• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyaluran Kredit Bank Pelapor

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 49-54)

48 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan wilayah administratifnya, sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan yang positif dengan kenaikan tertinggi dialami oleh Kota Manado sebesar 21,64% (y.o.y) mencapai jumlah Rp5.939 milliar. Berikutnya adalah Kabupaten Minahasa yang tumbuh 19,94% (y.o.y) dengan jumlah Rp536 milliar. Pertumbuhan dana terendah terjadi di Kabupaten Bitung yang hanya tumbuh 4,03% (y.o.y). Sementara itu, wilayah yang mengalami penurunan dana pihak ketiga adalah Kabupaten Sangihe Talaud dan Kabupaten Bolmong yang turun masing-masing sebesar 6,57% (y.o.y) dan 1,67% (y.o.y).

3. Penyaluran Kredit Bank Pelapor

Fungsi intermediasi perbankan di Sulawesi Utara dari waktu ke waktu terus mencatat kemajuan, tercermin dari terus meningkatnya kredit yang berhasil disalurkan. Hingga triwulan III - 2008, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp8.258 milliar atau tumbuh 35,85% (y.o.y). Berdasarkan jenis penggunaannya, perkembangan kredit paling significant dialami oleh kredit modal kerja yang sejak awal Tahun 2007 hingga saat ini terus mengalami peningkatan mencapai jumlah Rp3.347 milliar atau naik lebih dari 49,11%. Hal ini seiring pula dengan membaiknya kinerja kredit investasi dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh pada kisaran 36% dan 26% (y.o.y).

Grafik 3.9.

Komposisi Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Kabupaten/Kota (%)

Grafik 3.10.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Kabupaten/Kota (%) -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08 Q2-08 Q3-08 M inahasa B o lmo ng

Sangihe Talaud M anado B itung 37.51 21.37 28.99 25.83 12.38 -0.15 19.94 -1.67 4.03 19.95 17.10 29.05 21.43 -6.57 21.64 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Minahasa Bolmong Sangihe Talaud Manado Bitung Q3-08*) Q2-08 Q3-07 \

49 Grafik 3.11.

Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan (Persen) 0 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2007 2008 gKredit gInvestasi gM K gKo nsumsi

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan strukturnya, pangsa kredit modal kerja baru sebesar 40,53% dari total kredit yang disalurkan, atau masih lebih kecil dibandingkan kredit konsumtif yang pangsanya mencapai 49,22%. Belum lagi melihat fakta kecilnya pangsa kredit investasi yang hanya 10,25% dari total kredit yang disalurkan.

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan sektor ekonominya, penyaluran kredit produktif selama triwulan ini sebagian besar ditujukan ke sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) mencapai jumlah Rp2.498 milliar dengan pangsa sebesar 30,26% dari total kredit. Disusul penyaluran kredit pada sektor pertanian dan sektor konstruksi masing-masing dengan pangsa 6,44% dan 5%. Dominasi penyaluran kredit pada sektor PHR, selain didorong oleh tingginya tingkat

Grafik 3.12.

Panyaluran Kredit di Provinsi Sulawesi Utara (Rp. Milliar) -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*) 2007 2008 Ko nsumsi Investasi M o dal Kerja

50

konsumsi masyarakat juga meningkatnya minat wisatawan asing dan domestik untuk berkunjung ke Sulawesi Utara (tercermin dari tingginya tingkat hunian hotel dan terus berlangsungnya pembangunan hotel-hotel baru) sehingga pihak perbankan sangat tertarik untuk membiayai sektor ini.

Sementara itu, berdasarkan pencapaiannya, peningkatan kredit paling significant terjadi di pertambangan yang tumbuh 788% (y.o.y) mencapai jumlah Rp32 milliar. Berikutnya adalah sektor jasa sosial/kemasyarakatan yang tumbuh 276% (y.o.y) dengan outstanding kredit sebesar Rp57 milliar. Sementara itu, penyaluran kredit di sektor PHR dan sektor pertanian pada akhir triwulan laporan tumbuh masing-masing sebesar 37,64% dan 101,69%. Meningkatnya penyaluran kredit di sektor pertanian merupakan bentuk keberhasilan program revitalisasi pertanian yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada Tahun 2007 lalu yang mendapat dukungan perbankan. Tercatat hingga akhir Tahun 2007, jumlah kredit revitalisasi pertanian yang berhasil disalurkan oleh perbankan selama Tahun 2007 mencapai jumlah Rp11 milliar. Di samping sektor-sektor yang mengalami peningkatan jumlah kredit, terdapat pula beberapa sektor yang pembiayaannya justru mengalami kontraksi yaitu sektor listrik, gas dan air sebesar 22,49% (y.o.y).

174 199 264 309 307 402 532 210 250 267 294 309 397 413 542 501 510 584 653 756 735 -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*) 2007 2008 P ertanian Ko nstruksi

P HR Sekto r P ro duktif Lainnya Lainnya (Ko nsumsi)

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan kelompok bank, sampai dengan triwulan laporan, bank umum pemerintah masih terus mendominasi penyaluran kredit dibandingkan dengan bank umum swasta nasional. Kelompok bank pemerintah berhasil menyalurkan Rp5.984 milliar atau mencapai pangsa pasar 72,46% sedangkan kelompok bank swasta menyalurkan Rp2.274 milliar dengan pangsa pasar 27,54%. Selain itu, dominasi pembiayaan oleh bank umum

Grafik 3.13.

Panyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi (Rp Milliar)

51

pemerintah terlihat semakin kuat ditinjau dari laju pertumbuhan kreditnya yang tumbuh sebesar 36,26% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh kelompok bank swasta sebesar 34,80% (y.o.y).

-1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*) 2007 2008 B ank Swasta B ank P emerintah Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Berdasarkan wilayah penyaluran kredit, dari total kredit sebesar R8.258 milliar, sebesar 67,21% atau sebesar Rp5.550 milliar disalurkan di wilayah Kota Manado hal ini tidak lepas dari banyaknya jaringan kantor perbankan yang berada di Kota Manado sebagai sentra pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Selanjutnya, diikuti oleh Kabupaten Minahasa dengan pangsa pasar sebesar 11,68% (Rp964 milliar), Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 8,96% (Rp740 milliar), Kota Bitung 6,40% (Rp529 milliar) dan Kabupaten Sangihe – Talaud sebesar 5,75% (Rp475 milliar). Berdasarkan laju pertumbuhan kreditnya, sebagian besar kabupaten dan kota mencatat pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan posisi akhir triwulan sebelumnya. Wilayah dengan laju pertumbuhan kredit tertinggi dialami Kota Manado yaitu sebesar 41,58% (y.o.y) sedangkan yang terendah adalah Kota Bitung sebesar 9,82% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan kredit selama triwulan laporan terjadi sehubungan dengan ketatnya kondisi likuiditas perbankan saat ini sehingga bank cenderung menahan ekspansi kreditnya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh perbankan untuk menjamin kecukupan likuiditasnya adalah dengan berusaha menarik dana masyarakat sebesar-besar melalui penawaran bunga yang menggiurkan. Akibatnya perang tarif bunga simpanan pada saat ini tak dapat dihindarkan.

Grafik 3.14.

Panyaluran Kredit Berdasarkan Kelompok Bank (Rp. Milliar)

52

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Fungsi intermediasi perbankan berjalan baik tercermin dari rasio Loan to Deposit Ration

(LDR) yang naik dari 93,46% di triwulan III – 2007 menjadi 108,04% di triwulan III - 2008.

Membaiknya rasio LDR ini disebabkan karena peningkatan kredit yang jauh lebih significant dibandingkan pertambahan dana. Berdasarkan wilayah administrasinya, rasio LDR tertinggi dialami oleh Kabupaten Bolmong sebesar 250,53%, disusul oleh Kabupaten Minahasa sebesar 179,88%. Adapun wilayah dengan rasio LDR terendah dialami oleh Kota Manado yaitu sebesar 93,44%. 162.2 155.4 122.8 80.3 96.9 175.0 167.9 141.5 88.3 94.5 179.9 205.5 163.1 93.4 102.3 - 50 100 150 200 250 M inahasa Bolmong Sangihe Talaud M anado Bit ung Q3-08 Q2-08 Q3-07

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)

Namun demikian, membaiknya fungsi intermediasi perbankan belum sepenuhnya terdistribusi secara merata untuk seluruh sektor ekonomi yang ada. Hal ini merupakan

Grafik 3.15.

Komposisi Kredit Berdasarkan Kabupaten/Kota (%)

Grafik 3.16.

Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Kabupaten/Kota (%)

Grafik 3.17.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Berdasarkan

Kabupaten/Kota (%) -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08 Q2-08 Q3-08 M inahasa B o lmo ng

Sangihe Talaud M anado B itung 27.2 20.2 22.1 28.0 29.1 30.7 33.8 29.9 42.7 38.2 33.0 30.1 24.0 41.6 9.8 - 10 20 30 40 50 M inahasa B o lmo ng Sangihe Talaud M anado B itung Q3-08 Q2-08 Q3-07

53

konsekuensi dari sikap kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit serta faktor risiko yang cukup tinggi di beberapa sektor.

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 49-54)

Dokumen terkait