• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari pelaksanaan penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini manfaat yang diharapkan oleh peneliti yang antara lain :

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih pemikiran berkaitan dengan pemahaman atas konsep gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen dan persepsi masyarakat yang terbentuk atas gerakan tersebut.

2. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran khususnya bagi pengembangan ilmu komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berkaitan dengan pengaruh gerakan amar ma’ruf nahi munkar Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen terhadap persepsi masyarakat di Kecamatan Kasemen Kota Serang tahun 2016.

3. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan variabel penelitian.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini dapat menjadi informasi, saran dan pertimbangan kepada Pimpinan Front Pembela Islam Cabang Kasemen dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki langkah-langkah dalam

melakukan gerakan amar ma’ruf nahi munkar di masa mendatang agar gerakan amar ma’ruf nahi munkar dapat diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.

2. Bagi pembaca pada umumnya, penelitian ini dapat memberikan informasi secara umum mengenai gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Cabang Kasemen dan persepsi masyarakat yang terbentuk dari gerakan tersebut.

11 2.1 Tinjauan Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, ia selalu memerlukan bantuan orang lain dalam keadaan atau situasi apapun. Dalam hal ini berkomunikasi. Komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan pikiran atau maksud-maksud yang ada dalam pikiran kita kepada orang lain sehingga orang lain dapat mengerti apa yang kita maksud.

Menurut Cooley yang dikutip Winarso (2005:15) menyatakan bahwa komunikasi merupakan suatu mekanisme di mana relasi manusia ada dan berkembang melalui simbol pikiran, bersama dengan alat untuk menyalurkannya melalui ruang dan mempertahankannya sepanjang waktu yang meliputi ekspresi wajah, sikap, gestur, suara, kata-kata, tulisan dan cetakan. Sedangkan Hovland yang dikutip Effendy (2010:33), mengungkapkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang atau stimulus (biasanya berupa lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan).

Sedangkan Charles yang dikutip Santoso (2008:40) mengemukakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial yang bersifat mendasar dan vital dalam kelestarian hidup manusia. Maksud dari kata “mendasar” adalah bahwa setiap

masyarakat dibangun atas dasar kapasitas anggotanya untuk saling memenuhi melalui komunikasi sedangkan maksud maksud dari kata mendasar adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi dengan orang lain memerlukan pengawasan sosial guna mempertahankan atau menyempurnakan pranata sosial yang telah ada. Selain itu, komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk menguba sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2010:33).

Berdasarkan definisi di atas dapati diambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan manusia yang dilakukan dalam mengadakan hubungan pergaulan hidup sehari-hari dalam mengungkapkan suatu pernyataan, gagasan, kemampuan, harapan atau informasi kepada pihak lain dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti berupa bahasa (kata-kata) isyarat, tanda-tanda atau gambar-gambar yang dapat dipahami oleh semua pihak serta perubahan sikap dan tingkah laku dari diri seorang komunikan sesuai dengan harapan komunikator.

Menurut dikutip Effendy (2010:34-35), unsur – unsur yang umumnya ada didalam setiap kegiatan komunikasi atau paradigma komunikasi Laswell terdiri dari lima unsur antara lain :

1. Who (unsur siapa) adalah komunikator, yakni orang yang menyampaikan pesan, mengatakan atau menyiarkan pesan-pesan baik secara lisan ataupun tulisan.

2. Says what (mengatakan apa) adalah pesan, yaitu ide, informasi dan opini yang dinyatakan sebagai pesan dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang yang berarti wadah dari isi pesan tersebut dapat diperhatikan melalui pers, radio, film, televisi dan saluran komunikasi lainnya.

3. In which channel (melalui saluran apa) adalah media atau alat yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan agar pesan menjadi lebih mudah untuk diterima dan dipahami. Biasanya media yang digunakan adalah pers, radio, tv dan lain-lain.

4. To whom(kepada siapa) adalah komunikan, yaitu orang yang menjadi sasaran komunikator dalam menyampaikan pesan.

5. Effect(efek) yaitu pengaruh kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan, sehingga terlihat adanya perubahan yang terjadi dalam diri komunikan.(Effendy, 1992: 56)

Menurut Laswell, pengertian komunikasi lebih terperinci karena terdapat lima unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, juga ditambahkan adanya media yang menjadi saluran komunikasinya dan efek yang terjadi dari diri komunikan sehingga terlihat adanya perubahan.

2.1.2 Proses Komunikasi

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya peradaban manusia dan perkembangan kebudayaan disesbabkan adanya komunikasi dan interaksi antar manusia. Dengan berkomunikasi, maka terjadi saling tukar menukar pengetahuan, gagasan, harapan dan pengalaman yang akibat positifnya adalah perubahan dalam kehidupan masyarakat. Menurut Palapah (2010:138) menyatakan bahwa proses komunikasi merupakan suatu peristiwa dan atau perubahan yang susul-menyusul dan terus-menerus. Sebagai suatu proses, komunikasi dapat tumbuh, berubah, berganti, bergerak dan demikian seterusnya. Dengan demikian proses komunikasi akan berlangsung dalam waktu relatif yang cukup lama serta sulit untuk mengetahui kapan dimulai dan berakhirnya komunikasi tersebut.

Kegiatan komunikasi dapat dinyatakan berhasil apabila proses komunikasi tersebut dapat dilalui dengan baik. Menurut Effendy (2010:45) klasifikasikan proses komunikasi menjadi dua yaitu:

1. Proses komunikasi primer, adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain yang menggunakan lambang-lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya yang secara langsung mampu menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses komunikasi sekunder, adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya dikarenakan komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.

2.1.3 Pengertian Kelompok

Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Menurut (Sumarjan, 2005:22) menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Komponen masyarakat diantaranya :

1. Populasi dengan aspek-aspek genetik dan demografik

2. Kebudayaan sebagai produk dari aktivitas cipta rasa, karsa dan karya manusia.

2.1.4 Pengertian Komunikasi Organisasi

Setiap manusia selalu terlibat dalam kehidupan berkelompok. Untuk mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, manusia secara sadar maupun tidak telah membentuk kelompok-kelompok. Sejak terbentuknya suatu kelompok, maka faktor komunikasi sangat menentukan bagaimana berjalannnya kelompok atau organisasi tersebut nantinya. Pratikto (2002:24) menyatakan bahwa faktor komunikasi merupakan faktor yang bisa mempertahankan kesatuan kelompok. Setiap anggota dalam kelompok menjadi sumber dalam berkomunikasi seperti sumber kata-kata, isyarat, lambang-lambang yang semuanya mengandung arti. Komunikasi ditujukan kepada sesama anggota kelompok maupun individu di luar kelompok.

Menurut Mulyana (2007:83) menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi didalam suatu organisasi, bersifat formal maupun dan juga informal dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi antarpribadi dan komunikasi publik.

2.1.5 Tinjauan Pesan

Pesan merupakan bagian dari unsur-unsur komunikasi, dimana pesan merupakan terjemahan dari bahasa asing “message” yang artinya adalah lambang bermakna (meaningful symbols), yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. (Effendy, 2010:15). Dalam konteks proses komunikasi,

pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isi pesan dapat berupa pengetahuan, informasi, himbauan ataupun propaganda. Dengan demikian pesan adalah suatu gagasan baik berupa pemikiran, penilaian, haraapan yang dituangkan dalam lambang-lambang untuk disebarkan dan kemudian diteruskan oleh komunikator kepada komunikan.

Untuk menciptakan komunikasi yang baik dan tepat antara komunikator dan komunikan, pesan harus disampaikan dengan sebaik mungkin. hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyampaian pesan yaitu:

1. Pesan itu harus cukup jelas (clear). Bahasa yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas. 2. Pesan itu mengandung kebenaran yang sudah diuji (correct). Pesan itu

berdasarkan fakta, tidak mengada-ada dan tidak meragukan. 3. Pesan itu ringkas (concise) tanpa mengurangi arti sesungguhnya. 4. Pesan itu mencakup keseluruhan (comprehensive). Ruang lingkup

pesan mencakup bagian-bagian yang penting yang patut diketahui komunikan.

5. Pesan itu nyata (concrite), dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data dan fakta yang ada dan tidak sekedar kabar angin.

6. Pesan itu lengkap (complete) dan disusun secara sistematis.

7. Pesan itu menarik dan meyakinkan (convinsing). Menarik karena dengan dirinya sendiri menarik dan meyakinkan karena logis.

8. Pesan itu disampaikan dengan segar.

9. Nilai pesan itu sangat mantap, artinya isi pesan mengandung pertentangan antara bagian satu dengan lainnya. (Siahaan, 2012:73) Menurut Effendy (2010:17) menyatakan bahwa pertimbangan didalam menyampaikan pesan agar efektif dan terdampak kepada komunikan antara lain :

1. Waktu yang tepat untuk suatu pesan

2. Bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti 3. Sikap dan nilai yang harus ditampilkan secara efektif

Supaya pesan komunikasi mencapai sasaran yang dituju, maka diperlukan adanya faktor daya tarik, kejelasan dan kelengkapan yang dipergunakan. Dikatakan oleh Schramm, untuk menciptakan daya tarik, pesan hendaknya dirancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa dan dilandasi upaya membangkitkan kebutuhan pribadi dan menyarankan beberapa cara memperoleh kebutuhan tersebut. (Effendy, 2010:17) Faktor daya tarik pesan berkaitan dengan motif komunikan. Disini dibutuhkan suatu imbauan pesan yang maksudnya adalah upaya komunikator untuk menyentuh motif yang dapat menggerakkan atau mendorong perubahan perilaku komunikan (Rakhmat, 2009:74)