BAB I PENDAHULUAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Indrawati penelitian deskriptif dapat dilakukan ketika peneliti sudah mengetahui faktor atau variabel untuk mengukur suatu objek atau bidang tetapi belum mengetahui hubungan antara faktor atau variabel tersebut (Indrawati, 2015:115). Pada penelitian ini peneliti hanya bertujuan untuk menggambarkan faktor atau variabel yang sedang diteliti tanpa melakukan tes hubungan ataupun pengaruh antar faktor dengan variabel penelitian. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik dari suatu grup yang diteliti.
Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang bersifat alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi, digunakan pada fase pengumpulan data dengan wawancara kepada informan (Sugiyono, 2013:13-14). Pendekatan kualitatif dipilih karena berdasarkan pada kondisi obyek penelitian serta latar belakang yang alami dan tidak dimanipulasi, serta penelitian yang dikaji mengenai model bisnis perusahaan yang membutuhkan data yang dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan melalui wawancara secara mendalam (in depth interview), observasi, dan dokumentasi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Nyoman penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha mendeskripisikan suatu fenomena/peristiwa secara sistematis sesuai dengan apa adanya (Nyoman, 2012:51). Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan yang ada pada saat ini. Pada studi deskriptif tidak ada kontrol perlakuan seperti dalam studi secara eksperimen, karena tujuannya adalah menggambarkan yang berkaitan dengan variabel- variabel atau kondisi-kondisi dalam suatu situasi.
Menurut Kountur menjelaskan jenis penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin (Kountur, 2007:54). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis gambaran model bisnis KING MOTOR Medan saat ini yang ditinjau dengan pendekatan business model canvas menurut Osterwalder dan Pigneur sebagai bahan rekomendasi untuk pihak KING MOTOR Medan dalam menjalankan dan mengembangkan model bisnis usahanya.
3.2 Tempat & Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di KING MOTOR Medan Jalan Flamboyan Raya No.6A Tanjung Sari, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai dari November 2017 sampai dengan Maret 2018.
3.3 Informan Penelitian
Informan adalah interviewer (yang ditanya atau sumber data informasi) yang dapat memberikan data atau keterangan atas keadaan orang lain di situasi situasi dan lingkungannya, Menurut Bagong Suyanto (2005:172) informan penelitian meliputi beberapa macam, yaitu:
1. Informan Kunci (Key Informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.
2. Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.
3. Informan Tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
3.4 Defenisi Konsep
Untuk membatasi lingkup pembahasan penelitian ini agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka penulis membuat suau defenisi konsep dari judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa
2. Model bisnis dibuat untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana suatu organisasi bisnis dapat menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.
3. Business Model Canvas adalah sebuah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis pada suatu perusahaan.
4. Analisis SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan, Analisis SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah langkah yang paling utama dalam melakukan penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik pengumpula data, maka penelitian tidak akan mempunyai data yang dapat memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan data skunder (Sugiyono, 2010:224-225).
1. Teknik Pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi tempat penelitian. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara, yakni:
a. Observasi
Menurut Sugiyono, observasi dapat dilakukan dengan peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2013:404). Pada penelitian ini peneliti dapat menyatakan kepada sumber data apabila sedang melakukan
penelitian. Namun pada saat tertentu peneliti dapat juga melakukan observasi yang tersamar, hal ini dilakukan untuk jika data yang ingin dicari merupakan data yang bersifat rahasia sehingga peneliti tidak mendapatkan ijin untuk melakukan observasi.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai, Wawancara digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang atau suatu keadaan seseorang atau suatu kondisi dan situasi lingkungan perusahaan atau organisasi.
c. Triagulasi
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada.
Dengan triangulasi, selain mengumpulkan data peneliti juga sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu dengan mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data lain. Teknik triangulasi menunjukkan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari satu sumber yang sama.
Sedangkan Triangulasi sumber berarti peneliti menggunakan teknik yang sama dengan sumber yang berbeda-beda (Sugiyono, 2013:423).
2. Teknik pengumpulan sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari mencari sumber kedua yang berfungsi sebagai pendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan cara:
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan metode yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dengan melihat sumber-sumber referensi. Contohnya jurnal ilmiah, karya ilmiah, buku, dan sebagainya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi
Ada tiga objek yang harus diperhatikan dalam memperoleh informasi, yakni tulisan (Paper), tempat (place), dan orang (people). Dalam mengadakn penelitian yang bersumber pada tulisan tulisan inilah kita telah menggunakan studi dokumentasi
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2012:244) bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinfomarsikan kembali kepada orang lain.
Sedangkan menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012:246), menerangkan bahwa aktivitas alam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data terdiri dari kegiatan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verivikasi, berikut ini tahap-tahap dalam analisis data:
1. Analisis SWOT
Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT, dengan melakukan identifikasi terhadap model bisnis yang sedang dipakai KING MOTOR Medan yang dapat dijelaskan dengan baik dengan menggunakan sembilan blok bangunan dasar ( The Nine Building Blocks) untuk mengetahui ancaman (Threats), peluang (Opportunities), kelemahan (Weakness) dan kelebihan (Strenghts).
Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui suatu kondisi usaha yang diteliti serta merumuskan model bisnis baru yang dapat digunakan oleh KING MOTOR Medan untuk kegiatan nya setiap hari dan juga dapat digunakan untuk mengembangkan usaha dari KING MOTOR itu sendiri.
2. Reduksi Data
Menurut Sugiyono (2013:431), data yang diambil oleh peneliti dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Selanjutnya data direduksi dan dirangkum dengan memilih hal hal yang fokus pada hal-hal yang penting untuk selanjutnya dicarikan tema dan polanya. Reduksi data bertujuan untuk melihat gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya, 3. Penyajian Data
Menurut Sugiyono (2013:434) setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, pie chart, dan pictogram. Penyajian data bisa dilakukan dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan flow chart.
Penyajian data akan membuat data lebih teroganisir dan tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah untuk dipaham
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di Bisnis Jasa Service Motor KING MOTOR Medan. KING MOTOR Medan terletak di Jl. Flamboyan Raya, Tj. Sari, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20135. KING MOTOR Medan berdiri November 2003 dan masih berjalan hingga sekarang. Pada saat pertama didirikan KING MOTOR Medan masih menyewa sebuah ruko untuk menjalankan usahanya hingga di tahun 2007 KING MOTOR Medan dapat membeli ruko tersebut untuk menjadi ruko milik sendiri. Pemilik KING MOTOR Medan ini adalah Bapak Juliston Sitanggang. Bisnis ini merupakan sebuah bisnis keluarga yang dibangun untuk kehidupan sehari-hari keluarga Bapak Juliston Sitanggang.
Modal dalam membangun dan menjalankan bisnis KING MOTOR Medan ini murni berasal dari modal Pribadi. Bisnis KING MOTOR Medan ini bergerak dalam bidang jasa servis sepeda motor selain menyediakan jasa service sepeda motor KING MOTOR Medan juga menjual berbagai suku cadang dan aksesoris motor sebagai tambahan dari jasa service sepeda motor nya.
4.2 Penyajian Data
Pada bagian ini, penulis akan menyajikan hasil pengumpulan data yang diperoleh selama masa penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh dengan menggunakan metode wawancara yang mendalam kepada Pemilik KING MOTOR Medan selaku informan kunci dan juga wawancara yang mendalam kepada karyawan dari KING MOTOR Medan sebagai informan utama
serta beberapa informasi tambahan secara lisan dari konsumen KING MOTOR Medan sebagai informan tambahan.
Tabel 4.1 Daftar Informan
NO Nama Informan Jenis Kelamin Keterangan
1 Juliston Sitanggang Laki-Laki Informan Kunci (Pemilik) 2 Dedi Laki-Laki Informan Utama (Karyawan) 3 Aditya Bangun Laki-Laki Informan Tambahan (Konsumen) 4 Haris Dwi Putra Laki-Laki Informan Tambahan (Konsumen) Sumber: Penulis 2018
4.3 Hasil Wawancara mendalam dan informasi tambahan
Berikut ini adalah hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap pemilik dan karyawan/teknisi dari KING MOTOR Medan dan juga informasi tambahan secara lisan dari konsumen KING MOTOR Medan
Tabel 4.2 Hasil Wawancara mendalam dan informasi tambahan
Indikator Bapak Juliston Abang Dedi Abang Aditya Bangun
Adik Haris
Customer Segment
Pengguna sepeda motor terlebih di daerah Tj.Sari
Pengguna sepeda motor di daerah Tj.Sari
- -
ValueProposi
Channels Menggunakan informasi
Jasa servis dan penggantian sparepart
Jasa servis dan penggantian servis dan alat alat servis
SDM, mesin servis dan alat alat servis
- -
Key Activities Menservis Motor sesuai
Key
Sumber : Data diolah penulis (2018)
Berdasarkan hasil dari wawancara dari pemilik dan teknisi dari KING MOTOR Medan serta informasi tambahan dari konsumen KING MOTOR Medan diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Customer Segment
Blok Bangunan Customer segment atau segmen pelanggan menggambarkan sekelompok manusia maupun suatu organisasi yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2012:20). Dan menurut Pemilik KING MOTOR Medan dan Teknisi dari KING MOTOR Medan, Customer Segment dari KING MOTOR Medan adalah seluruh pengguna sepeda motor terlebih lagi pada pengguna sepeda motor yang berada di daerah Tj.Sari Medan.
2. Value Propositions
Blok Bangunan Value Propositions atau proposisi nilai menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur,2012:22). Yang berarti Value Propositions adalah hal-hal yang menjadi keunggulan atau kelebihan yang hanya dimiliki bisnis itu sendiri
dan menurut sang pemilik KING MOTOR Medan yang menjadi Value Propositions dari KING MOTOR Medan adalah kejujuran dalam pelaksanaan bisnis setiap harinya dan kemahiran teknisi atau mekanik yang teruji dan menurut Teknisi dari KING MOTOR Medan yang menjadi Value Propositions adalah Kemahiran Teknisi yang sudah teruji sedangkan menurut konsumen dari KING MOTOR Medan yang menjadi Value Propositions dari KING MOTOR Medan adalah biaya yang murah, kemahiran teknisi yang sudah teruji, kejujuran teknisi, dan waktu pelayanan yang tergolong cepat.
3. Channels
Blok bangungan Channels / saluran menggambarkan tentang bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan Value Proposition (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2012:26). Yang berarti Channels merupakan penghubung antar bisnis dengan konsumen. Cara yang digunakan oleh Pemilik dan teknisi dari KING MOTOR Medan agar bisnis KING MOTOR Medan itu masih dengan memberi pelayan yang maksimal sehigga sang konsumen mau berbicara atau mengajak teman-temannya atau orang disekitar nya agar menggunakan jasa dari KING MOTOR Medan, serta pemilik dan Teknisi dari KING MOTOR Medan juga dapat menerima kritik dan saran lansung saat melakukan layanan ataupun setelah layanan untuk memperbaiki kekurangan dari pelayanan yang sedang diberikan ataupun sudah diberikan. Para Konsumen juga mengatakan mereka mengetahui bisnis KING MOTOR Medan melalui teman mereka yang sudah menggunakan layanan KING MOTOR Medan terlebih dahulu
dan juga Para konsumen mengatakan mereka dapat menyampaikan saran atau keinginan mereka saat layanan sedang berlangsung dan dapat menyampaikan kritik jika mereka kurang puas dengan pelayanan yang diberi.
4. Customer Relationship
Blok bangunan Customer Relationship atau hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur,(2012:28)). Yang berarti blok bangunan Customer Relationship adalah cara yang digunakan suatu perusahaan atau bisnis dalam membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Pemilik KING dan Teknisi KING MOTOR Medan membuka layanan antar jemput rumah yang memungkinkan motor dapat dijemput langsung ke rumah oleh teknisi dan juga diantar langsung ke rumah jika layanan sudah selesai agar membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Para konsumen juga mengatakan layanan antar jemput rumah memudahkan mereka dan senang dengan adanya layanan tersebut.
5. Revenue Streams
Blok bangunan Revenue Streams atauarus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan oleh perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan, bahwa biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2012:30). Yang berarti blok bangunan arus pendapatan adalah seluruh sumber pendapatan dari suatu perusahaan atau bisnis. Yang menjadi sumber pendapatan dari KING MOTOR Medan itu sendiri menurut
pemilik dan teknisi KING MOTOR medan adalah biaya dari jasa servis dan dari keuntungan penjualan spareparts yang mengambil sekitar 2,5% - 5% dari harga beli spareparts.
6. Key Resources
Blok Bangunan Key Resource atau sumber daya utama menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, (2012:34)). Yang berarti blok bangunan Key Resources adalah sumber sumber daya yang harus dimiliki agar bisnis tersebut dapat berjalan dengan baik. Menurut Pemilik dan juga teknisi dari KING MOTOR medan yang menjadi sumberdaya utama nya adalah Teknisi itu sendiri atau SDM, mesin dan alat alat untuk servis dan juga ketersediaan spareparts.
7. Key Activities
Blok Bangunan Key Activities / aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan oleh perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Yang berarti aktivitas kunci adalah hal hal yang dilakukan biasa dilakukan perusahaan atau bisnis. Menurut Pemilik dan Teknisi KING MOTOR Medan yang menjadi Key Activities adalah Melakukan pelayanan servis motor yang maksimal dan sesuai dengan prosedur dan juga pengambilan keuntungan spareparts yang 2,5% - 5% dari harga beli.
8. Key Partnerships
Blok bangunan Key Partnerships atau kemitraan utama yang menggambarkan jarigan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis suatu perusahaan dapat bekerja. Perusahaan membentuk kemitraan dengan
berbagai alasan dan kemitraan menjadi landasan yang penting dari berbagai model bisnis. Perusahaan menciptakan kemitraan yang bertujuan untuk mengoptimalkan model bisnis, mengurangi risiko, atau memperoleh sumber daya mereka (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2012:38).
Yang berarti kemitraan utama adalah kerja sama yang dijalin suatu perusahaan dengan pihak pihak lain agar memudahkan dalam proses bisnis sehari hari. Pemilik KING MOTOR Medan menjalin kerjasama dengan pemasok barang dan juga untuk layanan stel lingkar menggunakan jasa dari bisnis lain.
9. Cost Structure
Blok bangunan Cost Structure atau Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengeoperasikan sebuah model bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan mengenai biaya-biaya terpenting yang muncul ketika suatu perusahaan mengoperasikan model bisnis tertentu. Perhitungan struktur biaya akan lebih mudah apabila sumber daya utama, aktivitas-aktivitas kunci dan kemitraan utama telah ditentukan (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2012:36-40). Yang berarti blok bangunan struktur biaya adalah biaya biaya yang harus dikeluarkan suatu perusahaan atau bisnis dalam kegiatan nya sehari-hari.
Menurut Pemilik KING MOTOR Medan yang menjadi struktur biaya adalah biaya dari gaji teknisi, biaya pembelian bahan baku, biaya listrik, dan biaya tak terduga.
4.4 Business Model Canvas KING MOTOR Medan saat ini
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap pemilik dan teknisi dari KING MOTOR Medan dan informasi tambahan dari konsumen dapat kita
simpulkan model bisnis yang sedang digunakan oleh KING MOTOR Medan (current business model) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Business Model Canvas KING MOTOR Medansaat ini Key Partnership
a. Pemasok spareparts b. Jasa Stel Ligkar
Key Activities
a. Menservis motor maksimal dan sesuai prosedur
a. kejujuran dalam pelaksanaan bisnis setiap harinya
b. kemahiran teknisi atau mekanik yang teruji c. Biaya yang murah d. Waktu Pelayanan
Key Resources
a. Teknisi itu sendiri atau SDM
b. mesin dan alat alat untuk servis
c. ketersediaan spareparts.
Customer Relationships a. layanan antar jemput
rumah
Channels
a. Menggunakan
informasi mouth to
mouth
b. kritik atau saran bisa dilakukan langsung kepada teknisiatau pemilik.
Customer Segments
a. Pengguna sepeda motor di Tj.Sari
Cost Structure a. Biaya spareparts b. Biaya gaji teknisi c. Biaya listrik d. Biaya tak terduga
Revenue Streams a. Jasa servis
b. Penggantian sparepart
Sumber : Data diolah Penulis (2018) 4.5 Analisis Data
Berdasarkan hasil dari model bisnis yang saat ini digunakan oleh KING MOTOR Medan maka digunakan lah metode analisis SWOT yang merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan(Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) terhadap model bisnis yang saat ini digunakan oleh KING MOTOR Medan untuk kemudian digunakan sebagai acuan
dalam membuat sebuah rekomendasi model bisnis KING MOTOR Medan yang baru.
4.5.1 Faktor Internal KING MOTOR Medan
Faktor internal adalah semua faktor-faktor yang berada didalam KING MOTOR Medan yang mencakup kekuatan maupun kelemahan. Ditinjau dari model bisnis yang saat ini digunakan oleh KING MOTOR Medan, Faktor-faktor internal pada KING MOTOR Medan adalah sebagai berikut:
1. Strenght (Kekuatan)
a. Lokasi yang strategis
b. Secara terbuka menerima kritik dan saran secara langsung c. Waktu pelayanan yang cepat
d. Menyediakan layanan antar jemput.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Jumlah SDM yang masih kurang memadai b. Kurang nya jumlah alat alat servis
c. Saluran pemasaran yang mengandalkan cara mouth to mouth d. Luas dari gedung yang kurang
e. Segmen pasar yang hanya berfokus pada pengguna sepeda motor di daerah Tj.Sari
f. Nama KING MOTOR Medan yang belum dikenal secara luas g. Kualitas pelayanan yang masih belum stabil
4.5.2 Faktor Eksternal KING MOTOR Medan
Faktor eksternal KING MOTOR Medan adalah semua faktor faktor yang berada diluar KING MOTOR Medan yang mencakup kesempatan maupun ancaman. Ditinjau dari model bisnis yang saat ini digunakan oleh KING MOTOR
Medan, Faktor-faktor eksternal pada KING MOTOR Medan adalah sebagai berikut:
1. Opprtunities (Kesempatan)
a. Permintaan akan pelayanan jasa servis motor yang tinggi b. Banyaknya media yang dapat digunakan sebagai saluran
pemasaran.Contohnya media online
c. Tersedianya Segmen pasar yang sangat luas
d. Tersedianya mitra bisnis yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan
e Tersedianya banyak SDM baru (siswa PKL) yang dapat dilatih menjadi SDM yang berkualitas
2. Threats (Ancaman)
a. Usaha jasa layanan servis motor yang sejenis
4.5.3 Analisis SWOT
Tabel 4.4 Analisis SWOT STRENGHT (S)
a. Lokasi yang strategis
b. Secara terbuka menerima kritik dan saran secara langsung
c. Waktu pelayanan yang cepat d. Menyediakan layanan antar jemput
WEAKNESS (W)
a. Jumlah SDM yang masih kurang memadai
b. Kurang nya jumlah alat alat servis
c. Saluran pemasaran yang mengandalkan cara mouth to mouth
d. Luas dari gedung yang kurang e. Segmen pasar yang hanya berfokus
pada pengguna sepeda motor di daerah Tj.Sari
f. Nama KING MOTOR Medan yang belum dikenal secara luas
g. Kualitas pelayanan yang masih belum stabil
OPPORTUNITIES (O)
a. Permintaan akan pelayanan jasa service motor yang tinggi
b. Banyaknya media yang dapat digunakan sebagai saluran pemasaran.Contohnya media online
c. Tersedianya Segmen pasar yang sangat luas
d. Tersedianya mitra bisnis yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan
e. Tersedianya banyak SDM baru (siswa PKL) yang dapat dilatih menjadi SDM yang berkualitas
THREATS (T)
a. Usaha Jasa layanan service motor yang sejenis
Sumber: Diolah oleh penulis (2018) 1. Kekuatan (Strenght)
a. Lokasi strategis
Lokasi dari KING MOTOR Medan yang strategis yaitu Jl.
Lokasi dari KING MOTOR Medan yang strategis yaitu Jl.