HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data
1. Bentuk Tindak Tutur Ekspresif
Bentuk tindak tutur ekspresif ini disebut juga dengan tindak tutur evaluative. Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam tuturan itu. Sejalan dengan pejelasan tersebut data tindak tutur ekspresif dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut:
Data 01
“Keponakan @Prabowo prestasinya bagus-bagus. Ada yang jadi bintang bokep. Ada juga spesialis pembobol ATM. Untung
pamannya bukan presiden” (diakses pada tanggal 10 april di media twitter)
Dari data di atas,termsuk tindak tutur eksperesif yaitu bentuk kritikan kepada bapak Prabowo kutipan tersebut jelas bahwa pengguna twitter atas nama EK mengekspresikan ujaran kebencian atau pencemaran nama baik kepada bapak Prabowo, pertama tentang prestasi keponankannya kepribadian yang diumpamakan seperti binatang dan juga orang jahat tidak berkepribadian yang memiliki makna implisit orang yang gagal dalam mendidik keponakan-keponakannya Kedua, kata “untuk bukan Presiden si EK menguntungkan dan menyatakan kesyukuran karena pak Prabowo bukan presiden jika pak Prabowo Presiden maka akan bagaiamana nanti kelakuan keponakan-keponakannya itu. Hal tersebut mendeklarasikan bahwa penghinaan kepada bapak Prabowo terhadap keponakan-keponakannya mengartikan kepribadian dari keponakannya dan gambaran bagaimana bapak Prabowo gagal dalam mendidiik dan mengajarkan hal baik kepada keponakannya
Masalah ini dapat dikelompokkan menjadi permasalahan defamasi ataupun pencemaran nama baik. Tertuang dalam KUHP menghina/menista/merendah berarti merendahkan ataupun memandang rendah (hina/ tidak berarti), memburukkan nama baik orang menyinggung nama baik (semacam memaki-maki, menistakana, serta merendahkan derajat) (KBBI, 2008: 507)
menurut soesilo (dalam endang 2018: 86) menghina merupakan melanda kehormatan serta nama baik seorang.
Data 02
Bentuk tindak tutur ekspresif juga terdapat pada data 02. Tindak tutur ekspresif merupakan bentuk tindak tutur yang mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat. Sejalan dengan penjelasan mengenai tindak tutur deklaratif dapat kita lihat dalam kutipan sebagai berikut.
“Ratna Satumpaet, bukan teman emak-emak pepes bukan pendukung prabosan. Bagus bawana (hoax surat suara) bukan tim kampanye. Sekarang Ramyadjie tidak diakui keponakan padahal baru kemarin foto bersama keluarga. Kalau aryo masih diakui keponakan dia cuma jadi actor bokep doang”
Data 02 termasuk dalam bentuk tindak tutur ilokusi ekspresif yaitu mengkritik bapak Prabowo data tersebut sama dengan data 01 pengguna twitter atas nama EK menggunanakan tindak tutur ekspresif ialah mengekspresikan ujaran kebencian, menyalahkan serta mengkritik. Ek mengkritik ataupun mencemarkan nama baik mantan calon presiden bapak Prabowo. pertama tentang karakter bapak Prabowo yang tidak baik kepada orang-orang didekatnya. Bila diamati dari UU ITE maka postinya EK telah melanggar paraturan UU ITE no 11 tahun 2008 yang di perbaharui dalam UU RI Nomor. 19 Th. 2016 pasal 27 ialah tentang pencemaran nama baik.
Data 03
selanjutnya data 03 juga menujukkan bentuk tindak tutur ekspresif. Berikut kalimat yang menunjukan bentuk tindak tutur ekspresif
“Memang kalau orang pulau kebanyakan tidak ada sekolahnya kampungan ridak tau etika dan tatakrama” (diakses pada pukul 10.00 tanggal 11 april 2021 dimedia sosial faecbook)
Data 03 di atas jelas sekali jika pengguna facebook atas nama Ii mengespresikan ujaran kebencian kepada orang pulau. Dari ujaran di atas tercantum tindak tutur ekspresif serta deklaratif. pertama, tindak tutur ekspresif pengguna facebook atas nama Ii memakai tindak tutur ekspresif berbentuk proposisi menyalahkan tentang kejahatan yang dilakukan oleh orang pulau Karanrang dengan mengespresikan kalau orang pulau kampungan serta tidak beretika. Dalam KBBI kampungan dimaksud selaku terbelakang tidak moderen tidak mengetahui sopan santun, tidak terdidik serta kurang ajar, tidak beretika merupakan tidak tau apa yang baik dan apa yang kurang baik tidak berakhlak. (KBBI Online). Kedua, pengguna facebook atas nama Ii menggunanakan tindak tutur deklaratif menggolongkan. Pengguna facebook atas nama Ii menggolongkan serta menyama ratakan kalau seluruh orang pulau tidak berpendidikan serta tidak beretika dan tidak bermoral. pengguna facebook atas nama Ii sudah melanggar KUHP pasal 310, 311, serta Kehormatan atau harga diri (KBBI, 2008: 501) menurut
Soesilo (dalam Endang, 2018: 86) "soesilo mengatakan jika orang diserang di depan umum akan merasa malu, kehormatan yang diserang di depan umum akan menimpa kehormatan tentang nama baik. Menuduhkan sesuatu perihal. Menuduhkan berarti aksi menunjuk serta mengatakan kalau seorang berbuat kurang baik ataupun melanggar hukum (KBBI 2008: 149)
Data 04
Data 04 juga menunjukan bentuk tindak tutur ekspresif yaitu memuji. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat kutipan kalimat sebagai berikut
“Iya tambah canti pakai jilbab kayak kyai nya banser ini ya……” (diakses pada pukul 10.00 tanggal 11 april 2021 dimedia sosial twitter)
Data 04 di atas termasuk ke dalam bentuk tindak tutur ekspresif yaitu memuji atau menyanjung seorang kyia yang lebih cantik ketika menggunakan jilbab. Jika dilihat dari konteks postingan tersebut maka postingan ini masuk dalam pencemaran nama baik atau penghinaan. dapat diketahui bahwa pengguna twitter atas nama UM mengespresikan ujaran penghinaan kepada seseorang Ust. Yang terlihat di gambar dengan memberikan caption “iya tambah menawan pake hijab seperti kyai nya banser ini ya….” Pengguna twitter atas nama UM telah melakukan penghinaan dengan berkata dia tanpak menawan memakai hijab sebaliknya orang yang dimaksudkan jelas tidak cantik sebab dia merupakan seseorang pria. menurut KBBI penghinaan merupakan
proses atau cara perbuatan menghinakan ataupun menistakan ataupun merendahkan orang lain. Pengguna twitter tersebut sudah melanggar KUHP pasal 310, 311 serta 315 bersumber pada KUHP ayat 310, 311, serta 315 tersebut tindak pidana defames (pencemaran nama baik; fitnah penghinaan/penistaan) dilihat dari teksnya mempunyai kriteria serta faktor sebagai berikut: diketahui secara universal. Universal berarti orang banyak khalayak ramai, serta tersiar kemana-mana (KBBI, 2008: 1526). Tulisan ataupun gambar yang sebarkan/ditempel di tempat universal.