• Tidak ada hasil yang ditemukan

69BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 70-74)

69

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

A. Perkembangan Aliran Uang Kartal

Aliran uang kartal di khasanah Kantor Bank Indonesia Manado pada triwulan III - 2008 berada pada kondisi net outflow yang berarti aliran uang keluar dari khasanah lebih besar dibandingkan aliran uang masuk. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa perekonomian Sulut kembali bergairah walaupun di akhir Mei 2008 lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM rata-rata sebesar 28%. Beberapa faktor yang mendorong meningkatnya penggunaan uang kartal selama triwulan laporan adalah (1) Berlangsungnya masa liburan sekolah dan dimulainya tahun ajaran baru bagi para siswa/mahasiswa di awal triwulan laporan yang mendorong peningkatan permintaan secara umum, (2) Berlangsungnya bulan suci puasa yang diikuti dengan perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1429 H pada akhir triwulan laporan. Hal ini juga turut mendorong meningkatnya permintaan masyarakat. Meningkatnya permintaan masyarakat (aggregat demand) selama triwulan laporan selanjutnya ditransmisikan pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan uang kartal. Mengacu pola aliran uang kartal pada tahun-tahun sebelumnya, kondisi net outflow selama triwulan laporan merupakan suatu pola musiman.

Secara historis, jumlah aliran uang masuk dan keluar ke/dari khasanah Bank Indonesia Manado khususnya sejak awal Tahun 2007 sampai dengan saat ini mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan sejak Desember Tahun 2006, Bank Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan Focus Group dimana hanya uang lusuh dan tidak layak edar saja yang dapat ditukarkan ke Bank Indonesia, sedangkan uang yang masih layak edar dikelola oleh beberapa bank dalam sebuah group. Hal ini dengan harapan akan terjadi interaksi yang intens antar bank sehingga mendorong efesiensi dan efektifitas manajemen pengedaran uang baik di bank umum maupun di Bank Indonesia.

Jumlah aliran uang masuk turun dibandingkan triwulan sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu, sedangkan aliran uang keluar meningkat significant. Aliran uang masuk turun 1,90% (y.o.y) atau sebesar Rp2 milliar sebaliknya aliran uang keluar naik lebih dari 120% (y.o.y) atau sebesar Rp202 milliar. Secara netto, aliran uang kartal selama triwulan laporan berada pada kondisi outflow sebesar Rp268 milliar jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp63 milliar. Secara bulanan, net outflow

70

tertinggi terjadi di Bulan September 2008 sebesar Rp217 milliar, berikutnya di Bulan Juli 2008 sebesar Rp81 milliar. Sedangkan di Bulan Agustus 2008, aliran uang kartal di khasanah Bank Indonesia berada pada kondisi net inflow sebesar Rp31 milliar.

-1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1,000 Inflo w Outflo w Net Flo w Inflo w 428 129 105 253 592 119 103 Outflo w -29 -453 -168 -928 -87 -337 -370 Net Flo w 400 -324 -63 -676 505 -218 -268 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2007 2008 IN F LO W O UT F LO W

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Dalam upaya memelihara kualitas uang kartal yang diedarkan, Bank Indonesia melakukan kegiatan berupa Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) dalam bentuk pemusnahan terhadap uang yang sudah tidak layak edar. Selama triwulan laporan, rasio PTTB terhadap aliran uang kartal masuk tercatat sebesar 114,74%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 60,02%. Secara nominal, jumlah uang yang diberi tanda tidak berharga selama triwulan laporan sebesar Rp118 milliar atau naik 87,30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan kebutuhan uang yang layak edar bagi masyarakat setempat (fit to

transaction) yang lokasinya jauh dari Manado, Kantor Bank Indonesia Manado secara

berkala melaksanakan kegiatan kas titipan di Gorontalo dan Tahuna bekerjasama dengan salah satu bank umum di wilayah tersebut.

Grafik 5.1. Netflow Aliran Kas Uang Kartal KBI Manado

71 Grafik 5.2.

Rasio Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Terhadap Inflow (Persen) -100 200 300 400 500 600 700 M iliar -20 40 60 80 100 120 140 160 % Inflo w P TTB Rasio Inflo w 428 129 105 253 592 119 103 P TTB 255 118 63 4 305 169 118 Rasio 59.56 91.75 60.02 1.48 51.44 142.50 114.74 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2007 2008

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Sama halnya dengan kondisi perkasan di khasanah Kantor Bank Indonesia Manado maka kondisi perkasan di Provinsi Gorontalo yang diwakilkan oleh keberadaan kas titipan di salah satu bank umum juga mengalami net outflow sebesar Rp53 milliar yang berarti aliran uang kartal keluar lebih besar dibandingkan aliran uang kartal masuk. Kondisi tersebut sama halnya dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang juga mengalami net out flow sebesar Rp28 milliar. Net outflow yang terjadi selama triwulan laporan mengindikasikan bahwa even liburan sekolah dan tahun ajaran baru di awal triwulan laporan serta persiapan perayaan idul fitri pada akhir triwulan laporan telah mendorong peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan peningkatan penggunaan uang kartal.

-800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 Inflo w 366 413 437 549 533 516 702 Outflo w -284 -404 -466 -557 -463 -672 -755 Netflo w 82 9 -28 -8 70 -156 -53 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2007 2008 . IN FLOW OUT FLOW

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Grafik 5.3. Netflow Kas Titipan KBI Manado di Gorontalo

72

Selain di Provinsi Gorontalo, keberadaan kas titipan juga terdapat di salah satu bank umum di Kota Tahuna - Kabupaten Sangihe (wilayah terluar Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan dengan negara tetangga yaitu Filipina). Keberadaan kas titipan di wilayah terluar tersebut merupakan upaya Bank Indonesia untuk melaksanakan kebijakan Clean Money

Policy khususnya di wilayah yang jauh dari jangkauan Kantor Bank Indonesia. Secara

historis, kegiatan kas titipan Tahuna cenderung mengalami net outflow (kecuali pada awal tahun). Selama triwulam laporan, kas titipan Tahuna mengalami net outflow sebesar Rp32 milliar atau turun 5,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sama halnya dengan kondisi perkhasan di Provinsi Gorontalo, net outflow yang terjadi di khasanah titipan di Tahuna mengindikasikan cukup bergairahnya perekonomian di daerah tersebut antara lain tercermin dari meningkatnya realisasi belanja pemerintah dan swasta.

-120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 Inflo w 48 12 28 37 51 19 21 Outflo w -34 -74 -62 -107 -31 -67 -53 Netflo w 14 -62 -34 -69 20 -48 -32 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2007 2008 IN FLOW OUT FLOW

Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado

Posisi kas gabungan Kantor Bank Indonesia Manado sampai dengan akhir triwulan laporan tercatat sebesar Rp595 milliar atau turun dibandingkan posisi kas gabungan pada akhir triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1.152 milliar. Penurunan posisi kas gabungan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan uang kartal di masyarakat seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian selama triwulan laporan. Berdasarkan perhitungan rata-rata outflow dan kegiatan PTTB selama Tahun 2007 dan dengan mengambil asumsi tidak ada remise masuk ke Kantor Bank Indonesia Manado, posisi kas gabungan tersebut diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan likuiditas antara 1 sampai 2 bulan mendatang.

Grafik 5.4. Netflow Kas Titipan KBI Manado di Tahuna

73

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 70-74)

Dokumen terkait