• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISA DATA, INTERPRETASI HASIL

5. Sarana dan Prasarana

Dalam upaya mendukung proses pendidikan, yakni dalam kegiatan belajar-mengajar, maka SDN Pisangan 03 menyediakan sarana-prasarana yang dinilai dapat menunjang dan memfasilitasi siswa dalam pembelajaran. Saran prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Sarana Prasarana SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tahun Ajaran 2014-201578

NO Sarana Prasarana Keterangan/Jumlah Kondisi

1 Kantor Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang guru 1 Baik

3 Kelas Belajar 8 Baik

4 Tempat Ibadah -

5 Perpustakaan 1 Baik

6 Taman sekolah 1 Baik

7 Kantin Sekolah -

8 Gudang 1 Baik

9 Kamar Mandi/WC Guru 2 Baik

10 Kamar Mandi/WC Siswa 3 Baik

11 Laboratorium -

12 Lapangan Sekolah 1 Baik

13 Tempat sampah 8 Baik

10 Tempat sampah 8 Baik

11 Tempat cuci tangan 0

12 Jam dinding 7

13 Kotak kontak 0

Sarana dan prasarana yang tercantum di atas adalah bersifat umum sebagaimana yang ada di sekolah-sekolah lainnya. Dengan adanya sarana prasarana tersebut mampu memberikan kemudahan dan meningkatkan aktifitas pembelajaran.

B.DESKRIPSI DATA

Untuk mengetahui kondisi kedisiplinan dan pemberian treatment yang tepat maka dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Pra Tindakan

Pra penelitian ini dilaksanakan pada bulan april 2015 di SDN Pisangan 03 Legoso Ciputat Timur Tangerang Selatan dan berlangsung selama satu minggu. Sedangkan subjek penelitian yaitu kelas II B yang berjumlah 29 Siswa. Peneliti melakukan wawancara kepada guru terkait tentang kedisiplinan belajar

78

siswa kemudian melakukan observasi pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pra penelitian diawali dengan mengamati proses pembelajaran di dalam kelas. Peneliti diberi kesempatan oleh guru untuk mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa sikap disiplin belajar siswa masih rendah. Misalnya mengerjakan tugas tidak tepat waktu, kemandirian mengerjakan tugas masih rendah, siswa mengobrol saat proses pembelajaran berlangsung, respon umpan balik siswa masih rendah, kesadaran dan keaktifan dalam pembelajaran masih kurang.

Ketidakdisiplinan tersebut terjadi karena tidak adanya aturan yang jelas di kelas, seperti ketika siswa mengganggu temannya, siswa tersebut bersikap acuh tak acuh terhadap kelakuannya. Tidak adanya teguran atau tindakan dari guru. Tidak adanya konsekuensi tindakan menyebabkan sikapnya sulit untuk dikendalikan. Oleh karena itu, dengan tidak adanya konsekuensi peserta didik berfikir bahwa jika mereka melakukan pelanggaran akan dibiarkan saja. Oleh karena itu peneliti mencoba menerapkan reward dan punishment dalam proses pembelajaran dalam upaya membangun sikap disiplin belajar dan kesadaran terhadap siswa. Sehingga semangat dan gairah belajar siswa semakin meningkat. 2. Perencanaan Tindakan

Tindakan pada penelitian ini diawali dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan materi yang diajarkan pada tindakan ini adalah Bahasa Indonesia. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan daftar checklist disiplin belajar siswa. Daftar tersebut memuat nama-nama siswa yang akan diteliti dan daftar sikap disiplin belajar. Jika siswa melaksanakan sikap disiplin belajarnya dengan baik, maka siswa akan mendapatkan cecklist dan jika siswa melanggar aturan tata tertib yang berlaku maka siswa mendapatkan tanda silang (x) yang artinya 0.

Tabel 4.4

Instrumen Observasi- Checklist

Sikap Disiplin Belajar Siswa kelas II B SDN Pisangan 03 Ciputat Timur

No Indikator Disiplin Siswa Nama Siswa

Rahman agus Eko Rafa Bintang

1. Masuk sekolah tidak terlambat

2. Membiasakan diri untuk datang tepat waktu di sekolah

3. Bersemangat untuk selalu masuk sekolah

4. Masuk kelas tepat waktu setelah istirahat

5. Istirahat pada waktunya

6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

7. Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu

8. Mengumpulkan PR tepat waktu

9. Membantu teman yang kesulitan, jika pekerjaan diri telah selesai

10. Kemandirian mengerjakan tugas atau ulangan

11. Duduk tenang di tempat masing-masing

12. Tidak menggunakan waktu belajar untuk bermain-main

13. Mendengarkan penjelasan guru dengan baik

14. Tidak menggunakan jam belajar untuk mengobrol di luar topik pembelajaran

15. Merespon umpan balik dari guru

16. Menjaga kebersihan ruang kelas dan lingkungan sekolah

17. Melaksanakan piket kelas sesuai jadwal

18. Berkata baik dan sopan pada setiap pelajaran

19. Kelengkapan membawa alat tulis dan buku pelajaran

20. Berpakaian rapi dan sopan

21. Jumlah

Kegiatan ini dilakukan selama tiga minggu sebagai upaya untuk melihat peningkatan sikap disiplin belajar siswa. Sedangkan peneliti melakukan proses pembelajaran Bahasa Indonesia selama enam kali pertemuan yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus berlangsung 3 kali pertemuan dan dilanjutkan dengan siklus

kedua sebagai tahap refleksi terhadap siklus pertama. Cheklist disiplin belajar siswa dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu oleh kolabolator yaitu guru kelas. Selain itu peneliti menggunakan papan disiplin belajar siswa, reward sticker pictured, catatan penyelesaian dan pengumpulan tugas siswa dan lampiran observasi kegiatan aktifitas guru dan aktifitas belajar siswa. Media di atas digunakan sebagai alat untuk membantu meningkatkan sikap disiplin belajar siswa dan kesadaran dalam belajar. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan lembar anecdotal record yang digunakan sebagai catatan terhadap gerak gerik perubahan sikap disiplin peserta didik. Pada tahap ini, peneliti memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai tata tertib yang berlaku di kelas dan yang telah disetujui bersama.

3. Tahap Pelaksanaan dan Pemberian Checklist Disiplin Belajar

Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang pentingnya sikap disiplin belajar siswa, indikator-indikator sikap disiplin belajar siswa. Peneliti memberikan contoh berupa lampiran chekclist yang berisi nama-nama siswa dan indikator kedisiplinan belajar siswa. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dan dibantu oleh kolabolator yaitu guru kelas. Jika siswa mampu mencapai seluruh indikator kedisiplinan belajar siswa maka siswa tersebut akan mendapatkan reward berupa stiker bergambar dan akan ditempelkan di papan

reward disiplin belajar yang berada di samping papan tulis. Jika mereka melanggar tata tertib kelas misalnya bertengkar, menganggu temannya, mengobrol di luar topik pembelajaran, berkata kasar atau jorok dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu maka reward stikernya akan dicabut.

Hal tersebut dapat memicu siswa-siswa lainnya untuk bersikap disiplin dan mendapatkan reward. Tahap selanjutnya adalah pengamatan yang dikuatkan dengan anecdotal record selama proses pembelajaran berlangsung. Anecdotal record ini diisi oleh peneliti dan kolabolator atau guru kelas. Anecdotal record ini berupa catatan yang menceritakan mengenai perkembangan dan perubahan sikap disiplin peserta didik selama berada di dalam kelas.

Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan selama satu minggu saat kegiatan pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa sikap yang menunjukkan rendahnya kesadaran akan kedisiplinan dalam belajar.

Tabel 4.5

Kondisi Sikap Belajar Siswa Sebelum Diterapkannya Reward Sticker Pictured

No Aspek Sikap Kedisiplinan Kondisi Awal 1 Keaktifan, kepatuhan, dan

ketaatan dalam masuk sekolah

Masih terdapat 2-5 siswa yang datang terlambat di setiap harinya berdasarkan absen kelas

Terdapat 3 siswa yang memiliki semangat yang rendah dalam masuk sekolah, hal tersebut terlihat dari jumlah tidak hadirnya mereka di absen kelas

Masih banyak siswa yang kurang menyadari akan kedisiplinannya dalam masuk kelas tepat waktu setelah istirahat, misalnya terdapat siswa yang jajan ketika bel berbunyi dan bermain dengan teman-temannya di luar kelas

2 Disiplin dalam mengerjakan tugas

Ketika guru memberikan tugas, terdapat 4-6 yang siswa tidak langsung mengerjakannya mereka malah bercanda dan gaduh di dalam kelas sehingga mengganggu teman lainnya.

Ketika waktu telah selesai dalam mengerjakan tugas, terdapat 6 siswa yang sering terlambat mengumpulkannya karena kurang fokus terhadap tugasnya Kemandirian dalam mengerjakan tugas

masih kurang. 3 Mengikuti pelajaran di

sekolah dengan aktif, teratur, dan tertib sesuai ketentuan untuk mencapai tujuan belajar

Saat proses pembelajaran berlangsung, banyak dari siswa yang masih menggunakan waktu belajarnya untuk bermain-main.

Ketika kegiatan diskusi berlangsung, terdapat beberapa siswa yang mengobrol di luar topik pembelajaran

Keaktifan dalam merespon umpan balik guru maish kurang

Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, masih banyak dari siswa yang tidak duduk tenang di tempat masing-masing.

4 Mentaati tata tertib sekolah dengan penuh kesadaran

Masih terdapat siswa yang memakai seragam tidak sesuai dengan harinya Terdapat beberapa siswa yang acuh

dengan kerapihan seragamnya.

Masih adanya peserta didik yang acuh ketika kondisi kelas kotor

Terdapat beberapa siswa yang mengucapkan kata-kata yang kotor saat proses pembelajaran berlangsung

Masih terdapat siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya

Masih banyak siswa yang meminjam alat tulis, baik berupa pensil, penghapus atau rautan sehingga mengurangi konsentrasi dan kedisiplinan dalam belajar. Selain itu masih terdapat 2-4 siswa yang sering lupa

membawa buku pelajaran.

Dari tabel di atas, dapat kita amati bahwa kondisi disiplin belajar siswa masih rendah dan membutuhkan perhatian. Oleh karena itu peneliti berusaha untuk menangani dengan tujuan memperbaiki dan menyadarkan siswa akan pentingnya kedisiplinan dalam belajar.

Dokumen terkait