• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

G. Arti Logo

Gambar IV. 2

Logo Universitas Sanata Dharma

1. Bingkai adalah teratai bersudut lima. Teratai sama dengan kemuliaan.

Sedangkan sudut lima berarti Pancasila.

2. Obor melambangkan hidup dengan semangat yang menyala-nyala.

3. Buku yang terbuka melambangkan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang.

4. Teratai warna coklat melambangkan sikap dewasa yang matang.

5. “Ad Maiorem Dei Gloriam” berarti kemuliaan Allah yang lebih besar.

58

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Analisis

1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, populasi yang diteliti adalah karyawan administrasi tetap Universitas Sanata Dharma. Jumlah sampel yang diteliti adalah 156 responden. Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan dari populasi yang berjumlah 260 responden karyawan administrasi tetap dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, maka dihasilkan jumlah sampel sebanyak 156 responden. Responden dalam penelitian ini dikategorikan dalam beberapa karakteristik responden, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada kategori ini, responden di bedakan menjadi pria dan wanita.

Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel V. 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Presentase (%)

Pria 97 62,1

Wanita 59 37,9

Jumlah 156 100

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah Berdasarkan tabel V.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 156 responden, terdapat responden dengan jenis kelamin pria berjumlah 97 responden atau sebesar 62,1%. Sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita berjumlah 59 responden atau sebesar 37,9%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingan dengan jumlah responden wanita.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia responden pada penelitian ini di bedakan menjadi 5 kelompok umur. Pengelempokan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel V. 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia (tahun) Jumlah Presentase (%)

1 < 25 0 0

2 25-34 11 7,0

3 35-44 62 39,8

4 45-54 70 44,9

5 > 55 13 8,3

Jumlah 156 100

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Dari tabel V.2 dapat disimpulkan bahwa tidak ada responden yang memiliki usia < 25. Sedangkan jumlah responden untuk penelitian dengan usia interval 25-34 tahun sebanyak 11 responden atau 7,0%. Jumlah responden untuk penelitian dengan usia interval 35-44 tahun sebanyak 62 responden atau 39,8%. Jumlah responden untuk penelitian dengan usia interval 45-54 tahun sebanyak 70 responden atau 44,9%. Jumlah responden untuk penelitian dengan usia > 55 tahun sebanyak 18 responden atau 8,3%.

c. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan responden pada penelitian ini dikelompokkan menjadi lima kelompok pendidikan, pengelompokkan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel V. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Presentase (%)

1 SMA/SMK 92 59

2 D3 10 6,5

3 S1 46 29,4

4 S2 6 3,9

5 Lain-lain (SD) 2 1,2

Jumlah 156 100

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Dari tabel V.3, dapat disimpulkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA/SMK memiliki jumlah paling tinggi yaitu sebanyak 92 responden atau 59%. Sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat pendidikan Diploma 3 (D3) berjumlah 10 responden atau 6,5%. Untuk responden yang memiliki tingkat pendidikan Strata 1 (S1) berjumlah 46 responden atau 29,4%.

Responden yang memiliki tingkat pendidikan S2 yaitu berjumlah 6 responden atau 3,9. Adapun responden dengan pendidikan lain-lain (SD) berjumlah 2 responden atau 1,2%.

d. Karakteristik berdasarkan masa kerja

Dalam penelitian ini, masa kerja responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok seperti tabel di bawah ini:

Tabel V. 4

Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja (tahun) Jumlah Presentase (%)

1 1-10 20 12,9

2 11-20 76 48,7

3 >20 60 38,4

Jumlah 156 100 Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Dari tabel V.4, dapat disimpulkkan bahwa responden dengan masa kerja interval 1-10 tahun memiliki jumlah paling rendah yaitu 20 responden atau 12,9%. Kemudian disusul oleh responden dengan masa kerja > 20 tahun yaitu sebanyak 60 responden atau 38,4%.

Responden dengan masa kerja interval 11-20 tahun memiliki jumlah paling tinggi yaitu sebanyak 76 atau 48,7%.

2. Deskripsi Variabel

a. Hasil rekapitulasi variabel budaya organisasi

Pada kuesioner variabel budaya organisasi menggunakan skala 1-5, yang menunjukkan bahwa skala 1 berarti bahwa responden sangat tidak setuju, sedangkan skala 5 berarti bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan pada variabel budaya organisasi. Adapun tabel skala data sebagai berikut:

Tabel V. 5

Tabel Skala Data Budaya Organisasi

Skala Data Kelas Keterangan

1 1,00-1,79 Sangat Tidak Setuju

2 1,80-2,59 Tidak Setuju

3 2,60-3,39 Cukup Setuju

4 3,40-4,19 Setuju

5 4,20-5,00 Sangat Setuju

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Berdasarkan dari 156 kuisioner yang telah disebar, didapatkan hasil rekapitulasi variabel budaya organisasi sebagai berikut:

Tabel V. 6

Tabel Hasil Rekapitulasi Variabel Budaya Organisasi

No. Pernyataan Rata-rata Kategori

1. Saya diminta oleh pimpinan untuk memiliki inisiatif dalam mengerjakan tugas

4,04 Setuju

2. Pimpinan mendorong saya untuk meningkatan kreativitas agar pekerjaan dapat

diselesaikan dengan cepat dan aman

4,11 Setuju

3. Pimpinan mendorong saya utuk melakukan inovasi atau gagasan baru dalam pekerjaan

4,03 Setuju

4. Dalam menjalankan aktivitas kerja, saya terkadang

mendapat masalah dalam melaksanakan pekerjaan

3,73 Setuju

5. Saya sering harus berhadapan dengan risiko dalam upaya menyelesaikan tugas

3,58 Setuju

6. Bila terjadi kesalahan maka saya siap menanggung risikonya

3,98 Setuju

7. Saya berusaha meningkatkan efektivitas cara bekerja guna memperoleh hasil yang optimal

4,52 Sangat Setuju

8. Saya selalu berfikir bagaimana menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dengan hasil yang optimal

4,42 Sangat Setuju

No. Pernyataan Rata-rata Kategori 9. Saya selalu dituntut untuk

berorientasi kepada hasil

11. Saya merasa senang dengan pekerjaan yang saya jalani

12. Pihak manajemen selalu memberi perhatian kepada karyawan

3,92 Cukup

Setuju

13. saya berusahan menjalin kerjasama dengan anggota

14. Saya dituntut untuk menjadi anggota satuan kerja yang

15. Di dalam perusahaan tempat saya bekerja, pekerjaan diselesaikan dengan kerjasama tim sesuai penugasan dari atasan

4,08 Setuju

No. Pernyataan Rata-rata Kategori 16. Saya dituntut untuk bekerja

giat dalam melaksanakan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawab saya

4,06 Setuju

17. Saya tidak puas dengan satu tugas, sehingga saya

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Dari hasil rekapitulasi variabel budaya organisasi dapat dilihat bahwa pernyataan saya berusaha meningkatkan efektivitas cara bekerja guna memperoleh hasil yang optimal memiliki nilai rata-rata paling tinggi dibandingan pernyataan lainnya, yaitu nilai rata-ratanya berjumlah 4,52. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya membuat karyawan sekedar menyelesaikan tugas yang diterima tetapi juga mampu mendorong karyawan untuk bekerja lebih efektif untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan, pernyataan yang memiliki nilai rata-rata paling rendah yaitu pada pernyataan saya tidak puas dengan satu tugas, sehingga saya tertantang dengan tugas berikutnya memiliki nilai rata-rata sebesar 3,11. Menurut hasil tersebut dapat dikatakan bahwa karyawan cukup setuju terhadap pernyataan tersebut. Akan tetapi karyawan kurang merasa tertantang untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya ataupun mengharapkan tugas yang lebih

berat dari tugas sebelumnya. Dari jumlah rata-rata total yang dihasilkan dari rekapitulasi variabel budaya organisasi, didapatkan hasil sebesar 4,05. Hasil yang diperoleh secara keseluruhan cukup baik, maka dapat diartikan bahwa responden setuju terhadap butir pernyataan-pernyataan yang terdapat pada variabel budaya organisasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa budaya organisasi yang dianggap baik bagi karyawan maka mutu karyawan juga semakin baik.

b. Hasil rekapitulasi variabel gaya kepemimpinan

Pada kuesioner variabel gaya kepemimpinan menggunakan skala 1-5, yang menunjukkan bahwa skala 1 berarti bahwa responden sangat tidak setuju, sedangkan skala 5 berarti bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan pada variabel gaya kepemimpinan. Adapun tabel skala data sebagai berikut:

Tabel V. 7

Tabel Skala Data Gaya Kepemimpinan

Skala Data Kelas Keterangan

1 1,00-1,79 Sangat Tidak Setuju

2 1,80-2,59 Tidak Setuju

3 2,60-3,39 Cukup Setuju

4 3,40-4,19 Setuju

5 4,20-5,00 Sangat Setuju

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Berdasarkan dari 156 kuesioner yang telah disebar, didapatkan hasil rekapitulasi variabel gaya kepemimpinan sebagai berikut:

Tabel V. 8

Tabel Hasil Rekapitulasi Variabel Gaya Kepemimpinan

No. Pernyataan Rata-rata Kategori

1. Pimpinan selalu melakukan evaluasi dua arah antara

No. Pernyataan Rata-rata Kategori

7. Pimpinan berbuat sesuatu yang membuat anggota

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Dari rekapitulasi variabel gaya kepemimpinan, didapatkan hasil bahwa pernyataan pimpinan berupaya mengembangkan suasana baru memiliki nilai rata-rata paling rendah yaitu 2,8. Hal tersebut berarti karyawan cukup setuju bahwa pemimpin mereka berupaya untuk mengembangkan suasana baru dalam lingkungan kerja. Akan tetapi hal ini juga berarti bahwa pemimpin kurang mencoba untuk menciptakan suasana baru untuk dapat memotivasi karyawan dalam bekerja. Sedangkan pernyataan yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah pada pernyataan pimpinan melibatkan partisipasi anggota dalam kegiatan dengan nilai rata-rata 3,95. Karyawan memberikan penilaian yang baik terhadap

pernyataan tersebut, hal ini menunjukkan bahwa pemimpin menggunakan model komunikasi yang baik dengan karyawan yaitu pemimpin tidak bersikap acuh atau tidak peduli terhadap karyawan tetapi pemimpin mengapresiasi atau melibatkan partisipasi dari karyawan.

Pada keseluruhan hasil rekapitulasi variabel gaya kepemimpinan menghasilkan rata-rata total sebesar 3,57. Hal ini berarti bahwa responden setuju terhadap keseluruhan setiap butir pernyataan pada variabel gaya kepemimpinan. Namun pemimpin perlu memperhatikan atau meningkatkan indikator-indikator pada variabel gaya kepemimpinan sehingga mampu menciptakan suasana yang dapat memotivasi karyawan untuk lebih produktif dan efisien dalam bekerja.

c. Hasil rekapitulasi variabel kinerja karyawan

Pada kuesioner variabel kinerja karyawan menggunakan skala 1-5, yang menunjukkan bahwa skala 1 berarti bahwa responden sangat tidak setuju, sedangkan skala 5 berarti bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan pada variabel kinerja karyawan. Adapun tabel skala data sebagai berikut:

Tabel V. 9

Tabel Skala Data Kinerja Karyawan

Skala Data Kelas Keterangan

1 1,00-1,79 Sangat Tidak Setuju

2 1,80-2,59 Tidak Setuju

3 2,60-3,39 Cukup Setuju

4 3,40-4,19 Setuju

5 4,20-5,00 Sangat Setuju

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Berdasarkan dari 156 kuesioner yang telah disebar, didapatkan hasil rekapitulasi variabel kinerja karyawan sebagai berikut:

Tabel V. 10

Tabel Hasil Rekapitulasi Variabel Kinerja Karyawan

No. Pernyataan Rata-rata Kategori

1. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang saya miliki

4,27 Sangat setuju

2. Saya menyelesaikan tugas secara teliti, akurat, dan tepat waktu sehingga mancapai hasil yang diharapkan

4,22 Sangat setuju

3. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan

3,92 Cukup setuju

No. Pernyataan Rata-rata Kategori 4. Saya selalu menetapkan

target dalam bekerja

4,02 Setuju

5. Saya melakukan pekerjaan dengan tidak menunda – nunda waktu pengerjaannya

4,07 Setuju

6. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan

3,93 Cukup setuju

7. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa bimbingan dari atasan

3,26 Cukup setuju

8. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa

pengawasan dari atasan

3,77 Cukup setuju

Rata-rata Total 3,93 Cukup setuju

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Dari hasil rekapitulasi variabel kinerja karyawan, didapatkan hasil dengan rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,27.

Pernyataan yang memiliki rata-rata tertingi adalah pada pernyataan saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang saya miliki. Maka dapat dijelaskan bahwa, responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu, karyawan juga merasa bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan jobdesk dari masing-masing karyawan dan minimnya karyawan yang mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian dari karyawan, sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Sedangkan, pernyataan yang memiliki nilai rata-rata terendah yaitu pada pernyataan saya dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa bimbingan dari atasan. Pernyataan tersebut memiliki nilai rata-rata 3,26. Dapat dikatakan bahwa responden selaku karyawan cukup setuju dengan pernyataan tersebut akan tetapi karyawan merasa bahwa setiap pekerjaan yang akan dilakukan memerlukan bimbingan dari atasan atau pemimpin. Hal tersebut dapat terjadi apabila karyawan ingin meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

Dari rata-rata total yang diperoleh yaitu sebesar 3,93, maka dapat dikatakan bahwa responden cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang terdapat pada variabel kinerja karyawan dan secara keseluruhan instrumen-instrumen tersebut mampu merepresentasikan kondisi dari masing-masing karyawan.

B. Analisis Kuantitatif

1. Pengujian Instrumen

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian instrumen dengan menguji pernyataan pada kuisioner. Program yang peneliti gunakan adalah program IBM SPSS Statistics 23.

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin di ukur. Untuk menguji tingkat validitas

instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment (Umar, 2003:110). Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak, digunakan ketentuan, jika r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif. Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif. Jika r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel. Jika nilai r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linier sempurna. Pada penelitian ini menggunakan α = 5% dengan taraf keyakinan 95%.

Tabel V. 11

Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,669 0,361 Valid

2 0,702 0,361 Valid

3 0,644 0,361 Valid

4 0,486 0,361 Valid

5 0,492 0,361 Valid

6 0,802 0,361 Valid

7 0,821 0,361 Valid

8 0,893 0,361 Valid

9 0,532 0,361 Valid

10 0,770 0,361 Valid

11 0,793 0,361 Valid

12 0,577 0,361 Valid

13 0,870 0,361 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

14 0,908 0,361 Valid

15 0,359 0,361 Valid

16 0,467 0,361 Valid

17 0,512 0,361 Valid

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah Tabel V. 12

Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,857 0,361 Valid

2 0,775 0,361 Valid

3 0,610 0,361 Valid

4 0,610 0,361 Valid

5 0,858 0,361 Valid

6 0,864 0,361 Valid

7 0,851 0,361 Valid

8 0,884 0,361 Valid

9 0,780 0,361 Valid

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah Tabel V. 13

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

Pernyataan rHitung rTabel Keterangan

1 0,514 0,361 Valid

2 0,627 0,361 Valid

Pernyataan rHitung rTabel Keterangan

3 0,814 0,361 Valid

4 0,792 0,361 Valid

5 0,759 0,361 Valid

6 0,839 0,361 Valid

7 0,564 0,361 Valid

8 0,819 0,361 Valid

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah Berdasarkan Tabel V.11, V.12 dan V.13 dapat dilihat bahwa nilai signifikan r hitung seluruh butir pernyataan yang terdapat pada kuisioner lebih besar dari nilai r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan yang tertera pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Husein Umar, 2003:113).

Peneliti menggunakan rumus Cronboarch,s Alpha untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini. Untuk menyatakan suatu instrumen reliabel atau tidak, digunakan ketentuan jika nilai Cronbach,s Alpha > 0,60, maka dinyatakan reliabel. Sedangkan, jika nilai Cronbach,s Alpha ≤ 0,60, maka dinyatakan tidak reliabel.

Dalam uji ini, peneliti menggunakan 30 kuesioner sebagai sampel dari 156 kuesioner yang telah diisi oleh responden yang memenuhi syarat yang diajukan peneliti. Hasil pengujian reliabilitas sebagai berikut:

Tabel V. 14 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronboarch,s Alpha Keterangan

Budaya Organisasi 0,759 Reliabel

Gaya Kepemimpinan 0,798 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,773 Reliabel

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah Pada tabel V.14 dapat dilihat bahwa nilai Cronboarch,s Alpha pada penelitian variabel budaya organisasi (memiliki nilai nilai Cronboarch,s Alpha 0,759), gaya kepemimpinan (memiliki nilai nilai Cronboarch,s Alpha 0,798), dan kinerja karyawan (memiliki nilai nilai Cronboarch,s Alpha 0,773). Hal ini berarti nilai nilai Cronboarch,s Alpha lebih tinggi dari 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua unsur pengukur variabel dari kuesioner adalah reliabel. Sehingga, instrumen variabel yang terdapat pada kuesioner yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini reliabel sebagai alat ukur.

C. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini meliputi, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedasitas, dan uji linearitas. Berikut penjelasan masing-masing uji asumsi klasik pada masing-masing variabel penelitian :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas pada regresi bisa menggunakan beberapa metode, antara lain yaitu dengan metode Kolmogorov-Smirnov Z untuk menguji normalitas data masing-masing variabel dan metode Normal Probability Plots (Priyatno, 2010:54).

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,36719409

Most Extreme Differences Absolute ,053

Positive ,053

Negative -,053

Test Statistic ,053

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Berdasarkan tabel V.15, nilai signifikan pada penelitian ini adalah 0,200. Hal tersebut berarti penelitian ini memiliki nilai signifikannya lebih dari 0,05 yaitu 0,200 > 0,05. Dapat disimpukan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variabel bebas. Cara untuk mengetahui adanya multikolineritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor). Model regresi yang bebas multikolinearitas mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai angka tolerance > 0,1 atau mendekati 1.

Tabel V. 16 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Bedasarkan hasil pengujian pada tabel V.16, maka dapat dilihat bahwa nilai VIF pada setiap variabel bebas lebih kecil

Coefficientsa

dari 10, yaitu pada variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki nilai VIF sebesar 1,211. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebas.

c. Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi.

Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pola titik-titik scatterplot regresi untuk menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat penyebaran titik-titik. Apabila titik-titik scatterplot menyebar secara merata, maka dalam penelitian tersebut tidak ada masalah heteroskedastisitas.

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Gambar V. 1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil dari gambar V.1, dapat dilihat bahwa terjadi penyebaran yang merata pada titik-titik scatterplot.

Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskidastisitas pada penelitian ini.

d. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf

signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila nilai Fhitung < Ftabel.

Tabel V. 17

Hasil Uji Linieritas Variabel Budaya Organisasi ANOVA Table

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Tabel V. 18

Hasil Uji Linieritas Variabel Gaya Kepemimpinan

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah ANOVA Table

Dari hasil uji linieritas di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai Fhitung pada variabel budaya organisasi kurang dari Ftabel, yaitu Fhitung 1,359 < Ftabel 3,05. Sedangkan pada variabel gaya kepemimpinan dihasilkan Fhitung kurang dari Ftabel, yaitu Fhitung 2,265 < Ftabel 3,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linieritas secara signifikan antara variabel independen, yaitu budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja karyawan.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari pengolahan data dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel V. 19

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah

Model

Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1.606 + 486 X1 + 102 X2

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan X1 = Budaya Organisasi X2 = Gaya Kepemimpinan

D. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya, yaitu budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu kinerja karyawan.

Pada uji F terdapat ketentuan apabila nilai probabilitas signifikan kurang dari 5%, maka model penelitian layak untuk dilanjutkan.

Tabel V. 20 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11,210 2 5,605 41,034 ,000b

Residual 20,899 153 ,137

Total 32,109 155

a. Dependent Variable: kinerja karyawan

b. Predictors: (Constant), gaya kepemimpinan, budaya organisasi

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah 1. Menentukan H0 = hipotesis nol, Ha = hipotesis alternative

H0 : b1 : b2 = 0, artinya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikan 5%.

2. Ha : b1 : b2 minimal salah satu ≠ 0, artinya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikan 5%.

3. Menentukan tingkat signifikan (ɑ) dan Ftabel

Tingkat signifikan (ɑ) pada penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Ftabel dapat dicari dengan menentukan besar derajat kebebasan (degree of freedom) penyebut menggunakan n-k-1.

4) Menentukan Fhitung

F hitung diperoleh dari output SPSS adalah 41,034 dan F tabel dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,06 dengan n-k-1 = 153, didapat nilai F tabel sebesar 3,06.

5) Kriteria pengujian

H0 diterima (Ha ditolak), jika Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak ( Ha diterima), jika Fhitung > Ftabel 6) Kesimpulan

Dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari F hitung yaitu sebesar 41,034 lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 3,06 (41,034 > 3,06). Maka H0 ditolak yang artinya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

b. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat yaitu budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel V. 21 Hasil Uji t

Sumber: Data Hasil Penelitian April 2018 yang telah diolah 1) Variabel Budaya Organisasi

a) Menentukan H0 = Hipotesis nol dan Ha = Hipotesis alternatif

H0: budaya organisasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Ha: budaya organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

b) Menentukan tingkat signifikansi (ɑ) dan ttabel

Tingkat signifikansi (ɑ) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Tabel distribusi dicari pada ɑ = 5% : 2 = 2,5% ( uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) = n-2.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,606 ,261 6,144 ,000

budaya organisasi ,486 ,067 ,524 7,295 ,000

gaya kepemimpinan ,102 ,056 ,132 1,834 ,069

c) Menentukan thitung

t hitung diperoleh dari output SPSS adalah 7,295 dan t tabel dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan n – k – 1 = 153, didapat nilai tabel sebesar = 1,975.

d) Kriteria pengujian

H0 diterima (Ha ditolak), jika thitung ≤ ttabel.

H0 ditolak (Ha diterima), jika thitung > ttabel.

e) Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa nilai t hitung budaya organisasi sebesar 7,295 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,975 (7,295 >

Dapat dilihat bahwa nilai t hitung budaya organisasi sebesar 7,295 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,975 (7,295 >

Dokumen terkait