• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator kinerja pada sasaran strategis ini adalah sebagai berikut : Tabel. 2.16 : Hasil Pengukuran Capaian Target Indikator Kinerja,

Tujuan dan Sasaran Strategis 5

No Sasaran

Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi %

1

Berkembangny a sarana dan prasarana lahan, air, dan alsintan

e Penambahan Luas Baku

Lahan Ha 603 603 100

f Perluasan areal

hortikultura/buah2an Pohon 90.400 80.000 88,50

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada sasaran strategis ini didukung oleh 2 indikator sasaran yang merupakan unsur-unsur yang penting dalam hal berkembangnya sarana dan prasarana lahan, air dan alsintan. Realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2016 untuk perluasan areal hortikultura/buah-buahan hanya 300 batang. Hal ini disebabkan oleh karena kegiatan untuk bantuan benih kegiatan Gerakan Pensejahteraan Petani (GPP) mendapatkan alokasi dana kecil bila dibandingkan tahun lalu.

Tabel 2.17 : Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 5 Tahun 2012 - 2016

No Uraian Realisasi Tahun Capaian Kinerja (% )

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2012 2014 2015 2016 1 Total luas

208 *) angka sementara

Grafik 7 . Penambahan Luas lahan sawah (ha/th)

0 2000 4000 6000 8000 (ha/th) 7749 1107 433 599,94 2013 2014 2015 2016

Indikator sasaran ini adalah penambahan luas lahan sawah. Setelah mengalami revisi dan penyempurnaan pada tahun 2016 indikator tersebut berubah menjadi total luas lahan sawah. Berdasarkan data yang ada jika dibandingkan dengan tahun 2015 luas lahan sawah meningkat 599,94 ha atau 99,49 %. Penambahan luas sawah ini dengan pemanfaatan lahan sawah yang baru dicetak pada tahun 2016, namun tidak segera diolah. Tapi dengan pembinaan petani secara intensif dan difasilitasi dengan bantuan sarana produksi pertanian di tahun berikutnya, sehingga petani dengan segera mengusahakan lahan sawah tersebut secara berkelanjutan.

Grafik 8. Perluasan areal hortikultura/buah-buahan (pohon/th) 2 Perluasan areal hortikultura/b uah-buahan (pohon/ha) 262.500 416.500 316.300 281.000 150.000 80.000 100 100 93,67 93,67 88,50

209 0 100000 200000 300000 400000 500000 (Pohon/th) 262500 416500 316300 281000 150 80000 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pencapaian target indikator kinerja untuk perluasan areal hortikultura/ buah-buahan belum mencapai target yang diharapkan, hal ini dikarenakan terbatasnya anggaran untuk pengadaan bibit buah-buahan. Sehingga penambahan luas areal untuk tanaman hortikultura juga sedikit.

Penggunaan Alsintan yang memenuhi standar baik alsintan prapanen maupun alsintan pasca panen, merupakan salah satu teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Pada tahun 2016 dilaksanakan berbagai kegiatan untuk berkembangnya penggunaan alsintan yang bermutu yaitu : a. Pengembangan Alsintan Dan Bengkel Keliling, yang dalam pelaksanaannya terdiri dari : Pengadaan Perkakas Bengkel Kerja sebanyak 10 jenis, Pertemuan Koordinasi sebanyak 2 (dua) kali, Pelatihan Audit Internal Lab. Uji Alsintan sebanyak 18 orang, pertemuan dengan Bengkel Pengrajin sebanyak 20 orang, Pembuatan Prototype Pemeras Jeruk sebanyak 1 (satu) unit, Pembuatan Prototype Pengiris Bawang sebanyak 1 (satu) unit, Pembuatan Prototype Mini Power Thresher sebanyak 1 (satu) unit, Peta Rencana Induk Pengembangan Alsintan sebanyak 3(tiga) buah peta dan Pengujian Pengujian Alat Mesin Pertanian dilaksanakan pada bengkel-bengkel pengrajin alsintan di Sumatera Barat.

b. Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Alsintan dengan hasil meningkatnya kapasitas kelembagaan dan usaha pertanian dengan

210 terlatihnya Operator Alsintan di 5 (lima) Kab./kota sebanyak 100 orang

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini didukung oleh 2 program yaitu

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pembangunan Pertanian yaitu :

a. Pengembangan Sarana dan Prasarana Balai Benih Induk (BBI)

b. Pengembangan Kawasan Agrowisata BBI TPH Lubuk Minturun

c. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Agrowisata BBI TPH Lubuk Minturun

d. Pembangunan/Rehabilitasi UPTD BBI TPH ( dana DAK) e. Pembangunan/Rehabilitasi Jalan Lingkungan, Pagar dan

Sarana Pengairan BBI TPH Lubuk Minturun (DAK ) f. Peningkatan Sarana Pendukung UPTD BBI TPH (DAK) g. Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana pendukung

P2BN UPTD BPSB (DAK)

h. Peningkatan Sarana/Peralatan Laboratorium UPTD BPSB (DAK)

i. Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana UPTD BPTPH (DAK)

j. Peningkatan Sarana/Peralatan Laboratorium UPTD BPTPH (DAK)

k. Peningkatan Sarana/Peralatan Brigade UPTD BPTPH (DAK) l. Pembangunan/Rehabilitasi UPTD Balai Diklat Pertanian/BDP

(DAK)

m. Peningkatan Sarana Pendukung UPTD Balai Diklat Pertanian/BDP (DAK)

n. Pembangunan/Rehabilitasi UPTD SMK PP (DAK)

211 Pada Program Sarana dan Prasarana Pembangunan Pertanian terdapat anggaran sebesar Rp. 28.732.110.098,- dengan realisasi Rp. 26.286.503.949,- (91,49%), dan fisik terealisasi 97,96% (Sangat Baik).

Adapun realisasi keuangan dan fisik dari masing-masing kegiatan dari program tersebatas adalah sangat baik (85% - 100%).

2.3.2. Kinerja Pelayanan Badan Koordinasi Penyuluhan (BAKORLUH)

3.

Tabel 2.18. Perjanjian Kinerja Sekretariat Bakorluh Tahun 2016

No. Sasaran Indikator Sasaran Target

1. Meningkatnya kualitas SDM Penyuluh

% Peningkatan kapasitas SDM Penyuluh

15% 2. Penguatan Kelembagaan Pelaku

Utama pertanian, perikanan dan kehutanan

Peningkatan kelas kelompok tani - Pemula ke lanjut 90 kelompok - lanjut ke madya 10 kelompok Peningkatan kelas kelompok pelaku utama

perikanan

- Pemula ke madya 100 kelompok Peningkatan kelas kelompok tani hutan - pemula ke madya 10 kelompok 3.

Meningkatnya peran dan fungsi Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) % Balai Penyuluhan Kecamataan (BPK) aktif 15 % 4. Optimalisasi Penyelenggaraan Penyuluhan % Kawasan terintegrasi dalam melaksanakan Optimalisasi Penyuluhan 15 %

Rencana Kinerja Sasaran Sekretariat Bakorluh Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 adalah pencapaian target sasaran yang menjadi sarana bagi Sekretariat Bakorluh dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan penyelenggaraan penyuluhan di Sumatera Barat sebagaimana tercantum padaTabel 2.18 diatas yaitu terdiri dari :

 Meningkatnya kualitas SDM Penyuluh ;

212 SDM yang yang berkualitas dan mempunyai daya saing akan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik bagi terwujudnya target dan capaian sasaran pembagunan yang ingin diwujudkan. Semakin berkompeten seorang penyuluh akan semakin ahli di bidang tugasnya dan akan semakin baik dalam melakukan pembinaaan kepada pelaku utama/pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku utama/pelaku usaha.

 Penguatan kelembagaan pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan

a. Peningkatan kelas kelompok tani ; 1) Pemula ke lanjut

2) Lanjut ke madya

b. Peningkatan kelas kelompok pelaku utama perikanan 1) Pemula ke madya

c. Peningkatan kelas kelompok tani hutan 1) Pemula ke madya

SDM yang yang berkualitas harus di iringi dengan kelompok ataupun kelembagaan pelaku utama yang berkualitas agar mempunyai daya saing akan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi terwujudnya target dan capaian sasaran pembangunan yang ingin diwujudkan. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku utama/pelaku usaha.

 Meningkatnya peran dan fungsi Balai Penyuluha Kecamatan (BPK)

a. Persentase Balai penyuluhan Kecamatan (BPK) aktif

Kelembagaan penyuluhan pada tingkat kecamatan disebut dengan BPK (Balai Penyuluhan Kecamatan) yang menjadi

213 kunci bagi penyelenggaran penyuluhan di wilayah kerjanya (satu atau beberapa kecamatan). Semakin aktif suatu BPK melakukan pembinaan, pendampingan dan pengawalan akan semakin terasa manfaatnya oleh pelaku utama/pelaku usaha sehingga akan mampu menumbuhkan kelompok-kelompok yang lebih produktif/aktif dalam melakukan usaha pertaniannya secara umum yang secara langsung akan semakin menguatkan peran dan fungsinya kelembagaan tersebut di tengah masyarakat.

 Optimalisasi Penyelenggaraan Penyuluhan

a. Persentase kawasanan terintegrasi dalam melaksanakan Optimalisasi Penyuluhan

Kawasan terintegrasi merupakan revitalisasi penyuluhan untuk melaksanakan keterpaduan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan. Melalui keterpaduan pada suatu kawasan diharapakan dapat memberikan peningkatan kontribusi baik bagi perekonomian masyarakt maupun pelestarian alam dan lingkungan sebagai wujud terlaksananya proses penyuluhan.

Untuk mengukur kinerja Sekretariat Bakorluh Provinsi Sumatera Barat untuk tahun 2016, pencapaian Ind i k a t o r K i ne r ja ( IK) SKPD Sekretariat Bakorluh tahun 2016 secara ringkas ditunjukkan oleh Tabel 2.19 berikut ini :

214 2016 Target Akhir RPJM D (2021) Capaian s/d 2016 Capaian T erhadap No Indikator 2015/awal Priode % Realisasi 2021 (%) Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 1. % Peningkatannya kualitas SDM Penyuluhan 14 15 16 106,67 40 40 2. Peningkatan kelas kelompok tani - Pemula ke lanjut 2957 90 92 102,22 450 20,44 - lanjut ke madya 257 10 10 100,00 50 20,00 Peningkatan kelas

kelompok pelaku utama perikanan

Pemula Ke madya 67 100 91 91,00 500 18,20 Peningkatan kelas

Kelompok Tani Hutan

Pemula Ke M adya 3 10 15 150,00 50 30,00 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Persentase Balai Penyuluhan Kecamatan yang aktif 42,76 15 15 100,00 70 21,43 4. Persentasi Kawasan terintegrasi dalam melaksanakan Optimalisasi Penyuluhan 10 15 15 100,00 15 100,00