Valuasi Ekonomi dilakukan dengan menyesuaikan nilai mengingat adanya perbedaan antara kegiatan satu dengan lainnya. Pada umumnya digunakan nilai rata-rata, berdampak pertimbangan aplikabilitas dari penggunaan nilai tersebut maka digunakan nilai yang termasuk layak dan dapat diaplikasikan. Metoda perhitungan valuasi ekonomi didasarkan pada manfaat dan biaya.

Perhitungan nilai per unit waktu adalah nilai total dari dampak per unit waktu maka nilai per unit waktu harus dikalikan jumlah individu yang terkena dampak. Apabila dampak tersebut berubah menurut waktu, maka harus diestimasi pada tiap-tiap waktu di masa datang pada saat pengaruh tersebut diperkirakan akan menyebar.

Perhitungan nilai total terdiskonto digunakan pada waktu kapan dampak tersebut akan terjadi, mengingat biaya dan manfaat objek studi dapat terjadi pada waktu, yang berbeda (misal biaya proyek muncul, sementara manfaat atau kerusakan terjadi setelah proyek selesai beroperasi). Perhitungan total kerusakan dan manfaat tahunan terdiskonto, dengan menggunakan tingkat bunga yang disarankan. Penggunaan tingkat bunga dan nilai dampak, keduanya harus juga mempertimbangan faktor inflasi dengan cara yang sama yaitu bahwa keduanya harus dihitung dalam bentuk nilai riil (the real value).

Manfaat SDA dan lingkungan dapat dikelompokkan ke dalam nilai manfaat (use values) dan nilai bukan manfaat (non use values). Nilai ekonomi total diilustrasikan pada Gambar 2. Nilai manfaat ada yang bersifat langsung (direct use values) dan ada yang tidak langsung (indirect use values) serta nilai pilihan (option values). Sementara itu nilai bukan manfaat mencakup nilai keberadaan (existence values) dan nilai warisan (bequest values). Apabila nilai nilai ekonomi SDA tersebut dijumlahkan maka akan diperoleh nilai ekonomi total atau total economic values. Rumus nilai ekonomi total suatu SDA adalah sebagai berikut (Munasinghe 1993):

NET = NM + NNM

NM = NML + NMTL + NMP NNM = NK + NW

dimana:

NET = Nilai Ekonomi Total NM = Nilai Manfaat; NNM = Nilai Bukan Manfaat NML = Nilai Manfaat Langsung NMTL = Nilai Manfaat Tidak Langsung NMP = Nilai Manfaat Pilihan:

NK = Nilai Keberadaan NW = Nilai Warisan.

Gambar 2. Analisis nilai ekonomi dampak pengelolaan TPA sampah (modifikasi)

Nilai Ekonomi Dampak TPA Sampah Bantar Gebang

Nilai Manfaat Nilai Bukan Manfaat

Nilai Pilihan Keberadaan Nilai penggunaNilai Bukan lainnya

Nilai pengetahuan keberlangsungan keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang Nilai yang dirasakan masyarakat dari keberadaan sumberdaya - Tingkat pendapatan (Daur Ulang) - Peluang / kesempatan kerja - Pupuk tanaman - Biogas - Hutan Kota - Lapangan olah raga - Tingkat kenyamanan/ estetika - Tingkat kesehatan - Tingkat Keresahan sosial - Nilai tanah Metoda : - Market Value Metoda : - Replacement Cost - Productivity approach Metoda : - Benefit transfer Metoda : - Contingent Valuation Nilai Manfaat Langsung Nilai Manfaat Tidak Langsung Hasil yang langsung dapat dimanfaatkan

Hasil yang tidak secara langsung dapat dimanfaatkan Nilai manfaat langsung dan tidak langsung dapat dimanfaatkan di waktu mendatang

Nilai manfaat langsung (NML) adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan secara langsung dari suatu sumber daya. Nilai manfaat langsung yang dihitung merupakan nilai dari jenis mempunyai nilai ekonomis yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Matriks metoda valuasi ekonomi/economic valuation method matrix

No Klasifikasi nilai Metoda Penilaian

1 Nilai Manfaat Langsung (Direct Use Values)

- Change in productivity - Change in income

2 Nilai Manfaat Tidak Langsung (Indirect Use Values)

- Change in productivity - Replacement Cost

- Wage Differential Approach

3 Nilai Non Pakai (Non Use Value) Nilai pilihan (Option Values) Nilai keberadaan (Existence Values)

- Benefit Transfer - Contingent Valuation - Property value

- Preventive expenditure Sumber: Irham, 1999

Nilai manfaat langsung dari tempat pembuangan akhir tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

NML = ∑

NMLi

Keterangan :

NML : Nilai Manfaat Langsung NML1 : Nilai Manfaat Langsung 1

NML2 : Nilai Manfaat Langsung 2

Nilai manfaat langsung dari tempat pembuangan akhir sampah yang digunakan dalam penilaian ekonomi berbasis pada harga pasar (market price based method).

Nilai manfaat tidak langsung (NMTL) merupakan nilai manfaat dari suatu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan secara tidak langsung oleh masyarakat. Sebagai contoh manfaat tidak langsung dari tempat pembuangan akhir sampah dapat berupa manfaat fisik yaitu peluang/kesempatan kerja, dan sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.

Perkiraan manfaat tidak langsung tempat pembuangan akhir sampah sebagai peluang kesempatan kerja didekati dengan jumlah penerimaan upah para pekerja sebagai pemulung, lapak maupun bandar. Metoda yang digunakan untuk mengukur nilai tersebut adalah replacement cost atau biaya pengganti yang dapat digunakan sebagai perkiraan minimum dari manfaat yang diperoleh untuk memperbaiki lingkungan.

Perkiraan manfaat tidak langsung tempat pembuangan akhir sampah sebagai kompos hasil pemisahan sampah organik menjadi pupuk tanaman. Menurut Adrianto (2006), teknik pengukuran untuk menilai manfaat tersebut adalah pendekatan produktivitas (productivity approach) sehingga jumlah sampah organik menjadi input bagi produktivitas kompos yang

i=1 n

menjadi produk akhir bagi masyarakat. Nilai total manfaat tidak langsung dapat dirumuskan sebagai berikut :

NTML =

NMTLi

Keterangan :

NMTL : Nilai Total Manfaat Tidak Langsung

NMTL1 : Nilai Total Manfaat Tidak Langsung (peluang kerja)

NMTL2 : Nilai Total Manfaat Tidak Langsung (kompos)

Nilai manfaat pilihan (NMP) pada umumnya didekati dengan menggunakan metoda benefit transfer yaitu dengan cara menilai perkiraan benefit dari tempat lain, kemudian benefit tersebut ditransfer untuk memperoleh perkiraan yang kasar mengenai manfaat dari lingkungan (Fauzi, 1999). Metoda tersebut didekati dengan cara menghitung besarnya nilai manfaat misal: gas metan dimasa yang akan datang Nilai manfaat pilihan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

NMP (Nilai Manfaat Pilihan) = Nilai manfaat per ha x Luas TPA(ha) 2.3.2 Nilai keberadaan (NK)

Nilai keberadaan didefinisikan sebagai nilai yang dirasakan masyarakat dari keberadaan sumberdaya. Nilai ini muncul dari kepuasan seseorang atau komunitas atas keberadaan suatu aset, walaupun yang bersangkutan tidak berminat. Dengan kata lain nilai keberadaan diberikan seseorang atau masyarakat kepada sumberdaya alam dan lingkungan tertentu karena memberikan manfaat spiritual, estetika, dan budaya. Nilai keberadaan suatu sumberdaya alam dan lingkungan tidak berkaitan dengan penggunaan oleh seseorang atau masyarakat, baik pada saat sekarang maupun masa yang akan datang, tetapi semata-mata sebagai-bentuk kepedulian terhadap keberadaan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai obyek. Metoda yang digunakan dalam perhitungan ini adalah Contingent Valuation Method (CVM). Metoda CVM ini didasarkan pada kepuasan seseorang terhadap keinginan menerima perubahan lingkungan yang dinyatakan dalam bentuk besar penerimaan kompensasi WTA atas perubahan kualitas lingkungan.