4.5 Efektivitas Pengembangan Wilayah
4.5.1 Bidang Teknologi Tepat Guna (Gita Adinda Nasution)
Gita Adinda Nasution merupakan salah satu pemenang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional di Bidang Teknologi Tepat Guna yaitu pencipta obat diabetes. Termotivasi membuat terobosan baru dalam bidang kesehatan karena kecemasannya akan kesehatan orang tuanya yang terserang penyakit diabetes. Pemikiran awal penemuan obat diabetes yaitu dalam virus polio terdapat obat vaksin polio, begitu juga dengan diabetes yaitu gula dalam tanaman tebu. Kesimpulan lain adalah gula bukanlah disebabkan konsumsi gula berlebihan. Tetapi dikarenakan organ tubuh yang cacat karena hidup tidak sehat sering mengkonsumsi makanan cepat saji, soda alcohol dan lainnya menyebabkan tubuh tidak mampu mencerna gula. Gita secara langsung mengatakan :
“Belum ada obat diabetes berbasis gula tebu, kita berfikir selama ini orang berpenyakit diabetes menolak gula begitu kuat. Padahal orang penderita diabetes justru paling membutuhkan glukosa. Selama ini orang salah mengeri, dianggapnya diabetes itu menghindari gula”.
Penemuan obat diabetes diberi nama KOLAGIT yaitu singkatan dari Kopi Gula Gita. Untuk memproduksi obat penemuannya Gita dibantu oleh keluarga dan rekan – rekannya untuk membuat ramuan dan mengemasnya, berikut petikannya :
“ Saya memproduksi kolagit ini dibantu sama keluarga saya dan ada temen-teman saya sekitar 5 orang, tetapi untuk pemasarannya saya sudah punya reseller hampir diseluruh wilayah Indonesia bahkan mancan negara kira – kira berjumlah 50 orang, dengan adanya reseller ini juga bisa membantu kawan-kawan untuk punya pekejaan.”
Kolagit sudah diuji preklinis dan klinis Laboraturium Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Hasil penelitian tersebut enam ekor tikus penderita diabetes sembuh. Dalam pikirannya bahkan sudah berencana membuat
produk lain untuk struk, hipertensi, obat demam serta jantung.Gita berharap penemuannya ini dapat bermanfaat bagi orang lain terutama dibidang kesehatan. Berikut kutipannya :
“ Kolagit ini sudah di uji di Laboratorium USU, dan sudah langsung dirasakan manfaatnya oleh orang tua saya sendiri, saya berharap banyak orang yang bisa sembuh setelah minum KOLAGIT ini, walaupun butuh kesabaran dan waktu yang cukup lama, karena tidak ada proses yang instan untuk sampai ketahap sembuh, dan saya juga bersedia untuk memberikan secara gratis kepada orang yang tidak mampu.”
Pemasaran KOLAGIT melibatkan banyak orang terutama masyarakat sekitar untuk membantu memasarkan baik secara langsung maupun dari media, Gita menjual produknya dengan harga Rp.150.000. Hal senada dinyatakan oleh Gita :
“ Karena permintaan sudah sangat banyak saya membuka peluang bagi siapa saja yang mau membantu mendistribusikan KOLAGIT , kalau sama reseller saya menjual dengan harga Rp.150.000 perkotaknya, nanti mereka bisa menjual sekitar Rp.180.000 sampai dengan Rp.200.000, saya juga mengingatkan kepada reseller untuk tidak mengambil untung yang besar supaya orang-orang dengan ekonomi menengah kebawah juga bisa membeli KOLAGIT.”
Sudah ratusan orang membeli sejak KOLAGIT mulai diproduksi. Permintaan sangat banyak sampai Gita dan keluarga mendapatkan untung yang banyak. Di tahun 2014 Gita mendapatkan sebanyak Rp.1,2 miliar. Kesembuhan Diabetes dari KOLAGIT membuat banyak perusahaan farmasi tertarik dan di tahun 2013 banyak perusahaan datang kepada Gita, bahkan perusahaan farmasi asal Turki, California dan Arab Saudi dan Singapura menghampirinya untuk mengajak bekerja sama. Sampai saat ini Gita hanya bekerja sama dengan Laboraturium USU dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Sumatera Utara.
Kerjasama dengan pihak perusahaan belum diwujudkan karena sampai saat ini Gita masih kesulitan dalam memiliki hak paten penciptaan produk KOLAGIT.
Penjelasan diatas menerangkan bidang Teknologi Tepat Guna (Gita Adinda Nasution) efektif dalam perannya terhadap pengembangan wilayah. Namun Aspek Sosial mendapat nilai tidak efektif, Masyarakat merasakan manfaat dari kepeloporan yang telah diciptakan oleh Gita dengan adanya penemuan obat diabetes. Dalam hal produksi Gita hanya mempercayai keluarganya sebagai pengolah bahan baku pembuatan obat diabetes. Masyarakat dan pemuda setempat ikud serta membantu hanya dalam pengemasan dan pemasaran produk. Sampai saat ini belum ada pembinaan yang berkaitan dengan produksi karena kerahasiaan KOLAGIT sangat dijaga dan Gita belum mendapatkan hak paten atas produk hasil ciptaannya.
Aspek Ekonomi mendapatkan nilai sangat efektif karena pengangguran berkurang dengan adanya pemasaran kolagit siapa saja boleh membantu memasarkan baik dalam maupun luar negri, sehingga pemuda ataupun masyarakat yang berkeinginan untuk bekerja bisa membantu untuk menjual produk KOLAGIT. Dengan mengambil keuntungan antara Rp.30.000 – Rp. 50.000 perkotaknya pendapatan masyarakat meningkat. Saat ini usaha yang dirintis dari segi produksi masih menggunakan alat sederhana dan dikerjakan dirumah sehingga belum ada laboraturium khusus yang dibuat oleh gita untuk bereksperiman, Gita menggunakan dan bekerja sama dengan Laboraturium USU untuk menghasilkan karyanya.
Tabel 4.6 Penilaian Efektivitas Bidang Teknologi Tepat Guna Terhadap Pengembangan Wilayah dalam Aspek Sosial
Konsep Indikator Empirik
Memberikan manfaat kepada masyarakat setempat
Kebermanfaatan untuk orang lain
Gita Menciptakan obat diabetes yaitu kolagit yang bermanfaat bagi penderita diabetes mellitus
Membantu orang lain yang membutuhkannya
Gita membantu orang yang kurang mampun untuk
memberikan obat secara gratis
Penilaian Efektivitas
Dua indikator terpenuhi Efektif Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif
Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif
Konsep Indikator Empirik
Melibatkan pemuda dan masyarakat sekitar kepeloporan
Masyarakat atau pemuda sekitar ikut serta dalam kepeloporan
Teman teman dan tetangga ikud dalam mendistribusikan kolagit
Minimal 10 orang Lebih dari 10 orang yang ikut serta dalam produksi yaitu keluarga dan distribusi kolagit oleh rekan-rekan dan tetangga
Penilaian Efektivitas
Dua indikator terpenuhi Efektif Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif
Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif
Konsep Indikator Empirik
Pembinaan SDM
Memberikan pelatihan atau seminar yang berkaitan dengan kepeloporan
Gita tidak memberikan pelatihan cara membuat kolagit, karena kerahasiaan pembuatannya dirahasiakan Praktek langsung dalam
meningkatkan kemampuan
Tidak ada praktek langsung dalam meningkatkan
kemampuan pemuda sekitar
Efektivitas Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif
Tabel 4.7 Penilaian Efektivitas Bidang Teknologi Tepat Guna Terhadap Pengembangan Wilayah dalam Aspek Ekonomi
Konsep Indikator Empirik
Mengurangi Pengangguran
Memberikan kesempatan kerja
Pemuda sekitar ikut serta membantu publikasi dan distribusi kolagit
Minimal 10 orang ikud bekerja
Sekitar 50 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia ikut serta dalam mendistribusikan produk kolagit
Penilaian Efektivitas
Dua indikator terpenuhi Efektif Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif
Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif
Konsep Indikator Empirik
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Masyarakat memiliki keterampilan dalam bidang kepeloporan
Masyarakat belum mendapatkan pelatihan dan keterampilan dalam pembuatan kolagit Pendapatan minimal
Rp.1.500.000
Pendapatan dari selisih penjualan tergantung dari pesanan yang didapatkan distributor, rata-rata bisa menjual 50 kotak sebulannya sehingga keuntungan mencapai Rp.2.500.000
Penilaian Efektivitas
Dua indikator terpenuhi Efektif
Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif
Konsep Indikator Empirik
Berkembangnya usaha yang dirintis dan adanya kerjasama dengan pihak lain
Peningkatan usaha Usaha berkembang karena permintaan terus bertambah baik dalam maupun luar negeri Adanya kerjasama
dengan instansi,
perusahaan atau lembaga lain.
Sudah banyak tawaran untuk kerjasama dengan pihak lain, namun saat ini hanya dengan laboraturium USU dan klinik khusus diabetes mellitus.
Penilaian
Dua indikator terpenuhi
Efektivitas Satu indikator terpenuhi Kurang Efektif
Indikator tidak terpenuhi Tidak Efektif