• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Di tengah perekonomian global yang relatif stabil pada tahun 2013, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,78%, menurun dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 6,23%. Laju inflasi Indonesia meningkat tajam menjadi 8,38% di tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat pada tahun 2013. Meskipun demikian, dengan proporsi kelas menengah Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 50% dari jumlah penduduk, sehingga Perseroan dan anak-anak perusahaannya memiliki peluang usaha yang berlimpah. Selama tahun 2013, Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut:

• Pertambangan dan perdagangan batubara yang dijalankan melalui anak-anak perusahaan Perseroan yaitu PT Golden Energy Mines Tbk (dan anak-anak perusahaannya) dan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (dan anak-anak perusahaannya).

• Pembangkit listrik dan uap, dimana Perseroan menjalankan 4 unit pembangkit listrik dan uap yang berlokasi di Tangerang, Serang, dan 2 unit di Karawang. Selain itu, PT DSSP Power Sumsel, anak perusahaan Perseroan, juga sedang membangun proyek PLTU IPP-Sumsel 5 yang berlokasi di Sumatera Selatan.

• Perdagangan yang dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Rolimex Kimia Nusamas yang meliputi perdagangan komoditas pupuk, pestisida dan bahan kimia. • Infrastruktur dan Multimedia, yang dijalankan oleh PT Mora

Quatro Multimedia dengan melakukan pembangunan

Amidst the relatively stable global economy in 2013, Indonesia recorded an economic growth of 5.78%, declining compared to year 2012 of 6.23%. Meanwhile, Indonesian inflation rate increased sharply to 8.38% in 2013.

This indicated that Indonesia economy encountered quite tough challenges in 2013. Nevertheless, as the proportion of Indonesian middle class is quite high, i.e. approximately 50% from the total population, thus the Company and its subsidiaries have abundant business opportunities.

During 2013, the Company and its subsidiaries operated their business activities as follows:

• Coal mining and trading conducted through Company’s subsidiaries, namely PT Golden Energy Mines Tbk (and its subsidiaries) and PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (and its subsidiaries).

• Power and steam generation, where Company operated 4 units of power and steam plants located in Tangerang, Serang, and 2 units in Karawang. Apart from that, PT DSSP Power Sumsel, a subsidiary, is also developing IPP-Sumsel 5 project located in South Sumatra.

• Trading conducted by a subsidiary, namely PT Rolimex Kimia Nusamas, which perform trading of fertilizer, pesticide, and chemicals.

• Infrastructure and Multimedia, conducted by PT Mora Quatro Multimedia by developing fiber optic network.

The proportion of Indonesian middle class is quite high, i.e. approximately 50% from the total population, thus the Company and its subsidiaries have abundant business opportunities.

Company Profile Management Reports and Profile Management Discussion and Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility

TINJAUAN KINERJA OPERASI PRODUKSI

Pertambangan dan Perdagangan Batubara

Lini usaha pertambangan dan perdagangan batubara yang dijalankan oleh anak-anak perusahaan Perseroan mencatatkan produksi batubara sebesar 5,36 juta ton pada tahun 2013, relatif stabil dibandingkan dengan produksi batubara pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,35 juta ton. Penjualan dan perdagangan batubara juga meningkat sebesar 8,8% menjadi 8,37 juta ton pada tahun 2013 dibandingkan dengan penjualan dan perdagangan batubara pada tahun 2012 sebesar 7,69 juta ton.

Pembangkit Listrik dan Uap

Usaha pembangkit listrik captive yang dijalankan oleh Perseroan melalui 4 unit pembangkit listrik dan uap yang berlokasi di Tangerang, Serang dan Karawang pada tahun 2013 mencatatkan total produksi sebesar 1.526.128 MWh untuk listrik dan 12.867.376 GJ untuk uap. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, dimana total produksi listrik tercatat sebesar 1.296.001 MWh dan uap sebesar 12.451.508 GJ, maka kinerja operasional untuk sektor pembangkit listrik dan uap Perseroan mengalami peningkatan.

OPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW

PRODUCTION

Coal Mining and Trading

Coal mining and trading business lines run by Company’s subsidiaries recorded coal production of 5.36 million tons in 2013, relatively stable compared to coal production in 2012 of 5.35 million tons. Sales and trades of coals also increased by 8.8% to 8.37 million tons in 2013 compared to the sales and trades of coals in year 2012 of 7.69 million tons.

Power and Steam Plants

Captive power business operated by the Company through 4 units of power and steam plants located in Tangerang, Serang and Karawang in 2013 recorded a total production of 1,526,128 MWh for power and 12,867,376 GJ for steam. If compared with the year 2012, in which total power production was recorded at 1,296,001 MWh and steam at 12,451,508 GJ, Company’s operational performance for power and steam plants sector experienced an increase.

Perdagangan

Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Rolimex Kimia Nusamas menjalankan lini usaha perdagangan dengan memperdagangkan komoditas pupuk, pestisida, dan bahan kimia. Pada tahun 2013, volume perdagangan pupuk adalah sebesar 273,6 ribu ton, menurun 0,4% dibandingkan dengan volume perdagangan sebesar 274,8 ribu ton pada tahun 2012. Volume perdagangan pestisida menurun 0,8% dari 1.959 kilo liter pada tahun 2012 menjadi 1.944 kilo liter pada tahun 2013. Volume perdagangan bahan kimia menurun 42% dari 57,4 ribu ton menjadi 33,4 ribu ton.

Infrastruktur dan Multimedia

Perseroan melalui anak perusahaannya PT DSSA Mas Sejahtera melakukan pengambilalihan PT Mora Quatro Multimedia pada akhir tahun 2012. PT Mora Quatro Multimedia, bekerja-sama dengan pihak ketiga, menyediakan layanan multimedia. Pada akhir tahun 2013, PT Mora Quatro Multimedia telah membangun

home-pass sebanyak 56.000 dengan total pelanggan lebih dari 12.000

yang berada di wilayah Tangerang, Cibubur, dan Depok. PENDAPATAN USAHA

Pada tahun 2013, kontribusi masing-masing lini usaha terhadap pendapatan usaha Perseroan relatif stabil jika dibandingkan dengan tahun 2012. Lini usaha batubara tetap menyumbangkan pendapatan terbesar bagi Perseroan jika dibandingkan dengan lini usaha lainnya.

Kontribusi lini usaha pertambangan dan perdagangan batubara yang menyumbangkan pendapatan usaha sebesar 424 juta Dolar Amerika Serikat atau sebesar 70% dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2013, mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 434 juta Dolar Amerika Serikat. Penurunan pendapatan usaha dari lini usaha batubara disebabkan karena tekanan harga jual batubara global pada tahun 2013.

Pendapatan usaha dari lini usaha pembangkit listrik dan uap pada tahun 2013 adalah sebesar 45 juta Dolar Amerika Serikat atau sebesar 7,5% dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan. Pendapatan usaha dari lini usaha pembangkit listrik dan uap ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencatatkan pendapatan usaha sebesar 43 juta Dolar Amerika Serikat.

Pendapatan usaha dari lini usaha perdagangan pada tahun 2013 adalah sebesar 127 juta Dolar Amerika Serikat atau sebesar 20,9% dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan. Jika dibandingkan pada tahun 2012, pendapatan usaha dari lini usaha perdagangan mengalami penurunan sebesar 14%. Penurunan ini disebabkan terutama karena penurunan pendapatan usaha dari perdagangan pupuk sebesar 19 juta Dolar Amerika Serikat seiring dengan penurunan harga pupuk di tahun 2013.

Trading

The Company through its subsidiary, PT Rolimex Kimia Nusamas runs trading business line by trading fertilizers, pesticides, and chemicals.

In 2013, the trading volume of fertilizers was 273.6 thousand tons, declining 0.4% compared to the trading volume of 274.8 thousand tons in 2012. Whereas, the trading volume of pesticides decreased by 0.8% from 1,959 kilo liters in 2012 to 1,944 kilo liters in 2013. The trading volume of chemicals decreased by 42% from 57.4 thousand tons to 33.4 thousand tons.

Infrastructure and Multimedia

The Company through its subsidiary PT DSSA Mas Sejahtera acquired PT Mora Quatro Multimedia at the end of 2012. PT Mora Quatro Multimedia, in cooperation with third party provides multimedia services. At the end of 2013, PT Mora Quatro Multimedia has built home-passes for as many as 56,000 with total customers of more than 12,000 located in the area of Tangerang, Cibubur, and Depok.

REVENUES

In 2013, contribution of each business line toward Company’s revenues was relatively stable as compared to year 2012. Coal business line remained the largest revenue contributor for Company as compared to other business lines.

The contribution of coal mining and trading business line which contributed revenues of 424 million US Dollars or amounted to 70% from the entire Company’s revenues in 2013 has experienced a slight decrease as compared to year 2012 of 434 million US Dollars. The decline of revenues from coal business line was due to the pressure of global coal selling price in 2013.

Revenues from power and steam generation business line in 2013 amounted to 45 millon US Dollars or 7.5% from the total revenues of the Company. Revenues from power and steam generation business line experienced an increase as compared to year 2012 which recorded revenues of 43 million US Dollars.

Revenues from trading business line in 2013 amounted to 127 millon US Dollars or 20.9% from the total revenues of the Company. If compared to year 2012, revenues from trading business line have experienced a decline of 14%. This decline was mainly due to the decrease in revenues from the trading of fertilizers of 19 million US Dollars in line with the decrease in the price of fertilizers in 2013.

Company Profile Management Reports and Profile Management Discussion and Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility

Pendapatan usaha dari lini usaha multimedia pada tahun 2013 adalah sebesar 5,7 juta Dolar Amerika Serikat atau sebesar 0,9% dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan.

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN ASET

Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 1.201 juta Dolar Amerika Serikat, menurun 1,3% dari 1.216 juta Dolar Amerika Serikat pada tahun 2012. Aset Perseroan pada tahun 2013 terdiri dari 34% aset lancar dan 66% aset tidak lancar.

Aset Lancar

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki aset lancar sebesar 411 juta Dolar Amerika Serikat, turun sebesar 30% dari aset lancar tahun 2012 yaitu sebesar 586 juta Dolar Amerika Serikat. Penurunan ini disebabkan karena penurunan kas dan setara kas Perseroan sebesar 70 juta Dolar Amerika Serikat terutama sehubungan dengan perolehan aset tetap sebesar 89 juta Dolar Amerika Serikat dan pembayaran utang bank sebesar 57 juta Dolar Amerika Serikat, net-off dengan pencairan unit reksa dana sebesar 9 juta Dolar Amerika Serikat dan penerimaan utang bank sebesar 64 juta Dolar Amerika Serikat. Penurunan aset lancar disebabkan juga oleh penurunan investasi jangka pendek sebesar 70 juta Dolar Amerika Serikat terutama sehubungan dengan reklasifikasi atas obligasi konversi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk dari investasi jangka pendek ke aset tidak lancar sebesar 71 juta Dolar Amerika Serikat disebabkan oleh konversi atas obligasi konversi menjadi piutang lain-lain jangka panjang dan investasi saham di tahun 2013. Selain itu, penurunan juga disebabkan oleh penurunan piutang lain-lain sebesar 21 juta Dolar Amerika Serikat terutama dikarenakan adanya penerimaan atas piutang dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk sebesar 15 juta Dolar Amerika Serikat. Aset Tidak Lancar

Perseroan memiliki aset tidak lancar sebesar 790 juta Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2013 yang meningkat sebesar 25% dari nilai aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, yaitu sebesar 630 juta Dolar Amerika Serikat. Peningkatan aset tidak lancar disebabkan oleh kenaikan piutang lain-lain jangka panjang sebesar 51 juta Dolar Amerika Serikat terutama dikarenakan adanya reklasifikasi atas obligasi konversi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk dari investasi jangka pendek sebesar 51 juta Dolar Amerika Serikat sehubungan dengan konversi atas obligasi konversi menjadi piutang lain-lain. Kenaikan aset tidak lancar disebabkan juga oleh kenaikan investasi jangka panjang sebesar 34 juta Dolar Amerika Serikat terutama dikarenakan oleh adanya kenaikan nilai pasar atas investasi tersedia untuk dijual. Selain itu, kenaikan aset tidak lancar juga disebabkan

Revenues from the multimedia business line in 2013 amounted to 5.7 millon US Dollars or 0.9% from the total revenues of the Company.

FINANCIAL PERFORMANCE REVIEW

ASSETS

Company’s assets as of December 31, 2013 was 1,201 million US Dollars, declining by 1.3% from 1,216 million US Dollars in 2012. Company’s assets in 2013 consisted of 34% current assets and 66% non-current assets.

Current Assets

As of December 31, 2013, the Company owned current assets in the amount of 411 million US Dollars, decreasing 30% from the current assets in 2012 of 586 million US Dollars. This decrease was due to the decline in Company’s cash and cash equivalents of 70 million US Dollars, mainly pertaining to the acquisition of fixed assets for 89 million US Dollars and the repayment of bank debts in the amount of 57 million US Dollars, net-off by mutual funds redemption of 9 million US Dollars and bank loan utilization of 64 million US Dollars. The decline in the current assets was also due to the decline in current investment of 70 million US Dollars primarily in connection with reclassification of convertible bonds of PT Inti Bangun Sejahtera Tbk from current investment to non-current assets of 71 million US Dollars caused by the conversion of convertible bonds to non-current other receivables and shares investment in 2013. Aside from that, the decrease was also due to the decline in other receivables of 21 million US Dollars primarily due to the receipt of receivables from PT Inti Bangun Sejahtera Tbk in the amount of 15 million US Dollars.

Noncurrent Assets

The Company had non-current assets amounting to 790 million US Dollars as of December 31, 2013 which was an increase of 25% from the value of Company’s non-current assets at the position of December 31, 2012, in the amount of 630 million US Dollars. The increase of current assets was due to the increase of non-current other receivables of 51 million US Dollars mainly caused by the reclassification of PT Inti Bangun Sejahtera Tbk convertible bonds from the current investment in the amount of 51 million US Dollars in relation with the conversion of convertible bonds into other receivables. The increase of non-current assets was also due to the increase of non-current investment of 34 million US Dollars primarily caused by the increase of market value on investment available for sale. Other than that, the increase of non-current assets was also due to the increase of fixed assets of 66

LIABILITAS

Total liabilitas di akhir tahun 2013 sebesar 336 juta Dolar Amerika Serikat, meningkat 11% dari 301 juta Dolar Amerika Serikat pada tahun 2012. Liabilitas Perseroan pada akhir tahun 2013 terdiri dari 59% liabilitas jangka pendek dan 41% liabilitas jangka panjang. Liabilitas Jangka Pendek

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki liabilitas jangka pendek sebesar 199 juta Dolar Amerika Serikat, naik sebesar 16% dari liabilitas jangka pendek tahun 2012 sebesar 172 juta Dolar Amerika Serikat. Peningkatan liabilitas jangka pendek ini terutama disebabkan karena kenaikan utang lain-lain sebesar 36 juta Dolar Amerika Serikat terutama disebabkan oleh kenaikan utang surat kredit berdokumen dalam negeri sebesar 22 juta Dolar Amerika Serikat dan utang kontraktor sebesar 11 juta Dolar Amerika Serikat. Kenaikan tersebut di net-off oleh penurunan uang muka pelanggan sebesar 8 juta Dolar Amerika Serikat. Liabilitas Jangka Panjang

Perseroan memiliki liabilitas jangka panjang sebesar 137 juta Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2013. Nilai liabilitas jangka panjang tersebut meningkat sebesar 5% dari nilai liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 yaitu sebesar 129 juta Dolar Amerika Serikat, yang disebabkan terutama oleh reklasifikasi utang bank jangka panjang ke utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun untuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 34 juta Dolar Amerika Serikat dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 4 juta Dolar Amerika Serikat,

net-off dengan tambahan utang bank jangka panjang dari China

LIABILITIES

Total liabilities at the end of 2013 were 336 million US Dollars, increased by 11% from 301 million US Dollars at the end of 2012. Company’s Liabilities at the end of 2013 consisted of 59% current liabilities and 41% non-current liabilities.

Current Liabilities

At the position of December 31, 2013, the Company had current liabilities of 199 million US Dollars, arising by 16% from the current liabilities at December 31, 2012 of 172 million US Dollars. This increase of current liabilities was mainly due to the increase of other payables of 36 million US Dollars primarily caused by the increase of domestic letter of credit payables amounted to 22 million US Dollars and contractor payables of 11 million US Dollars. Those increases were net-off by the decrease in advance payment of customers in the amount of 8 million US Dollars.

Non-Current Liabilities

The Company had non-current liabilities in the amount of 137 million US Dollars as of December 31, 2013. The value of current liabilities increased by 5% from the Company’s non-current liabilities value at December 31, 2012 position of 129 million US Dollars, caused primarily by reclassification of non-current bank payables to non-non-current bank payables with a 1-year maturity for PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in the amount of 34 million US Dollars and PT Bank CIMB Niaga Tbk of 4 million US Dollars, net-off by the additional non-current bank payables from China Development Bank Corporation amounted to 45 million US

Company Profile Management Reports and Profile Management Discussion and Analysis Corporate Governance Corporate Social Responsibility

EKUITAS

Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan sebesar 5% dari 915 juta Dolar Amerika Serikat pada tahun 2012 menjadi 865 juta Dolar Amerika Serikat. Penurunan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kerugian selisih kurs penjabaran sebesar 44 juta Dolar Amerika Serikat.

LABA RUGI Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha Perseroan disumbangkan oleh lini usaha yang dijalankan oleh Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan yaitu pertambangan dan perdagangan batubara, pembangkit listrik dan uap, perdagangan pupuk dan bahan kimia, dan penyediaan layanan multimedia, dimana pertambangan dan perdagangan batubara menyumbangkan sebesar 70% dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan. Secara keseluruhan pendapatan usaha pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 607 juta Dolar Amerika Serikat, atau turun 3,6% jika dibandingkan dengan pendapatan usaha pada tahun 2012 yaitu sebesar 629 juta Dolar Amerika Serikat.

Beban Pokok Penjualan

Di tahun 2013, beban pokok penjualan Perseroan mencapai 508 juta Dolar Amerika Serikat, atau menurun 4% dibandingkan beban

EQUITY

Company’s equity as of December 31, 2013 experienced a decline of 5% from 915 million US Dollars as of December 31, 2012 to 865 million US Dollars. This decrase was mainly due to the increase of loss from the difference of foreign currency translation adjustment amounted to 44 million US Dollars.

PROFIT AND LOSS

Revenues

Company’s revenues were contributed by business lines operated by Company and its subsidiaries, i.e. coal mining and trading, power and steam plants, fertilizers and chemicals trading, and multimedia services, in which coal mining and trading has contributed 70% from the entire Company’s revenues. Overall, the revenues in 2013 experienced a decline to 607 million US Dollars, or down by 3.6% if compared to the revenues in 2012 of 629 million US Dollars.

Cost of Revenues

In 2013, Company’s cost of revenues has reached 508 million US Dollars, or declining by 4% compared to the cost of revenues

terutama oleh penurunan beban pokok penjualan pupuk sebesar 18 juta Dolar Amerika Serikat terutama sehubungan dengan penurunan harga pupuk di tahun 2013.

Laba Kotor

Perseroan membukukan laba kotor sebesar 99 juta Dolar Amerika Serikat pada tahun 2013, meningkat 0,7% jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 98 juta Dolar Amerika Serikat. Marjin laba kotor juga mengalami peningkatan dari 15,6% pada tahun 2012 menjadi 16,3% pada tahun 2013.

Beban Usaha

Beban usaha Perseroan terdiri dari beban penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban eksplorasi. Pada tahun 2013, Perseroan mencatat beban usaha sebesar 97 juta Dolar Amerika Serikat, atau meningkat sebesar 14% dari beban usaha tahun 2012 sebesar 85 juta Dolar Amerika Serikat. Peningkatan beban usaha pada tahun 2013 disebabkan terutama oleh kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 15 juta Dolar Amerika Serikat

net-off dengan penurunan ongkos angkut sebesar 2 juta Dolar

Amerika Serikat. Laba Usaha

Laba usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 88,5% dari 13 juta Dolar Amerika Serikat pada tahun 2012 menjadi 1,5 juta Dolar Amerika Serikat pada tahun 2013. Marjin laba usaha juga menurun dari 2% di tahun 2012 menjadi 0,24% pada tahun 2013.

million US Dollars especially related to the decline in the price of fertilizers in 2013.

Gross Profit

The Company recorded a gross profit of 99 million US Dollars in year 2013, increasing by 0.7% if compared to 2012 of 98 million US Dollars. Gross profit margin has also experienced an increase from 15.6% in 2012 to 16.3% in 2013.

Operating Expenses

Company’s operating expenses consisted of sales expenses, general and administration expenses, and exploration expenses. In year 2013, Company recorded operating expenses of 97 million US Dollars, or increased 14% from the operating expenses in 2012 of 85 million US Dollars. The increase of operating expenses in 2013 was mainly due to the increase of general and administration expenses in the amount of 15 million US Dollars net off by the