• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENDAMPINGAN IMAN ANAK DENGAN SANGGAR ANAK

D. Sanggar Anak Bedono

1. Arti, Latar Belakang, Dasar, Tujuan, Visi dan Mis

a. Arti Sanggar Anak

Kata “sanggar” yang dikenal oleh banyak umat Hindu berarti tempat pemujaan yang terletak di pekarangan rumah. Jika dilihat dari konteks penggunaan kata, “sanggar” berarti tempat untuk berkegiatan bersama. Sanggar Anak berarti tempat untuk berkegiatan bersama bagi anak-anak.

Dalam konteks pembangunan jemaat di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono, “Sanggar Anak” adalah rumah tumbuh iman anak, di mana iman anak dipupuk dan disiram agar dapat bertumbuh dan berkembang secara utuh dan berbuah, sesuai dengan potensi yang dimiliki, konteks di mana mereka tinggal dan tantangan zaman, sehingga mereka dapat mengelola kehidupannya serta turut serta menghadirkan perubahan baik untuk sekitarnya (Presentasi Sanggar Anak di Paroki Sukorejo, tanggal 6 April 2014).

b. Latar Belakang Sanggar Anak Paroki Bedono

Pendidikan formal yang terbatas dengan ruangan dan materi membuat anak semakin terpisah dengan lingkungan masyarakat dan alam. Pendampingan Iman Anak yang terjadi seperti pada umumnya juga telah terpengaruh dengan konsep sekolah formal. Semakin terhimpitnya dengan kebudayaan global yang semakin merajalela, membuat sekolah Minggu tidak bisa diandalkan lagi. Tergerusnya iman orang muda dan kurang partisipasi aktif dalam Gereja merupakan tanda yang nyata bahwa pendampingan iman sangat tidak mencukupi. Dalam kesempatan ini Paroki Santo Thomas Rasul Bedono mencari alternatif pendekatan non kelas untuk pendampingan iman anak (Presentasi Sanggar Anak di Paroki Sukorejo, tanggal 6 April 2014).

Paroki Bedono dengan segala usahanya mencari sebuah alternatif baru. Alternatif yang ditemukan adalah Pendampingan Iman Anak melalui Sanggar Anak Paroki Bedono. Sejauh pengamatan yang dilakukan oleh penulis, sanggar anak mempunyai banyak sekali keuntungan bagi pendampingan iman anak.

c. Dasar Kegiatan Sanggar Anak Bedono

1) Pendampingan Menuju Pribadi yang Utuh

Anak dalam sanggar memiliki peran sebagai subyek. Anak adalah yang diutamakan. Dalam kegiatan sanggar, pendampingan tidak lagi terpaut dengan proses pendidikan formal. Sanggar bukan lagi mementingkan kurikulum yang bobotnya terlalu besar, sanggar juga tidak mengejar “ranking” sebagai tujuan utama, tetapi sanggar mendasari kegiatannya dengan membentuk karakter anak

menjadi berkualitas dan utuh. Hidup dan berkembang secara utuh berarti menjadikan murid Kristus yang total.

2) Nilai Budaya Tradisional

Proses pendampingan dalam sanggar anak dilakukan dengan pendekatan

“kakak –adik”. Pendekatan ini bermaksud sebagai pembangunan komunitas yang

kekeluargaan, tidak ada senioritas dan saling takut. Kakak sebagai pribadi yang dianggap lebih dewasa mampu melindungi, mengajari, mengajak bermain, dan mengasihi dengan sepenuh hati.

3) Lokalitas

Lokalitas adalah ciri khas yang dimiliki sebuah tempat baik berupa produk fisik (karya seni, arsitektur) ataupun produk non-fisik (budaya, ekonomi). Lokalitas adalah sebuah lingkungan yang memiliki ciri khas dan suasana yang berarti bagi lingkungannya. Suasana itu tampak dari benda yang konkret (bahan, rupa, tekstur, warna) maupun benda yang abstrak, yaitu asosiasi kultural dan regional yang dilakukan oleh manusia di tempatnya.

Prinsip lokalitas dijalankan dalam proses kegiatan pendampingan di sanggar anak. Media pendampingan adalah budaya yang ada di mana sanggar berdiri. Sebagai contoh Sanggar Anak Sodong dengan kekhasan yang menonjol adalah lahan pertanian, dengan lahan itulah pendampingan dilaksanakan. Anak- anak berkumpul dan bersama-sama belajar iman lewat lingkungan hidup, lewat pertanian, dan lewat media-media alam. Hasil pendampingan yang telah

dilaksanakan membuat anak menjadi orang Katolik yang mampu mencintai lingkungan hidup dan mewartakan kebaikan Kristus lewat media lahan pertanian tersebut. Contoh lain adalah Sanggar Anak Sadang. Adanya sungai, pegunungan, perkebunan, sawah, dan fasilitas alam ciptaan membuat kreativitas sudah tersedia bagi proses pendampingan. Dalam pendampingan, media-media tersebut bisa digunakan untuk kegiatan jalan salib, Misa Alam, dan kegiatan pengembangan iman yang lain tanpa harus membuat acara yang rumit dan biaya yang besar karena menggunakan prinsip lokalitas. Adanya kesenian tradisional seperti dalam Sanggar Anak Krajan membuat pendampingan iman menjadi khas. Kesenian reog membawa anak-anak untuk berkumpul dan bersama membentuk paguyuban iman yang kompak.

Dengan dasar prinsip lokalitas membawa kegiatan sanggar kepada anak- anak yang memiliki kearifan lokal yang belum didapatkan dalam sekolah formal. Teori yang diperoleh di sekolah menjadi terpenuhi saat mengikuti kegiatan sanggar, karena dengan kegiatan sanggar, anak-anak dengan sendirinya mempraktikkan apa yang telah mereka ketahui.

d. Tujuan Sanggar Anak Bedono

Menurut Komunitas Sanggar Anak Bedono (2015: 5) tujuan Sanggar Anak Bedono adalah sebagai berikut:

1) Sebagai usaha melaksanakan kegiatan dengan pendekatan non-kelas, memberikan kesempatan dan ruang bebas kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan menemukan hal-hal baru.

2) Anak mampu mencintai lingkungannya (alam fisik, alam hayati, masyarakat, budaya dan kehidupan beragama) sebagai tempat dan materi belajar.

3) Menjadi wadah kegiatan dengan cakupan lebih luas, riil, holistik dan integratif dan mengembangkan berbagai dimensi kehidupan manusia (kecerdasan majemuk) secara terintegrasi (pendekatan utuh).

4) Mampu menjadi pendampingan iman anak yang kontekstual menggunakan media yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

5) Inklusif, yaitu mampu mencakup semua umat beriman (teman sebaya, adik-kakak, orang tua, dan umat lingkungan) sesuai dengan kebutuhannya.

6) Menjadi kegiatan yang dapat memberdayakan setiap umat untuk menjadi pendamping sesuai dengan keahliannya.

e. Visi dan Misi Sanggar Anak Bedono

Sanggar Anak Bedono mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1) Visi

“Umat beriman Paroki Santo Thomas Rasul Bedono bertekad mengembangkan pribadi yang cerdas, peka dan peduli yang didasarkan pada iman akan Yesus Kristus dalam kesatuan dengan Gereja Katolik” (Komunitas Sanggar Anak, 2015: 6).

2) Misi

Sanggar Anak Bedono mempunyai misi sebagai berikut: a) Mengembangkan daya tahan dalam situasi zaman yang global b) Meningkatkan daya juang dalam menghadapi tantangan c) Membangun kekuatan berdaya saing dalam hidup harian d) Membangun paguyuban iman di tengah masyarakat