• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

D. BASA-BASI MENOLAK

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan D1

P: Bu, besok Minggu isa teko nikahan anakke Pak Agus apa ora? (Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anaknya Pak Agus

Penggunaan kata fatis duh

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah. Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakan penutur dengan memberikan alas an bahwa tidak bisa menerima ajakan penutur. V

MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu. (Duh, Pak, saya dinas siang besok Minggu.)

2. Tuturan D2

P: Sar, Sari… Ayo maem! (Sar, Sari… ayo makan)

MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg. (Tidak Bu, aku tidak makan, masih

kenyang.)

Penggunaan kata fatis ayo

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah. Mitra tutur menolak ajakan penutur untuk makan malam, yang ditandai dengan kalimat Ora bu, ra maem aku, isih wareg.

V

3. Tuturan D3

P: Pak, mengko ra teka sanja nang nggone Mas Dedy? (Pak, nanti tidak datang sonjo di tempatnya Mas Dedy?)

Penggunaan kata fatis ah

Percakapan terjadi antara suami dan istri. Tuturaan terjadi pada malam hari, di ruang tengah. Mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan mengatakan tidak dulu ah Bu, aku capek.

ah Bu, aku capek.)

4. Tuturan D4

P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip ya? Mbok tulung iki. (Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini.) MT: Kae lho ana

Bapak. (Itu lho ada Bapak.)

Penggunaan kata fatis lho

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tegah. Mitra tutur menekankan penolakan kepada penutur dengan tidak langsung. V 5. Tuturan D5

P: Le, kene bapak ndelok biji ulangane wingi (Nak, sini bapak lihat nilai ulangannya kemarin)

MT: Sik ah Pak, lagi nggarap PR ki! (Nanti ah Pak, sedang mengerjakan PR!) Penggunaan kata fatis ah Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah. Mitra tutur menekankan penolakan kepada penutur dengan mengatakan nanti ah Pak, sedang mengerjakan PR! V

P: Le, mbok tulung aku terke nang pasar sedilit. (Nak, tolong antarkan ke pasar sebentar)

MT: Sik ah! (Sebentar ah!)

Ibu. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah. penolakan kepada penutur yang ditandai dengan kata sebentar ah! 7. Tuturan D7

P: Tan, tulung Ibu dipethuk, Ibu bar sembayangan nang nggone mbah Nah! (Tan, tolong Ibu dijemput, Ibu tadi sembayangan di tempat mbah Nah!) MT: Mbok Mas Pandu wae to Pak! (Mas Pandu saja Pak!)

Penggunaan kata fatis -

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada malam hari, di ruang tengah. mitra tutur mengungkapkan penolakan kepada penutur dengan menyatakan Mas Pandu saja Pak!

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan E1

P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki. (Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang.) MT: Ya Bu, esuk wae

to ben isa suwe le renang. (Ya Bu, pagi saja ya, biar bisa lama renangnya.)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara suami dan istri. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah. Mitra tutur menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya bu. V 2. Tuturan E2

P: Sar, dadakan iki, mumpung kowe bali, kowe ngko ngewangi tugas koor gelem apa

Penggunaan kata fatis –lah, ya

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada siang hari, di ruang tengah. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur. Yang ditandai dengan jawaban Ya. V

pulang, kamu nanti tugas koor mau apa tidak?)

MT: Nggone dhewe to le tugas Bu? Yo ngkolah tak melu. (Tempat kita yang tugas Bu? Ya nantilah aku ikut) 3. Tuturan E3

P: Le, iki Ibu nggawa bakso, gelem apa ora? (Nak, ini ibu bawa bakso, mau tidak?) MT: Gelem Bu (Mau

Bu.)

P: Ya rene. (Ya sini.)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan terjadi antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang makan. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur yang ditandai dengan kata mau bu.

V

4. Tuturan E4

P: Bu, iki mau entuk undangan. (Bu, ini tadi dapat undangan.) MT: Oh iya, mau

Penggunaan kata fatis oh iya

Percakapan antara Ibu dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah. Mitra tutur menerima informasi yang diberikan penutur. V

Bapak sudah bilang Nis.)

5. Tuturan E5

P: Ga, mbok nonton TV-ne ditinggal sik, Ibu diewangi disik kae. (Ga, nonton TV-nya nanti lagi, Ibu dibantu dulu itu) MT: Oh iya Pak. (Oh

iya Pak)

Penggunaan kata fatis oh iya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah. Penutur bermaksud untuk meminta mitra tutur membantu Ibunya. V 6. Tuturan E6

P: Le, sesuk prei ora nang ngendi-ngendi to? (Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan?)

MT: Ora kok Pak. (Tidak kok Pak) P: Tulung terke Bapak

nang wisma ya, sesuk

Penggunaan kata fatis oh iya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada sore hari, di ruang tengah. Penutur bermaksud meminta mitra tutur untuk mengantar ke wisma besok pagi dengan bertanya terlebih dahulu, kemudian mitra tutur menerima permintaan penutur dengan mengatakan Oh V

ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi) MT: Oh iya Pak 7. Tuturan E7

P: Pak, Alga mengko bali sore ya. (Pak, Alga nanti pulang sore ya)

MT: Loh, ana kegiatan apa? (Loh, ada kegiatan apa? P: Mengko meh nang

kerja kelompok Pak, nang sekolahan. (Nanti mau kerja kelompok Pak, di sekolahan)

Penggunaan kata fatis ya

Percakapan antara Bapak dan Anak. Tuturan terjadi pada pagi hari, di ruang tengah. Penutur bermaksud menyapa mitra tutur dengan meminta izin kepada mitra tutur. V

NO. TUTURAN PENANDA MAKSUD TRIANGULATOR

LINGUAL NONLINGUAL YA TIDAK

1. Tuturan F1

P: Pak, sorry lho mau