• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN ORGANI SASI RADI O ANTAR PENDUDUK I NDONESI A Nomor 3 Tahun

Dalam dokumen RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA (Halaman 67-73)

Tentang

Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang Organisasi

Radio Antar Penduduk I ndonesia

RAPAT KERJA NASI ONAL VI I

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Tri Tertib Organisasi (Tertib Administrasi, Tertib Organisasi dan Tertib Komunikasi) penyelenggaraan organisasi Radio Antar Penduduk I ndonesia yang efektif dan efisien untuk membentuk jenjang organisasi baru, maka perlu disusun Peraturan Organisasi tentang Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang organisasi Radio Antar Penduduk I ndonesia,

b. bahwa untuk melakukan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, maka harus menetapkan Peraturan Organisasi RAPI tentang Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang organisasi Radio Antar Penduduk I ndonesia Nasional.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik I ndonesia Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3881);

2. Undang-undang Republik I ndonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 5430 );

3. Undang-undang Republik I ndonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang I nformasi Dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4843);

4. Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia Nomor 62 Tahun 1990 Tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara Dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara 90 LN No. 3432)

5. Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia Nomor 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Negara Republik I ndonesia tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3980);

6. Peraturan Menteri Komunikasi Dan I nformatika Nomor: 34/ PER/ M.KOMI NFO/ 08/ 2009 Tentang Penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan I nformatika Republik I ndonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi Dan I nformatika Nomor: 34/ PER/ M.KOMI NFO/ 08/ 2009 Tentang Penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa I ndonesia Berita Negara Republik I ndonesia Nomor 1788.

9. Surat Ketetapan Musyawarah Nasional VI I Radio Antar Penduduk I ndonesia Nomor : 007.09.MUNAS-VI I .0516 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Radio Antar Penduduk I ndonesia jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar Penduduk I ndonesia Nomor : 019.09.00.0616, Tentang Pengangkatan Tim Adhoc untuk Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VI I Tahun 2016 jo Surat Keputusan Pengurus Nasional Radio Antar Penduduk I ndonesia Nomor : 049.09.00.0816 Tentang Penetapan Pemberlakuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Hasil MUNAS VI I Tahun 2016 Radio Antar Penduduk I ndonesia.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Organisasi tentang Pembentukan Jenjang Organisasi Baru Sesuai Jenjang Organisasi Radio Antar Penduduk I ndonesia

Bab I Ketentuan Umum

Pasal 1

Pengertian dan ruang lingkup

1. Radio Antar Penduduk I ndonesia disingkat RAPI adalah organisasi dengan jenjang kepengurusan nasional, daerah, wilayah dan lokal.

2. Jenjang Organisasi RAPI sesuai pasal 18 Anggaran Rumah Tangga RAPI Tahun 2016 meliputi;

a. Organisasi tingkat Nasional meliputi seluruh wilayah NKRI .

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

b. Organisasi tingkat Daerah meliputi satu provinsi.

c. Organisasi tingkat Wilayah meliputi satu kabupaten/ kota atau lebih. d. Organisasi tingkat Lokal meliputi satu kecamatan atau lebih.

Provinsi Papua dan Papua Barat, organisasi tingkat lokal terdiri dari satu distrik atau lebih.

3. Jenjang Organisasi baru adalah jenjang organisasi di bawah jenjang RAPI Nasional yang dibentuk karena jenjang organisasi yang tidak ada, disebabkan daerah otonomi baru dan atau kepengurusan tidak ada dan tidak memiliki anggota RAPI . 4. Anggota RAPI adalah pemilik izin komunikasi radio antar penduduk (I KRAP) dan

dibuktikan dengan kartu tanda anggota yang masih berlaku.

5. Kepengurusan sementara adalah kepengurusan yang dibentuk apabila :

a. Kepengurusan Definitif telah habis masa baktinya dan tidak dapat menyelenggarakan musyawarah.

b. Kepengurusan yang dibentuk untuk Daerah/ Wilayah/ Lokal pemekaran.

6. Valid ialah masa keanggotaan atau izin komunikasi radio antar penduduk dan atau masa kepengurusannya berlaku dan sah.

7. Pengurus Difinitif adalah pengurus yang masih dalam masa kepengurusan yang dibuktikan dengan surat keputusan jenjang setingkat diatasnya.

Bab I I

Tatacara Pembentukan Jenjang Organisasi baru Pasal 2

Pendataan

Tatacara Pembentukan institusi baru atau pemekaran sebagai berikut :

1. Surat Permohonan/ Pemberitahuan mengenai Pelepasan Wilayah/ Lokal dari Pengurus RAPI I nduk (Pengurus yang sebelumnya membawahi pengurus yang masuk ke dalam pembentukkan institusi baru), disampaikan kepada Pengurus RAPI setingkat diatasnya;

2. Pengurus RAPI setingkat diatasnya melakukan kajian terhadap permohonan serta persyaratan sebagai bahan pengambilan keputusan;

3. Apabila telah memenuhi persyaratan dan layak, maka Pengurus setingkat diatasnya menyampaikan dalam bentuk surat agar kepengurusan yang valid pada daerah pemerintahan yang akan dimekarkan atau pembentukan institusi baru, untuk memusyawarahkan usulan pengurus sementara;

4. Pengurus setingkat diatasnya menerbitkan surat keputusan tentang penugasan pengurus sementara pada daerah atau institusi baru;

5. Pengurus dibawah jenjang pengurus sementara pada institusi baru dapat mencabut dan atau menyesuaikan surat keputusan yang masih menggunakan nama institusi induk atau lama yang tidak sesuai institusi baru dengan tidak merubah personal yang memenuhi persyaratan, tidak merubah masa kepengurusan.

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

Kewenangan

1. Apabila institusi baru yang tidak ada adalah jenjang daerah/ provinsi, maka kewenangan ada pada Pengurus Nasional RAPI ,

2. Apabila institusi baru yang tidak ada adalah jenjang wilayah atau kabupaten/ kota, maka kewenangan ada pada pengurus daerah RAPI yang merupakan setingkat di atas jenjang wilayah dimaksud.

3. Apabila institusi baru yang tidak ada adalah jenjang lokal atau kecamatan atau distrik (Papua dan Papua Barat), maka kewenangan ada pada Pengurus Nasional RAPI .

Pasal 4

Tatacara Pembentukan Jenjang Kepengurusan

1. Setelah dilakukan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 Peraturan Organisasi ini dan sesuai kewenangan pada pasal 3 peraturan ini, maka dilakukan pembentukan Jenjang Pengurus sementara sesuai jenjang kepengurusan yang tidak ada;

2. Kepengurusan sementara diupayakan melalui rapat dan atau mendengarkan pertimbangan dari pengurus setingkat di bawahnya atau anggota-anggota yang masih ada dan valid;

3. Pertimbangan sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini, dapat dilakukan melalui tulisan resmi, menggunakan sarana komunikasi sehingga pengurus sementara dapat berjalan sebagaimana diharapkan;

4. Setelah melakukan tahapan-tahapan dimaksud pasal 2 dan pasal 4 peraturan ini, maka pengurus setingkat di atasnya memberikan tugas dengan menerbitkan surat keputusan kepada anggota yang memenuhi persyaratan untuk ditunjuk sebagai pengurus sementara.

Pasal 5

Pengurus Sementara

1. Waktu atau masa bakti pengurus sementara jenjang baru berlaku 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan tentang tugas pengurus dan dapat diperpanjang 3 (tiga) bulan berikutnya, apabila pengurus setingkat diatasnya telah melakukan pengkajian dan layak untuk diperpanjang;

2. Apabila belum menyelenggarakan musyawarah pada saat habis masa tugasnya, maka dapat dilakukan perpanjangan 1 (satu) kali dengan waktu 3 (tiga) bulan berikutnya dengan surat keputusan yang baru, apabila pengurus jenjang setingkat diatasnya telah melakukan pengkajian dan layak untuk diperpanjang.

3. Yang dimaksud dengan pasal 5 ayat 2 di atas pada peraturan ini dengan pertimbangan pengurus telah melakukan tugas dan kewenangan dan melaporkan hasilnya yang merupakan bahan evaluasi atau pertimbangan pengurus yang mengeluarkan surat keputusan tentang penugasan sebagai pengurus;

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

4. Kewenangan pengurus sementara sesuai surat tugas memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut :

a. mempersiapkan dan melaksanakan musyawarah dalam waktu 3 (tiga) bulan dan hanya dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) kali 3 (tiga) bulan berikutnya.

b. melakukan pembinaan anggota dan organisasi RAPI termasuk validasi kepengurusan RAPI di bawahnya.

c. melaksanakan tugas-tugas administrasi kepengurusan RAPI .

d. menjalin hubungan kerjasama dengan Pemerintah dan I nstitusi terkait.

5. Apabila kepengurusan atau pengurus sementara dalam kurun waktu yang telah ditentukan tidak menyelenggarakan musyawarah dan tidak ada jenjang kepengurusan atau pengurus setingkat dibawahnya yang difinitif atau tidak ada jenjang kepengurusan atau pengurus dibawahnya, maka pengurus setingkat diatasnya dapat menunjuk ketua pengurus sementara yang baru dengan surat keputusan.

6. Yang dimaksud sebagaimana ayat 5 pasal ini, terdapat kepengurusan atau pengurus setingkat dibawahnya yang difinitif, maka dilakukan rapat pimpinan jenjang yang bersangkutan untuk mengusulkan ketua pengurus sementara yang baru;

7. Apabila dalam waktu 4 (empat) kali kepengurusan sementara tidak melaksanakan musyawarah, maka dapat diambil alih oleh kepengurusan setingkat diatasnya atau pengurus setingkat diatasnya menunjuk anggota yang punya kesanggupan untuk melaksanakan musyawarah;

8. Pengurus sementara terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan 3 (personal) anggota yang menduduki biro/ bagian/ seksi organisasi dan sumberdaya manusia sesuai jenjang pengurus;

Bab I I I

Musyawarah Anggota Pasal 6

Ruang lingkup

1. Pada jenjang institusi baru dan atau adanya daerah otonomi baru merupakan musyawarah anggota;

2. Ruang lingkup musyawarah dapat juga dilakukan perencanaan program kerja dan menyusun kepengurusan.

Pasal 7

Persyaratan dan Tatacara Pembentukan I nstitusi baru sesuai Jenjang Organisasi Persyaratan menyampaikan data sebagai berikut :

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

RAPAT KERJA NASIONAL VII

1. Apabila pembentukan I nstitusi baru tsb adalah I nstitusi Daerah, jumlah anggota valid sekurang-kurangnya berjumlah 60 (enam puluh) orang.

2. Apabila pembentukan I nstitusi baru tsb adalah I nstitusi Wilayah, jumlah anggota valid sekurang-kurangnya berjumlah 30 (tiga puluh) orang.

3. Apabila pembentukan I nstitusi baru tsb adalah I nstitusi Lokal, maka keseluruhan anggota yang valid keanggotaannya sekurang-kurangnya berjumlah 15 (lima belas) orang.

4. Menyampaikan data kepengurusan jenjang dibawahnya yang masih valid dan dilampirkan copy surat keputusan.

5. Rekomendasi dari pengurus asal untuk dimekarkan atau pembentukan institusi baru sesuai jenjang;

6. Data yang dimaksud pasal ini pada ayat 1 atau ayat 2 atau ayat 3 disajikan dalam bentuk matrik sebagaimana pada lampiran I Pedoman Organisasi ini;

7. Data nama-nama jenjang pemerintahan yang akan dimekarkan atau dibentuk institusi baru serta kode wilayah dan atau kode lokal.

Pasal 8 Lain-lain

1. Syarat kepengurusan dan korum mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tahun 2016.

2. Dalam hal menyelenggarakan musyawarah dan menyusun rancangan tata tertib berpedoman pada Peraturan Organisasi.

3. Pada saat pengukuhan pengurus hasil musyawarah diupayakan mengenakan pakaian seragam organisasi sebagaimana pada peraturan organisasi tentang pakaian seragam.

Bab V

Ketentuan Peralihan dan Penutup Pasal 9

Ketentuan Peralihan

Kepengurusan RAPI di tingkat Daerah wajib melakukan sosialisasi Peraturan Organisasi ini secara berjenjang hingga ditingkat Lokal dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah ditetapkan.

Pasal 10 Penutup

1. Lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan pada Peraturan Organisasi ini.

PATRA JASA BEACH RESORT, Jl. RAYA KARANG BOLONG, ANYER BANTEN, 11 – 13 NOVEMBER 2016

2. Dengan ditetapkannya dan berlakunya peraturan organisasi ini, maka Surat Ketetapan Rapat Kerja Nasional VI Radio Antar Penduduk I ndonesia Nomor : 15.09.Rakernas-VI .0711 Tentang Pembentukan I nstitusi Baru (Provinsi/ Kabupaten/ Kota/ Kecamatan/ Distrik Baru) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

3. Peraturan organisasi ini, berlaku sejak diberlakukan oleh Pengurus Nasional RAPI dengan diterbitkannya surat keputusan tentang Pemberlakuan Pedoman Organisasi hasil RAKERNAS VI I Tahun 2016;

4. Memerintahkan pada Pengurus Nasional RAPI untuk mensosialisasikan dan memberlakukan pedoman organisasi ini sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini.

Ditetapkan di : Banten,

Pada tanggal : 12 November 2016.

PI MPI NAN SI DANG KOMI SI A RAPAT KERJA NASI ONAL VI I

Dalam dokumen RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA (Halaman 67-73)