• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kulanuwun, kula pun kondur! (Permisi, saya sudah pulang!)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

P: Kulanuwun, kula pun kondur! (Permisi, saya sudah pulang!)

MT: Oh iyo le, leren sik! (Oh iya le, istirahat dulu!)

(Konteks tuturan: Tuturan terjadi di ruang tamu pada siang hari, saat penutur pulang dari sekolahan. Penutur seorang guru SDN Jubelan 1, Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah ibu dari penutur. Penutur bermaksud menyapa mitra tutur bahwa penutur sudah sampai rumah, yang ditandai dengan kata kulanuwun. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai dan kondusif.)

Maksud basa-basi tuturan (A2) termasuk dalam subkategori salam. Tuturan terjadi pada siang hari di ruang tamu. Penutur merupakan seorang guru SDN Jubelan, Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah ibu penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan menyapa kepada mitra tutur bahwa penutur sudah pulang.

Maksud basa-basi tuturan (A2) memperlihatkan bahwa penutur bermaksud menyapa mitra tutur. Penutur mengucapkan salam untuk mengawali pembicaraan dengan mitra tutur. Tuturan (A2) merupakan tuturan yang termasuk tindak tutur direktif, karena pada tuturan tersebut penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan mitra tutur. Penutur memulai pembicaraan dengan mengucapkan salam dan berharap mitra tutur menanggapi salam tersebut. Adanya suatu tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur setelah mendengar tuturan yang disampaikan oleh penutur merupakan indicator dalam tindak tutur direktif. Hal ini sejalan dengan Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu. Dalam hal ini mitra tutur menanggapi salam yang disampaikan oleh penutur.

Tuturan A3

P: Ibu, Bapak wis kondur ya! (Ibu, Bapak sudah pulang ya!) MT: Oh iya Pak!

(Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Tuturan terjadi

Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur. Tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur bermaksud menyapa istri ketika peutur sudah pulang dari sekolah dengan menyatakan Ibu, Bapak sudah

pulang ya!)

Maksud basa-basi tuturan (A3) termasuk dalam subkategori salam. Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki, dan mitra tutur adalah istri penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan menyapa kepada mitra tutur.

Maksud basa-basi tuturan (A3) memperlihatkan bahwa penutur bermaksud menyapa mitra tutur dengan berpamitan. Penutur mengucapkan salam untuk mengawali pembicaraan dengan mitra tutur. Tuturan (A3) merupakan tuturan yang termasuk tindak tutur direktif, karena pada tuturan tersebut penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan mitra tutur. Penutur memulai pembicaraan dengan mengucapkan salam dan berharap mitra tutur menanggapi salam tersebut. Adanya suatu tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur setelah mendengar tuturan yang disampaikan oleh penutur merupakan indicator dalam tindak tutur direktif. Hal ini sejalan dengan Searle (1969) yang mengatakan bahwa tindak tutur merupakan tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu. Dalam hal ini mitra tutur menanggapi salam yang disampaikan oleh penutur.

4.3.2.2 Terima Kasih

Basa-basi terima kasih merupakan subkategori dari basa-basi berbahasa

acknowledgement. Subkategori ini dianalisis berdasarkan maksud tuturan basa-basi.

Maksud berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan tuturan basa-basi kepada mitra tutur. Berikut ini adalah analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut.

Tuturan B2

P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seka murid (Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid)

MT: Yaampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar (Yaampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar)

P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gawa mulih (Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang) MT: Woalah, iyo to. Makasih lho!

(Woalah, iyakah? Makasih lho!)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur seorang

guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu dari Penutur. Suasana ketika terjadi tuturan santa dan kondusif. Mitra tutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur, yang ditandai dengan kata makasih lho!)

Maksud basa-basi tuturan (B2) termasuk dalam subkategori terima kasih. Tuturan terjadi pada siang hari di ruang tengah. Penutur merupakan seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan, dan mitra tutur adalah ibu dari penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud mangucapkan terima kasih kepada penutur.

Maksud basa-basi tuturan (B2) ialah mitra tutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur karena telah membawakan oleh-oleh yang penutur dapat dari muridnya. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “lho”

yang menegaskan rasa terima kasih mitra tutur kepada penutur. Mitra tutur mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur untuk mempererat relasi dengan penutur. Tuturan terima kasih merupakan tindak tutur ekspresif yang dimaksudkan oleh mitra tutur untuk mengahrgai pemberian yang diberi oleh penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan mitra tutur.

Tuturan (B4)

P: Nok, suwun lho Ibu wes didamelke teh. (Nok, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh.) MT: Tapi ora kelegen to Bu?

(Tapi tidak kemanisan kan Bu?)

(Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur seorang

guru SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur yang ditandai dengan kata Nok, terima kasih lho)

Maksud basa-basi tuturan (B4) termasuk dalam subkategori terima kasih. Tuturan terjadi pada sore hari di ruang makan. Penutur merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan, dan mitra tutur adalah anak perempuan dari penutur. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mangucapkan terima kasih kepada mitra tutur.

Maksud basa-basi tuturan (B4) ialah penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur karena telah membawakan oleh-oleh yang

penutur dapat dari muridnya. Selain itu, pada tuturan tersebut terdapat partikel “lho” yang menegaskan rasa terima kasih penutur kepada mitra tutur. Penutur mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada mitra tutur untuk mempererat relasi dengan penutur. Tuturan terima kasih merupakan tindak tutur ekspresif yang dimaksudkan oleh mitra tutur untuk mengahrgai pemberian yang diberi oleh penutur. Hal ini sejalan dengan teori Searle (1969) yang menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan mitra tutur.

Tuturan B6

P: Tan, tulung jupukna teh-e Bapak nang mburi kae!