• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 65-71)

Dana Transfer ke Daerah adalah bagian dari belanja negara dalam rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian. Pemerintah pusat pada tahun 2019 mengalokasikan dana transfer ke daerah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp21.721,97 triliun sedangkan realisai penyalurannya sebesar Rp14.937,43 triliun atau sebesar 67,76%.

1. Analisa Ruang Fiskal dan Kemandirian Daerah

1) Analisa Ruang Fiskal

Ruang fiskal (fiscal space) merupakan suatu konsep untuk mengukur fleksibilitas yang dimiliki pemerintah daerah dalam mengalokasikan APBD untuk membiayai kegiatan yang menjadi prioritas daerah dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayahnya tanpa mengganggu solvabilitas fiskal daerah (membiayai belanja wajib). Semakin besar ruang fiskal yang dimiliki suatu daerah maka semakin besar pula fleksibilitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk mengalokasikan belanjanya pada kegiatan yang menjadi prioritas daerah seperti pembangunan infrastruktur daerah. Adapun formula Ruang Fiskal Daerah adalah:

Ruang Fiskal = (Rp46.140,26- Rp2.796) – (Rp19.002,60+ Rp60.78) = Rp 24.280,88

Ruang

Fiskal =

(Pendapatan Daerah - DAK - Belanja yang mengikat Pendapatan Daerah

42

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

Atau dalam proporsi persentase nilai Ruang Fiskal DKI Jakarta tahun 2019 adalah sebesar 52,62%, terjadi penurunan dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 64,22%. Dengan ruang fiskal sebesar itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki keleluasaan cukup tinggi untuk mengalokasikan anggarannya guna membiayai belanja yang bersifat prioritas bagi pembangunan daerah. Salah satunya adalah belanja modal, yang pada tahun 2019 mendapat alokasi cukup besar, sebesar Rp11.550,46 miliar. Alokasi yang cukup tinggi ini diharapkan dapat memberikan implikasi pada pertumbuhan ekonomi lingkup DKI Jakarta

Perkembangan alokasi pagu dan realisasi dana transfer ke daerah Provinsi DKI Jakarta dalam tiga tahun terakhir adalah sebagaimana grafik berikut ini.

Grafik 3.16

Perkembangan Pagu dan Realisasi Dana Transfer di Provinsi DKI Jakarta dalam miliar Rupiah

Sumber: SIMTRADA

2) Rasio Kemandirian Daerah

Kemandirian Daerah dapat diukur dengan rasio kemandirian daerah, yaitu rasio yang menggambarkan tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap bantuan pihak eksternal, baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah lain, ditunjukkan oleh rasio PAD terhadap total pendapatan dan rasio dana transfer terhadap total pendapatan. Semakin besar angka rasio PAD maka ketergantungan daerah semakin kecil dan sebaliknya.

Alokasi pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa pada tahun 2019 kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah Rp21.721,97 atau hanya sebesar 0,02% dari keseluruhan dana transfer untuk seluruh Indonesia sebesar Rp826,8 triliun. Dan apabila dilihat dari Pendapatan Asli Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam APBD tahun 2019 yang sebesar Rp74,99 triliun, maka dana transfer hanya memiliki kontribusi sebesar 28,9% dari PAD.

Pagu 2017 Realisasi 2017 Pagu Tahun 2018 Realisasi Tahun 2018 Pagu 2019 Realisasi 2019 DBH Pajak 15,485.63 16,605.61 15,156.44 15,026.20 18,361.60 11,907.68 DBH SDA 135.61 241.88 0 183.37 146.91 113.20 DAU DAK Fisik 9.29 2.74 DID 57.17 57.17

DAK Non Fisik 3,148.97 2,121.80 0 2,645.60 3,147.00 2,856.64 0.00 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 14,000.00 16,000.00 18,000.00 20,000.00

Analisa berdasarkan data grafik 3.16 terlihat bahwa Provinsi DKI Jakarta dalam APBD tahun 2019 ditopang oleh sumber dari Pendapatan Asli Daerah sebesar 71%, sedangkan sisanya sekitar 29% berasal dari transfer pemerintah pusat, dapat disimpulkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sangat mandiri dapat membiayai sebagian besar belanja daerah dari PAD-nya. Apabila suatu daerah memiliki rasio PAD lebih besar daripada rasio dana transfer berarti semakin mandiri dan sebaliknya.

Grafik 3.17

Perbandingan Dana Transfer dan PAD Provinsi DKI Jakarta

dalam miliar Rupiah dan persen

Sumber: SIMTRADA

2. Analisa Komparatif

Analisis komparatif dilakukan dengan membandingkan tren alokasi dana transfer ke Provinsi DKI Jakarta terhadap pertumbuhan ekonomi, PDRB, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan IPM (HDI) dapat dilihat perkembangannya sebagai berikut.

Grafik 3.18

Perbandingan Tren TKDD dengan TKM, TPT, IPM dan Pertumbuhan

dalam triliun rupiah, persentase dan indek

Sumber data: SIMTRADA dan BPS

Dalam kurun lima tahun terakhir terlihat TKDD memiliki kenaikan dari tahun 2015 sampai 2017 dan turun di tahun 2018 sampai 2019. Naik turunnya TKDD tersebut tidak berpengaruh terhadap empat indikator fiskal di Provinsi DKI Jakarta dalam kurun waktu yang sama. Dari empat indikator tersebut diatas masing-masing mempunyai tren yang tidak berbanding lurus dengan TKDD, yaitu:

0.19 0.28 0.31 0.29 0.29 0.81 0.72 0.69 0.71 0.71 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 0.00 10,000.00 20,000.00 30,000.00 40,000.00 50,000.00 60,000.00 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah transfer PAD Rasio Transfer Rasio PAD

TKDD Triliun % Tk Miskin % TPT Indeks IPM % Pertumbuhan 2015 8.64 3.61 7.23 78.99 5.91 2016 15.27 3.75 6.12 79.6 5.87 2017 18.97 3.78 7.14 80.06 6.2 2018 17.86 3.55 6.24 80.47 6.17 2019 14.55 3.42 6.22 80.76 5.89 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2015 2016 2017 2018 2019

44

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

(1) Garis Kemiskinan mengalami kenaikan setiap tahun dengan rata-rata 4,85%; (2) Tingkat Pengangguran mengalami naik turun cenderung berlawanan dengan TKDD; (3) Indeks Pembangunan Manusia juga mengalami kenaikan konstan tiap tahun dengan rata-rata 0,6%; (4) Nilai PDRB mengalami kenaikan konstan tiap tahun dengan rata-rata 9,27%.

Hal ini mengindikasikan bahwa dana transfer tidak berkorelasi positif ataupun negative terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, tingkat pengangguran dan nilai IPM.

3. Analisa Pengaruh Alokasi Dana Transfer terhadap PDRB

Dalam lima tahun terakhir Dana Transfer Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan ditahun 2016 dan 2017 masing-masing sebesar 71,48% dan 27,74% dari tahun sebelumnya, namun pada tahun 2018 dan 2019 turun masing-masing sebesar (7,17%) dan (16,47%) dari tahun sebelumnya.

Sementara itu nilai PDRB Provinsi DKI Jakarta konstan mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata sebesar 9,32%. Hal ini menunjukkan bahwa alokasi Dana Transfer ke Daerah tidak berbanding lurus terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta, yang dapat dilihat pada grafik 3.

Grafik 3.19

Perbandingan Tren TKDD terhadap PDRBTahun 2015 – 2019

4. Analisa Dana Transfer yang Dibelanjakan di Luar Daerah Penerima

Dana Alokasi Khusus Fisik maupun DAK Non Fisik untuk DKI Jakarta dibelanjakan di wilayah DKI Jakarta, dan dibahas dalam sub bab khusus di poin 3.4.2. Adapun untuk Dana Bagi Hasil Provinsi DKI Jakarta, tidak dapat dilakukan penelusuran apakah dibelanjakan di luar daerah penerima.

3.4.1. Dana Transfer Umum

Dana Transfer Khusus yang dialokasikan pada APBN untuk pemerintah daerah meliputi Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik, dengan rincian:

a. Dana Alokasi Umum

Sejak tahun 2015 tidak terdapat penyaluran DAU kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, disebabkan DKI Jakarta memiliki tingkat Kapasitas Fiskal yang sangat tinggi dan mampu membiayai belanja dari Pendapatan Asli Daerahnya sendiri

8.66 14.85 18.97 17.61 14.71 5 10 15 20 25 1,500 2,000 2,500 3,000 TKD D PDRB

b. Dana Bagi Hasil

Kontributor utama TKDD khususnya DBH wilayah Provinsi DKI Jakarta adalah DBH Pajak Penghasilan yang memiliki share 98,57% terhadap total DBH, diikuti oleh DBH SDA Minyak Bumi yang berkontribusi 0,68%, DBH PBB 0,48%, DBH SDA Gas Bumi 0,26%, dan DBH Perikanan 0,01%.

Tabel 3.9

Realisasi Penyaluran DBH Ke Pemprov Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015- 2019

dalam miliar Rupiah

Sumber : Aplikasi Simtrada, per 3 Januari 2020

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Belanja DBH yang disalurkan kepada Pemrov DKI Jakarta mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2016 sebesar 110,71% dan tahun 2017 sebesar 35,98% , namun turun sebesar 9,83% di tahun 2018 dan 20,97% di tahun 2019 disebabkan menurunnya seluruh komponen DBH terutama DBH Pajak Penghasilan yang turun 20,80%. Demikian pula DBH SDA Minyak Bumi turun 37,17% dan DBH SDA Gas Bumi turun 41,51% dibandingkan tahun 2018.

3.4.2. Dana Transfer Khusus

Dana Transfer Khusus yang dialokasikan pada APBN untuk pemerintah daerah meliputi Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik, dengan rincian:

a. Dana Alokasi Khusus Fisik

DAK Fisik Tahun 2019 untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupa DAK Khusus Penugasan dialokasikan sebesar Rp9,29 miliar. Terdiri dari alokasi DAK Penugasan Bidang Kesehatan sebesar Rp3.92 miliar dan DAK Penugasan Bidang Pariwisata sebesar Rp5.37miliar, sebagaimana rincian tabel berikut ini.

Tabel 3.10

Realisasi Penyerapan Belanja DAK Fisik Tahun 2019

Dalam Rupiah

NO NAMA BIDANG PAGU REALISASI

TAHAP I & II SUDAH TERSERAP OPD SISA DANA DI RKUD 1 Bidang Kesehatan 3.924.532.000 2,747,172,400 1.230.845.000 1.516.327.400 2 Bidang Pariwisata 5.373.247.000 0 0 0

Total DAK Fisik 9.297.779.000 2,747,172,400 1.230.845.000 1.516.327.400

Sumber : Aplikasi Omspan

No Jenis DBH 2015 2016 2017 2018 2019

1 DBH Pajak Penghasilan 5.616,13 12.197,76 16.487,24 14.961,54 11.589,07

2 DBH Pajak Bumi dan Bangunan 135,61 116,99 126,70 64,66 38,96

3 DBH Sumber Daya Alam Minyak Bumi 140,48 16,26 132,75 130,24 52,55

4 DBH Sumber Daya Alam Gas Bumi 3,91 73,28 120,60 52,44 17,21

5 DBH Sumber Daya Alam Perikanan 1,02 0,49 0,75 0,70 0,59

Jumlah Dana Bagi Hasil (DBH) 5.887,15 12.404,71 16.868,04 15.209,57 11.698,39

46

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

Penyaluran DAK Fisik dilakukan oleh KPPN Jakarta I sebesar Rp2,74 miliar, keseluruhannya untuk DAK Penugasan Bidang Kesehatan yang terdiri dari Sub Bidang Pengendalian Penyakit, dengan total penyaluran Rp1,17 miliar, dan Sub Bidang Penanganan Stunting, disalurkan sebesar Rp59,56 juta. Adapun DAK Penugasan Bidang Pariwisata tidak dapat disalurkan disebabkan keterlambatan lelang akibat adanya perubahan lokasi/obyek kegiatan, perubahan pejabat Kepala Dinas Pariwisata, yang mengakibatkan penandatangan dokumen sebagai persyaratan penyaluran melewati batas akhir yang ditentukan Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik

Perkembangan alokasi dan realisasi DAK Non Fisik untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3.11

Realisasi DAK Non Fisik ke Provinsi DKI JakartaTahun 2015-2019

dalam miliaran rupiah

Sumber : Aplikasi Simtrada

Dilihat dari kontribusinya terhadap total realisasi DAK Non Fisik Tahun 2019, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) memiliki share tertinggi yaitu sebesar 54,08% atau sebesar Rp1,69 triliun, diikuti oleh Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD sebesar 42,12% atau sebesar Rp1,29 triliun. Pada tahun 2019, dibandingkan tahun 2018 Dana Bantuan Operasional Sekolah naik sebesar 2,47%, sedangkan Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD turun 2,27%.

Analisa perbandingan alokasi dana transfer daerah kepada provinsi-provinsi disekitar DKI Jakarta yaitu Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat data tabel grafik berikut ini.

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Share Real

1

Dana Tunj Profesi

Guru PNSD 1.746,66 1.746,66 1.997,73 1.326,16 1.385,46 762,00 1.327,42 1.054,72 1.297,97 1.176,60 42,12 2

Dana Tamb Pengh

Guru PNS - - 3,92 3,92 14,29 7,86 7,91 - - - -3 Dana BO Sekolah (BOS) 1.020,26 1.020,26 - - 1.617,32 1.247,77 1.648,65 1.477,81 1.689,24 1.510,71 54,08 4 Dana BO Kesehatan - - 30,45 8,74 34,00 14,95 41,40 41,40 20,08 9,43 0,34 5 Dana Peningkatan Kapasitas Kop, UK - - 1,50 0,75 17,08 17,08 16,45 1,86 3,72 3,67 0,13 6 Dana BO Penyelenggaraan Dik - - 42,66 42,66 80,81 72,13 94,79 69,80 135,99 92,85 3,32 Jumlah 2.766,92 2.766,92 2.076,26 1.382,23 3.148,96 2.121,79 3.136,62 2.645,59 3.147,00 2.793,26 100,00 2019 No. Uraian 2015 2016 2017 2018

Tabel 3.20

Perbandingan Alokasi Realisasi Transfer di DKI Jakarta, Banten, dan Jabar Tahun 2019

(dalam miliaran rupiah)

Sumber : Aplikasi Simtrada

Berdasarkan data dana transfer tahun 2019 tersebut dapat dianalisa bahwa Provinsi DKI Jakarta mendapat dana transfer DBH paling besar dibandingkan Banten dan Jawa Barat, sedangkan alokasi DAU terbesar adalah Provinsi Jawa Barat disusul Banten. Jawa Barat juga mendapatkan alokasi tertinggi untuk DAK Fisik, DID, dan DAK Non Fisik, sedangkan DKI Jakarta mendapat alokasi terendah. DKI Jakarta juga tidak mendapatkan alokasi DAU dan Dana Desa. Analisis tingkat kemandirian DKI Jakarta dibandingkan dengan provinsi lainnya secara detil akan dibahas dalam analisis tersendiri (Boks Nomor 3)

3.4.3. Dana Desa

Tidak terdapat penyaluran Dana Desa di Provinsi DKI Jakarta

3.4.4. Dana Insentif Daerah, Otonomi Khusus, dan Keistimewaan

Dana Insentif Daerah pada tahun 2019 sebesar Rp57,18 miliar, diberikan oleh Pemerintah Pusat sebagai penghargaan atas pengelolaan keuangan daerah dan pertanggungjawaban dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang baik. Menurut data Pemprov DKI Jakarta, pemanfaatan DID tersebut diantaranya adalah untuk pengelolaan sampah yaitu pengadaan tong sampah atau Dust Bin senilai Rp9,78 miliar, program penunjang penanganan sampah senilai Rp4,5 miliar dan Program pengadaan tong sampah pilah senilai Rp3 miliar.

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 65-71)