• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ORIENTASI TEORITIK

A. Deskripsi Teoritik

3. Bencana Alam

Mencermati kondisi negara kita dalam beberapa tahun belakangan ini, menyadarkan kita semua kalau negara kita akrab dengan bencana alam. Hampir setiap hari media massa menyajikan berita tentang bencana yang terjadi di seluruh pelosok tanah air, baik berupa banjir, tanah longsor, kekeringan, lahar dingin, gunung meletus, maupun angin puting beliung. Tak terbilang harta dan nyawa

45

Baksin, Askurifai. 2006. Op .Cit. hal. 50-52.

46

commit to user

yang menjadi korban, karena berbagai peristiwa tadi.

Bencana sering diidentikkan dengan sesuatu yang buruk. Paralel dengan istilah disaster dalam bahasa Inggris. Secara etimologis berasal dari kata ‘dis’ yang berarti sesuatu yang tidak enak (unfavorable) dan ‘astro’ yang berarti bintang (star). ‘Dis-astro‘ berarti an event precipitated by stars (peristiwa jatuhnya bintang-bintang ke bumi).47

Bencana alam adalah konsekwensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.

Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan." Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni.

Konsekuensinya pemakaian istilah ‘alam’ juga ditentang karena bencana tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran yang mengancam individual sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi, tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada di sana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).

47

Sholeh, Muh. Definisi Bencana Alam. Diakses 1 Juli 2011. http://muhsholeh.blogspot.com/ 2011/01/definisi-bencana-alam.html

commit to user

Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar, tidak akan berdampak serius jika diimbangi dengan ketahanan terhadap bencana yang cukup.

Karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana dapat mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian atau penderitaan. Sedangkan bencana alam artinya sebagai bencana yang disebabkan oleh alam.48

Pengertian bencana atau disaster menurut Wikipedia: “Disaster is the impact

of a natural or man-made hazards that negatively effects society or environment (bencana adalah pengaruh alam atau ancaman yang dibuat

manusia yang berdampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan).”49

Masalahnya pada kejadian-kejadian bencana alam geologis –termasuk bencana erupsi gunung berapi— gejala awal tersebut seringkali berjalan terlalu cepat dan berjangka waktu sangat singkat ke gejala utama, sehingga tidak ada waktu untuk mengantisipasi datangnya gejala utama. Usaha mendeteksi datangnya gejala awal, sangat penting dalam mengantisipasi bencana alam.

Dalam Undang - Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.50

a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan --baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia— sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

b. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

48

Sholeh, Muh. Definisi Bencana Alam. Log. Cit 49

Ibid 50

commit to user

c. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

d. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

e. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang

meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

f. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan

sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

g. Kesiap-siagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

antisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

h. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan

sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

i. Mitigasi ialah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

j. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

k. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan

publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.

l. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat, dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya

commit to user

kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peranserta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

m. Ancaman bencana ialah kejadian atau peristiwa yang bisa timbulkan

bencana

n. Rawan bencana ialah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu, yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.

o. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi

masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.

p. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.

q. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu, yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

r. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.

s. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh

Pemerintah untuk jangka waktu tertentu, atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana.

t. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti, sebagai akibat dampak buruk bencana.

u. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.

commit to user

Pemerintah Indonesia telah berupaya melaksanakan perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi dalam penanggulangan bencana, Penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia dipayungi oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007.

Dokumen terkait