• Tidak ada hasil yang ditemukan

HENDRA ANWAR SUAD

1. ISA ANSYARI

• Bahwa data rekap pleno provinsi yang dikirim melalui kabupaten, mengandung banyak kesalahan, baik berupa penggelembungan, pengurangan maupun salah jumlah, misalnya untuk di PPK Teluk yang seharusnya 17 suara digelembungkan menjadi 25 suara;

• Bahwa suara partai Gerindra untuk PPK Malifut yang seharusnya adalah 110 suara digelembungkan menjadi 120 suara;

• Bahwa Partai Gerindra di PPK Tobelo Timur 17 suara menjadi 31 suara. PPK Tobelo selatan 95 suara digelembungkan menjadi 110 suara. PPK Tobelo 264 suara digelembungkan menjadi 385 suara. PPK Tobelo Utara 77 suara digelembungkan menjadi 103 suara. PPK Galela 168 suara digelembungkan menjadi 308 suara. Galela Selatan 116 suara digelembungkan menjadi 137 suara. Galela Barat 73 suara digelembungkan menjadi 297 suara. PPK Galela Utara 95 suara digelembungkan di tingkat kabupaten menjadi 246 suara. Lolade Kepulauan 19 suara digelembungkan menjadi 180 suara. Mortai Selatan 208 suara digelembungkan 423 suara;

• Bahwa setelah pleno, saksi melakukan komplain melalui surat dengan disertai Bukti yang diserahkan pada PPK, namun komplain tersebut tidak ditanggapi; 2. Samsul Hadi, Pimpinan PPP di Maluku Utara

• Bahwa pada rekapitulasi Dapil 2 Provinsi Maluku, KPU Halmahera Utara hanya menayangkan angka-angka partai secara umum. Pada tanggal 27 April hingga 1 Mei 2009, KPU Halmahera Utara melakukan perubahan data secara sepihak yang dilaksanakan di hotel;

• Bahwa Saksi melakukan telaah terhadap berita acara, dan ditemukan fakta terdapat pengurangan suara PPP di Kecamatan Tobelo dari 258 suara namun tercatat dalam berita acara KPU adalah 166 suara, dan kemudian di Kecamatan Loloda Kepulauan suara PPP seharusnya 24 suara dan ternyata di KPU, nol;

• Bahwa terdapat penggelembungan di KPU untuk PAN, seharusnya 3.501 menjadi 3.595 suara;

105

• Bahwa terdapat penggelembungan untuk Partai Gerindra, di KPU Halmahera 2.638, padahal perolehan suara tidak sebesar itu;

• Bahwa saksi membuat surat bertanggal 3 Mei 2009 perihal keberatan yang ditujukan kepada Panwaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten Halmahera Utara dengan tembusan ke KPU Provinsi Maluku Utara;

• Bahwa atas kekurangan suara PPP ini atas penggelembungan PAN menyebabkan PPP tidak mendapatkan kursi yang kesepuluh (terakhir);

• Bahwa setelah Saksi melakukan crosscheck terhadap 10 PPK, diperoleh data penggelembungan suara di Partai Gerindra dari 8 sampai dengan lebih 200 suara;

• Bahwa suara PAN yang benar menurut Saksi adalah 3.501 suara, sedangkan suara PPP yang benar adalah 3.552, sehingga berhak mendapat kursi yang ke-9;

[2.73] Menimbang bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan tertulisnya bertanggal 5 Juni 2009 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 10 Juni 2009, pada pokoknya tetap pada permohonannya semula;

[2.74] Menimbang bahwa Termohon menyampaikan jawaban tertulisnya bertanggal 28 Mei 2009 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah tanggal 28 Mei 2008, pada pokoknya menguraikan hal-hal sebagai berikut:

Dalam eksepsi

• Bahwa data yang disajikan Pemohon bukan data penghitungan suara resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Utara. Dengan demikian permohonan Pemohon tidak memenuhi ketentuan Pasal 6 ayat (4) huruf b point 1 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang menyatakan, Permohonan sekurang-kurangnya memuat uraian yang jelas tentang Kesalahan hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPU dari hasil perhitungan yang benar menurut Pemohon;

• Bahwa pada saat rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK tidak terdapat keberatan saksi yang berarti seluruh saksi partai politik telah menyetujui hasil rekapitulasi tersebut. Bahwa dengan tidak jelasnya uraian permohonan tersebut,

106

maka Termohon tidak dapat mejawab permasalahan yang dikemukakan oleh Pemohon. Bahwa oleh karena permohonan tidak jelas dan kabur maka sudah sewajarnya Mahkamah Konstitusi tidak dapat menerima perkara ini;

Dalam Pokok Perkara

• Bahwa jawaban mengenai Pokok Permohonan Pemohon telah diuraikan pada paragraf [2.5] dalam putusan ini;

[2.75] Menimbang bahwa terhadap permohonan Pemohon, Turut Termohon KPU Kabupaten Halmahera Utara menyampaikan jawaban tertulis yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 2 Juni 2009 yang mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

Pelaksanaan rekapitulasi suara di KPUD Provinsi Maluku Utara ada beberapa saksi partai politik (Partai PPRN, Pelopor dan PPP) mengajukan keberatan terhadap hasil pleno rekapitulasi perolehan suara partai politik. KPUD Provinsi Provinsi Maluku Utara tidak menindaklanjuti keberatan saksi partai dimaksud, karena tidak disertai dengan Bukti-Bukti yang cukup. Pasal 188 ayat (1), (2), dan (3) UU 10/2008 menegaskan bahwa ada dua syarat yang dapat ditindaklanjuti untuk melakukan perbaikan data perolehan suara partai politik saat itu juga oleh Komisi Pemilihan Umum apabila data yang disampaikan saksi partai politik sama dengan data yang dimiliki Panwas. Dalam rapat pleno rekapitulasi keberatan data hanya dilakukan saksi partai politik, sedangkan Panwas Provinsi dan Kabupaten Kota yang hadir tidak melakukan complain data kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi, sehingga syarat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan terebut tidak terpenuhi untuk ditindak lanjuti apalagi dukungan data saksi partai politik tidak yang disampaikan bukan dalam bentuk salinan Berita Acara melainkan coretan¬coretan secarik kertas yang dijadikan dasar;

Dugaan Pemohon bahwa telah terjadi penggelembungan suara Partai Gerindra di 12 PPK Kabupaten Halmahera Utara sebagaimana didalilkan adalah tidak benar, karena data mengenai penggelembungan tersebut tidak pernah disampaikan pada rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat Kabupaten, padahal menurut ketentuan disebutkan bahwa selisih perolehan suara diselesaikan pada setiap tingkatan rekapitulasi. Dengan demikian dugaan yang dimaksud oleh Pemohon adalah tidak benar dan diragukan keabsahannya karena disampaikan seminggu kemudian setelah usai rapat pleno rekapitulasi tingkat provinsi;

107

Selain itu Panwas Kabupaten dan Panwas Provinsi, juga tidak melakukan keberatan terhadap hasil rekapitulasi perolehan suara seperti yang disampaikan Partai Persatuan Pembangunan. Jumlah PPK di Kabupaten Halmahera Utara adalah 22 PPK, sedangkan PPK yang diduga oleh Pemohon menggelembungkan suara Partai Gerindra adalah 12 PPK (50% dari jumlah PPK di Kabupaten Halmahera Utara), sehingga sangat janggal jumlah penggelembungan sebanyak itu, lagi pula data penggelembungan suara tersebut hanya dimiliki oleh satu partai semata (PPP), dan tidak dimiliki oleh Panwas Kabupaten maupun Panwas Provinsi;

Selisih perolehan suara partai Gerindra di 12 PPK yang diduga terjadi penggelembungan, angka-angkanya sangat fantastis, data mana sengaja dibuat oleh Pemohon untuk menurunkan data perolehan suara Partai Gerindra sehingga PPP bisa menggantikan posisi Partai Gerindra untuk memperoleh 1 kursi dari kuota 10 kursi DPRD Provinsi Maluku Utara;

Bahwa perolehan suara PAN sesuai data PPK jumlah komulatifnya 3.595 suara, dimana perolehan suara demikian tidak seperti jumlah suara yang di klaim oleh Pemohon dalam permohonannya yang berjjumlah berjumlah 3501. Sesuai formolir DA PPK perolehan suara PPP pada PPK Morotai Selatan Barat perolehan partai sebanyak 139 bukan 239, sementara pada 2 PPK yang disinyalir kehilangan suara PPP yakni PPK Loloda Utara sebanyak 24 suara dan PPK Tobelo sebanyak 92 Suara. Untuk memBuktikan hal tersebut, KPUD Kabupaten Halmahera Utara menyampaikan Bukti Berita Acara asli hasil rekapan tingkat PPK yang telah ditandatangani saksi-saksi partai poltik termasuk saksi partai politik PPP dalam pleno tingkat PPK untuk menjadi dasar pada persidangan Mahkamah Konstitusi. Sangat tidak beralasan gugatan Pemohon yang diajukan pada sidang Mahkamah Konstitusi, karena semua proses tahapan pleno rekapitulasi mulai dari tingkat PPK hingga KPU Provinsi diikuti hingga selesai dan telah ditandatangani saksi termasuk saksi Partai Persatuan Pembangunan;

[2.76] Menimbang bahwa untuk mendukung jawabannya, Turut Termohon KPU Kabupaten Halmahera Utara mengajukan Bukti surat yang tidak dibubuhi materai cukup yaitu buykti T.T-1 sampai dengan T.T-26 sebagai berikut:

1. Bukti T.T-1 : DA-1 DPRD Propinsi dari Kecamatan Kao Teluk (Sertifikat Rekapitulasi Perhitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik

108

dan Calon DPRD Propinsi pada Panitia Pemilihan Kecamatan Kao Teluk)

2. Bukti T.T-2 : DA-A DPRD Propinsi dari Kecamatan Kao Teluk (Rincian Perolehan Suara Partai Politi dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak sah Panitia Pimilihan Kecamatan Kao Teluk); 3. Bukti T.T-3 : Model DA-B DPRD Propinsi dari Kecamatan Malifut

(Rekapitulasi Perhitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi Kabupaten Halmahera Utara dan Setup TPS Kecamatan Malifut);

4. Bukti T.T-4 : Model DA-1 DPRD Propinsi dari Kecamatan Tobelo Timur (Sertifikat Rekapitulasi Perhitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Pemilihan Kecamatan Tobelo Timur);

5. Bukti T.T-5 : Model DA-1, DPRD Propinsi dari Kecamatan Tobelo Timur (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di Panitia Pimilihan Kecamatan Tobelo Timur);

6. Bukti T.T-6 : Model DA-A DPRD Propinsi Dari kecamatan Tobelo selatan (Rekapitulasi Sertifikat Model C 1 DPRD Propinsi Hasil Penghitungan Suara Dari Setiap TPS Dalam Pemilu Anggota DPRD Propinsi, Kecamatan Tobelo Selatan);

7. Bukti T.T-7 : Model DA-B DPRD Propinsi Kecamatan Tobelo selatan (Rekapitulasi Lampiran Model C 1 DPRD Propinsi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai dan Calon Anggota DPRD Propinsi dari Setiap TPS dalam Wilayah Kecamatan Tobelo Selatan); 8. Bukti T.T-8 : Model DA-1 DPRD Propinsi, Kecamatan Tobelo (Rekapitulasi

Sertifikat Model C 1 DPRD Propinsi Hasil Penghitungan Suara dari Setiap TPS dalam Pemilu Anggota DPRD Propinsi di Kecamatan Tobelo);

9. Bukti T.T-9 : Model DA-1 DPRD Propinsi, Kecamatan Tobelo (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Kecamatan Tobelo Utara);

109

10. Bukti T.T-10 : Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Tobelo Utara (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Kecamatan Tobelo Utara);

11. Bukti T.T-11 : Lampiran Model DA-1 DPRD Propinsi Tobelo Utara (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di panitia Pemilihan Kecamatan Tobelo Utara);

12. Bukti T.T-12 : Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Galela (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Kecamatan Galela);

13. Bukti T.T-13 : Lampiran Model DA-1 DPRD propinsi di Kecamatan Galela (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Pemilihan Kecamatan Galela);

14. Bukti T.T-14 : Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Galela Selatan (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Pemilihan Kecamatan Galela Selatan);

15. Bukti T.T-15 : Lampiran Model DA-1 DPRD propinsi di Kecamatan Galela Selatan (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di panitia Pemilihan Kecamatan Galela Selatan);

16. Bukti T.T-16 : Model DA-A DPRD Propinsi Kecamatan Galela barat (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Pemilihan Kecamatan Galela Barat);

17. Bukti T.T-17 : Lampiran Model DA-B DPRD propinsi di Kecamatan Galela Barat (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di panitia Pemilihan Kecamatan Galela Barat);

18. Bukti T.T-18 : Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Galela Utara (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai olitik

110

dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Kecamatan Galela Utara);

19. Bukti T.T-19 : Lampiran Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Galela Utara (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di panitia Pemilihan Kecamatan Galela Utara);

20. Bukti T.T-20 : Model DA-1 DPRD Propinsi di Kecamatan Loloda Kepulauan (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan suara Partai Politikdan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak sah di Panitia Pemilihan Kecamatan Loloda Kepulauan);

21. Bukti T.T-21 : Lampiran Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Loloda Kepulauan (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di panitia Pemilihan Kecamatan Loloda Utara);

22. Bukti T.T-22 : Model DA-1 DPRD Propinsi Morotai Selatan (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi di Panitia Kecamatan Morotai selatan);

23. Bukti T.T-23 : Lampiran Model DA-1 DPRD Propinsi Kecamatan Morotai Selatan (Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak Sah di panitia Pemilihan Kecamatan Morotai Selatan);

24. Bukti T.T-24 : Model DA-1 DPRD Propinsi di Kecamatan Morotai Selatan Barat (Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan suara Partai Politikdan Calon Anggota DPRD Propinsi dan Suara tidak sah di Panitia Pemilihan Kecamatan Morotai Selatan Barat); 25. Bukti T.T-25 : Model DA-B DPRD Propinsi di Kecamatan Morotai Selatan Barat

(Rekapitulasi Lampiran Model C 1 DPRD Propinsi Perhitungan Hasil Perolehan suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi);

26. Bukti T.T-26 : Model DA-1 DPRD Propinsi, Model DA-1 DPRD Propinsi (Rekapitulasi Lampiran Model C 1 DPRD Propinsi Perhitungan Hasil Perolehan suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi) dan Rekapitulasi Lampiran Model DA 1 DPRD Propinsi

111

Perhitungan Hasil Perolehan suara Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Propinsi;