• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa Itu Pengembangan

Dalam dokumen Media & Teknologi Pembelajaran (Halaman 96-99)

bab 4 moDeL-moDeL Pengembangan meDIa Dan

B. Apa Itu Pengembangan

Salah satu kawasan (domain) yang banyak mendapat perha-tian dalam kajian teknologi pendidikan adalah bidang pengembang-an. Akar domain ini diarahkan pada produksi media mulai dari me-dia cetak, audiovisual, sampai pada teknologi komputer dan integrasi tek nologi yang dikendalikan oleh komputer. Ketika orang menyebut pengembang an, pikiran kita selalu tertuju pada tiga hal; pertama, produk pengembangan nya walaupun yang dihasilkan itu merupakan penyem-purnaan dari produk yang sudah ada sebelumnya ataupun produk baru yang dihasilkan melalui pengembangan. Kedua, istilah pengembangan merujuk pada prosedur, tahapan, atau hierarki sistemik dan sistematis yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu. Ketiga, pengembangan selalu berhubungan dengan model, baik model yang berorientasi ruang kelas (classroom-oriented model) seperti pengembangan bahan ajar, strategi, media, metode, dan evaluasi pembelajaran, model yang ber-orientasi produk (product-oriented model) seperti media dan teknolo-gi, maupun model yang berorientasi sistem (systems-oriented model) seperti pembelajaran jarak jauh, pembukaan program atau jurusan dan semacamnya (Gustafson dan Branch, 2002). Kalau demikian, apa yang dimaksud dengan pengembangan?

Seels dan Richey (1994: 35) mendefinisikan development is the process of translating the design specifications into physical form (pro ses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik). Spesifikasi de-sain maksudnya adalah suatu produk yang dirancang baik dalam tingkat makro seperti program dan kurikulum maupun dalam tingkat mikro

seperti modul, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Adapun yang dimaksud dengan bentuk fisik dalam definisi tersebut merujuk pada teknologi cetak, audiovisual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu. Revood dalam Yaumi (2014) mengatakan bahwa development is the actual creation (production) of the content and learning materials based on the design phase (pengembangan adalah produksi aktual dari konten dan bahan belajar berdasarkan fase desain). Fase desain mak-sudnya adalah tahapan-tahapan sistematis yang dimulai dengan menga-nalisis kebutuhan (konteks, karakteristik peserta didik, dan kompetensi), merumuskan tujuan, mengembangkan instrumen penilaian, strategi (aktivitas, metode, dan media), bahan, dan evaluasi pembelajaran.

Begitu pula dengan Gustafson dan Branch (2002: xiv) mengarah-kan definisi pengembangan itu pada aktivitas yang merujuk pada lima kategori, yakni (1) menganalisis kebutuhan pembelajaran dan kondisi yang terjadi, (2) mendesain seperangkat spesifikasi lingkungan belajar yang efektif, efisien, dan sesuai, (3) mengembangkan semua aspek yang terkait dengan peserta didik dan pengelolaan bahan atau materi, (4) im-plementasi bahan atau materi yang telah dikembangkan, (5) melakukan evaluasi formatif dan sumatif terhadap hasil pengembangan. Gentry (1994: 1) mengatakan bahwa instructional development is a systematic approach to the design, production, and implementation of instruction (pengembangan pembelajaran adalah pendekatan sistematik untuk desain, produksi, dan implementasi pembelajaran).

Berdasarkan berbagai definisi seperti dijelaskan di atas, maka kegiat-an pengembkegiat-angkegiat-an didasari oleh empat alaskegiat-an utama, yakni (1) melkegiat-anjut- melanjut-kan bentuk produk yang sudah ada, (2) memodifikasi atau mengubah, (3) menggabungkan elemen-elemen penting, dan (4) membuat produk baru. Adapun keempat alasan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Mengembangkan bentuk yang sudah ada

Memodifikasi atau mengubah bagian-ba-gian yang tidak sesuai

kebutuhan Membuat atau menciptakan produk baru Menggabungkan elemen-elemen penting dari produk yang ada

dengan produk lain

PENGEMBANGAN

Pertama, mengembangkan bentuk produk yang sudah ada sebe-lumnya dengan maksud untuk melanjutkan kegiatan pengembangan yang mungkin berhenti disebabkan oleh berbagai kendala yang diha-dapi tanpa mengubah desain utama (grand design). Kendala yang di-maksud meliputi kendala dana, tenaga, atau bahan-bahan yang terjadi secara tiba-tiba di luar perencanaan. Kedua, memodifikasi atau meng-ubah bagian-bagian tertentu dari suatu produk. Setelah sekian lama produk tersebut dihasilkan, ternyata terdapat komponen yang harus diubah seiring dengan kemajuan teknologi mutakhir. Ketiga, mengga-bungkan elemen-elemen penting dari produk yang sudah ada dengan produk lain yang dipandang dapat memperkuat terbangunnya produk baru. Dengan penggabungan tersebut berbagai kelemahan yang ter-dapat pada masing-masing komponen produk ter-dapat dibenahi dengan memadukan dua atau lebih produk. Keempat, menciptakan produk baru, yang artinya dilakukan mulai dari analisis kebutuhan, membuat grand design, mengembangkan, dan mengevaluasi.

Saat ini, banyak studi yang dilakukan oleh mahasiswa strata 1 pro-gram studi teknologi pembelajaran, mahasiswa strata dua (S 2), dan strata tiga (S 3) pada perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia meng arahkan studi mereka pada penelitian dan pengembangan. Bahkan banyak lembaga penelitian perguruan tinggi membuat roadmap jangka pendek, menengah, dan jangka panjang penelitian mereka meng adopsi penelitian dan pengembangan (research and development). Bagi Borg dan Gall sebagai salah seorang ilmuwan yang banyak dirujuk dalam melaku-kan Research and Development (R & D) menyaranmelaku-kan jika mahasiswa berencana melakukan penelitian dan pengembangan dalam menulis tesis dan disertasi, sebaiknya mereka mengkaji lebih dalam tentang kajian teknologi pembelajaran. Selengkapnya pernyataan Borg dan Gall (1983: 774) tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

If you plan to do an R & D thesis and dissertation, we advise you to study instruc­ tional technology to determine whether some of its methods are appropriate to your project. The design of an R & D product does not need to be based on trial and error; there are many validated methods of instructional technology. Secara sederhana maksud pernyataan tersebut dapat digambarkan bahwa jika Anda berencana untuk melakukan penelitian dan pengem-bangan dalam penulisan tesis dan disertasi, kami menyarankan Anda untuk belajar teknologi pembelajaran agar dapat menentukan apakah metode pengembangannya sesuai dengan proyek Anda atau tidak. De-sain penelitian dan pengembangan tidak perlu berdasarkan pada trial

dan error (percobaan dan salah); terdapat banyak metode validasi da-lam teknologi pembelajaran. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa studi teknologi pembelajaran telah meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk menopang bukan hanya dalam kegiatan pengembangan sebagai fokus bidang teknologi pembelajaran melainkan juga dalam melakukan penelitian dan pengembangan pada umumnya.

Buku ini tidak dimaksudkan untuk memberikan landasan utama studi pengembangan dan penelitian, tetapi istilah pengembangan di sini sekadar menjadi pijakan dasar dalam mengembangkan media dan teknologi sebagai fokus kajian. Oleh karena itu, makna pengembangan hanya diarahkan pada proses menciptakan, memanfaatkan, dan men-gelola media dan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran.

C. pengemBAngAn mediA dAn teknologi

Dalam dokumen Media & Teknologi Pembelajaran (Halaman 96-99)