• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Front Pembela Islam (FPI)

2.2.2 Asasi Perjuangan Front Pembela Islam (FPI)

Front Pembela Islam (FPI) sebagai “organisasi amar ma’ruf nahi munkar” dalam melakukan segala bentuk aktifitas penegakkan amar ma’ruf nahi munkar bersandarkan kepada asas perjuangan, visi dan misi dan pedoman FPI yang wajib dilaksanakan oleh setiap anggota FPI pada setiap tingkatan kepengurusannya.

1. Asas perjuangan

FPI adalah organisasi yang berdasarkan Islam dan beraqidahkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sebagai aqidah organisasi, akan menjadi benteng kokoh bagi perjuangan organisasi dari segala pemikiran dan keyakinan yang sesat lagi menyesatkan.

Ahlus Sunnah wal Jama’ah sesuai dengan namanya, maka organisasi ini wajib berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah karenya tidak ada tempat dalam organisasi ini b agi siapa pun yang menolak salah satunya, apalagi keduanya. Khusus As-Sunnah, maka segenap Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah sepakat bahwa: “setiap hadist shahih, baik mutawatir mau pun ahad, wajib hukumnya dijadikan pedoman dan hujjah dalam aqidah, syariat serta akhlaq”.

Ciri Khas Ahlus Sunnah wal Jama’ah lainnya adalah berpegang teguh kepada Al-Ijma’ dan Al-Qiyas, sebagaimana telah dijadikan pedoman hukum syar’i oleh para salaf yang terdiri dari Shahabat, Tabi’in dan Tabi’it Tabi’in. jadi, FPI dengan asas Islam dan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah telah menjadikan Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma dan Al-Qiyas sebagai sumber hukum islam.

2. Visi dan Misi Front Pembela Islam

Visi FPI adalah menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, adalah salah satunya solusi untuk menjauhkan kezholaman dan kemunkaran. FPI bermaksud menegakkan amar ma’ruf nahi munkar secara Kaffah di segenap sektor kehidupan, dengan tujuan menciptakan umat sholihat yang hidup dalam baidah thoyyibah dengan limpahan keberkahan dan keridhoan Allah ‘Azza wa Jalla. Inilah misi FPI.

3. Pedoman

Para pendiri organisai ini mengadopsi lima prinsip perjuangan Islam yang pernah diletakkan oleh seorang Mujahid Da’wah, Al-Imam Hasan Al-Banna rhm, sebagai pedoman perjuangan FPI, antara lain : a. Pertama, bahwa Allah SWT adalah Tuhan kami dan Dia-lah

tujuan kami

b. Kedua, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan kami c. Ketiga, bahwa Al-Qur’anul Karim adalah imam kami d. Keempat, bahwa Al-Jihad adalah jalan kami

4. Semboyan

Semboyan perjuangan FPI adalah “hidup mulia atau mati syahid”. Maksud dari semboyan tersebut bahwasanya hidup mulia dan mati syahid adalah dua hal yang menyatu saling menyempurnakan. Artinya, seorang muslim tak akan hidup mulia jika tak berharap syahid dan mustahil mendapatkan syahid jika ia tidak hidup mulia. Hidup mulia adalah hidup dengan iman dan taqwa, karena kemulian seseorang ditentukan oleh tingkat ketaqwaannya.

Seorang muslim akan hidup mulia dengan berjuang menjaga ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ia tidak akan rela kemuliaan hidupnya dirusak oleh siapapun. Ia siap mempertahankan kemuliaan hidupnya dan mati dalam mempertahankannya adalah syahid.

5. Motto

Motto manajemen strategi perjuangan FPI adalah “haq tanpa sistem dikalahkan dengan bathil dengan sistem”. Yang dimaksud dengan ungkapan diatas adalah teknis perjuangan haq dan bathil, bukan inti dari haq dan bathil itu sendiri.

Setiap yang Haq pasti tersistem, dan bukan Haq namanya jika tidak tersistem. Karenanya, teknis perjuangan untuk menegakkan yang Haq juga harus memiliki sistem yang rapih jika ingin kuat dan kokoh. Kebathilan dasarnya lemah karena tidak tersistem, namun karena teknisnya di sistem oleh ahli kebathilan menjadi kuat dan kokoh. Motto FPI menerangkan bahwasanya pejuang kebenaran yang tidak disiplin akan dikalahkan oleh para ahli kebathilan yang disiplin. 6. Filsafat

Filsafat perjuangan FPI adalah “bagi mujahid ; difitnah biasa, dibunuh berarti syahid, dipenjara berarti “uziah, diusir berarti tamasya.

7. Doktrin

FPI dalam membangun militansi perjuangan organisasi disandarkan kepada lima doktrin, antara lain :

a. Mengikhlaskan diri b. Memulai dari diri sendiri c. Kebenaran harus ditegakkan d. Setiap orang pasti mati

e. Mujahid di atas para musuhnya (FPI, 2008:633-639) 2.2.3 Pengertian Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Amar ma’ruf nahi munkar, kalimat yang berasal dari bahasa arab yang telah meng-Indonesia. Asal katanya adalah Al Amru bil ma’ruf wan nahyu “anil munkar. Memperhatikan berbagai kamus bahasa arab maka FPI memberikan batasan mengenai amar ma’ruf nahi munkar (FPI, 2008:35).

Al Amru artinya menuntut pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya mencakup perintah, seruan, suruhan, ajakan, himbauan serta lainnya yang menuntut dikerjakannya sesuatu. Sedang Al Ma’ruf artinya adalah sesuatu yang dikenal baik (kebajikan), yaitu segala perbuatan baik menurut syari’at Islam dan mendekatkan pelakunya kepadanya Allah SWT. Dengan demikian, Al Amru bil Ma’ruf adalah menuntut mengadakan segala kebajikan (FPI, 2008:36). Sedangkan An Nahyu artinya mencegah pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya mencakup melarang, menjauhkan, menghindarkan, menentang, mengancam, melawan, peringatan, teguran, menyudahi serta lainnya yang mencegah dikerjakannya sesuatu. Sedang Al Munkar artinya sesuatu yang diingkari (kemungkaran), yaitu segala perbuatan munkar menurut syari’at Islam dan menjauhkan pelakunya dari pada Allah SWT. Dalam istilah Fiqih, amar ma’ruf nahi munkar biasa disebut dengan istilah Al Hisbah. Dengan demikian, An Nahyu ‘anil Munkar artinya mencegah mengadakan segala kemunkaran (FPI, 2008:36).

Dengan demikian, penegakkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan tindakan membangun benteng yang kokoh untuk menjaga, melindungi, memelihara bahkan meningkatkan iman dan tawqa umat dan mencegah segala bentuk kemunkaran guna memperoleh keberkahan hidup di dunia dan akhirat kelak (FPI, 2008:45). Manfaat yang dapat diperoleh antara lain :

1. Pintu gerbang keberuntungan (Q.s Ali Imran : 104) 2. Ciri umat yang terbaik (Q.s Ali Imran : 110)

3. Sendi pembangunan akhlak shalihah (Q.s Ali Imran : 114) 4. Tugas mulia para nabi (Q.s Al A’raf : 157)

5. Penyebab turunnya rahmat (Q.s At Taubah :71) 6. Sifat mu’min (Q.s Al Hajj : 41)