• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggaran Belanja Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

BAB 2 Keuangan Pemerintah

2.2.2 Anggaran Belanja Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

Grafik 2. 4 Anggaran dan Realiasi Pendapatan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Triwulan IV

2017

*) Data unaudited

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Grafik 2. 5 Rasio Kemandirian Fiskal Daerah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Triwulan IV

2017

Kabupaten/Kota dengan realisasi pendapatan terbesar adalah Kabupaten Ketapang dengan realisasi sebesar Rp1.943,18 miliar. Sementara itu, Kabupaten/Kota dengan realisasi pendapatan terkecil adalah Kabupaten Kayong Utara dengan realisasi sebesar Rp762,18 miliar. Jika berdasarkan presentase realisasi pendapatan, maka Kabupaten Bengkayang merupakan Kabupaten/Kota dengan presentase realisasi pendapatan tertinggi yaitu sebesar 101,39% dan Kabupaten Sekadau merupakan Kabupaten/Kota dengan presentase realisasi pendapatan terendah yaitu sebesar 91,04%.

Mayoritas kabupaten/kota di Kalimantan Barat memiliki rasio kemandirian fiskal yang rendah. Berdasarkan realisasi pendapatan hingga triwulan IV 2017, hanya Kota Pontianak dan Kota Singkawang yang memiliki rasio kemandirian fiskal di atas 15% Sementara itu, Kabupaten/Kota yang memiliki rasio kemandirian fiskal terendah adalah Kabupaten Kayong Utara dengan rasio sebesar 1,67%.

2.2.2 Anggaran Belanja Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan

Barat

Total realisasi belanja di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat pada triwulan IV 2017 mencapai Rp15,3 triliun atau 89,32% dari total anggaran belanja kabupaten/kota di Kalimantan Barat tahun 2017. Kabupaten/Kota dengan realisasi belanja terbesar adalah Kabupaten Ketapang dengan realisasi sebesar Rp1,59 triliun atau 92,32% dari pagu anggaran. Sementara itu, Kabupaten Kayong Utara merupakan daerah dengan realisasi belanja terkecil yaitu Rp672,94 miliar atau 91,49% dari pagu anggaran.

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional |Februari 2018 35

*)Data unaudited

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Grafik 2. 6 Anggaran dan Realiasi Belanja Per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Triwulan IV 2017

*) Data unaudited

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Grafik 2. 7 Proporsi Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Triwulan IV 2017

Realisasi belanja kabupaten/kota di Kalimantan Barat masih didominasi oleh Belanja Pegawai. Realisasi belanja pegawai kabupaten/kota di Kalimantan Barat tahun 2017 sebesar Rp6,22 triliun atau mencapai 41% dari total realisasi Belanja dan 91,85% dari pagu. Realisasi belanja modal kabupaten/kota di Kalimantan Barat tahun 2017 mencapai 29,49% dari total realisasi belanja dan 91,77% dari pagu. Sementara itu, realisasi belanja barang kabupaten/kota di Kalimantan Barat tahun 2017 mencapai 27% dari total realisasi belanja dan 83,23% dari pagu.

*) Data unaudited

Sumber: BPKPD Prov. Kalimantan Barat & Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Grafik 2. 8 Rincian Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan IV 2017

Rasio realisasi Belanja Modal terhadap total realisasi Belanja pada triwulan IV 2017 di tiap kabupaten/kota di Kalimantan Barat masih relatif rendah. Kabupaten Melawi merupakan kabupaten/kota yang memiliki rasio realisasi belanja modal tertinggi terhadap total realisasi belanja yaitu sebesar 39,52% sedangkan Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten/kota yang memiliki rasio realisasi belanja modal terendah terhadap total realisasi belanja yaitu sebesar 21,58%. Secara umum 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat memiliki rasio realisasi belanja modal terhadap total realisasi belanja di atas 20%.

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Hibah Belanja Bantuan sosial Belanja Bantuan Keuangan Belanja Modal

Pagu Realisasi Persentase Realisasi

Belanja Pegawai 41% Belanja Barang 27% Belanja Hibah 3% Belanja Modal 29%

*) Data unaudited

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Grafik 2. 9 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Provinsi Kalimantan Barat Per Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Triwulan IV 2017

Alokasi APBN di Kalimantan Barat

Selain menyalurkan Dana Transfer, dalam rangka melakukan realisasi APBN di daerah, Pemerintah Pusat juga dapat melakukan belanja langsung di daerah melalui kantor perwakilan di daerah yang dimiliki oleh Kementrian/Lembaga. Kantor Perwakilan Kementrian/Lembaga di Kalimantan Barat pada tahun 2017 memperoleh pagu anggaran sebesar Rp13,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat 52,04% dibandingkan pagu anggaran tahun 2016 yang berjumlah Rp9,14 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh terjadinya peningkatan pagu anggaran pada pos belanja modal sebesar 5,59% menjadi Rp2,78 triliun dan belanja pegawai yang meningkat sebesar 1,42% menjadi Rp3,13 triliun. Selain itu, mulai tahun 2017 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ditugaskan untuk menyalurkan Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Desa di Kaliamntan Barat senilai total Rp4,61 triliun.

Namun berdasarkan fungsinya, pagu anggaran Kementrian/Lembaga di Kalimantan Barat pada tahun 2017 mengalami peningkatan pada hampir seluruh fungsi. Fungsi yang mengalami peningkatan pagu anggaran cukup besar adalah fungsi Lingkungan Hidup dan Pelayanan Umum, dengan persentase peningkatan masing-masing sebesar 24,2% (menjadi Rp276,76 miliar) dan 985,9% (menjadi Rp5,15 triliun). Peningkatan pada fungsi pelayanan umum disebabkan oleh penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Desa yang secara fungsinya dicatat dalam fungsi Pelayanan Umum. Belanja Kementrian/Lembaga dan dana transfer ke daerah pada triwulan IV 2017 sama-sama mengalami peningkatan masing masing sebesar 52,04% dan 10,19%. Secara keseluruhan total pagu belanja dan transfer APBN di Kalimantan Barat pada tahun 2017 meingalami peningkatan sebesar 51,96%.

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional |Februari 2018 37

Tabel 2. 3 Anggaran dan Realisasi Alokasi Belanja APBN di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 dan 2017

*) Data unaudited **) Dalam Rp miliar

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Persentase realisasi belanja Kementrian/Lembaga di Kalimantan Barat pada triwulan IV 2017 meningkat. Peningkatan tersebut sebesar 94,74% dari pagu anggaran, dibandingkan persentase realisasi belanja triwulan IV 2016 yang sebesar 88,50%. Peningkatan tersebut dipacu oleh peningkatan persentase realisasi pos belanja modal pada triwulan IV 2017 dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar 95,62% (sebelumnya 83,21%). Sementara itu, terdapat peningkatan persentase realisasi beberapa pos belanja pada triwulan IV 2017 dibandingkan triwulan IV 2016 seperti, belanja barang sebesar 90,77% (sebelumnya 84,49%), dan belanja bantuan sosial sebesar 97,74% (sebelumnya 95,33%). Berdasarkan fungsinya, peningkatan realisasi belanja terutama didorong oleh meningkatnya persentase realisasi fungsi Ekonomi dari 83,97% di triwulan IV 2016 menjadi 94,75% pada triwulan IV 2017.

*) Data unaudited

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Barat

Grafik 2. 10 Proporsi Belanja APBN di Kalimantan Barat Berdasarkan Fungsi Triwulan IV 2017

2016 2017 2016 2017 2016 2017 APBN Realisasi

Belanja Modal 2,633,901,707,000 2,781,126,900,000 2,191,696,578,568 2,659,304,769,759 83.21 95.62 5.59 21.34 Belanja Barang 3,397,350,139,000 3,352,114,119,000 2,870,441,021,779 3,042,828,275,553 84.49 90.77 (1.33) 6.01 Belanja Pegawai 3,094,265,030,000 3,138,088,571,000 3,012,133,816,115 3,044,143,199,871 97.35 97.01 1.42 1.06 Belanja Bantuan Sosial 22,846,931,000 22,564,950,000 21,779,560,400 22,054,220,350 95.33 97.74 (1.23) 1.26

Agama 159,989,084,000 193,296,871,000 145,660,577,555 175,973,186,743 91.04 91.04 20.82 20.81 Ekonomi 3,465,605,522,000 3,502,873,503,000 2,910,107,838,704 3,318,970,525,595 83.97 94.75 1.08 14.05 Kesehatan 218,862,212,000 160,196,282,000 156,273,351,330 140,007,033,724 71.40 87.40 (26.80) (10.41) Ketertiban dan Keamanan 1,405,581,714,000 1,464,342,986,000 1,363,793,864,601 1,441,886,945,053 97.03 98.47 4.18 5.73 Lingkungan Hidup 222,750,396,000 276,764,559,000 187,152,024,301 247,920,903,142 84.02 89.58 24.25 32.47 Pariwisata dan Budaya 4,640,000,000 1,157,000,000 3,884,439,326 1,155,790,794 83.72 99.90 (75.06) -Pelayanan Umum 475,067,415,000 5,158,789,698,000 428,645,464,510 4,855,858,078,327 90.23 94.13 985.91 1,032.84 Pendidikan 1,592,329,330,000 1,575,536,860,000 1,453,808,069,471 1,492,036,533,171 91.30 94.70 (1.05) 2.63 Perlindungan Sosial 20,479,970,000 20,010,688,000 20,088,929,900 19,768,227,650 98.09 98.79 (2.29) (1.60) Pertahanan 1,000,922,976,000 1,063,023,099,000 933,587,593,488 1,025,290,402,830 93.27 96.45 6.20 9.82 Perumahan dan Fasilitas Umum 582,135,188,000 493,441,835,000 493,048,823,676 459,562,093,022 84.70 93.13 (15.24) (6.79)

Total Belanja 9,148,363,807,000 13,909,433,381,000 8,096,050,976,862 13,178,429,720,051 88.50 94.74 52.04 62.78

Total Dana Transfer Ke Daerah 18,079,000,000 19,922,000,000 18,018,000,000 19,471,000,000 99.66 97.74 10.19 8.06

Total Belanja dan Transfer 9,166,442,807,000 13,929,355,381,000 8,114,068,976,862 13,197,900,720,051 88.52 94.75 51.96 62.65

Berdasarkan Fungsi

Transfer Ke Daerah

Uraian Pos Anggaran* Pagu** Realisasi s.d. Tw IV 2017** % Realisasi % Perubahan

Pembelanjaan dalam fungsi Pelayanan Umum memiliki proporsi belanja terbesar dengan porsi mencapai 36,85% dari total belanja. Pembangunan kawasan pinggiran seperti alokasi dana desa dan alokasi transfer daerah masih menjadi fokus utama dalam pembelanjaan fungsi pelayanan umum di Kalimantan Barat. Di antara pembangunan tersebut adalah Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa. Fungsi lain yang memiliki proporsi belanja besar adalah fungsi Ekonomi; Pendidikan dan Ketertiban Keamanan dengan porsi masing-masing sebesar 25,18%, 11,32% dan 10,94%.

Anggaran pemerintah dalam wujud APBD dan APBN yang disalurkan ke daerah merupakan sumber stimulus perekonomian daerah. Pada tahun 2017, pangsa konsumsi pemerintah daerah terhadap PDRB Kalimantan Barat adalah 11,52% atau menempati pangsa terbesar ketiga setelah konsumsi rumah tangga (53,01%) dan investasi (31,61%). Hal tersebut menunjukkan pentingnya optimalisasi anggaran pemerintah untuk mendorong perekonomian di Kalimantan Barat. Belanja modal merupakan salah satu komponen untuk mendorong ketersediaan infrastruktur dasar di Kalimantan Barat sekaligus menjadi pendorong bagi pertumbuhan LU konstruksi yang juga merupakan salah satu LU utama di Kalimantan Barat.

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional |Februari 2018 39