• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya Tetap

Dalam dokumen KELAYAKAN SNIS BOGOR SKRIPSI SARWANTO (Halaman 112-118)

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

1) Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Biaya tetap pada Peternakan Maju Bersama meliputi biaya sewa lahan, biaya gaji PJ kandang, biaya gaji anak kandang, biaya gaji manajer, biaya listrik, biaya komunikasi, biaya administrasi kantor, biaya pemeliharaan kandang, biaya sekam, biaya promosi atau pemasaran, biaya tenaga kerja pengiriman, biaya listrik tetap, karung, dan sapu lidi.

Pada tahun ke-0 perusahaan telah melakukan produksi yaitu produksi percobaan sehingga telah mengeluarkan biaya tetap. Biaya tetap yang dikeluarkan pada tahun ke-0 sebesar Rp 16.106.000,00.

Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp 32.506.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 biaya tetap yang dikeluarkan berbeda dari tahun ke-2 sampai ke-5 yaitu sebesar Rp 28.406.000,00. Adanya perbedaan biaya tetap tersebut dikarenakan jumlah siklus produksi yang berbeda. Perincian biaya tetap dapat dijelaskan sebagai berikut:

99

a) Biaya Sewa Lahan

Besarnya biaya sewa lahan yaitu Rp 1.800.000,00 per tahun. Biaya sewa lahan sudah harus dibayarkan sejak tahun ke-0 hingga ke-5 dengan jumlah yang sama setiap tahunnya.

b) Gaji PJ Kandang

Gaji PJ kandang terdiri dari gaji harian dan gaji bulanan tetap. Gaji harian dibayarkan setiap hari pada setiap siklus produksi. Produksi yang dilakukan Peternakan Maju Bersama dalam satu tahun dari tahun ke-2 sampai ke-5 sebanyak lima siklus produksi. Satu siklus produksi selama 10 minggu. Satu minggu dihitung selama 7 hari. Gaji harian PJ kandang sebesar Rp 10.000,00 per hari sehingga biaya gaji harian yang dibayarkan untuk PJ kandang sebesar Rp 3.500.000,00. Gaji tetap bulanan yang didapatkan PJ kandang yaitu sebesar Rp 400.000 per bulan. Sehingga gaji tetap yang diterima dalam satu tahun sebesar Rp 4.800.000,00. Dengan demikian, gaji total yang harus dibayarkan untuk PJ kandang dalam satu tahun adalah sebesar Rp 8.300.000,00.

Pada tahun ke-0 produksi hanya dilakukan sebanyak satu siklus produksi yaitu produksi percobaan. Sehingga gaji yang dibayarkan untuk PJ kandang yaitu gaji tetap bulanan sebesar Rp 400.000,00 per bulan dikalikan 12 bulan hasilnya yaitu Rp 4.800.000,00. Kemudian mendapat gaji harian sebesar Rp 10.000,00 per hari. Setiap siklus produksi terdapat 10 minggu atau 70 hari sehingga biaya harian PJ harian sebesar Rp 700.000,00. Total biaya gaji PJ kandang pada tahun ke-0 sebesar Rp 4.800.000,00 ditambah Rp 700.000,00 hasilnya adalah Rp 5.500.000,00.

Pada tahun ke-1 jumlah produksi sebanyak empat siklus produksi. Biaya harian sebesar Rp 700.000,00 per satu siklus produksi dikalikan empat siklus produksi yang hasilnya adalah Rp 2.800.000,00. Gaji tetap bulanan Rp 400.000,00 per bulan sehingga dalam satu tahun mendapatkan gaji tetap sebesar Rp 4.800.000,00. Total gaji pada tahun ke-1 sebesar Rp 7.600.000,00.

100

c) Gaji Anak Kandang

Besarnya gaji anak kandang yaitu Rp 15.000 per hari. Dalam satu siklus produksi terdapat 10 minggu dan dalam satu minggu terdapat 7 hari. Sedangkan dalam satu tahun dari tahun ke-2 hingga ke-5 terdapat lima siklus produksi. Gaji anak kandang Dalam satu siklus produksi sebesar Rp 15.000,00 per hari dikalikan 10 minggu dikalikan tujuh hari per minggu hasilnya adalah Rp 1.050.000,00 per orang. Dengan demikian jumlah gaji anak kandang sebesar Rp 5.250.000,00 per tahun per orang. Peternakan Maju Bersama memiliki dua orang anak kandang sehingga gaji yang dibayarkan untuk anak kandang sebesar Rp 10.500.000,00 per tahun.

Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi. Gaji anak kandang dalam satu siklus produksi sebesar Rp 1.50.000,00 per orang. Gaji dalam empat siklus produksi sebesar Rp 4.200.000,00 per orang. Peternakan memiliki dua orang anak kandang sehingga gaji yang diperlukan pada tahun ke-1 sebesar Rp 8.400.000,00.

Pada tahun ke-0 produksi dilakukan sebanyak satu siklus produksi. Biaya untuk gaji anak kandang sebesar Rp 2.100.000,00.

d) Gaji Manajer

Biaya ini merupakan biaya pemilik pengelola (manajer). Berdasarkan pengakuan pemilik pengelola bahwa pemilik pengelola tidak mendapatkan gaji. Akan tetapi pemilik pengelola juga terlibat langsung dalam kegiatan usaha Peternakan Maju Bersama. Peran pemilik pengelola hampir sama dengan PJ kandang sehingga gaji yang diperhitungkan untuk pemilik pengelola sama dengan gaji PJ kandang yaitu sebesar Rp 8.300.000,00 pada tahun ke-2 hingga ke-5, Rp 7.600.000,00 pada tahun ke-1, dan Rp 5.500.000,00 pada tahun ke-0.

e) Biaya Listrik

Biaya listrik tetap yang dikeluarkan setiap bulan sebesar Rp 50.000,00. Biaya tetap listrik per bulan diantaranya berupa biaya beban

101 listrik dan pemakaian penerangan kandang. Jumlah bulan dalam satu tahun yaitu 12 bulan. Dengan demikian biaya listrik tetap per tahun sebesar Rp 600.000,00.

f) Biaya Komunikasi

Biaya komunikasi adalah biaya untuk pembelian pulsa. Pembelian pulsa dilakukan setiap minggu sebesar Rp 6.000,00 per minggu. Dalam satu siklus produksi terdapat 10 minggu. Biaya komunikasi dalam satu siklus produksi sebesar Rp 60.000,00.

Pada tahun ke-2 hingga ke-5 jumlah produksi sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya komunikasi yang diperlukan sebesar Rp 300.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi sebanyak empat siklus sehingga biaya yang diperlukan sebesar Rp 240.000,00. Pada tahun ke-0 jumlah produksi yang dilakukan yaitu satu siklus produksi sehingga biaya komunikasi yang diperlukan sebesar Rp 60.000,00.

g) Biaya Administrasi Kantor

Biaya administrasi kantor diantaranya adalah biaya kwitansi, biaya alat tulis, dan biaya pencatatan keuangan. Besarnya biaya administrasi kantor yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebesar Rp 10.000,00.

Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya administrasi yang dikeluarkan sebesar Rp 10.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya administrasi kantor yang dibutuhkan sebesar Rp 50.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus sehingga biaya administrasi kantor yang diperlukan sebesar Rp 40.000,00.

h) Biaya Pemeliharaan Kandang

Pada setiap awal siklus produksi, peternakan menyiapkan kesiapan produksi misalnya pembelian plastik penutup kandang, membersihkan halaman kandang dan sekitarnya, dan melakukan perbaikan kandang yang terlihat rusak. Biaya tersebut dirangkum ke dalam biaya pemeliharaan

102 kandang. Besarnya biaya pemeliharaan kandang yaitu Rp 100.000,00 per siklus produksi.

Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya pemeliharaan kandang yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya pemeliharaan kandang yang diperlukan sebesar Rp 500.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya pemeliharaan kandang yang diperlukan sebesar Rp 400.000,00.

i) Biaya Sekam

Sekam digunakan sebagai alas untuk itik supaya lantai tidak terlalu lembab dan kandang tidak terlalu bau. Sekam yang dibutuhkan pada awal kegiatan produksi sekitar 50 karung. Harga setiap karung sekam sebesar Rp 5.000,00. Dengan demikian biaya sekam pada setiap produksi sebesar 50 karung dikalikan Rp 5.000,00 per karung hasilnya adalah Rp 250.000,00 per siklus produksi.

Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya sekam yang dikeluarkan sebesar Rp 250.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya sekam yang diperlukan sebesar Rp 1.250.000,00 per tahun. Pada tahun ke-5 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya sekam yang diperlukan sebesar Rp 1.000.000,00.

j) Biaya Sapu Lidi

Sapu lidi menjadi biaya tetap karena umur ekonomisnya tidak lebih dari satu tahun. Sapu lidi yang dibutuhkan sebanyak dua buah per tahun. Harga sapu lidi yaitu Rp 3.000,00 per buah. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembelian sapu lidi sebesar Rp 6.000,00 per tahun.

103

k) Biaya Promosi

Biaya promosi merupakan biaya yang digunakan untuk mempromosikan itik ke pasar-pasar potensial misalnya ke restoran-restoran. Biaya promosi juga sebagian besar dikeluarkan untuk transportasi promosi tersebut. Pada setiap siklus produksi peternakan menganggarkan biaya promosi sebesar Rp 100.000,00.

Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya promosi yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya promosi yang diperlukan sebesar Rp 500.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya promosi yang diperlukan sebesar Rp 400.000,00.

l) Biaya Tenaga Kerja Pengiriman

Biaya tenaga kerja pengiriman merupakan biaya untuk tenaga kerja dalam proses pendistribusian atau pengiriman produk ke pelanggan. Tenaga kerja yang digunakan sebanyak dua orang dengan upah yang mengacu pada upah harian di Peternakan Maju Bersama yaitu Rp 15.000,00 per orang per hari. Pengiriman yang menggunakan tenaga kerja pengiriman dilakukan dalam satu hari sehingga biaya tenaga kerja pengiriman sebesar Rp 30.000,00 per produksi.

Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya tenaga kerja pengiriman yang dikeluarkan sebesar Rp 30.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya tenaga kerja pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 150.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya tenaga kerja pengiriman yang diperlukan sebesar Rp 120.000,00.

m) Biaya Karung

Karung digunakan untuk mengemas pupuk kandang. Jumlah karung yang diperlukan dalam satu siklus produksi sebanyak 50 buah. Harga

104 karung yaitu Rp 1.000,00 per buah sehingga biaya yang diperlukan untuk karung sebesar Rp 50.000,00 per satu siklus produksi.

Pada tahun ke-0 dilakukan satu siklus produksi sehingga biaya karung yang dikeluarkan sebesar Rp 50.000,00. Pada tahun ke-2 hingga ke-5 dilakukan sebanyak lima siklus produksi sehingga biaya karung yang diperlukan sebesar Rp 250.000,00 per tahun. Pada tahun ke-1 jumlah produksi yang dilakukan sebanyak empat siklus produksi sehingga biaya karung yang diperlukan sebesar Rp 200.000,00.

Dalam dokumen KELAYAKAN SNIS BOGOR SKRIPSI SARWANTO (Halaman 112-118)