• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Hakikat Reward dalam Pendidikan

3. Bentuk-bentuk Reward

Bentuk-bentuk Reward menurut Ronald L Partin dalam bukunya edisi ke

tiga yang berjudul “Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas” menjelaskan bahwa

terdapat tiga bentuk reward:

a. Dukungan sosial, imbalan yang berarti pada sebagian siswa mungkin tidak berpengaruh terhadap siswa lainnya. misalnya, pujian terbuka dari guru merupakan imbalan yang menyenangkan bagi beberapa siswa dan secara positif memotivasi perilakunya. Seringkali siswa hanya memilki sedikit motivasi internal (dalam diri) ketika masuk kelas. Entah kurang menyukai pelajarannya atau tidak nyaman dengan teman-temannya sehingga diperlukan imbalan ekternal (dari luar) untuk meningkatkan motivasi belajarnya. Dukungan soisal dapat berbentuk, diberi peringkat, tepuk tangan, pengakuan, senyuman, anggukan, pelukan, sikap tubuh positif, sertifikat, ucapan selamat, kediapn mata, pengakuan dalam kelompok, kehormatan, piagam penghargaan, kertas bergambar wajah, tersenyum, kalimat penghargaan, pengakuan teman, tanda berhasil, pujian, catatan menyenangkan, komentar positif, tanda tangan kepala sekolah, diberikan kertas khusus, stiker, tepuk bahu, teman-teman berdiri sebagai penghormatan dan dimintai pendapat atau nasehat.

b. Dukungan Aktifitas, hak istimewa misalnya diberi kesempatan untuk menggunakan komputer, diberi waktu istirahat, diberi kesempatan pertama dalam beraktifitas, piknik, membuat karya seni, melakukan kegiatan lapangan, bernyanyi, pulang lebih awal, memilih tempat duduk, mengajari siswa yang lebih muda, menggambar atau membuat kerajinan tangan, mengisi teka teki dan menampilkan hasil karya. c. Dukungan pinjaman barang fisik. Misalnya, Games, spidol

warna/marker, boneka tangan, kalkulator, kapur tulis, kamera video, topi, laptop, football, software komputer, mainan pajangan, game

43

Charles Schaefer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, Panduan Praktis Bagi Orangtua,

komputer, perlatan bermain dan olahraga, majalah, pensil warna, tas ransel, buku, cat warna, dan balok mainan.44

Selain itu menurut Ngalim Purwanto menjelaskan macam-macam ganjaran diantaranya yaitu:

1) Guru mnegangguk-angguk tanda senang dan membenarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak.

2) Guru memberikan kata-kata yang menggembirakan (pujian)

seperti, “ Rupanya sudah baik pula tulisanmu, Min. Kalau kamu terus berlatih tentu akan lebih baik lagi.”

3) Pekerjaan dapat juga menjadi suatu ganjaran. Contoh, “

Engkau akan segera saya beri soal yang leih suakr sedikit, Ali, karena yang nomer 3 ini rupa-rupanya agak terlalu baik engkau

kerjakan.”

4) Ganjaran yang diperlukan kepada seluruh kelas sering sanagt

perlu. Misalnya, “Karena saya lihat kalian telah bekerja dengan

aik dan lekas selesai, sekarang saya (bapak guru) akan mengisahkan sebuah cerita yang agus sekali. “ Ganjaran untuk

seluruh kelas dapat juga berupa bernyanyi atau pergi berdarmawisata.

5) Ganjaran dapat juga berupa benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak-anak. Misalnya pensil, buku tulis, gula-gula atau makanan lain. tatapi, dalam hal ini guru harus sangat berhati-hati dan bijaksana sebab dengan benda itu ganjaran menjadi upah bagi murid-murid.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam pelaksanaan PPKT (Praktek Profesi Keguruan Terpadu) di kelas 1 B MI Al-Mursyidiyyah Pamulang Tangerang Selatan, mereka merupakan peralihan dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK) menuju Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyyah yang masih sangat memerlukan kata-kata pujian dan penghargaan atas kegiatan yang telah dilakukannya. Meskipun kegiatan tersebut belum berhasil dengan baik, guru dapat mendorong mereka untuk semangat dalam belajar, dan memberikan pujian dengan penuh kasih sayang.

Menurut Muhammad Jameel Zeeno Reward bisa berupa: a. Pujian yang mendidik

Seorang guru atau pendidik yang baik hendaknya memberi pujian kepada siswa ketika ia melihat tanda-tanda baik dan terpuji pada diri danperilaku siswanya. Hal yang sama juga dilakukan pada

44

saat pendidik melihat kesungguhan siswanya. Saat ada siswa yang memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru, ia

harus mengatakan, “ jawaban yang kamu berikan baik sekali, semoga Allah memberkatimu”, kalimat-kalimat seperti ini sellau memberi motivasi bagi siswa dan memperkuat semangat maknawi dan jiwanya.

b. Memberi hadiah

Seorang hendaknya merespons apa yang disukaai oleh seorang anak. Ia harus bisa memberikan hadiah-hadiah tersebut pada kesempatan yang tepat . seorang siswa yang rajin, berakhlak baik, dan yang dapat menjalankan kewajiban Tuhannya, seperti sholat dan amal-amal baik, ia layak memperoleh hadiah dari gurunya. Kala itulah anak akan menemukan jiwanya senang sekali menerima itu dihadapin teman-temannya. Untuk diketahui, pada usia pelajar jiwa seorang anak telah dipenuhi instink suka memiliki.

c. Mendoakan

Seorang guru hendaknya memberi motivasi dengan mendoakan siswanya yang rajin dan sopan. Guru bisa saja mendoakannya

dengan mengatakan, “ Semoga Allah selalu memberimu taufik dan hidayah, “ Saya berharap masa depanmu cemerlang.”

Sebaliknya, untuk siswa yang kurang rajin atau tidak melakukan hal yang baik, maka si guru mendoakannya dengan mengatakan,

Semoga Allah memberi petunjuk dan memperbaikimu”.

d. Papan prestasi

Papan prestasi yang ditempatkan dilokasi yang strategis pada lingkungan sekolah merupakan salah satu hal yang bermanfaat. Pada papan itu, dicatat nama-nama siswa yang berprestasi baik dari perilaku, kerajinan, kebersihan, maupun dalam pelajarannya. Pengumuman ini memberi motivasi pada siswa yang lain juga berkeinginan namanya bisa dicatat dalam papan itu.

e. Menepuk Pundak

Pada saat salaha seorang siswa maju ke depan kelas untuk menjelaskan pelajaran atau mengerjakan dan menyelesaikan soal dengan benar, menyampaikan hafalannya dengan baik, memecahkan suatu masalah, atau memperdengarkan salah satu surah dalam al-Qur’an, maka seorang guru sudah sepantasnya bila menepuk pundak siswa tersebut sebagai reaksi rasa senang, rasa bangga dan penghargaan kepadanya

f. Menjadikan acuan pada siswa yang berprestasi dalam memberikan semangat siswa yang lain

Seorang guru sepantasnya bila menjadikan acuan pada siswa yang berprestasi dalam memberikan semangat siswa yang lain. Ini merupakan penghargaan yang besar dan patut dilakukan dalam rangka memberikan semangat bagi siswa-siswa yang lain.

Penghargaan model ini bisa dilakukan dengan cara seorang guru memberikan pesan kepada siswa-siswinya dan guru-guru yang lain mengenai seorang siswa yang berprestasi baik. Ini akan menjadikan motivasi bagi siswa tersebut. Teman-temannya akan meneladani yang bersangkutan dalam kesungguhan akhlaknya. h. Berpesan pada keluarga siswa yang bersangkutan

Seorang guru dapat menulis surat dan mengirimkannya lewat siswa yang bersangkutan. Di dalam surat tersebut, guru menyebutkan prestasi-prestasi siswa dan memberi pujian padanya. Hal ini juga bermanfaat dalam memberikan motivasi bagi siswa tersebut.Temannya-temannyapun akan meneladani yang bersangkutan dalam kesungguhan dan akhlaknya.45

Penggunaan ucapan dan kata-kata positif mampu mendorong peserta didik untuk semangat. Karena pujian dan penghargaan mampu menggantikan kata-kata kritikan. Sehingga guru akan melihat bagaimana perkembangan peserta didik dan menggembirakan dalam kehidupan anak tersebut. Sehingga mereka merasakan selalu berada dalam suasana yang sangat menyenangkan.

Dokumen terkait