• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Siswa

Dalam upaya membentuk sikap disiplin belajar siswa, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap disiplin dan hasil belajarnya. Karena disiplin adalah sebuah ketaatan dan kepatuhan serta sikap atau perubahan tingkah laku maka hal tersebut tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Fani Juliana mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi dan yang mendukung disiplin siswa yaitu a) dukungan dari diri sendiri artinya pelaksanaan disiplin ini seperti mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dan menjalani aturan-aturan di sekolah dengan baik tanpa menjadikannya sesuatu beban. Dengan adanya kesadaran diri siswa untuk melaksanakan disiplin membuat siswa belajarbertanggung jawab dan menumbuhkan rasa kebersamaan. b) Dukungan dari teman sebaya artinya pelaksanaan disiplin siswa di sekolah sudah baik karena siswa tidak dipengaruhi oleh ajakan cabut oleh teman saat proses pembelajaran berlangsung, tidak takut diolok-olok teman apabila menaati peraturan. Hal ini dapat berjalan baik karena siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga mampu menolak pengaruh-pengaruh negative dari teman sebaya. c) Dukungan dari Lingkungan. Artinya faktor-faktor yang mendukung disiplin siswa dari lingkungan sangat baik sehingga siswa terbiasa belajar teratur baik di rumah maupun di sekolah . Siswa tersebut akan terlatih terus untuk belajar mandiri, tertib dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya.32

Selain itu, Slameto mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa yaitu

a) Faktor-faktor intern meliputi faktor jasmani, faktor psikologi dan kelelahan. Faktor jasmani diantaranya faktor kesehatan dan cacat tubuh. Sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensia, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor kelelahan misalnya pengaturan jam yidur, istirahat, olahraga yang teratur dan variasi dalam belajar.

b) Faktor-faktor ekstern meliputi, faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga misalnya cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Selanjutnya faktor sekolah meliputi, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, gedung sekolah, metode mengajar, standar pelajaran di atas ukuran dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi, kegiatan siswa dalam

32

Fani Julia Fiana, Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan Konseling, (Jurnal Ilmiah Konseling, April 2013).h. 32

masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.33

Disiplin tidak muncul dengan sendirinya melainkan membutuhkan waktu untuk latihan, pembiasaan, kesadaran diri, dan selalu dikembangkan secara optimal. Disiplin perlu dilatih sejak dini mulai dari lingkungan terdekat yakni keluarga, sekolah dan lingkungan teman sebaya. Disiplin dapat diterapkan dengan melaksanakan hal-hal yang sederhana secara konsisten seperti kebiasaan bangun pagi, sarapan pagi, belajar, sholat, jam tidur, dan berangkat sekolah harus dilaksanakan dengan tepat waktu. Sehingga dengan adanya kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari menjadi kebutuhan dan tanggung jawab bagi individu.

Selain itu menurut Hurlock, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara mendisiplin diantaranya:

a. Kesamaan dengan disiplin yang digunakan orang tua.

Bila orang tua dan guru merasa bahwa orang tua mereka berhasil mendidik mereka dengan baik, mereka menggunakan teknik yang serupa dalam mendidik anak asuhan mereka.

b. Penyesuaian dengan cara yang disetujui kelompok.

Semua orang tua dan guru, tetapi terutama mereka yang muda dan tidak berpengalaman, lebih dipengaruhi oleh apa yang oleh anggota kelompok mereka dianggap cara sebagai yang “terbaik” daripada oleh

sendirian mereka sendiri mengenai apa yang terbaik. c. Usia orang tua atau guru.

Usia orang tua dan guru yang muda cenderung lebih demokratis dan permisif dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Mereka cenderung mengurangi kendali tatkala anak menjelang remaja.

d. Pendidikan untuk menjadi orang tua dan guru.

Orang tua yang telah mendapat kursus dalam mengasuh anak dan lebih mengerti anak dan kebutuhannya lebih menggunakan teknik demokratis dibandingkan orang tua yang tidak mendapat pelatihan demikian. e. Jenis kelamin

Wanita pada umumnya lebih mengerti anak dan kebutuhannya dibandingkan pria, dan mereka cenderung kurang otoriter.

f. Status sosio ekonomi

Orang tua dan guru kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras, memaksa, dan kurang toleran dibandingkan mereka kelas atas, tetapi

33

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003). h. 54-72

mereka lebih konsisten. Semakin berpendidikan, semakin mereka menyukai disiplin demokratis.

g. Konsep mengenai peran orang dewasa

Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua, cenderung lebih otoriter dibandingkan orang tua yang telah mneganut konsep yang lebih modern. guru yang yakin bahwa harus ada tata cara yang kaku dalam kelas lebih banyak menggunakan disiplin otoriter dibandingkan guru yang mempunyai konsep mengajar yang demokratis.

h. Usia anak

Disiplin otoriter jauh lebih umum digunakan untuk anak kecil daripada untuk mereka yang lebih besar. Adapun teknik yang disukai, kebanyakan mereka merasa bahwa anak kecil tidak dapat mengerti penjelasan, sehingga mereka memusatkan perhatian mereka pada pengendalian otoriter.

i. Situasi

Ketakutan dan kecemasan biasanya tidak diganjar hukuman, sedangkan sikap menentang, negativisme dan agresi kemungkinan lebih mendorong pengendalian yang otoriter.34

Menurut Syarif Hidayat terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan yaitu (1) kesadaran; (2) keteladanan, dan (3) penegakan aturan. Kesadaran merupakan faktor utama dalam tegaknya disiplin. Sedangkan keteladanan dan penegakan peraturan tidak akan mampu bertahan bila tidak dilandasi dengan kesadaran yang tumbuh dalam diri seseorang. 35

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin membutuhkan berbagai faktor yang mampu membina dan menegakkannya. keluarga, sekolah dan masyarakat sangat berpengaruh dalam membangun sikap disiplin peserta didik. Keteladanan yang baik akan termanifestasi melalui sikap dan perilaku peserta didik. Pembiasaan yang baik juga dapat dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, serta orang tua maupun dari pihak sekolah harus sejalan dan memilki visi dan misi bersama dalam upaya peningkatan sikap disiplin peserta didik.

34

Elizabeth Hurlock, Perkembangan Anak jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 95 35

Syarif Hidayat, Pengaruh Kerjasama Guru dan Orang Tua Terhadap Disiplin Peserta

Dokumen terkait