• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visual Pajangan

Dalam dokumen Media & Teknologi Pembelajaran (Halaman 151-156)

bab 6 beLaJaR meLaLuI meDIa VISuaL 129

B. Ragam Media Visual

2. Visual Pajangan

Benda pajangan adalah peralatan yang terpasang di dalam ruang kelas yang dapat digunakan untuk menyampaikan bahan pembelajar-an. Benda-benda ini dapat dijadikan media yang berfungsi sebagai per-antara atau penghubung per-antara pendidik dengan peserta didik. Florida State University (2011) menggolongkan benda pajangan sebagai media untuk meningkatkan kinerja presentasi.

Banyak sekali yang dapat digolongkan benda pajangan, tetapi yang sangat umum digunakan dalam pembelajaran terdiri atas papan tulis yang menggunakan kapur (chalk-board), papan tulis putih (whiteboard), papan tulis elektronik dan interaktif, papan pengumuman, papan magnet, kertas gambar, dan papan kain. Beberapa di antaranya sering digunakan pada sekolah-sekolah di Indonesia seperti papan tulis black-board dan whiteblack-board, serta papan pengumuman. Jenis papan lainnya

seperti papan elektronik dan interaktif sering digunakan oleh lembaga pendidikan tinggi atau di tempat-tempat pelatihan yang bertujuan untuk perbaikan kinerja (performance).

a. Papan Tulis Blackboad dan Whiteboard Papan tulis yang paling umum

dan paling tua yang digunakan di Indonesia adalah papan yang menggunakan kapur atau disebut papan hitam. Papan tulis ini sering dicat dengan warna hitam untuk membe rikan kontras dengan kapur tulis yang berwarna putih. Belakan-gan papan yang menggunakan kapur tulis tersebut bukan hanya berwarna hitam saja melainkan warna lain juga termasuk warni hi-jau. Begitupun warna kapur tidak lagi menggunakan warna putih saja, tetapi juga berwarna-warni. Tentu saja perubahan warna itu untuk memberikan variasi yang berbeda agar menarik perhatian.

Pada umumnya, papan tulis kapur ini dipasang pada tembok atau dinding di depan tengah ru-ang kelas. Tetapi banyak juga yru-ang memasang kaki dan roda sehingga memudahkan papan itu untuk dipindahkan dari satu tempat ke tampat lainnya.

lambat laun penggunaan pa-pan tulis yang menggunakan kapur kemudian diganti dengan papan

putih (whiteboard) yang menggunakan spidol sebagai media untuk menu-lis. Whiteboard adalah suatu papan tulis tradisional yang berwarna putih yang dipasang dalam ruang kelas yang dipakai untuk menulis dengan menggunakan spidol. Dinamakan whiteboard (papan warna putih) un-tuk membedakan dengan papan hitam yang menggunakan kapur tulis. Kalau papan tulis hitam menggunakan kapur tulis, maka papan tulis putih

Gambar 6.4. Papan Tulis Hitam

Gambar 6.5. Papan Tulis Hijau

menggunakan spidol yang dapat dihapus (eraseable marker).

Kedua jenis papan tulis ini merupakan bentuk paling dasar dari media pembelajaran dan paling cocok digunakan untuk menekankan informasi yang penting dan mengembangkan ide, baik yang lahir dari peserta didik maupun yang disampaikan oleh pendidik. Sebagai pendi-dik, banyak dosen, guru, dan instruktur yang menggunakan papan tulis dengan cara sebagai berikut:

• Menulis batas waktu tugas yang sedang berlangsung, tugas untuk waktu yang akan datang, dan tujuan pembelajaran yang dicapai setelah pembelajaran berlangsung.

• Menyampaikan masalah yang untuk diselesaikan secara bersama atau secara individu selama kelas berlangsung.

• Memperlihatkan gambar (digambar saat pelajaran berlangsung atau gambar sudah jadi), teks, atau rumus-rumus.

Dengan demikian, papan tulis tetap dibutuhkan walaupun meng-gunakan presentasi PowerPoint yang lebih canggih dan mengasyikkan. Bahkan tidak jarang terjadi dosen dan guru lebih menyukai menulis di papan tulis daripada menayangkan melalui media PowerPoint. Alas annya selain tidak begitu mahir memainkan tombol-tombol laptop atau kom-puter melalui software presentasi juga disebabkan ketika menayangkan informasi tidak disertai dengan pengembangan pikiran dan ide-ide segar yang baru.

Penggunaan papan tulis begitu umum di kalangan pendidik, tetapi belum semua mereka menggunakannya dengan baik. Oleh karena itu, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media sederhana seperti papan tulis, kapur, spidol, dan penghapus: • Membuat perencanaan dalam suatu ikhtisar perkuliahan/pelajaran

aspek yang mana yang harus disajikan melalui papan tulis seperti beberapa konsep yang harus dipelajari, batas waktu, ikhtisar (out-line) jadwal presentasi dan garis-garis besar yang akan disajikan. • Bawa spidol/kapur, dan penghapus sendiri disertai dengan

pera-latan pendukung lainnya seperti tinta, atau hal-hal yang dibutuhkan. • Gunakan spidol/ kapur yang berwarna-warni untuk menekankan

aspek-aspek yang penting.

• Menulis dengan rapi secara horisontal, buat huruf-huruf agak sar agar dapat dilihat oleh peserta didik yang duduk di bagian be-lakang. Sebaiknya yang disajikan adalah sesuatu yang jelas agar ti-dak menimbulkan interpretasi yang lain yang menyebabkan waktu tersita untuk itu.

• Menulis pada seluruh bagian papan tulis; bagian atas, bawah, kiri, dan kanan. Gunakan waktu sedikit untuk berjalan ke belakang hanya untuk menyakinkan apakah yang ditulis pada seluruh bagian papan tulis dapat dilihat secara jelas, tidak dihalangi oleh kepala peserta di-dik lain yang duduk di depan, lCD, atau penghalang lainnya. • Berikan waktu sedikit bagi peserta didik untuk mencatatnya. Hindari

memodifikasi papan tulis selama peserta didik mencatat informasi yang disajikan.

• Berbicaralah kepada peserta didik, bukan kepada papan tulis. Gu-nakan waktu sebelum masuk ruang kelas untuk sedikit memprak-tikkannya (biasanya banyak terjadi pada dosen atau guru baru dan dosen/guru mata pelajaran eksakta). Jika perlu gunakan teman se-jawat untuk mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.

• Buka penutup spidol ketika ingin menulis dan tangan yang satu memegang menutupnya, kemudian tutuplah spidol tersebut keti-ka menjelasketi-kan.

• Perhatikan posisi penghapus. Sebaiknya posisi penghapus diletak-kan menghadap terbalik; pegangannya melekat pada meja atau di tempat meletakkan penghapus itu.

b. Papan Tulis Elektronik dan Interaktif

Papan tulis elektronik adalah peralatan perangkat keras yang mirip dengan whiteboard yang digunakan untuk pembelajaran dan bisnis. Papan ini dapat memindahkan informasi yang ditulis ke dalam komputer dan dapat digunakan untuk melakukan in-teraksi langsung dengan objek digital melalui layar. Penjelasan yang disertai coretan-coretan dapat disimpan dan dicetak dengan kertas yang berukuran folio atau A4.

Menariknya papan elektronik ini telah dilengkapi dengan alat cetak yang terletak pada bagian depan atas dengan port USB untuk memu-dahkan file yang tulis dipapan dapat dipinmemu-dahkan ke komputer atau laptop lain. Selain itu, papan elektronik dilengkapi juga dengan peralatan yang dapat disambungkan dengan projektor sehingga apa yang ditulis dan digambar pada papan tulis tersebut dapat dilihat dan disaksikan oleh peserta didik lain yang ada di dalam rung kelas. Papan seperti ini

sa ngat cocok untuk melakukan presentasi dengan model curah pendapat (brainstorming) dan paling baik untuk meringkas ha-sil diskusi kelompok. Sayangnya, pada kebanyakan sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia belum banyak yang menggunakan papan elektronik, selain karena harganya yang cukup mahal juga kurang aman untuk dipajang sehingga menyulitkan dalam pe-meliharaannya.

Dalam perkembangan lebih lanjut, papan tulis elektronik berkem-bang menjadi papan tulis interaktif atau disebut papan tulis digital. Papan tulis interaktif adalah suatu papan tulis yang menggunakan te-knologi layar sentuh sensitif yang bekerja dengan menggunakan kom-puter dan proyektor. Mengingat papan tulis interaktif ini menggunakan teknologi layar sentuh, maka permukaannya sangat sensitif dan cara kerjanya menyerupai sistem layar sentuh pada komputer.

Papan tulis interaktif sangat cocok untuk bekerja secara kolaboratif, curah pendapat, diskusi kelompok, mengajar teman sebaya (peer-teach-ing), pembelajaran on line sinkronus dan asinkronus. Pembelajaran de ngan mengguna- kan media papan tulis interaktif ditopang oleh te-ori belajar konstruktivis khususnya tete-ori belajar dalam konteks sosial (social learning) dengan komponen utamanya pada pelibatan peserta didik sebagai kerangka dasar membangun pengetahuan (knowledge construction). Beberapa kegiatan belajar dengan menggunakan media papan tulis interaktif dapat diuraikan di bawah ini.

• Memanipulasi teks dan gambar.

• Membuat catatan dengan menggunakan tinta digital.

• Menyalin dan menyimpan catatan dengan mengirim melalui e-mail, web, atau mencetak untuk ditinjau kemudian.

• Melihat website secara berkelompok.

• Mendemonstrasikan atau menggunakan peranti lunak di depan ruangan tanpa terikat pada komputer.

• Menciptakan kegiatan pembelajaran digital dengan template, gam-bar, dan multimedia.

• Menulis catatan di atas video pendidikan.

• Menggunakan alat presentasi yang dipadukan dengan peranti lunak

papan tulis untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan ajar. • Menampilkan presentasi peserta didik.

Dalam dokumen Media & Teknologi Pembelajaran (Halaman 151-156)