• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.3 Analisis Data

4.3.3 Analisis Regresi Linear

Analisis regresi linear digunakan untuk memprediksi nilai Persepsi Masyarakat (variabel Y) jika Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar (variabel X) akan dinaikkan atau diturunkan. Selain itu, analisis regresi linear digunakan untuk

mengetahui nilai thitungdan signifikansi sebagai dasar pengujian hipotesis. Analisis

regresi linear menggunakan program SPSS versi 17 disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.49 Analisis Regresi Linear

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.441 1.303 3.408 .001

Gerakan Amar Maruf Nahi Munkar (X)

1.105 .031 .964 35.788 .000

a. Dependent Variable: Persepsi Masyarakat (Y)

Berdasarkan tabel 4.49, maka persamaan matematis regresi linear yang diperoleh sebagai berikut :

Y = 4,441 + 1,105 X + 2.430 e

Dimana :

Y = Persepsi Masyarakat

X = Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

e =Standart error

Persamaan regresi linear tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 4,441 menunjukkan bila tidak ada peningkatan

ataupun penurunan dari Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, maka nilai Persepsi Masyarakat sebesar 4,441 persen.

2. Koefisien regresi Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebesar 1,105

menunjukkan setiap peningkatan Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan nilai Persepsi Masyarakat sebesar 1,105 persen.

3. Koefisien standart error sebesar 2,430 dengan toleransi tingkat

kesalahan atau alpha 5% (0.05) menunjukkan tingkat kesalahan dalam penelitian ini sebesar 2,430 persen.

4.3.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat membuktikan apakah hipotesis yang diajukan oleh peneliti dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis menggunakan uji t (uji parsial) yang berguna untuk mengetahui apakah

Daerah Penerimaan H0, Penolakan Ha

Daerah Penolakan H0, Penerimaan Ha

terdapat pengaruh dari Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Kasemen Kota Serang tahun 2016. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

1. Mencari thitung

Berdasarkan tabel 4.49, diketahui pada kolom Gerakan Amar Ma’ruf

Nahi Munkar (variabel X) diperoleh nilai thitung sebesar 35.788 dan

nilai signifikansi sebesar 0.000.

2. Mencari ttabel

Dengan melihat tabel distribusi t dengan α = 5% (0.05), df = n-k (100-1 = 99) dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas; untuk uji satu pihak yaitu : 1.984.

Gambar daerah penerimaan hipotesis disajikan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.5

Kurva Penerimaan Hipotesis

Interpretasi :

1. Jika thitung > ttabel (35,788 > 1,984), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Artinya terdapat pengaruh dari Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Kasemen Kota Serang tahun 2016.

2. Nilai signifikan Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar sebesar 0,000 menunjukkan model adalah signifikan, karena Sig (0.000) < alpha (0.05).

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengaruh dari Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Kasemen Kota Serang tahun 2016. Hasil tersebut didasarkan kepada kriteria pengujian hipotesis, yakni

apabila nilai thitung > ttabel (35,788 > 1,984) dan nilai signifikansi sebesar 0.000 <

alpha (0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu, hasil yang diperoleh

dalam penelitian ini ternyata selaras dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dianah (2012) dan Ardian Ayub Sani (2008).

Dewasa ini kondisi masyarakat baik individu maupun kelompok yang semakin terseret arus aktifitas kemaksiatan. Aktifitas tersebut seperti sindikat perdagangan minuman keras, peredaran narkoba, perjudian, prostitusi berikut dengan komplemen pornografi dan pornoaksi, aktifitas perdukunan, tempat hiburan malam maksiat dan premanisme merupakan gejala degrasi aqidah dan moral yang harus dilawan oleh segenap elemen Bangsa (FPI, 2008:11). Kondisi diatas dapat dikatakan hampir terjadi di setiap lingkungan masyarakat dan sulit untuk diberantas akibat pengaruh globalisasi dan mengatasnamakan hak asasi manusia membuat beberapa individu masyarakat berbuat sesuka hatinya meskipun

tindakan tersebut mengandung unsur kemaksiatan dan beberapa diantaranya berpotensi menyebabkan tindakan kriminalitas.

Keadaan umat yang semakin memprihatinkan mendorong Front Pembela Islam (FPI) untuk melakukan perlawanan dan memberantas berbagai bentuk tindakan kemaksiatan. Tidak hanya sebatas mereduksi kemaksiatan, FPI dan organisasi keagamaan lainnya menggelorakan semangat kepada seluruh masyarakat untuk menyemarakkan Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan gerakan yang menyerukan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar guna membangun benteng yang kokoh untuk menjaga, melindungi, memelihara dan meningkatkan iman taqwa umat guna memperoleh keberkahan dunia dan akhirat.

Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang dilakukan oleh FPI, khususnya

FPI Cabang Kasemen diantaranya berupa tindakan penertiban (sweeping)

tempat-tempat maksiat. Tindakan penertiban tempat-tempat maksiat atas aktifitas prostitusi, perjudian, narkotika dan obat-obatan dan minuman keras yang dilakukan di tempat hiburan malam di Desa Banten Kawasan Dermayon merupakan salah satu dari banyak kasus yang terjadi pada beberapa daerah di Kecamatan Kasemen. Penertiban tersebut tentunya menghasilkan persepsi masyarakat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, baik persepsi yang bersifat positif yakni mendukung tindakan penertiban aktifitas maksiat atau persepsi yang bersifat negatif yakni menolak tindakan penertiban aktifitas maksiat yang ada di tempat hiburan malam.

Dalam penilaian yang obyektif, pada dasarnya Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar memberikan kontribusi yang cukup nyata, yakni dapat menekan aktifitas kemaksiatan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan potensi tindakan kriminal lainnya yang berdekatan dengan tempat hiburan malam serta dapat menjadi wadah tempat bersatunya muslim umat selain dari wadah organisasi keagamaan lainnya. Namun menyadari bahwa persepsi masyarakat akan mempengaruhi opini publik dan penerimaan masyarakat atas kegiatan atau program yang akan dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen maka seyogyanya hal tersebut dapat menjadi masukan bagi organisasi terkait.

Menyadari penelitian ini mendapatkan hasil bahwa Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar FPI Cabang Kasemen berpengaruh positif terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Kasemen Kota Serang maka sudah seharusnya upaya perbaikan dan penyempurnaan dibutuhkan oleh FPI Cabang Kasemen, baik secara

individu anggota maupun keorganisasian demi tercapainya tujuan yaitu

masyarakat atau umat bersama-sama untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar menurut posisi dan kemampuannya masing-masing sebagai satu kesatuan bangunan yang tidak terpisahkan agar kehidupan di lingkungan masyarakat menjadi lebih aman, nyaman, tertib dan memperoleh keberkahan.

118

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis membuat kesimpulan dalam penelitian ini yang antara lain :

1. Persepsi masyarakat di Kecamatan Kasemen berkaitan dengan

Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen menurut tanggapan responden atau masyarakat yang tinggal di Kecamatan Kasemen dalam penelitian ini masih berada pada kategori yang baik dengan skor aktual sebesar 5.693, dimana skor aktual tersebut berada di rentang kategori baik sebesar 5.400 dan kategori sangat baik sebesar 7.200.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengaruh dari Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Kasemen Kota Serang tahun 2016.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang

mengerahkan massa anggotanya agar dilaksanakan dengan tertib, tidak menyulut konflik suku, agama dan ras (SARA), tidak melakukan pengrusakan fasilitas umum dan materi orasi yang disampaikan tidak hanya bersifat tuntutan saja namun dapat memberikan pemahaman ilmu agama kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi penertiban.

2. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis pada masa mendatang. Selain itu, peneliti menganjurkan untuk meneliti variabel lainnya yang juga memiliki pengaruh terhadap persepsi masyarakat seperti tindakan demonstrasi dan tindakan penertiban dan lain sebagainya.

Aryanti, Selvy. 2009.Dasar-dasar Komunikasi Administrasi. Yogyakarta. Duta Kencana. Dianah. 2012. Persepsi Masyarakat Terhadap Peranan Puskesmas (Studi Deskriptif

Kualitatif Mengenai Peranan Puskesmas Dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Kelurahan Krajan, Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten). Jurnal Humanitas Vol. X Nomor 2 Agustus.

Effendy, Onong Uchjana. 2010.Ilmu Teori dan Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.

---. 1992.Ilmu Teori dan Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya. Front Pembela Islam, 2008. Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Jakarta. Dewan Pimpinan

Pusat FPI.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Muhidin, Abdurahman. 2010. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia.

Mulyana, Dedi. 2010.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya. ---. 2007.Psikologi Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.

---. 2001.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Palapah, M.O. 2010.Studi ilmu komunikasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Pratikto. 2002.Komunikasi Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara.

Rakhmat, Jalaluddin. 2009.Psikologi Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya. ---,2005.Psikologi Agama Sebuah Pengantar. Bandung. Mizan.

Santoso. Singgih, 2010.Buku Latihan SPSS. Jakarta. Elex Media Computindo.

---, 2008. Analisis Komunikasi dan Kinerja Pemerintahan. Jakarta. Elex Media Computindo.

Sasanti. Madjid. 2011.Etika dalam Islam. Yogakarta. Pustaka Pelajar. Schermerhorn, Vhon. 2005.Organizational Behaviour. Wilev. USA. Sugiyono, 2013.Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Sumarjan. 2005.Interaksionisme Simbolik Perspektif Sosiologi Modern. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sumarwan, Azwar Saifuddin dkk. 2000. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Bandung. Trigenda Karya.

Tubbs dan Moss, Concrad. 2003. Ilmu Komunikasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Gramedia.

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali Pers.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Keormasan. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Keormasan. Winarso, Heru. 2005.Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta. Prestasi Pustaka.

Najiullah, lahir di Serang, 23 Februari 1991, merupakan anak ketiga dari pasangan Bapak H. Jamak Sari dan Ibu Kurotul’aeni. Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Kp. Peranan RT 10 RW 03 Kelurahan Terumbu Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten.

Menyelesaikan pendidikan di SD Negeri Kademangan tahun 2003, tamat SMP Negeri 17 Kota Serang tahun 2006, tamat SMK Negeri 1 Kota Serang tahun 2009 dan tahun 2010 menempuh kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sampai saat ini.

Serang, Mei 2016 Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Di-Tempat

Bersamaan dengan ini, saya selaku mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) yang tengah melakukan penelitian skripsi memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara dapat meluangkan waktu untuk menjawab pernyataan sebagaimana terlampir. Pernyataan tersebut mengungkap bagaimana Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen dalam mempengaruhi persepsi masyarakat.

Data yang diperoleh akan digunakan dalam rangka menyusun skripsi untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara akan terjamin dan data ini hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah akademis dan sumbangsih pemikiran bagi FPI Cabang Kasemen dan masyarakat di Kecamatan Kasemen.

Diharapkan kuisioner ini dapat diisi seluruhnya, mengingat objektifitas penelitian akan sangat bergantung dari pengisian kuisioner ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara membantu proses penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya, NAJIULLAH NIM: 6662102956

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Usia : ………. Tahun

4. Pekerjaan : ……….

5. Pendidikan : SLTP SLTA S1 Lainnya ………...

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti, bila ada yang tidak dimengerti diharapkan untuk bertanya kepada peneliti.

2 Berilah tanda “cheklist” ( √ ) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pilihan dari bapak/ibu/saudara/i.

3 Harap mengisi semua pernyataan yang disediakan.

Keterangan Jawaban

 Jawaban Sangat Baik (SB) diberi nilai 4

 Jawaban Baik (B) diberi nilai 3

 Jawaban Tidak Baik (TB) diberi nilai 2

A Kegiatan Dakwah Melalui Majelis

1 Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen memberikan manfaat atau dampak positif yang lebih dominan dibandingkan dengan dampak negatif

2 Dakwah melalui majelis ilmu dilakukan terbuka untuk umum

3 Dakwah melalui majelis ilmu dapat memberikan peningkatan pemahaman agama bagi masyarakat luas 4 Dakwah melalui majelis ilmu berisikan ilmu agama dan

kajian fenomena sosial kemasyarakatan yang dibutuhkan oleh masyarakat

5 Dakwah melalui majelis dzikir berisikan ilmu agama, dizikir bersama dan renungan aqidah

6 Dakwah melalui majelis ilmu dan majelis dzikir dilakukan dengan cara-cara yang lembut dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

B Kegiatan Dialog / Diskusi

7 Kegiatan dialog atau diskusi merupakan kegiatan yang melibatkan perwakilan masyarakat dan aparatur pemerintahan atas laporan keluhan atau masalah yang sedang terjadi berkaitan dengan tempat dan aktifitas maksiat yang meresahkan

8 Kegiatan dialog menjadi wadah musyawarah untuk mengambil keputusan bersama atas tindakan penanganan masalah tersebut

9 Hasil keputusan bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat, khususnya bagi pihak terlapor (jika berkaitan dengan tempat hiburan malam dan sejenisnya)

10 Hasil dialog diarahkan agar penyelesaian masalah dilakukan secara kekeluargaan dan tanpa kekerasan C Tindakan Demonstrasi

11 Tindakan demonstrasi FPI Cabang Kasemen merupakan upaya menyampaikan pendapat dan kritik di hadapan publik atas suatu masalah / fenomena sosial

kemasyarakatan yang sedang terjadi

12 Demonstrasi FPI Cabang Kasemen dapat memberikan informasi dan pengetahuan dengan jelas dan akurat kepada masyarakat (komunikan)

14 Demonstrasi FPI Cabang Kasemen sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

15 Demonstrasi FPI Cabang Kasemen tidak diwarnai dengan kekerasan, kerusahan dan kerusakan sarana publik

16 Demonstrasi FPI Cabang Kasemen memberikan kesan yang baik di mata masyarakat (komunikan)

D Tindakan Penertiban (sweeping)

17 Tindakan penertiban (sweeping) yang dilakukan FPI Cabang Kasemen merupakan upaya menindak aktifitas dan tempat-tempat maksiat

18 Penertiban (sweeping) yang dilakukan FPI Cabang Kasemen merupakan tindakan yang ditempuh apabila hasil dialog tidak dikerjakan oleh pihak terlapor. 19 Penertiban (sweeping) yang dilakukan FPI Cabang

Kasemen sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

20 Penertiban (sweeping) yang dilakukan FPI Cabang Kasemen dilakukan sesuai prosedur penindakan yang diatur oleh tata tertib FPI Pusat

A Tingkat Pemahaman Individu

1 Tindakan menegakkan amar ma’ruf dan

memberantas kemungkaran / nahi munkar merupakan kesadaran hidup bermasyarakat dilakukan oleh setiap individu masyarakat

2 Tindakan menegakkan amar ma’ruf dan memberantas kemungkaran / nahi munkar dapat dilakukan dengan berbagai cara menurut pemahaman dan kemampuan individu terkait

B Pengalaman Masa Lalu

3 Penegakkan amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan dengan cara yang keras menimbulkan kesan buruk atau fobia masyarakat atas cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah pada masa lalu

4 Penegakkan amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan dengan cara yang keras identik dengan terorisme dan tindakan subversif atau melawan hukum negara C Nilai Individu

5 Setiap individu memiliki sikap dan respon yang berbeda-beda tentang upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar

6 Individu yang memiliki dasar pemahaman agama dan ilmu pengetahuan akan lebih proaktif dalam upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara dan kemampuannya

7 Individu yang aktif berorganisasi akan lebih proaktif dalam upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar D Motivasi

8 Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar 9 Motivasi individu melakukan penegakkan amar

ma’ruf nahi munkar lebih didorong oleh kesadaran keagamaan dan panggilan untuk menjaga lingkungan hidup bermasyarakat yang kondusif

10 Individu yang hidup di lingkungan masyarakat yang agamis akan lebih proaktif dalam upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar

E Harapan

11 Setiap individu berharap agar kelompok yang fokus kepada upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar tetap mengikuti ketentuan hukum negara yang berlaku

fokus kepada upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar dalam bertindak tidak anarkis dan

diskriminatif

13 Setiap individu memiliki harapan agar kelompok yang fokus kepada upaya penegakkan amar ma’ruf nahi munkar dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, dan tidak pada saat momen-momen tertentu

F Isi Pesan

14 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban tempat maksiat dapat memberikan alasan dan pemikiran-pemikiran yang jelas melalui orasi / demonstrasi atas tindakan yang dilakukannya 15 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI

Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban tempat maksiat agar disampaikan dalam orasi / demonstrasi dapat lebih bersifat mengajak, menghimbau (persuasif) dan mudah dimengerti kepada masyarakat atau obyek terkait selaku komunikannya dengan bahasa yang halus dan tidak menyinggung pihak tertentu

16 Penegakkan amar ma’ruf yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya majelis ilmu dan majelis dzikir dan dakwah dapat menghimbau dan mengajak masyarakat selaku pendengar (komunikan)

G Gerakan / Sikap

17 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban tempat maksiat dilakukan dengan sikap (gesture) yang bersemangat dapat menarik minat masyarakat dan obyek (komunikan) terkait

18 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban tempat maksiat dilakukan dengan sikap yang menunjuk-nunjuk obyek atau mengacungkan tangan ke atas men ggambarkan tantangan dan intimidasi kepada masyarakat dan obyek (komunikan) terkait 19 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban diwarnai dengan tindakan kekerasan atau anarkis terhadap obyek terkait dan pihak lainnya yang terlibat memberikan persepsi buruk terhadap gerakan tersebut

20 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol tertulis yang ada didalam spanduk, papan tuntutan, pamflet dan lain-lain dapat memberikan efek terhadap penguatan informasi dan tuntutan kepada masyarakat dan obyek (komunikan) terkait

21 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol dengan warna dan bentuk pakaian tertentu akan memberikan identitas kepada subyek dari gerakan tersebut

22 Penegakkan nahi munkar yang dilakukan oleh FPI Cabang Kasemen, khususnya tindakan penertiban dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol pesan atau sandi pesan /statement yang dinyatakan dalam setiap orasi akan memberikan identitas kepada subyek gerakan tersebut

I Keadaan sosial masyarakat

23 Masyarakat saat ini lebih bersifat pasif terhadap aktifitas dan tempat-tempat kemaksiatan yang ada di lingkungan tempatnya tinggal

24 Masyarakat saat ini cenderung mengandalkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah desa dan instansi lainnya terkait untuk memberantas aktifitas dan menertibkan tempat kemaksiatan di lingkungan tempatnya tinggal

25 Masyarakat mendukung upaya memberantas aktifitas dan tempat kemaksiatan dengan cara-cara yang tegas

Ttd Responden ………..