3. LAPORAN DIREKSI
K
ondisi perekonomian dunia relatif membaik, khususnya pada pengujung tahun 2016. Kondisi ini didukung oleh membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, meskipun diliputi oleh sejumlah risiko yang perlu dicermati. Perbaikan ekonomi AS didorong oleh peningkatan konsumsi dan meningkatnya investasi nonresidensial. Selain itu, tingkat pengangguran AS berada pada level rendah dengan inlasi yang mengarah ke target jangka panjangnya, walaupun kondisi ini sempat mengkhawatirkan akibat presiden AS terpilih banyak mendapat tantangan dari rakyatnya. Sementara itu, perekonomian Tiongkok mengalami pertumbuhan membaik, tercermin pada peningkatan penjualan eceran dan investasi swasta.Menjelang akhir tahun 2016 di pasar komoditas, harga minyak dunia mulai mengalami kenaikan dengan tren meningkat. Demikian pula, harga komoditas ekspor Indonesia mengalami perbaikan, ditopang oleh kenaikan harga batubara dan beberapa jenis logam khususnya tembaga dan timah. Ke depan, sejumlah risiko global tetap perlu diwaspadai, antara lain risiko yang berasal dari dampak kebijakan iskal dan perdagangan internasional AS, risiko kenaikan Fed
Fund Rate (FFR) yang berpotensi meningkatkan cost
of borrowing, risiko proses penyesuaian ekonomi
dan keuangan Tiongkok, serta berbagai risiko geopolitik.
Perekonomian Indonesia sampai dengan Triwulan IV 2016 masih sejalan dengan perkiraan. Di tengah realisasi belanja pemerintah yang rendah sebagai konsekuensi kebijakan penghematan belanja Kementerian/Lembaga yang mengalami pemangkasan sejak penggantian Menteri Keuangan pada Semester II 2016, namun di sisi lain pertumbuhan konsumsi dan investasi tetap kuat. Sejalan dengan itu, ekspor meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan meningkatnya harga komoditas global. Perbaikan ekspor tersebut diperkirakan akan berlanjut tidak hanya ditopang oleh ekspor komoditas, tetapi juga produk manufaktur yang prospeknya terus membaik.
3. BOARD OF DIRECTORS REPORT
G
lobal economic condition is getting betterespecially at the end of 2016. This condition was driven by the economic situation in United States of America and China, though the improved condition was still suffused by observed risk. The economic situation in United States of America was caused by the increasing of consumption and non residential investment. Beside that, the unemployemnet rate in US is low with the inlation that leads to its long term target, altough this condition still at risk with the US Elected President that received many deiance from his citizen. In China, the economic growth was good proven by the increasing of retail seller and private investor.
At the end of 2016 in commodity market, the crude oil price start to arise. It also happen in Indonesia commodity export that become better supported by the increasing of coal price and several metal such as copper and tin. In the future, there are some risk need to be wary such as Fiscal policy and US international trade impact risk, increasing of Fed Fund Rate risk that can pottentially increasing cost of borrowing, China economic and inancial adjusment risk, and the geopolitical risk.
Indonesian economic until fourth quarter 2016, still going as planned. In the middle of goverment low realization spending as utilisation policy consequence in Ministry or Institution that got trim since the Financial Minister reshufle in second semester 2016, but on the other side comsuption was grow and investment still strong. Along with that, there was an improvement in export caused by improvement in trade partner country and the increasing of global commodity price. Export improvement was predicted will continnue not only fueled by commodity export but also manufactured product that got improve prospect.
Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan pada tahun 2016 perekonomian nasional tumbuh sekitar 5,02 persen (year on
year/yoy) dengan tingkat inlasi 3,02 persen (yoy).
Pemulihan ekonomi ini diperkirakan akan terus berlanjut terutama didorong oleh membaiknya kinerja ekspor, dan mulai menggeliatnya investasi yang didukung oleh meningkatnya pembiayaan baik dari kredit perbankan maupun pembiayaan non-bank. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih cukup stabil. Kinerja pemerintah di bidang ekonomi pada tahun 2016 cukup baik sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi secara nasional mencapai 5,02, dan lebih baik dari tahun 2015 yang tumbuh 4,88%, cadangan devisa per akhir tahun 2016 juga meningkat menjadi 116,4 miliar dolar AS dari akhir tahun sebelumnya sebesar 105,9 miliar dolar AS. Peningkatan cadangan devisa didukung oleh terus menurunnya deisit transaksi berjalan serta adanya surplus transaksi modal dan inansial yang cukup besar terutama bersumber dari surplus investasi lainnya sejalan dengan adanya repatriasi dana akibat tax amnesty.
Kondisi sistem keuangan tetap stabil didukung oleh ketahanan industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan yang terjaga. Per akhir tahun 2016 rata-rata rasio kecukupan modal (Capital Adequacy
Ratio/CAR) perbankan adalah 22,70% sedangkan
CAR Bank Dinar 26,84%, rasio kredit bermasalah
(Non Performing Loan/NPL) gross dan nett masing-
masing 2,90% dan 1,20%, sedangkan rasio NPL
Bank Dinar gross dan nett masing-masing 1,41% dan 1,34%. Pertumbuhan kredit sampai dengan Desember 2016 adalah 7,90% lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit tahun 2015 yang sebesar 10,50%. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya permintaan kredit sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi dan masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, sementara kredit Bank Dinar pada tahun 2016 tumbuh 17,20%.
Di sisi lain pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2016 sebesar 9,60% lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK tahun 2015 yang sebesar 7,30%, pertumbuhan didorong oleh dana repatriasi tax amnesty yang tinggi pada akhir 2016,
With the improvement, overall in 2016 national economing was growing 5,02% year on year with inlation rate was 3,02% year on year. Economic recovery was predicted will continue especially boosted by export performance improvement and invesment that start to arise supported by inancing by banking loan or on bank inancing. While household consumption improvement predicted will stabilized.
Goverment performance in economic ield in 2016 was pretty good therefore it able to produce economic growth year on year up to 5,02% and this was increase compare to year 2015 which was 4,88%, the Foreign Exchange Reserve in 2016 was 116,4 billion US Dollar while year 2015 was 105,9 billion US Dollar. This Foreign Exchange Reserve increasing was supported by the decreasing of on going transaction deicit and capital transaction surplus and strong inancial came from other investment surplus along with repatriation fund cause by tax amnesty.
Financial system condition is stable driven by banking industry endurance and inancial market stability. At the end of 2016, banking Capital Adequacy Ratio (CAR) is 22,70%, while Bank Dinar Capital Adequacy Ratio (CAR) as much as 26,84%, national NPL Gross and Nett as much as 2,90% and 1,20% while NPL Gross and nett of Bank Dinar was 1,41% and 1,34%. Loan growth until December 2016 was 7,90%, it is lower compare to year 2015 which was 10,50%. This condition was caused by loan demand along with the consolidation done by corporate and the global economic condition that still running slow, while Bank Dinar Loan in 2016 was 17,20%.
On the other side, third party fund in 2016 as much as 9,60%, it is higher than year 2015 which was 7,30%, this increasing was boosted by the high tax amnesty repatriation fund in the end of 2016, while third party fund in Bank Dinar year 2016 was 9,80%. From the
sementara pertumbuhan DPK Bank Dinar tahun 2016 sebesar 9,80%. Dari gambaran ini dapat disimpulkan bahwa kondisi dan pertumbuhan pos- pos tertentu Bank Dinar mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan pos-pos tertentu perbankan secara nasional. Sementara itu, Aset Bank Dinar tahun 2016 tumbuh 11,46% dibandingkan tahun 2015, sehingga menjadi sebesar Rp2,31 triliun. Pencapaian angka ini adalah sebesar 109,28% dari target yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar Rp2,12 triliun. Kredit tumbuh 17,20% dari tahun 2015 menjadi Rp1,33 triliun dan mencapai 98,88 % dari target tahun 2016 sebesar Rp1,35 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,80 % dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,62 triliun, atau mencapai 99,70% dari target DPK tahun 2015. Sedangkan, laba tahun 2016 sebesar Rp13,08 miliar atau turun sebesar 6,68% dari tahun 2015sebesar Rp14,02 miliar. Laba tahun 2016 mencapai 115,50% dari target yang ditetapkan yang sebesar Rp11,33 miliar.
Rasio kecukupan permodalan (CAR) Bank Dinar per akhir tahun 2015 adalah 26,84% rasio ini menurun dibanding tahun 2015 yang sebesar 30,50%. Sedangkan Rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) per akhir tahun 2016 sebesar 81,91%, sedangkan akhir tahun sebelumnya sebesar 77,29%. NPL
per akhir tahun 2016 sebesar 1,41% secara
gross sedangkan NPL nett sebesar 1,34% sedang
tahun sebelumnya NPL gross 0,74% dan NPL nett
0,67%. Rasio proitabilitas per akhir tahun 2016 yang diukur menggunakan rasio Return on Asset
(ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing sebesar 0,83% dan 3,18%. Perbandingan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO) per akhir tahun 2016 adalah 91,17%, dan rasio ini lebih baik dari akhir tahun 2015 yang sebesar 91,50%.
Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan Bank Dinar ke depan adalah mengoptimalkan fungsi intermediasi Perseroan, yaitu dengan memperbesar penghimpunan dana masyarakat dan menyalurkannya secara hati-hati dengan berpegang teguh pada praktek perbankan yang sehat, serta meningkatkan hubungan yang
description, can be concluded that condition and growth in certain post of Bank Dinar is increasing higher compare to national certain post growth.
Meanwhile, Bank Dinar assets growth in 2016 was 11,46% compare to year 2015, become Rp 2,31 trillion. This achievement was 109,28% than the set target for 2016 as much as Rp2,12 trillion. The loan growth 17,20% from year 2015 become Rp1,33 trillion dan achieve 98,88% from 2016 target set as much as Rp1,35 trillion. Third Party Fund grow as much as 9,80% from previous year become Rp1,62 trillion, or reach 99,70% from Third Party Fund target set in 2015. While, proit in 2016 was Rp13,08 billion or decreased as much as 6,68% from year 2015 as much as Rp14,02 billion. Year 2016 proit areache its set target as much as Rp11,33 billion.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Dinar per 2016 is 26,84%, this ratio is decreasing ccompare to year 2015 as much as 30,50%. While Loan to Deposit Ratio per 2016 was 81,91% and year 2015 was 77,29%. NPL gross per 2016 was 1,41% while NPL nett per 2016 was 1,34% meanwhile in 2015 the NPL gross was 0,74% and the NPL Nett was 0,67%. Proitability ratio per 2016 measured with Return on Asset (ROA) and Return on Equity (ROE) was 0,83% and 3,18%. BOPO ratio in 2016 was 91,17%, this was better compare to year 2015 which was 91,50%.
Development Strategy
Development strategy of Bank Dinar in the future in to optimize corporate intermediation function, which was broaden society fund and distribute it with prudence and holding to a healthy bank practice, and increasing a transparant relation with the consumer, debtor or fund holder. Beside that, the corporate will also optimize
semakin transparan terhadap para nasabah, baik debitur maupun pemilik dana. Selain itu, juga akan dilakukan strategi optimalisasi pengembangan seluruh sumber daya Perseroan termasuk namun tidak terbatas pada peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Prospek Usaha
Memperhatikan perkembangan ekonomi global, khususnya yang terjadi di pengujung tahun 2016 di mana harga minyak dunia mulai mengalami kenaikan dengan tren meningkat, serta harga komoditas ekspor Indonesia yang juga mengalami perbaikan ditopang oleh kenaikan harga batubara dan beberapa jenis logam khususnya tembaga dan timah, maka prospek ekonomi pada tahun mendatang cukup memberikan harapan. Khususnya, bagi pengembangan usaha Bank Dinar.
Di bidang moneter Bank Indonesia (BI) melakukan kebijakan pelonggaran dan mendapat respon yang baik dari pasar, hal ini terlihat dari perkembangan suku bunga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), serta berlanjutnya penurunan suku bunga kredit dan dan suku bunga deposito. Sementara di sisi kredit menunjukkan perbaikan dengan meningkatnya pertumbuhan kredit. Seiring dengan kenaikan pertumbuhan kredit tersebut, likuiditas perekonomian dalam arti luas (M2) juga tumbuh meningkat.
Di sisi lain, pemerintah sangat menaruh perhatian yang besar terhadap kondisi ekonomi nasional dengan membuat serangkaian kebijakan yang proaktif termasuk kebijakan moneter yang hati- hati, serta mengeluarkan kebijakan reformasi untuk memperkuat iklim investasi dan menjaga perekonomian Indonesia dari risiko domistik dan internasional. Belasan kebijakan telah dikeluarkan meliputi deregulasi , debirokratisasi dan insentif iskal, dengan tujuan untuk membangun fundamental ekonomi yang kuat melalui pemangkasan peraturan dan pemberian kemudahan izin usaha dan investasi.
Dengan latar belakang situasi ekonomi tersebut diatas dapat kiranya diperkirakan prospek ekonomi tahun 2017 lebih baik dari tahun 2016, namun demikian harus tetap diantisipasi pengaruh
strategy of developing all sources in corporate including incresing quality and quantity of human resources.
Bussines Prospect
By looking to global economic development, especially that happen in 2016 where crude oil price start arise, and Indonesia commodity export start to become better supported by the increasing of coal price and several metal such as copper and tin, then the economic prospect in year ahead is hopeful. Especially, for developing Bank Dinar bussines.
In monetery ield Bank Indonesia impelement to loosen up policy and get positive respond from the market as proven with the improvement from interest rate in PUAB and decreasing of interest loan and demand deposit interest. While in loan shown some improvement also with increasing of loan. With the loan improvement, economic liquidity (M2) also improved.
On the other side Government also pay attention to national economic therefore issued some pro active policy series including a prudence monetery policy and reformation to strengthen investment climate. The policies series was issued to maintain Indonesian economic from domestic and global risk. Dozen of policies issued including deregulation, debureaucratization, and iscal insentive, to build a strong economiy fundamental trough regulation prunning and provide convenience in bussines and investment permit.
With the situation mention above, the 2017 economic prospect can predict be better than 2016 but still need to anticipate global economic condition that play the main role and give big impact to national economic condition. Bank Dinar will always boost growth with prudence in
ekonomi global yang memegang peranan sangat tinggi dan berpengaruh kuat terhadap ekonomi nasional. Bank Dinar akan tetap memacu pertumbuhan, namun dengan langkah yang lebih hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan khususnya dalam pemberian kredit. Terkait dengan prospek tahun 2017, maka target akhir tahun 2017 kredit tumbuh 16%, DPK tumbuh 15%, mengingat kondisi yang ada maka Perseroan juga fokus untuk mengoptimalkan dana yang sudah ada sehingga aset tumbuh sebesar 5%. Di sisi lain, pihak otoritas memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK akan lebih baik, masing- masing akan tumbuh dalam kisaran 10-12% dan 9-11% pada tahun2017, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam rangka melindungi kepentingan stakeholders
dan memelihara kepatuhan kepada ketentuan yang berlaku serta penerapan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, maka Perseroan senantiasa menerapkan prinsip tata kelola usaha yang sehat (Good Corporate
Governance/GCG). Di sisi lain untuk mengantisipasi
adanya pengaruh internal dan eksternal, baik yang disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi atau faktor-faktor lainnya, maka Perseroan telah menerapkan praktek manajemen risiko yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank Dinar. Untuk memastikan penerapan tata kelola ini maka perseroan telah membentuk komite-komite dan satuan kerja sebagaimana yang ditetapkan pada ketentuan yang berlaku.
Ucapan Terima Kasih
Atas nama Direksi Perseroan, Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nasabah yang telah memberikan dukungan, kepercayaan dan kerja sama dengan Bank Dinar. Kami akan senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diberikan seluruh nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik dari waktu ke waktu, serta produk yang bersaing dengan bank lain. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh karyawan yang telah memberikan baktinya dalam pengembangan usaha Bank Dinar selama
every decision especially giving loan. Related to 2017 bussines prospect, Bank Dinar targeted 16% growth in loan, 15% growth in third party fund, and optimize existing fund so assets growth reach 5%. On the other side, authority predict loan growth and third party fund a bit better, each will grow 10 – 12 an 9-11% along with economing activity improvement and loosen up monetery policiy impact also macroprudential that had been done.
Good Corporate Governance
In order to protect stakeholder interest and maintain compliance to the valid rule also implement ethic value that apply in the banking society, then corporate always implement Good Corporate Governance (GCG). On the other side to anticipate internal and external inluence, whether caused by economic condition change or other factors, then corporate had already implement risk management practice that adjust with Bank Dinar size and complexity bussines. To make sure that the implementation of GCG, corporate form several committee and working unit as stipulated to the valid regulation.
Thank You Note
On behalf of Corporate Board of Director, we want to say thank you to all customer that had gave their support, trust and cooperation with Bank Dinar. We always ensure the trust that customer given to us with the best services from time to time, and product that contend with other bank. We also thank you to all employee of Bank Dinar that had given their loyalty in developing Bank Dinar bussines all this time. Thank you to Board of Commissioner that gave direction and guidance so we can achieve this 2016 glorying performance. Also, thank you boundlessly to all share
ini. Terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga tercapainya kinerja tahun 2016 yang kita banggakan bersama. Serta, terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh Pemegang Saham atas komitmennya bagi pengembangan Bank Dinar yang diwujudkan dalam dukungan permodalan Bank Dinar saat ini.
Sebagai kata penutup dari Laporan Direksi ini, Kami tetap mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh stakeholders dalam pengembangan usaha Bank Dinar di masa yang akan datang.
holder for the commitment in developing Bank Dinar by manifasting in Bank Dinar Capital support.
As a closer of the Board of Directors Report, we hope all the support and pray from all stakeholders in developing Bank Dinar bussines in the future.
Terima kasih. Thank You.
Atas nama Direksi On behalf of Board of Director
PT Bank Dinar Indonesia Tbk,
Hendra Lie