• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Analisis Vertikal

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 82-85)

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

G. CONTOH ANALISIS LAINNYA

G.1. b. Analisis Vertikal

Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Bali Tahun 2018 57

pendapatan daerah dalam usaha membiayai pengeluaran daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Realisasi Belanja Modal dari tahun 2016 sampai dengan 2018 Grafik 31 : Realisasi Belanja Modal Provinsi Bali menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2016-2018 (dalam miliar rupiah)

Sumber: LRA Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota (diolah)

Pada tahun 2018, rata-rata realisasi belanja modal se-Provinsi Bali adalah Rp310 miliar, menurun sebesar -19,26% dibanding rata-rata tahun 2017 dan tahun 2017 meningkat sebesar 10,24% dari rata-rata realisasi belanja modal tahun 2016.

Penurunan anggaran belanja secara umum disebabkan karena adanya rasionalisasi anggaran pada Tahun 2018, yang disebabkan karena hasil perhitungan SiLPA 2017 diperkirakan tidak dapat ditutupi dari SiLPA sehingga dilakukan penghematan belanja, salah satunya dari komponen belanja modal (pembangunan rumah sakit kanker), belanja operasional terdiri dari belanja perjalanan dinas serta belanja makanan dan minuman.

G.1.b. Analisis Vertikal

Kontribusi PAD Terhadap Total Pendapatan

Secara total kontribusi PAD dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bali pada Tahun 2018 sebesar 46%. Tiga daerah yang sangat berkontribusi besar terhadap peningkatan rata-rata angka kontribusi PAD kabupaten/kota se-Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Badung dan Provinsi Bali.

Kabupaten Badung memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam menghimpun PAD sehingga berpengaruh terhadap tingginya rasio PAD terhadap total pendapatan pada tahun 2018 (84%) yang didukung oleh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan. Namun masih terdapat beberapa kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki kontribusi PAD dibawah 20%, artinya daerah masih memiliki kemampuan yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan belanjanya.

BAB III Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

58 Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Bali Tahun 2018

Peningkatan ketiga jenis pajak daerah ini tentu saja dampak dari pemanfaatan teknologi informasi, dalam rangka menunjang pelaksanaan pemungutan pajak daerah di Kabupaten Badung sesuai dengan Perda Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Online Pajak Daerah. Kabupaten Badung terus melakukan upaya penagihan piutang pajak daerah dengan cara pembinaan dan pemanggilan langsung pemilik usaha serta penagihan terhadap wajib pajak yang mengalami kepailitan. Penagihan piutang pajak secara paksa dan imbauan melalui pemasangan spanduk sesuai dengan Instruksi Bupati Badung Nomor 3 Tahun 2018. Dengan upaya-upaya tersebut realisasi penagihan piutang pajak telah mengalami peningkatan dari tahun 2017 ke tahun 2018.

Tabel 51 : Data Realisasi PAD Provinsi Bali menurut Kabupaten/Kota/Provinsi

Tahun 2018 (dalam miliar rupiah)

Provinsi/ Kabupaten/Kota

Realisasi PAD Realisasi Pendapatan

Kontribusi Realisasi PAD terhadap Realisasi Pendapatan

Bali 3.702 6.243 59% Buleleng 335 2.013 17% Jembrana 127 1.096 12% Klungkung 187 1.100 17% Gianyar 770 1.949 40% Karangasem 200 1.483 14% Bangli 119 1.097 11% Badung 4.411 5.279 84% Tabanan 363 1.861 20% Denpasar 946 2.061 46%

Sumber: LRA Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota (diolah)

Tabel 52 :Analisis Vertikal Realisasi Pendapatan APBD 2018 di Provinsi Bali

Bali Buleleng Jembrana Klungkung Gianyar Karangasem Bangli Badung Tabanan Denpasar Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi

PAD 59,30% 16,62% 11,54% 17,01% 39,51% 13,51% 10,85% 83,56% 19,52% 45,91% Pajak 51,49% 6,64% 3,19% 5,51% 29,70% 6,20% 1,85% 73,08% 5,26% 35,11% Retribusi 0,74% 0,95% 0,88% 2,07% 2,54% 0,89% 1,92% 2,43% 1,57% 1,50% PHPKDD 2,73% 0,65% 0,55% 0,71% 0,40% 0,72% 0,60% 4,51% 0,52% 2,19% LLPAD 4,35% 8,39% 6,92% 8,72% 6,87% 5,69% 6,48% 3,55% 12,17% 7,12% Transfer 40,61% 80,68% 82,17% 76,50% 60,34% 82,40% 86,45% 16,38% 78,16% 51,43% TPP-DP 39,95% 61,86% 63,22% 60,87% 47,65% 63,25% 62,52% 10,57% 57,13% 42,67% DBH 2,92% 1,42% 1,75% 1,67% 1,41% 1,41% 1,60% 1,52% 1,24% 4,17% DAU 20,32% 47,96% 50,37% 48,20% 35,58% 49,19% 50,99% 6,26% 43,61% 31,54% DAK 16,70% 12,48% 11,10% 10,99% 10,67% 12,65% 9,92% 2,79% 12,28% 6,95% TPPL-DP 0,66% 7,04% 3,40% 7,09% 5,26% 6,71% 9,56% 2,34% 8,20% 0,00% TPD 0,00% 8,06% 10,01% 8,55% 6,77% 8,43% 8,30% 3,35% 7,15% 8,51% TBK 0,00% 3,72% 5,54% 0,00% 0,66% 4,01% 6,08% 0,12% 5,67% 0,26% LLPD 0,09% 2,71% 6,29% 6,49% 0,15% 4,09% 2,70% 0,06% 2,32% 2,65% Hibah 0,09% 2,71% 2,70% 2,06% 0,15% 4,09% 2,70% 0,06% 2,32% 0,00% Dana Darurat 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% PL/DAD 0,00% 0,00% 3,59% 4,43% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 2,65%

Sumber: LRA Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota (diolah)

Tingginya porsi Pendapatan Transfer di hampir seluruh Pemda menunjukkan ketergantungan terhadap Pendapatan Transfer masih besar. Bahkan hanya tiga pemerintah daerah, yakni Pemda Badung, Bali, Denpasar dan Gianyar porsinya dibawah 70%. Selain itu, kebijakan penguatan desentralisasi fiskal (melalui DAU dan DAK) juga menyebabkan tingginya sumbangan DAU di masing-masing Pemda. Di Pemda Bangli dan Jembrana, DAU bahkan menyumbang setengah pendapatan

Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD BAB III

Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Bali Tahun 2018 59

transfer karena kapasitas fiskalnya yang masih rendah. Untuk komponen DBH, Seluruh Pemda hanya mendapat bagian dibawah 5% karena tidak memiliki Migas dan SDA lainnya.

Kontribusi Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Semakin tinggi angka persentase rasio belanja modal terhadap total belanja, diharapkan akan semakin tinggi pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Tabel 53 : Data Belanja Modal Kabupaten/Kota/Provinsi Tahun 2018 (dalam miliar rupiah)

Provinsi/ Kabupaten/Kota

Realisasi Belanja Modal

Realisasi Belanja Kontribusi Realisasi Belanja Modal terhadap Realisasi

Belanja Bali 444 5.995 7% Buleleng 184 2.014 9% Jembrana 337 1.188 28% Klungkung 146 1.134 13% Gianyar 292 1.994 15% Karangasem 145 1.481 10% Bangli 176 1.159 15% Badung 904 5.718 16% Tabanan 218 1.902 11% Denpasar 251 2.033 12%

Sumber: LRA Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota (diolah)

Rata-rata rasio realisasi belanja modal terhadap realisasi belanja pada Tahun 2017 sebesar 19,6%, lebih rendah dibandingkan rata-rata persentase Tahun 2016 yang mencapai 25,8%. Untuk Tahun 2018, Rata-rata rasio realisasi belanja modal terhadap realisasi belanja pada Tahun 2018 sebesar 12,6%, lebih rendah dibandingkan rata-rata persentase Tahun 2017 yang mencapai 19,6%.

Pada tahun 2018 Kabupaten Jembrana memiliki persentase belanja modal yang lebih tinggi sebesar 28%. Persentase belanja modal yang paling kecil berada pada Provinsi Bali sebesar 7%.

Tabel 54 : Tabel Analisis Vertikal Realisasi Belanja APBD 2018 di Provinsi Bali

Bali Buleleng Jembrana Klungkung Gianyar Karangasem Bangli Badung Tabanan Denpasar Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi

Belanja 69,61% 88,19% 88,79% 89,89% 86,92% 87,99% 76,82% 85,42% 87,24% 90,27% B. Operasi 62,21% 79,06% 60,40% 77,03% 72,27% 78,02% 61,61% 69,46% 75,78% 77,89% B. Pegawai 26,53% 43,56% 35,51% 42,88% 41,85% 49,70% 41,61% 25,50% 49,13% 40,38% B. Barang&Jasa 17,57% 31,66% 23,16% 27,84% 20,07% 27,76% 17,24% 25,98% 21,53% 34,66% B. Bunga 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,46% 0,00% 0,00% 0,00% 0,11% 0,00% B. Subsidi 0,16% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,10% 0,00% 0,00% B. Hibah 17,89% 3,57% 1,31% 5,80% 9,43% 0,42% 2,50% 13,96% 4,79% 2,67% B. Bantuan Sosial 0,05% 0,26% 0,41% 0,51% 0,47% 0,14% 0,27% 3,91% 0,22% 0,18% B. Modal 7,40% 9,13% 28,39% 12,86% 14,65% 9,79% 15,21% 15,81% 11,46% 12,37% B. Tak Terduga 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,17% 0,00% 0,15% 0,00% 0,01% T. Pemda 30,39% 11,81% 11,21% 10,11% 13,08% 12,01% 23,18% 14,58% 12,76% 9,73% TBH 19,87% 0,86% 1,49% 0,69% 4,12% 0,90% 0,37% 8,83% 0,76% 3,39% TBH-PD 0,00% 0,00% 0,00% 0,49% 3,22% 0,79% 0,14% 0,00% 0,00% 0,00% TBH-PL 19,87% 0,86% 1,49% 0,20% 0,90% 0,11% 0,23% 8,83% 0,76% 3,39% TBK 10,52% 10,95% 9,73% 9,42% 8,96% 11,12% 22,81% 5,75% 12,00% 6,35%

Sumber: LRA Pemda Kab/kota/Prov (diolah)

Belanja lingkup Pemda Bali masih didominasi oleh belanja konsumtif (Belanja Pegawai dan Barang). Dari 10 Pemda, hanya Kabupaten Jembrana yang porsi belanja modalnya signifikan (diatas 25%). Untuk itu, perlu disosialisasikan kembali pada pihak Pemda mengenai pentingnya belanja modal, khususnya yang berkaitan dengan

Rasio belanja modal terhadap jumlah belanja pada prov/kab/kota sampai dengan tahun 2018 rata-rata rendah kurang dari 13%.

BAB III Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD

60 Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Bali Tahun 2018

infrastruktur. Mengingat adanya kebijakan penguatan desentralisasi, tingginya porsi belanja infrastruktur di Pemda menjadi sangat krusial untuk mendorong perekonomian di daerah tersebut.

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 82-85)

Dokumen terkait