• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apabila tidak ada acara penutupan, maka cukup dengan kata penutup dan salam Bab I

Dalam dokumen RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA (Halaman 105-108)

RAPAT RAPAT KERJA NASI ONAL VI

3. Apabila tidak ada acara penutupan, maka cukup dengan kata penutup dan salam Bab I

Pelaporan Pasal 12

Administrasi Pelaporan

1. Seluruh yang bersifat administratif berupa naskah-naskah atau dokumen persidangan agar dibenahi sehingga rapih dan ditanda tangani masing-masing yang berhubungan yaitu :

a. Surat ketetapan.

b. Lampiran surat ketetapan. c. Daftar hadir.

d. Photo-photo.

2. Berita acara rapat yang ditanda tangani oleh pimpinan sidang tetap.

3. Apabila hanya rapat pengurus, dan rapat koordinasi, maka tidak diperlukan surat ketetapan, tetapi diperlukan setidak-tidaknya berita acara, lampiran hasil rapat, daftar hadir dan photo-photo.

Bab V

Sistematika Tata Tertib Pasal 13

Ketentuan Umum 1. Ketentuan umum diletakkan dalam bab kesatu.

Apabila dalam peraturan tidak dilakukan pengelompokan bab, ketentuan umum diletakkan dalam pasal-pasal awal.

2. Ketentuan umum memuat batasan pengertian atau definisi singkatan atau akronim lebih dari satu, maka masing-masing uraiannya diberi nomor urut dengan angka romawi.

3. Apabila suatu kata atau istilah hanya digunakan satu kali, namun kata atau istilah itu diperlukan pengertiannya untuk suatu bab, bagian atau paragraf tertentu, dianjurkan agar kata atau istilah itu diberi definisi.

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

4. Apabila suatu batasan pengertian atau definsi perlu dikutip kembali di dalam ketentuan umum suatu peraturan pelaksanaan, maka rumusan batasan pengertian atau definisi di dalam peraturan pelaksanaan harus sama dengan rumusan batasan pengertian atau definisi yang terdapat di dalam peraturan lebih tinggi yang dilaksanakan tersebut.

Pasal 14 Waktu dan Tempat

Menjelaskan dimana dan kapan dilaksanakan rapat hingga selesai yang dimuat secara lengkap pada jadwal acara.

Pasal 15 Tema

Tema adalah pokok pikiran sebagai landasan acara khusus untuk RAKER dan RAKOR. Pasal 16

Peserta Rapat

1. Rapat kerja sesuai jenjang penyelenggara dihadiri oleh : a. Pengurus penyelenggara,

b. Pengurus difinitif setingkat dibawah pengurus penyelenggara masing-masing 2 ( dua ) personal pengurus RAPI dengan surat mandat,

c. Dewan pengawas dan penasehat organisasi setingkat dibawah pengurus penyelenggara,

d. Undangan dan Nara Sumber.

2. Rapat pimpinan sesuai jenjang penyelenggara dihadiri oleh 2/ 3 jumlah Pengurus setingkat dibawah jenjang penyelenggara yang Definitif

3. Rapat anggota diselenggarakan oleh Pengurus Lokal dan atau atas inisiatif Pengurus Lokal dan dihadiri oleh Pengurus dan Anggota. Rapat anggota juga dapat dilaksanakan oleh pengurus wilayah yang tidak memiliki kepengurusan lokal.

4. Rapat pengurus penyelenggara dihadiri oleh pengurus penyelenggara dan dapat mengundang DPPO setingkat penyelenggara dan pengurus setingkat diatasnya. 5. Rapat koordinasi merupakan rapat yang melibatkan beberapa institusi organisasi

baik internal maupun di luar RAPI .

Pasal 17 Hak dan Kewajiban

1. Hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu sesuai yang telah ditentukan oleh peraturan tata tertib ini. Hak peserta yaitu :

a. Hak bicara yaitu hak untuk menyampaikan pendapat secara objektif rasional, b. Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama,

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

c. Hak interupsi ialah hak untuk menyela pembicaraan untuk memberikan penjelasan atau mengingatkan agar pembahasan fokus pada pokok bahasan. 2. Kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan dan atau harus dilaksanakan sesuai

peraturan tata tertib ini.

Pasal 18 Tata Cara Pembahasan

1. Setiap peserta memiliki hak bicara untuk menyampaikan usulan, sanggahan yg bersifat objektif rasional.

2. Mekanisme untuk melakukan sebagaimana ayat 1 pasal ini, dengan persetujuan dan telah diperkenankan oleh pimpinan rapat

3. I nterupsi adalah menyela atau memutus pembicaraan untuk memberikan penjelasan agar memahami yg dimaksudkan pembicara terdahulu.

4. I nterupsi dilakukan setelah memperoleh kesempatan yang diberikan oleh pimpinan rapat.

Pasal 19 Korum

1. Pada rapat-rapat korum hanya diperlukan untuk pembahasan yang bersifat peraturan.

2. Jumlah minimum anggota atau jenjang organisasi difinitif setingkat dibawah jenjang organisasi yang melaksanakan dan harus hadir dalam rapat.

3. Korum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah 50 % (lima puluh persen) jumlah pengurus atau anggora ( untuk rapat anggota) difinitif ditambah satu.

4. Apabila korum sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak terpenuhi, maka dilakukan penundaan selama 15 menit pertama. Apabila 15 menit pertama belum juga dipenuhi, maka ditunda 15 menit kedua.

5. Apabila 15 menit kedua belum juga terpenuhi, maka rapat dinyatakan sah dan memenuhi korum.

Pasal 20

Pimpinan Rapat dan Kewenangan

1. Pimpinan sidang sesuai dengan pasal 5 ayat 2 atau sesuai pasal 5 ayat 3 peraturan ini.

2. Mengatur jalannya persidangan agar tertib, tidak riuh dan dapat didengarkan serta dimengerti semua peserta.

3. Memberikan teguran dan sanksi bagi peserta yang melanggar tatib dan atau mengganggu jalannya rapat.

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Pasal 21

Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan diupayakan rapat untuk mufakat mengacu pada analisa obyektif rasional.

2. Apabila yang dimasud ayat 1 pasal ini tidak dicapai, maka dilakukan pemilihan atau voting.

3. Apabila dilaksanakan sebagaimana pada ayat 2 pasal ini, maka suara tertinggi dinyatakan sebagai kesepakatan.

4. Apabila menghadapi jalan buntu atau deadlock, maka diperlukan skorsing ( penundaan sesaat ) untuk melakukan lobby atau perundingan.

Pasal 22 Sanksi

1. Apabila terjadi peristiwa pelanggaran terhadap tata tertib ini, maka dapat diberikan sangsi dengan tahapan sebagai berikut :

a. Teguran lisan pada forum sesuai acara dan jadwal yang telah disahkan, b. Dikeluarkan dari persidangan.

2. Apabila terdapat peserta dan atau bukan peserta mengganggu dan atau merusak acara dan atau mengganggu jalannya acara rapat, maka pimpinan rapat memerintahkan panitia pelaksana melakukan pengamanan dan dapat meminta bantuan pada panitia keamanan dan atau aparat keamanan setempat.

3. Apabila diketahui dan ditemukan peserta yang melanggar Peraturan per-Undang- undangan yang berlaku, maka panitia dan atau pimpinan sidang melaporkannya kepada aparat kepolisian setempat.

Bab VI

Ketentuan Peralihan Pasal 23 Ketentuan Peralihan

Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah ditetapkan.

Bab VI I Ketentuan Penutup

1.

Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada

Dalam dokumen RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA (Halaman 105-108)