• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELANJA DAERAH

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 99-102)

Pada tahun 2019 Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta ditargetkan sebesar Rp77,86 triliun, namun hanya terealisasi sebesar RpRp65,05 triliun atau sebesar 83,55%. Angka tersebut mengalami kenaikan baik target maupun realisasinya jika dibandingkan dengan tahun 2018 masing-masing sebesar 3,69% untuk target dan 5,93% untuk realisasinya. Belanja Daerah dapat dirinci berdasarkan klasifikasi urusan dan klasifikasi jenis belanja seperti tersebut di bawah ini.

4.3.1. Analisis Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalankan urusan yang dituangkan dalam APBD 2019 sebanyak 38 Urusan, sebanyak 24 Urusan Wajib yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan 14 Urusan Pilihan.

Dari 38 Urusan tersebut terdapat 10 Urusan yang mempunyai alokasi dana terbesar Rp67,18 triliun atau mencapai 86,28% dari total alokasi anggaran, sedangkan sebesar Rp10,68 triliun atau 13,72% terbagi pada 24 urusan lainnya.

Tabel 4.3

Pagu dan Realisasi Belanja Daerah Per Urusan Tahun 2019 (dalam triliun rupiah)

Sumber: Dahsboard EIS BPKD Provinsi DKI Jakarta

Pagu tertinggi adalah Urusan Pendidikan Rp15,68 triliun mengalami kenaikan dari tahun 2018 sebesar 1,42% dan Urusan Keuangan sebesar Rp14,95 triliun naik signifikan sebesar 2.731,4% dari tahun 2018 yang hanya dialokasikan sebesar Rp528,55 miliar.

Realisasi anggaran untuk 10 Urusan dengan pagu terbesar mencapai Rp52, 41 triliun menyumbangkan realisasi/penyerapan anggaran sebesar 80,58% dari total realisasi. Realisasi tertinggi dicapai oleh Urusan Pendidikan sebesar Rp19,85 triliun mengalami kenaikan sebesar 7.56% dari tahun 2018 dan menyumbang sebesar 30,52% dari total

Urusan Pagu Realisasi % Realisasi thd Pagu % Real thd Total Real Pendidikan 15.68 19.85 126.62% 30.52% Keuangan 14.95 1.30 8.71% 2.00% Kesehatan 9.48 8.67 91.43% 13.32%

PU dan Tata Ruang 8.28 6.04 73.03% 9.29%

Kewilayahan 5.67 6.25 110.28% 9.61%

Lingkungan Hidup 3.62 2.50 69.08% 3.84%

Kehutanan 3.37 2.56 76.01% 3.93%

Ketentraman & Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

2.61 2.53 96.90% 3.89%

Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 1.82 0.98 54.05% 1.51%

Kepemudaan dan Olahraga 1.71 1.73 100.95% 2.66%

Jumlah 10 Urusan 67.18 52.41 78.02% 80.58%

Jumlah 24 Urusan Lainnya 10.68 12.64 117.57% 19.42%

73

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

realisasi. Namun Urusan Keuangan yang mempunyai pagu terbesar kedua setelah Urusan Pendidikan hanya terealisasi sebesar Rp1,3 triliun sehingga hanya menyumbangkan penyerapan anggaran sebesar 2% dari total realisasi belanja seperti pada tabel 4.3

4.3.2. Analisis Belanja Daerah Berdasarkan Jenis Belanja

Alokasi Belanja APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 terbagi dalam sembilan jenis belanja, dimana terdapat tiga jenis belanja yang yang mempunyai alokasi terbesar dibanding yang lainnya mencapai sebesar Rp64,65 triliun atau 82,92% dari total alokasi belanja, yaitu Belanja Barang/Jasa sebesar Rp23,98 triliun dengan share 30,8%, Belanja Pegawai sebesar Rp23,27 dengan share 29,89% serta Belanja Modal sebesar Rp17,39 triliun dengan share 22,33%. Sementara sebesar Rp13,21 triliun terbagi dalam enam jenis belanja yang lain dengan nilai terkecil pada Belanja Bunga sebesar Rp76 miliar atau sebesar 0,1% dari total belanja seperti pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Pagu dan Realisasi Belanja Daerah Per Jenis Belanja Tahun 2019 (dalam miliar rupiah)

Uraian Pagu Realisasi Sisa Pagu

Rp % Share thd Total Pagu Rp % thd Realisasi % share thd Total Realisasi Rp % Share thd Total Realisasi Belanja Pegawai 23,276.72 29.90% 22,023.79 94.62% 33.86% 1,252.93 9.78% Belanja Barang/Jasa 23,976.82 30.80% 20,804.56 86.77% 31.98% 3,172.26 24.77% Belanja Modal 17,394.38 22.34% 11,550.46 66.40% 17.76% 5,843.92 45.63% Belanja Subsidi 4,797.63 6.16% 2,782.93 58.01% 4.28% 2,014.70 15.73% Belanja Hibah 2,753.05 3.54% 2,570.99 93.39% 3.95% 182.06 1.42% Belanja Bantuan Sosial 4,466.44 5.74% 4,416.32 98.88% 6.79% 50.12 0.39% Belanja Bunga 76.00 0.10% 60.78 79.97% 0.09% 15.22 0.12% Belanja Bantuan

Keuangan 847.25 1.09% 839.08 99.04% 1.29% 8.17 0.06% Belanja Tak Terduga 269.32 0.35% 1.61 0.60% 0.00% 267.71 2.09%

Jumlah Total 77,857.61 100.00% 65,050.52 83.55% 100.00% 12,807.09 100.00%

Sumber: LRA Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019

Alokasi belanja tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat tiga jenis belanja yang berkurang yaitu Belanja pegawai Rp0,24 triliun, Belanja Modal Rp0,04 triliun dan Belanja Tak Terduga Rp2,69 triliun. Namun untuk realisasi yang mengalami penurunan hanya Belanja Modal Rp2,57 triliun sedangkan Belanja Belanja Tak Terduga turun tidak signifikan.

a) Analisis Tingkat Penyerapan Anggaran

Realisasi anggaran tahun 2019 sebesar Rp65,05 triliun atau sebesar 83,55% dari pagu dimana persentase tertinggi terdapat pada Belanja Bantuan Keuangan sebesar 99,04% dan yang terendah pada Belanja Tak Terduga sebesar 0,6%. Dilihat dari sharenya, realisasi terbesar terdapat pada Belanja Pegawai Rp22,02 triliun dan terkecil adalah

Belanja Tak Terduga sebesar Rp1,61 triliun. Belanja Pegawai memiliki kontribusi sebesar 33,86% dari total realisasi belanja. Sementara Belanja Bantuan Keuangan hanya menyumbang sebesar 1,29% terhadap total penyerapan.

b) Analisis Ketidakserapan Anggaran

Sisa pagu anggaran yang tidak terserap pada tahun 2019 sebesar Rp12,81 atau 16,45% dari total pagu. Besarnya anggaran yang tidak terserap antara lain disebabkan Belanja Modal yang hanya terealisasi sebesar 66,4% sehingga menyumbangkan ketidakserapan sebesar 45,63% dari total belanja daerah yang tidak terserap.

Tidak terserapnya belanja modal pada tahun 2019 antara lain karena terdapat lima SKPD yang memiliki penyerapan anggaran dibawah 50 persen pada pertengan Desember 2019 di antaranya (1) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasam Permukiman Kota sebesar 38,33%; (2) Dinas Sumber Daya Air sebesar 42,01%; (3) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan sebesar 46,14%; (4) Dinas Bina Marga sebesar 46,97%; dan (5) Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar 48,08%.

(https://www.beritasatu.com/) Dari kelima SKPD tersebut 4 diantaranya bergerak

dalam bidang infrastruktur yang dibiayai dari Belanja Modal APBD.

c) Analisis Produktivitas Belanja Daerah per Jenis Belanja

Belanja Pemerintah Daerah dapat dikategorikan menjadi Belanja Produktif dan Konsumtif. Belanja Produktif adalah Belanja yang difokuskan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial dengan tetap menjaga pemenuhan belanja yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan (mandatory spending) yaitu alokasi anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan yang masing masing sebesar 20 persen dan 10 persen dari belanja daerah, sedangkan Belanja Konsumtif adalah belanja yang dialokasikan untuk yang sifatnya operasional dan rutin seperti belanja pegawai dan belanja barang.

APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 mempunyai belanja produktif sebesar Rp21,86 triliun atau sebesar 28,08% dari total alokasi belanja daerah terdiri dari Belanja Modal dan Belanja Bantuan Sosial. Sedangkan Belanja Konsumtif sebesar Rp47,25 triliun atau sebesar 60,69% dari total alokasi belanja daerah terdiri dari Belanja Pegawai dan Belanja Barang/Jasa.

Angka tersebut memperlihatkan bahwa belanja produktif lebih kecil dibandingkan dengan belanja produktif dengan rasio 46,26% yang artinya alokasi anggaran belanja daerah tahun 2019 lebih banyak digunakan untuk pembayaran gaji, tunjangan dan operasional kantor.

Konsumtif Rp47,25 triliun (share 60,69%) Produktif Rp21,86 triliun ( share 28,08%)

75

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 99-102)