• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV.USULAN PROGRAM UNTUK PARA PENDAMPING

G. Satuan Persiapan Program

1. Satuan Persiapan I

a. Judul Pertemuan : Formasio Iman Berjenjang

b. Tujuan : Peserta dapat menjelaskan pentingnya katekese sehingga dengan formasio iman berjenjang semakin termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam karya katekese.

c. Peserta : Pendamping Sanggar Anak Sadang, Pelangi, Sodong, Krajan, Pasbolo, Bomas, Piningit, dan Wawar

d. Tempat : Dapur Sanggar Anak Sodong

e. Waktu : 60 Menit

f. Pemikiran Dasar

Pendampingan iman merupakan hakikat dan tugas Gereja. Perutusan Gereja untuk senantiasa melaksanakan tugas mengembangkan dan mendidik iman harus dikembangakan secara berkelanjutan. Gereja memiliki tugas merawat, menjaga dan mendampingi agar semua umat Kristiani bertumbuh dalam Kristus. Menanggapi hal itu, Keuskupan Agung Semarang menegaskan dan memberi perhatian pada formasio iman sebagai gema dari Tahun Iman (Oktober 2012 - November 2013) sekaligus mengarahkan umatnya untuk memasuki Yubileum Agung tahun 2033, yaitu mengenangkan 2000 tahun penebusan Yesus.

Di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono, formasio iman telah terjadi. Di paroki ini terdapat berbagai kegiatan yang sejalan dengan hakikat formasio iman berjenjang seperti Sanggar Anak. Sanggar Anak mampu bersinergi antar jenjang, yaitu dengan kegiatan OMK dan umat secara luas. Konsep yang dibangun dalam sanggar anak dengan metode yang kontekstual menjadikan sanggar anak mempunyai ciri khas yang istimewa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, masih ada 2 (10%) responden menyatakan bahwa ternyata banyaknya pendamping sanggar anak belum tentu mampu membawa anak semakin cinta pada Yesus. Hasil penelitian ini menjadi acuan dari program formasio iman berjenjang sebagai dasar penghayatan pribadi pendamping sebagai umat yang mengantarkan anak untuk semakin mengalami Yesus Kristus dalam katekese atau pendampingan iman anak.

Pertumbuhan dalam iman harus diperkembangkan mulai dari usia anak- anak, agar anak dapat dibantu memperdalam dan mengimani pilihannya secara penuh. Oleh sebab itu, tugas seorang pendamping sanggar anak sangatlah penting dalam perkembangan iman anak-anak yang merupakan ujung tombak perkembangan Gereja masa depan.

Melalui pendampingan ini, para pendamping sanggar anak pertama-tama disadarkan akan pengalamannya menanggapi iman, berkembang dalam iman. Kemudian mereka diajak untuk memahami hakikat pendidikan iman bagi kalangan anak-anak, hingga akhirnya memahami formasio iman yang menjadi perhatian Keuskupan Agung Semarang. Diharapkan peserta memahami urgensi pendampingan iman anak sebagai bagian dari formasio iman, sehingga

termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam karya pendampingan iman bagi anak- anak.

g. Sumber Bahan

Sumber bahan yang digunakan dalam satuan persiapan untuk sesi formasio iman yaitu pengalaman hidup peserta dan buku terbitan Kanisius yang berjudul

Formatio Iman Berjenjang karya Dewan Karya Pastoral KAS tahun 2014.

Pengalaman hidup peserta digali dengan beberapa pertanyaan menyangkut pendampingan iman yang telah dilaksanakan di Sanggar Anak Bedono. Pengalaman hidup peserta menjadi bahan acuan proses pendampingan ini. Peserta saling berbagi bahan yaitu pengalamannya dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Sumber bahan yang kedua adalah buku Formatio Iman Berjenjang. Bahan yang diambil dari buku ini adalah materi yang berisi pengertian tentang formasio iman berjenjang, peranan formasio iman, tujuan formasio iman, dan aspek formasio iman.

h. Metode

Metode yang digunakan dalam satuan persiapan pendampingan ini adalah metode diskusi dan sharing pengalaman. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode diskusi adalah suatu cara mengelola kegiatan dengan penyajian materi melalui berbagi pengalaman dan pemecahan masalah. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan

peserta bila diskusi itu melibatkan semua peserta diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Dalam satuan persiapan ini metode dijalankan dengan beberapa pertanyaan sebagai tuntunan diskusi. Diskusi dalam satuan persiapan ini menyangkut beberapa hal yaitu sharing pengalaman dan menganalisis pertanyaan. Sharing pengalaman dilakukan sebagai ungkapan pengalaman pendamping dalam mengikuti kegiatan sanggar anak.

i. Sarana

Sarana yang digunakan dalam dalam pendampingan ini adalah panduan diskusi. Panduan diskusi digunakan sebagai arah percakapan peserta.

j. Materi

Materi yang disajikan adalah pengalaman peserta dalam proses penyelenggaraan kegiatan sanggar anak di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono. Materi disajikan dengan metode diskusi dengan beberapa tuntunan pertanyaan yang mengarahkan peserta untuk berbagi pengalaman dan saling memecahkan masalah yang ada.

k. Proses Pendampingan

1) Pembukaan

Pembukaan atau pengantar oleh pemberi pengantar dapat dimulai dengan prakata sebagai berikut:

“Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, pada kesempatan ini kita akan bersama-sama mengolah pengalaman dalam proses mendampingi sanggar anak, suka duka dan berbagai macam kegembiraan, berkat, dan karunia yang kita rasakan. Dalam sesi ini kita bersama-sama akan bertolak dari gaung formasio iman. Formasio iman ini digencarkan sebagai wujud perhatian dari Keuskupan Agung Semarang.”

2) Sharing Pengalaman

Untuk membantu peserta masuk dalam pemahaman dan pengertian formasio iman, peserta diajak untuk berbagi pengalaman tentang pendampingan iman yang telah dilaksanakan di Sanggar Anak Bedono. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan lima orang. Dalam sharing pengalaman, peserta diberikan waktu selama 30 menit dengan beberapa panduan pertanyaan. Panduan pertanyaannya sebagai berikut:

a) Bagaimana pengalaman Anda selama ini dalam pelaksanaan kegiatan sanggar anak?

b) Bagaimana dengan jalannya pertemuan? Rutin atau tidak?

c) Masalah apa yang Anda hadapi dalam proses kegiatan sanggar anak?

d) Apakah Anda dapat menjadi media yang mengantarkan anak untuk semakin mencintai Yesus?

Setelah sharing pengalaman selesai, peserta masuk dalam kelompok besar. Perwakilan masing-masing peserta diberi kesempatan untuk membagikan hasil sharing pengalaman dalam kelompok besar. Waktu sharing adalah 10 menit.

3) Diskusi Materi

Dalam proses penyampaian materi peserta menerima handout yang berisi materi formasio iman berjenjang. Materi didiskusikan oleh peserta sebagai peneguhan atas sharing pengalaman. Materi dapat dilihat dalam Lampiran 2 (halaman 2). Waktu diskusi adalah 15 menit. Untuk memudahkan peserta dalam mendiskusikan materi, fasilitator menyediakan beberapa panduan pertanyaan sebagai berikut:

a) Apa pengertian dari formasio iman berjenjang menurut Anda? b) Apa peranan formasio iman menurut Anda?

c) Apa tujuan formasio iman dari pandangan Anda sendiri?

d) Bagaimana aspek dari formasio iman ini berperan bagi pengalaman Anda sebagai pendamping yang terlibat dalam sanggar anak?

4) Penutup

Peserta diajak untuk menutup kegiatan pendampingan dengan kesimpulan dan doa penutup. Kesimpulan dapat disajikan dengan kata-kata sebagai berikut:

“Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari yang terkasih dalam Kristus, dengan formasio iman ini kita semakin tahu bahwa hidup beriman memerlukan proses dan keterlibatan dari banyak pihak. Anak-anak perlu dibimbing agar dapat memperkembangkan imannya dengan baik. Kita sebagai umat Kristiani juga mendapat mandat dari Allah untuk berperan aktif dalam menyebarkan ajaran iman kita. Semoga dengan perjumpaan kita hari ini, kita semakin sadar bahwa

pendampingan iman sangatlah penting terutama bagi kalangan anak-anak yang merupakan ujung tombak Gereja sekarang dan masa depan. Oleh karena itu kita wajib ikut ambil bagian dalam tugas Gereja mendidik dan mengambangkan iman umatnya.”

Sebagai penutup dan meneguhkan sesi formasio iman, peserta diajak untuk berdoa penutup. Alternatif doa penutup dapat didoakan sebagai berikut:

“Tuhan, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dalam pendampingan

khususnya sesi formasio iman ini. Berikanlah kami cinta kasih dan kekuatan-Mu agar kami tergerak untuk ambil bagian dalam karya katekese sebagai wujud cinta kami kepada-Mu. Kami juga mohon supaya kami selalu dikuatkan dalam mendampingi anak-anak dalam formasio iman berjenjang. Berkatilah anak-anak yang kami dampingi agar menjadi pribadi yang beriman kepada-Mu, pribadi yang semakin besar semakin dicintai banyak orang. Semua ini kami mohon demi Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.”