• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN BLU PUSAT

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 73-77)

Pada tahun 2019 terdapat 46 satuan kerja pengelola BLU Pusat di Provinsi DKI Jakarta, bertambah dua satuan kerja dibandingkan pada tahun 2018. Satuan kerja pengelola BLU Pusat yang baru di tahun 2019 tersebut adalah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi BAKTI 638041 dan Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiologi (450216).

1. Profil dan Jenis Layanan Satker BLU Pusat

Satker BLU Pusat di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019 berdasarkan layanannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Grafik 3.22

Komposisi Satker BLU Pusat Menurut Jenis Layanan Tahun 2019

Sumber: https://ditpa.kemenkeu.go.id / MEBE

2015 2016 2017 2018 2019 Pendapatan 879,804.96 940,596.02 970,184.99 1,125,101.30 1,105,365.49 Belanja 786,956.29 876,722.03 534,705.03 460,415.06 458,534.16 Surplus/Defisit 92,848.67 63,873.99 435,479.96 664,686.24 646,831.33 92,848.67 63,873.99 435,479.96 664,686.24 646,831.33 0.00 200,000.00 400,000.00 600,000.00 800,000.00 1,000,000.00 1,200,000.00

Pendapatan Belanja Surplus/Defisit

16, 35%

9, 19% 10, 22%

2, 4% 9, 20%

Komposisi BLU Pusat Menurut Jenis Layanan Tahun 2019

Kesehatan Pendidikan Pengelola dana Kawasan Pelayanan lain

50

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan jenis layanannya, BLU layanan kesehatan terdiri dari 16 satker (35%), BLU pengelolaan dana sebanyak 10 satker dan BLU pendidikan sebanyak 9 satker.

Grafik 3.23

Pagu BLU Pusat Berdasarkan Jenis Layanan

dalam miliar Rupiah

Sumber: https://ditpa.kemenkeu.go.id / MEBE

Total pagu belanja BLU seluruh satker pada tahun 2019 berjumlah Rp27,7 triliun turun 6,13% dibandingkan dengan total pagu semua BLU pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp29,4 triliun. Berdasarkan jumlah pagu belanja tahun 2019, BLU jenis layanan Pengelola Dana merupakan kelompok BLU terbesar dengan alokasi pagu belanja sebesar Rp18,5 triliun, disusul BLU jenis layanan kesehatan sebesar Rp6,7 triliun.

Penurunan pagu belanja BLU tersebut disumbang oleh kelompok BLU Layanan Pendidikan turun 71%, dan kesehatan turun 15%, namun untuk BLU layanan pengelolaan dana mengalami kenaikan sebesar 4,3%.Penurunan pagu kelompok BLU Pendidikan sebesar Rp110 miliar disebabkan oleh penurunan pagu hampir seluruh satker dan terbesar penurunannya terdapat di Satker UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp60,49 miliar atau 18,3%. Sedangkan pada kelompok BLU Kesehatan disebabkan oleh penurunan Satker Rumkit Bhayangkara Pusdokkes Polri (648261) sebesar Rp59,39 miliar atau 10,3%. Adapun kenaikan pagu 4,31% kelompok BLU Pengelola Dana ditopang oleh Satker Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (691117) naik sebesar Rp214,01 miliar.

Adapun BLU Pusat dengan alokasi pagu terbesar, yaitu BPDP Kelapa Sawit, BAKTI, LPDP, RSCM dan RSPAD. Total dana yang dikelola oleh kelima BLU di atas sebesar Rp19,74 triliun atau 71% dari total pagu seluruh BLU sebesar Rp27,7 triliun. Satker BPD Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki pagu Rp10,992 triliun berkontribusi 39,68% dari total satker BLU. Disusul Satker BAKTI sebesar 12,3%, yang merupakan BLU pada Kementerian Kominfo yang bertugas melaksanakan penyediaan dan pengelolaan pembiayaan telekomunikasi dan informatika terkait dengan kewajiban pelaksanaan universal service obligation. Sedangkan LPDP berkontribusi sebesar 9,26% merupakan BLU pada Kementerian Keuangan yang mengelola dana pendidikan.

(Lihat Lampiran 3 Grafik 3.24 Satker BLU dengan Jumlah Pagu Terbesar)

-71.82% -15.86%4.31% -8.81% -34.75% -80.00% -60.00% -40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 0.00 5,000.00 10,000.00 15,000.00 20,000.00

Pendidikan Kesehatan Pengelola Dana Kawasan Lain-lain 2017 2018 2019 Perubahan

2. Perkembangan Nilai Aset Satker BLU Pusat

Berdasarkan perkembangan nilai asset BLU tahun 2019 di Provinsi DKU Jakarta dapat tersaji dalam grafik di bawah ini.

Grafik 3.25

Aset BLU Pusat per Jenis Layanan Tahun 2017-2019

dalam miliar rupiah dan persen

Sumber: http://e-rekonlk.kemenkeu.go.id

Total nilai aset semua BLU Pusat pada tahun 2019 sebesar Rp776,75 triliun mengalami penurunan 0,7% dibandingkan dengan nilai aset semua BLU pada tahun 2018 sebesar Rp782,21 triliun.

Kelompok BLU Layanan Lainnya mengalami penurunan asset sebesar -30,13% disusul oleh BLU layanan pendidikan sebesar -0,35%, sedangkan BLU pengelola dana naik 8,39% disusul oleh pengelola kawasan 4,03% dan kesehatan 3,52%. Pada tahun 2019 kelompok BLU layanan kawasan yang terdiri dua satker, yaitu Pusat Pengelolaan Kawasan Kemayoran dan Pusat Pengelolaan Gelanggang Olah Raga Gelora Bung Karno tercatat memiliki kontribusi asset terbesar yaitu 44,87%, disusul PPK Kemayoran dengan kontribusi nilai aset 21,15% dari total nilai aset semua BLU Pusat.

3. Kemandirian BLU

Kemandirian BLU ditentukan oleh peningkatan kinerja BLU dalam mengoptimalisasikan pendapatan dan belanjanya. Salah satu metode untuk mengetahui tingkat kemandirian BLU adalah dengan mengetahui rasio/perbandingan anggaran belanjanya yang bersumber dari Pendapatan BLU dan Rupiah Murni.

-0.35% 3.52% 4.03% 8.39% -30.13% -100,000.00 0.00 100,000.00 200,000.00 300,000.00 400,000.00 500,000.00 600,000.00

Pendidikan Kesehatan Kawasan Pengelola Dana Lainnya 2017 2018 2019 Perubahan

52

Kajian Fiskal Regional 2019

Provinsi DKI Jakarta

Grafik 3.26

Rasio BLU sesuai Jenis Layanan

dalam persen

Sumber: https://pa.perbendaharaan.go.id

BLU di berbagai jenis bidang layanan pada tahun 2019 mengalami peningkatan rasio kemandirian, dalam arti proporsi penggunaan dana yang berasal dari BLU terus meningkat. Semakin tinggi rasio kemandirian, tingkat ketergantungan BLU tersebut terhadap alokasi dana Pemerintah (Rupiah Murni) semakin kecil, hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan kinerja BLU dalam optimalisasi pendapatan BLU dan juga efisiensi dalam belanja operasional mereka. Disamping itu juga dapat diketahui bahwa rasio kemandirian BLU kawasan rata-rata sebesar 100%, yang berarti seluruh biaya operasional BLU tersebut sepenuhnya berasal dari Pendapatan BLU sendiri. Adapun BLU layanan pengelola dana memiliki rasio BLU sebesar 99,92%, dan BLU layanan kesehatan memiliki rasio BLU rata-rata 76,06% dan jenis layanan pendidikan memiliki rasio BLU rata-rata 61,48%.

4. Potensi Satker PNBP Menjadi Satker BLU

Pada tahun 2019 di DKI Jakarta, terdapat 404 Satker (dari 42 Kementerian Negara/Lembaga) yang mengelola dana PNBP, menurun dibandingkan tahun 2018 sebanyak 433 satker. Pagu dana PNBP yang dikelola 404 satker tersebut sebesar Rp12,52 triliun meningkat 17,33% dari tahun sebelumnya Rp10,67 triliun. Adapun realisasi belanja semua satker tersebut Rp11,29 triliun, atau 90,16% dari pagu.

43.27% 57.86% 100.00% 99.20% 39.19% 46.49% 66.25% 100.00% 99.83% 62.00% 61.48% 76.06% 100.00% 99.92% 78.69% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Pendidikan Kesehatan Kawasan Pengelola Dana Lainnya 2019 2018 2017

Grafik 3.27

Kementerian/Lembaga dengan Pagu dan Realisasi PNBP terbesar tahun 2019

(dalam miliar rupiah dan persen)

Sumber: http://ditpa.kemenkeu.go.id/monev/pagu_realisasi.html (MEBE)

Analisa dari data diatas menunjukkan POLRI memiliki share pagu terbesar yaitu 49,75% dan share realisasi 49,25% dari sepuluh kementerian/lembaga yang memiliki satuan kerja pengelola PNBP dengan pagu dan realisasi terbesar pada tahun 2019. Dari satuan kerja-satuan kerja pengelola PNBP pada Kementerian/Lembaga tersebut, umumnya bukan satuan kerja yang memiliki tugas dan fungsi layanan publik. Adapun, satuan kerja pengelola PNBP dengan fungsi layanan publik masih relatif rendah realisasi PNBP-nya, sehingga masih perlu pengembangan lebih lanjut untuk dapat difungsikan sebagai satuan kerja BLU

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 73-77)