• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Dalam dokumen RKPD Kota Denpasar 2016 (Halaman 94-97)

Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi telah merubah pradigma dalam perekonomian dunia yaitu berupa beralihnya masyarakat industri menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan meningkatnya peran informasi dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Informasi mempunyai nilai ekonomi, dan kemampuan untuk mendapat, mengolah dan memanfaatkan informasi ini memberikan daya saing yang tinggi bagi suatu masyarakat. Oleh karena itu perkembangan masyarakat harus diarahkan untuk mencapai kemajuan di bidang informasi dan teknologi ini.

Kemampuan masyarakat dalam mengakses informasi sangat ditentukan oleh hukum pasar yaitu suplay dan dimen. Supplay berkaitan erat dengan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan dimen terkait dengan kebutuhan masyarakat yang tinggi dalam informasi. Terbatasnya dana dalam penyediaan infrastruktur informasi sangat dirasakan dalam pembangunan infrastruktur yang menggunakan teknologi tinggi seperti pos dan telekomunikasi. Terlebih lagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi membutuhkan investasi bidang penyediaan infrastruktur yang cepat dalam jangka pendek. Kebutuhan investasi penyediaan infrastruktur ini di Kota Denpasar menghadapi kendala berupa sulitnya menemukan lahan representatif untuk pembangunan infrastruktur dimaksud.

Oleh karenanya perlu dilakukan terobosan sehingga pelayanan infrastruktur ini dapat berjalan dengan baik.

Sehubungan dengan hal tersebut sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan pos dan telematika adalah:

1. terwujudnya penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien yaitu, yang mampu mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial,

2. meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan pos dan telematika,

3. meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi telematika secara efektif.

Sesuai karakteristik penyelenggaraan setiap sub server dilakukan dengan pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan laju perkembangan pembangunan infrastruktur informasi pos telekomunikasi teknologi informasi dan penyiaran dengan tetap menciptakan sinergi antara pemerintah dunia usaha dan pengguna usaha dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien. Pada penyelenggaraan pos dan penyiaran pemerintah masih mempunyai fungsi operasi sehingga masih dibutuhkan investasi pemerintah dalam melakukan pembangunan fisik sedangkan pada penyelenggaraan telekomunikasi pemerintah lebih bersifat sebagai fasilitator.

Untuk mendukung sasaran yang dimaksud maka arah kebijakan yang ditempuh adalah 1. peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur pos dan

telematika,

2. peningkatan pengembangan dan pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Mengingat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi internasional, terutama dalam transaksi perdagangan. Penataan yang tengah kita laksanakan harus pula diarahkan untuk mendorong masyarakat Denpasar menuju masyarakat informasi.

2.1.3.2 FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN

1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN

A.DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk mendorong kecukupan kebutuhan pangan daerah dan mendorong peningkatan produksi dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan komoditi sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan dalam pertumbuhan PDRB

Dalam hal ini peran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hultikultura Kota Denpasar sangatlah penting, dalam upaya memberikan perlindungan terhadap pemberdayaan sumberdaya di sektor pertanian yang ada di Kota Denpasar. Kunci keberhasilan pengembangan usaha pada sector pertanian terletak pada aspek perencanaan. Adanya perencanaan yang matang dan sistematis dangat diperlukan karena agribisnis secara modern membutuhkan kesiapan sumber daya manusia, teknologi, kelembagaan, dukungan sarana dan prasarana dan lain-lain. Dalam kebijakan pengembangan sector, pengembangan pertanian

kota denpasar diharapkan untuk menuju pada pengembangan urban farming dan menjaga ekosistem perkotaan.

Banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Denpasar, mengingat semakin besarnya alih fungsi lahan pertananian. Masalah-masalah dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berkut :

1. Rendahnya rasio kepemilikan lahan pertanian di Kota Denpasar menyebabkan kegiatan pertanian selama ini belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

2. Tingginya alih fungsi lahan karena nilai lahan pertanian di Kota Denpasar memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Permasalahn yang dihadapi : a) Alih fungsi lahan

b) Kesuburan tanah dan kesediaan air yang menurun

c) Belum optimalnya kelembagaan petani, kualitas SDM petani,penyuluh dan koordinasi dengan instansi terkait

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk mendukung capaian indikator jumlah produktivitas hasil pertanian antara lain:

1. Pemanfaatan Teknologi untuk meningkatkan SDA dan SDM Pertanian;

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian /Perkebunan Tepat Guna dengan menerapkan teknologi budidaya pertanian.

3. Penyediaan sarana produksi pertanian; 4. Pengembangan bibit unggul pertanian;

5. Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;

6. Pelaksanaan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 7. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan;

8. Monitoring, pengumpulan, analisa dan evaluasi data produksi tanaman pangan dan hortikultura.

B.DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Kota Denpasar sebagai daerah tujuan wisata dan mengandalkan pariwisata dalam memacu perkembangan ekonomi. Seperti telah diketahui bahwa kegiatan pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu yang terkait dengan keamanan, kesehatan dan isu lainnya. Terkait dengan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan peternakan, hal-hal yang menjadi perhatian adalah tetap terjaganya kualitas daging yang beredar dan penangulangan penyakit ternak yang dapat menular ke manusia. Kota Denpasar memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih tujuh kilometer, potensi perikanan dan kelautan cukup memadai sebagai lahan untuk mengais rejeki bagi para nelayan.

Beberapa permasalahan umum dalam pengembangan sektor peternakan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

a) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan mutu dan kesehatan produksi hasil ternak

b) Kurangnya keterampilan SDM peternak, pembudaya ikan dan nelayan, dalam rangka peningkatan produksi dan pengelolaan usaha yang berwawasan agribisnis

c) Alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman mengakibatkan berkurangnya lahan untuk usaha peternakan

d) Menurunnya kesempatan berusaha di bidang peternakan akibat meningkatnya potensi pencemaran lingkungan

2. URUSAN PARIWISATA DINAS PARIWISATA

Bali sebagai destinasi wisata dunia mengalami fluktuasi kunjungan wisatawan dan juga mengakibatkan fluktuasi tingkat hunian kamar di Kota Denpasar. Perkembangan kunjungan wisatawan sepuluh tahun terakhir merupakan cerminan membaiknya kondisi kepariwisataan di Kota Denpasar, hal ini tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Kota Denpasar bersama- sama dengan seluruh komponen/pelaku pariwisata untuk memulihkan kondisi kepariwisataan.

Tabel : 49

Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara, Tahun 2010 s/d 2014

No Tahun Kunjungan Wisatawan Mancanegara (jiwa) Kunjungan Wisatawan Nusantara (jiwa) 1 2010 255.609 orang 162.448 orang 2 2011 276.163 orang 163.836 orang 3 2012 256.372 orang 167.167 orang 4 2013 210.286 orang 154.054 orang 5 2014 370.588 orang 133.542 orang

Data menunjukkan bahwa tahun 2014 merupakan pencapaian kuantitas jumlah kunjungan wisatawan menginap di Kota Denpasar terbanyak bagi Kota Denpasar, dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Kondisi tersebut disikapi dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan pelaku pariwisata seperti membangun pencitraan dengan inovasi (pembuatan event pariwisata), pelaksanaan promosi terpadu melalui media cetak maupun elektronik, menyebarluaskan materi promosi dalam bentuk brosur-brosur (Denpasar Info, Pesona Denpasar, Discover Denpasar, Denpasar To Day, Map of Denpasar dan lain-lain), VCD, mengikuti promosi dan roadshow, pemanfaatan teknologi melalui website.

Kebudayaan dengan latar belakang agama hindu adalah sebagai daya tarik utama kepariwisataan di Kota Denpasar. Eksistensinya harus dapat dipertahankan sebagai modal pembangunan dan untuk pengembangan kepariwisataan ke depan.

Adapun permasalahan yang dihadapi adalah :

a) Keterbatasan komunikasi dan koordinasi yang menyebabkan perbedaan cara pandang terhadap suatu masalah baik intern maupun ektern

b) Keterbatasan SDM, terutama dari segi kualitas yang mempengaruhi kinerja dan kualitas pelayanan.

c) Terbatasnya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan khususnya yang berbasis IT

3. URUSAN INDUSTRI

Dalam dokumen RKPD Kota Denpasar 2016 (Halaman 94-97)