• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Pembesaran Itik

Dalam dokumen KELAYAKAN SNIS BOGOR SKRIPSI SARWANTO (Halaman 93-102)

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

6) Kegiatan Pembesaran Itik

Peternakan Maju Bersama merupakan peternakan pembesaran itik pedaging dengan hasil akhir berupa karkas. Proses produksi yang dilakukan yaitu membesarkan itik pedaging dari itik umur sehari (Day Old Duck/DOD) hingga itik dewasa yang siap panen dengan bobot karkas sekitar satu kilogram. Periode produksi yang dilakukan sekitar 2,5 bulan atau 10 minggu. Tata laksana pengelolaan pembesaran itik dilakukan berdasarkan pengetahuan yang didapat dari hasil studi lapangan di peternakan yang sudah lebih dulu berdiri, membaca referensi buku, menanyakan ke instansi terkait, dan menanyakan ke pakar-pakar itik.

Terdapat beberapa tahapan dalam kegiatan pembesaran itik pedaging. Tahapan produksi tersebut berupa tahap persiapan, tahap pemeliharaan itik starter, grower dan finisher, tahap panen dan pasca panen, dan tahap pemasaran. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Persiapan Beternak

Persiapan yang dilakukan sebelum bibit datang yaitu mengkondisikan kandang. Pengkondisian kandang dilakuakan agar kandang sesuai dengan keperluan pembesaran. Pengkondisian kandang meliputi pembersihan kandang, menyiapkan induk buatan, menyiapkan air gula, dan menyiapkan pakan dan minum. Pembersihan kandang dilakukan supaya keadaan kandang bersih sehingga dapat meminimalisir timbulnya penyakit dan jamur yang dapat membahayakan ternak dan pekerja. Induk buatan digunakan sebagai pengganti induk alami itik. Induk buatan

80 merupakan tempat berbentuk bulat dengan diameter satu meter, pembatas atau dinding terbuat dari seng, diberi alas sekam dan diberikan pemanas dari bola lampu. Air gula diberikan supaya itik tidak stres setelah mengalami perjalanan yang jauh dan menghadapi lingkungan baru. Pakan dan air minum digunakan untuk kebutuhan nutrisi itik.

b) Tahap Starter

Pada pemeliharaan itik tahap starter, itik yang baru datang ditempatkan pada induk buatan yang telah disediakan. Tahap pemeliharaan starter dimulai dengan pemeliharaan itik umur 0-4 minggu. Setelah itu, itik disortir dan dipisahkan untuk dilanjutkan pada tahap pemeliharaan grower. Perbedaan pada setiap tahapan pemeliharaan yaitu pada pemberian pakan baik jumlah, komposisi, maupun waktunya.

c) Tahap Grower dan Finisher

Setelah itik berumur lebih dari empat minggu komposisi pakan berubah. Pemberian pakan pabrik dikurangi dan diberikan pakan buatan sendiri. Ransum pakan terdiri dari campuran limbah sayuran pasar, dedak, ampas tempe, ubi, pakan pur, dan pakan broiler. Pakan diberikan tiga kali setiap harinya yaitu pagi, siang, dan sore. Pemberian minum harus selalu tersedia di kandang. Penggantian air dilakukan apabila telah terlihat kotor atau telah habis atau air diberikan bersamaan dengan pemberian pakan.

Tahap grower dan finisher ini sampai itik berumur 2,5 bulan atau 10 minggu. Pada umur tersebut bobot itik hidup mencapai antara 1,00-1,3 kg dan bobot karkas mencapai antara 0,7 – 1,00 kg. Peternakan biasanya memanen itik ukuran karkas satu kilogram. Kadang kala dapat terjadi keterlambatan panen karena pada umur tersebut bobot atau tampilan itik masih terlihat kecil dan ringan. Manajemen menduga hal itu terjadi karena bebek tersebut kurang nafsu makan, sedikit makan, kalah persaingan dalam mendapatkan makanan, atau terkena penyakit.

81

d) Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan setelah pemeliharaan selama 2,5 bulan atau 10 minggu. Tahapan panen yakni menangkap itik, menghitung jumlah itik, dan penimbangan. Penimbangan itik hidup dilakukan untuk mendapatkan itik hidup dengan ukuran sekitar 1,2 kg. Dari ukuran itik hidup sekitar 1,2 kg tersebut diperkirakan akan menjadi karkas dengan ukuran satu kilogram. Setelah kegiatan panen, selanjutnya dilakukan kegiatan pasca panen.

Dalam kegiatan pasca panen dilakukan pencabutan bulu, pembersihan jeroan, penimbangan ulang, pengemasan, dan penyimpanan. Pencabutan bulu dilakukan dengan terlebih dahulu mencelupkan itik ke dalam air panas. Hal ini untuk memudahkan dalam proses pencabutan bulu. Setelah pencabutan bulu selanjutnya dilakukan pembersihan jeroan itik. Penimbangan ulang dilakukan untuk memastikan bobot karkas sekitar satu kilogram per ekornya. Pengemasan dilakukan untuk memudahkan dalam pengiriman dan penyimpanan dan sebagai suatu taktik dalam atribut bauran pemasaran. Setelah dikemas, itik dapat didistribusikan langsung ke pelanggan atau terlebih dahulu dilakukan proses penyimpanan. Karkas yang disimpan dalam freezer memiliki tujuan agar itik lebih tahan lama, dan terlihat masih segar. Di dalam freezer itik dapat bertahan hingga satu bulan dengan kondisi yang masih baik dan terlihat segar. Setelah proses penyimpanan, karkas selanjutnya distribusikan ke pelanggan dalam bentuk karkas beku.

Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek teknis, dapat dikatakan Peternakan Maju Bersama layak dijalankan. Hal itu dikarenakan peternakan telah melakukan produksi uji coba dan telah belajar dari peternakan yang telah ada sebelumnya. Peternakan perlu memerhatikan nutrisi itik sehingga pertumbuhannya dapat sesuai waktu yang direncanakan. Selain itu perlu mewaspadai ancaman penyakit dan faktor penyebab kematian lainnya. Peternakan perlu memproduksi itik sesuai kapasitas kandang untuk mengoptimalkan penerimaan. Peternakan juga perlu melakukan studi banding secara rutin

82 mengenai tatacara produksi itik pedaging dari peternakan yang telah maju supaya dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup itik yang dibudidayakan.

6.3. Aspek Manajemen

Manajemen berperan dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Manajemen memiliki peran yang besar dalam memadukan sumberdaya yang dimiliki sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Variabel yang umum dipelajari dari aspek manajemen yaitu berkaitan dengan bentuk perusahaan, struktur organisasi, deskripsi setiap jabatan, jumlah tenaga kerja, menentukan siapa anggota direksi dan tenaga-tenaga inti, dan sistem pemberian upah.

Peternakan Maju Bersama merupakan perusahaan patungan atau bentuk usaha bersama. Sebagai usaha bersama, permodalan berasal daripada para anggotanya. Akan tetapi yang menjadi pengelola hanya satu orang daripada pemilik sedangkan yang lainnya tidak ikut mengelola usaha tersebut. Anggota yang lain hanya mendukung dari sisi finansial dan tetap bertanggungjawab terhadap risiko perusahaan.

Usaha dikelola oleh salah satu dari pemilik sebagai manajer. Tugas daripada manajer diantaranya mencari pelanggan dan memperluas daerah pemasaran, mendistribusikan produk ke pelanggan, meninjau jalannya proses pembesasaran itik, berperan aktif membantu anak kandang dalam prose budidaya pembesaran itik terutama di awal tahap pembesaran, dan mengontrol kualitas produk. Manajer bertanggung jawab pada pemilik usaha. Manajer dibantu oleh seorang Penanggung Jawab Kandang (PJ kandang).

Tugas utama PJ kandang yaitu bertanggung jawab penuh pada pengadaan input produksi, proses produksi, membantu pemasaran, dan tugas-tugas-tugas lain yang dilimpahkan dari manajer. Tugas PJ kandang hampir sama dengan manajer hanya saja tidak bertanggung jawab atas risiko perusahaan dan tidak berhak memperoleh laba perusahaan.

Pada bagian produksi, PJ kandang dibantu dua orang anak kandang. Anak kandang bertugas melaksanakan kegiatan di kandang yang bersifat teknis misalnya memberi pakan dan minum itik, dan membersihkan kandang dan

83 peralatan. Anak kandang juga dapat membantu proses pasca panen seperti pemotongan, pembersihan, penimbangan, sortasi, dan grading. Struktur organisasi pada Peternakan Maju Bersama terdapat pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur Organisasi Peternakan Maju Bersama

Sistem pemberian upah dibedakan menjadi dua yakni upah bulanan dan harian. Penanggung jawab kandang mendapatkan upah bulanan dan upah harian. besarnya gaji bulanan yang diterima PJ kandang yakni Rp 400.000,00 per bulan ditambah upah harian sebesar Rp 10.000,00 per hari. Total gaji PJ kandang yaitu Rp 7.600.000,00 per tahun. Anak kandang diberikan upah sebesar Rp 15.000,00 per hari. Selain dengan sistem upah, juga terdapat bonus apabila dalam penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan yang dinilai tinggi tergantung dari keputusan pemilik perusahaan.

Untuk pemilik pengelola (manajer) sebenarnya tidak mendapatkan gaji atau upah karena keuntungan dari usaha itulah yang merupakan gaji atau upah para pemilik. Akan tetapi, dalam analisis ini gaji pemilik pengelola (manajer) tetap akan diperhitungkan sebagai gaji manajer. Hal ini dikarenakan pemilik pengelola (manajer) juga terlibat langsung dalam kegiatan usaha. Besarnya gaji manajer sama dengan gaji PJ kandang yaitu sebesar Rp 7.600.000,00. Gaji manajer sama dengan gaji PJ kandang dikarenakan tugas harian antara pemilik dan PJ kandang yang hampir sama.

Berdasarkan analisis aspek manajemen, usaha ini sudah layak dijalankan. Hal ini dikarenakan telah memiliki garis koordinasi yang jelas dan tegas.

Manajer

Penanggung Jawab Kandang

Anak Kandang Pemilik

84

6.4.  Aspek Hukum

Aspek hukum berkenaan dengan bentuk badan usaha yang digunakan dan legalitas usaha. Peternakan Maju Bersama merupakan perusahaan patungan atau usaha bersama. Hal ini didasarkan pada proses berdirinya perusahaan didirikan oleh beberapa orang dan modal usaha merupakan modal bersama daripada para pendirinya. Perusahaan dijalankan sepenuhnya oleh pengelola sedangkan risiko kerugian ditanggung oleh pemilik.

Aspek legal yang telah didapatkan yaitu berupa Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) dari kelurahan. Dengan demikian, perusahaan telah terdaftar di kelurahan setempat sehingga perusahaan diakui secara legal keberadaannya. Menurut pemaparan pihak manajemen bahwa peternakan terjamin keamananya karena sudah mendapatkan izin dari kelurahan setempat.

Peternakan Maju Bersama sebelumnya juga telah melapor kepada ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat untuk mendapatkan izin persetujuan lingkungan. Hal ini dapat mengurangi risiko adanya persengketaan dengan warga sekitar yang merasa keberatan atas berdirinya peternakan tersebut.

Berdasarkan aspek hukum, Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan sudah memiliki izin dari kelurahan, RW, dan RT setempat. Peternakan memang belum memiliki aspek legal yang mencirikan suatu bentuk perusahan misalnya persekutuan komanditer dan belum tercatat dalam akta notaris yang dikarenakan Peternakan Maju Bersama baru didirikan dan skala usaha yang dijalankan masih merupakan skala kecil. Perusahaan juga perlu memiliki peraturan internal yang disepakati diantara para pemilik sehingga setiap pihak yang terlibat di dalam Peternakan Maju Bersama dapat menjalankan hak dan kewajibannya serta dapat memudahkan penyelesaian apabila terjadi konflik internal perusahaan.

6.5. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang akan dianalisis adalah seberapa besar bisnis mempunyai dampak sosial, ekonomi, dan budaya terhadap masyarakat keseluruhan. Pada aspek sosial, pengaruh dari didirikannya Peternakan Maju Bersama adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru.

85 Peternakan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak tiga orang dari daerah sekitar lokasi perusahaan. Dengan demikian, peternakan berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan baru. Penerangan listrik juga menjadi ada karena sebelumnya daerah tersebut sangat gelap. Dengan adanya kandang maka penerangan pun dilakukan. Selain itu, pada pasca panen biasanya dibantu oleh warga sekitar terutama dalam tahap pembersihan karkas dengan upah sebesar Rp 1.000,00 per ekor itik yang dibersihkan.

Dari aspek ekonomi tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya kesempatan kerja baru. Selin itu dapat menambah aktivitas ekonomi baik pada bagian hulu maupun bagian hilir agribisnis. Pada aktivitas hulu, semakin berkembangnya usaha pada hulu produksi misalnya penyediaan pakan bagi pabrik pakan, penyediaan ubi bagi petani ubi, dan penyediaan peralatan bagi toko peralatan. Pada aktivitas hilir peternakan berperan bagi perekonomian secara luas misalnya dalam menggunakan sarana transportasi dan mendukung berkembangnya rumah makan yang menyediakan menu itik atau bebek.

Dari segi budaya, bisnis ini tidak merugikan budaya setempat. Justru dengan adanya bisnis ini bisa mempopulerkan mengkonsumsi daging itik. Hal ini dikarenakan daging unggas yang sangat popular selama ini adalah daging ayam. Selain itu, adanya kegiatan usaha pada tahap pembesaran dapat menjadi alternatif usaha selain usaha yang telah umum dilakukan yaitu usaha itik petelur. Dengan demikian usaha ternak itik pedaging terutama pada tahap pembesaran menjadi populer di masyarakat.

Berdasarkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dapat dikatakan Peternakan Maju Bersama layak dijalankan. Hal ini dikarenakan banyaknya dampak positif yang ditimbulkan misalnya menyediakan lapangan pekerjaan baru, menggiatkan kegiatan ekonomi off farm agribisnis itik, dan mempopulerkan mengkonsumsi daging itik untuk meningkatkan gizi masyarakat, dan memberikan alternatif dalam melakukan usaha ternak yaitu tahap pembesaran.

86

6.6. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan mempelajari bagaimana pengaruh bisnis terhadap lingkungan, apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak. Limbah dari sisa produksi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan. Pada Peternakan Maju Bersama limbah yang dihasilkan berupa kotoran ternak yang bercampur dengan sekam dan sisa pakan.

Sebenarnya kotoran itik tidak menjadi ancaman bagi timbulnya pencemaran lingkungan apabila penanganan yang dilakukan sudah sesuai. Hal tersebut dikarenakan kotoran itik dapat dijadikan sebagai pupuk kandang sehingga tidak mencemari lingkungan. Dengan demikian kotoran itik justru berdampak positif bagi lingkungan karena dapat memberi nutrisi pada tanah yang dibutuhkan tanaman.

Demikian halnya dengan Peternakan Maju Bersama yang dapat menangani masalah kotoran dengan baik. Penanganan kotoran yang dilakukan Peternakan Maju Bersama yakni pembersihan kotoran dari kandang, penempatan pada karung, penyimpanan, dan penjualan. Pembersihan dilakukan secara rutin setiap dua minggu sekaligus mengganti alas sekam sehingga kandang selalu terjaga kebersihannya. Setelah terkumpul cukup banyak kotoran yang bercampur dengan sekam dapat dijual dengan harga Rp 3.000,00 per karung.

Selain dari limbah produksi, potensi pencemaran yang mungkin terjadi adalah berupa bau kotoran. Untuk menangani pencemaran ini kandang senantiasa dijaga kebersihannya. Pembersihan kandang dilakukan setiap dua minggu sehingga bau kotoran dapat diminimalkan. Pencemaran bau juga dapat diminimalkan dengan tipe kandang yang tertutup. Dengan kandang tertutup ini itik tidak sampai berkeliaran dan membuat lingkungan menjadi kumuh.

Untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap lingkungan baik berupa limbah sisa produksi maupun potensi pencemaran bau, peternakan telah meminimalkannya yakni pembangunan kandang yang cukup jauh dari permukiman warga. Jarak kandang sekitar lebih dari 200 meter dari pemukiman warga.

87 Selain adanya potensi dampak negatif, Peternakan Maju Bersama memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Peternakan memanfaatkan limbah sayuran pasar setiap harinya. Hal ini dapat mengurangi sampah dari limbah sayuran pasar.

Berdasarkan analisis aspek lingkungan, dapat dikatakan Peternakan Maju Bersama layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan adanya dampak positif terhadap lingkungan yakni sebagai penyedia pupuk kandang. Selain itu upaya mengantisipasi pencemaran udara berupa bau sudah diantisipasi dengan membangun kandang yang cukup jauh dari permukiman warga, kandang model tertutup, dan dilakukan pembersihan secara rutin dan teratur sehingga kandang terjamin kebersihannya.

88

Dalam dokumen KELAYAKAN SNIS BOGOR SKRIPSI SARWANTO (Halaman 93-102)