• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Dalam dokumen RKPD Kota Denpasar 2016 (Halaman 76-79)

Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil diselenggarakan dalam rangka memberikan pelayanan dibidang kependudukan. Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dan lain-lain penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, social, politik, lingkungan dan lainnya yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.

Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil serta diimplementasikan melalui Program Peningkatan Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Program tersebut

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan ke-pendudukan bagi masyarakat dengan biaya yang terjangkau dan proses cepat serta terkendalinya mobilitas penduduk.

Dalam kaitannya dengan urusan kependudukan dan pencatatan sipil ini, terdapat dua sasaran yang akan dicapai oleh pemerintah Kota Denpasar, yaitu meningkatnya tertib administrasi kependudukan dan meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan. Kedua sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut:

A. Meningkatnya Tertib Administrasi Kependudukan 1. Penduduk ber-KTP

Indikator ini menggambarkan persentase jumlah penduduk yang telah memiliki KTP, yang pengukurannya didasarkan pada jumlah penduduk yang telah memiliki KTP dari seluruh penduduk yang wajib memiliki KTP.

Uraian 2011 2012 2013 2014

Jumlah Penduduk 629.588 679.979 708.488 729.028 Penduduk yang wajib ber KTP 562.671 496.579 512.995 544.532 Penduduk ber KTP 89.009 183.402 303.220 364.319 Persentase b/c 15,82% 36,93% 59,11% 66.90% 2.Penduduk ber-KK

Indikator ini menggambarkan persentase jumlah penduduk yang telah memiliki Kartu Keluarga (KK), yang pengukurannya didasarkan pada jumlah penduduk yang telah memiliki KK dari seluruh wajib KK yang ada. Jumlah keluarga yang memiliki Kartu keluarga pada tahun 2014 sebanyak 183.563 KK.

3. Jumlah Penerbitan Akta Kelahiran per Tahun

Indikator ini menggambarkan persentase jumlah penduduk baru lahir yang telah memiliki akte kelahiran, yang pengukurannya didasarkan pada jumlah penduduk baru lahir yang telah memiliki akte kelahiran dari seluruh penduduk yang baru lahir.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah penerbitan akte kelahiran sebanyak 25.236 lembar pada tahun 2012, 17.706 lembar penerbitan kelahiran pada tahun 2013 dan 13.212 lembar penerbitan akte kelahiran pada tahun 2014.

4. Penerbitan Akte Kematian per Tahun

Dengan diberikannya uang santunan duka dari Walikota Denpasar dengan menggunakan akta kematian, jumlah penerbitan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil meningkat dan dapat dilihat tahun 2013 sebanyak 2.772 lembar akta kematian, di tahun 2014 sebanyak 2.933 lembar akta kematian. 5. Penerbitan Akta Perkawinan per Tahun

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya akta perkawinan, terlihat dengan adanya peningkatan jumlah permohonan akta perkawinan di tahun 2013 sebanyak 2.479 lembar dan di tahun 2014 sebanyak 3.014 lembar.

6. Penerbitan Akta Perceraian per Tahun

Data penerbitan akta perceraian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tahun 2013 sebanyak 393 lembar dan di tahun 2014 sebanyak 316 lembar akta perceraian.

B.Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kependudukan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Undang- undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi Kependudukan dan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis NIK dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Penerapan KTP-el yang mulai diberlakukan sejak tahun 2014 mengalami perubahan tentang masa berlakunya KTP-el yang selama 5 (lima) tahun diubah menjadi berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada perubahan elemen data dalam KTP-el antara lain perubahan status, perubahan nama, perubahan alamat, penambahan gelar, perubahan jenis kelamin, baik yang sudah diterbitkan maupun yang akan diterbitkan.

Undang-undang nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi Kependudukan dijelaskan dalam pasal 69 ayat 1 a. Disebutkan waktu penyelesaian KK dan KTP paling lambat 14 (empat belas) hari

2. Penerbitan Akta Pencatatan Sipil

Dalam hal ini terjadi perubahan penerbitan akta pencatatan sipil yang semula dilaksanakan di tempat terjadinya peristiwa penting, diubah menjadi penerbitannya di tempat domisili penduduk, perubahan norma ini sangat memudahkan masyarakat, karena masyarakat tidak perlu mengurus akta-akta pencatatan sipil ditempat terjadinya peristiwa, tetapi cukup mengurus di domidili saja

3. Pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya (gratis). Larangan untuk tidak dipungut biaya (gratis) semula hanya untuk penerbitan KTP- el, diubah menjadi gratis untuk penerbitan semua dokumen Kependudukan (KK, KTP-el, Alkta kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Kematian, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak dan lain-lain.

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota untuk mendukung pencapaian sasaran program peningkatan pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil antara lain:

1. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan meliputi pelayanan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Surat Keterangan Domisili Luar Negeri (SKDLN), Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD), Surat Keterangan Pindah Datang Orang Asing (SKPD OA) tinggal terbatas dan Surat Persetujuan Permohonan Ganti Nama (SPPGN), SKPD OA tinggal tetap, Surat Keterangan Pindah Luar Negeri (SKPLN) OA Terbatas, SKPLN WNI, Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS), Surat Permohonan Menjadi Penduduk (SPMP);

2. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang pencatatan sipil meliputi pelayanan akte kelahiran, akte kematian, akte perceraian dan akte perkawinan;

3. Pelayanan informasi publik bidang kependudukan;

Kota Denpasar sebagai Kota Metropolitan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Bali sebagai daerah pariwisata mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga penduduk berduyun- duyun datang dengan berbagai motivasi, tingkat pendidikan, dan tingkat keterampilan untuk berjuang mengadu nasib dalam upaya meningkatkan kesejahterannya. Hal ini memicu pertumbuhan penduduk yang besar sebagai sumbangan dari migrasi penduduk yang diakibatkan oleh arus urbanisasi.

Pengendalian penduduk ini mutlak perlu dilakukan guna menghindari ekses-ekses negatif yang dapat menghambat upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Potensi Kearifan lokal perlu diberdayakan guna membantu pengendalian pertumbuhan dengan sistem dan pola yang benar.

1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan

Berdasarkan angka statistik bahwa jumlah penduduk Kota Denpasar dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan terus mengalami peningkatan . Laju perkembangan penduduk yang diakibatkan migrasi penduduk perlu ditekan dengan pelaksanaan tertib administrasi kependudukan sehingga mereka yang memenuhi kelengkapan administrasi dan mempunyai tujuan, ketrampilan dan keahlian tertentu yang direkomendasikan menetap di Kota Denpasar.

Tabel 2.41

Distribusi Penduduk tahun 2014

2. Kepadatan

Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per kilometer persegi yang merupakan perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah. Kepadatan penduduk di Kota Denpasar pada tahun 2012 telah mencapai 680.919 jiwa /km2, sedangkan kalau dilihat di masing – masing Kecamatan adalah sebagai berikut :

a. Kecamatan Denpasar Barat sebesar 8.711 jiwa/km2 b. Kecamatan Denpasar Timur sebesar 6.117 jiwa/km2 c. Kecamatan Denpasar Utara sebesar 5.862 jiwa/km2 d. Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 3.970 jiwa/km2 3. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis kelamin

Piramida penduduk merupakan grafik yang menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Berdasarkan bentuk piramida penduduk Denpasar tahun 2014 dimana penduduk kelompok umur 0 – 14 tahun berjumlah 141.332 orang atau 19,38%, penduduk yang tergolong dalam kelompok umur 15 – 49 tahun berjumlah 438.828 orang atau 60,19%, sedangkan penduduk Kota Denpasar yang tergolong kelompok umur 50 tahun keatas berjumlah 148.868 orang atau 20,42%. Bentuk piramida penduduk Kota Denpasar juga menandakan telah terjadinya migrasi penduduk ke Kota Denpasar dan didominasi oleh mereka yang tergolong dalam usia produktif.

8. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Sampai saat ini permasalahan gender dan pemberdayaan perempuan masih tetap menjadi isu strategis yang memerlukan penanganan yang serius, lebih-lebih saat ini permasalahan gender sudah menjadi isu global dengan dimasukkannya dalam kesepakatan Millenium Development Gols (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB dalam Millenium Summit yang diselenggarakan pada bulan September tahun 2000. MDGs telah menyepakati 8

No Uraian Distribusi Penduduk

tahun 2014

Persentase 1 Denpasar Barat 210.205 jiwa 28,83%

2 Denpasar Selatan 198.495 jiwa 27,22% 3 Denpasar Utara 182.448 jiwa 25,02% 4 Denpasar Timur 137.881 jiwa 18,91%

Dalam dokumen RKPD Kota Denpasar 2016 (Halaman 76-79)