• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN 2016 (Halaman 44-49)

BOARD OF COMMISIONERS REPORT

2. LAPORAN DEWAN KOMISARIS

P

erlambatan ekonomi global pascakrisis tahun 2008 belum sepenuhnya pulih, ekonomi global mengalami pertumbuhan yang melambat. Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki hubungan dagang dengan beberapa negara lain, khususnya Tiongkok, tidak bisa lepas dari pengaruh perlambatan tersebut. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Tiongkok adalah mitra dagang terbesar bagi Indonesia.

Untuk segera lepas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, dan untuk membangun landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang, maka pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan. Yakni, untuk memangkas sejumlah regulasi yang tumpang tindih dengan mengeluarkan belasan kebijakan deregulasi, debirokratisasi, dan insentif iskal.

Di penghujung tahun 2016 perekonomian dunia relatif membaik sebagai pengaruh dari membaiknya ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok. Perbaikan ekonomi AS didorong oleh peningkatan konsumsi dan meningkatnya investasi nonresidensial, dan tingkat pengangguran AS berada pada level yang rendah. Sementara itu, perekonomian Tiongkok mengalami pertumbuhan membaik, tercermin pada peningkatan penjualan eceran dan investasi swasta.

Kinerja Perseroan

Kinerja PT Bank Dinar Indonesia Tbk pada tahun 2016 cukup baik, walaupun perekonomian nasional hampir sepanjang tahun tidak sepenuhnya kondusif. Hampir seluruh pos-pos laporan keuangan mengalami pertumbuhan di atas angka pertumbuhan rata-rata perbankan secara nasional.

Pada tahun 2016, kredit Perseroan tumbuh 17,20% sedangkan rata-rata perbankan 7,90%, dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,80% sedangkan rata-rata perbankan 9,60%. Kinerja Direksi tahun 2016 terhadap target-target yang ditetapkan relatif tercapai, seperti target aset per akhir tahun 2016 sebesar Rp2,12 triliun sementara pencapaiannya sebesar Rp2,31 triliun. Lalu, target

2. BOARD OF COMMISIONERS REPORT

G

lobal economic slow down after crisis in

2008 had not fully recovered thus the global economy growth still running slow. Indonesia as a country that had a trade relation in other country especially China can not escape form the slow growth impact. As known that China is the biggest trade partner for Indonesia.

To escape from the slow growth, and build a strong fundament for economic growth in the future, government has issued several regulations. To cut some overlap regulation, goverment issued several policy deregulation, debureaucratization and iscal insentive.

At the end of 2016, world economy start to get better as the impact from United States and China improved economic. US improve economic was boosted by consumption and the increasing of nonresidential invesment, and unemployee level was low. Meanwhile, China economic cindition was increasing, proven by the increasing of retail sales and private investment.

Company Performance

PT Bank Dinar Indonesia Tbk performance in 2016 was good enough, though Indonesian economic in 2016 was not fully condusive. Almost all inancial report post was increasing above the national growth.

In 2016, company loan was growth as much as 17,20% while the national growth was only 7,90% and third party fund growth was 9,80% while national growth was 9,60%. Board of Directors performance in 2016 to target set relatively reached, like assets target per 2016 was as much as Rp2,12 trillion while the achievement was Rp2,31 trillion. The loan target was as much as Rp1,35 trillion and the achievement was Rp1,33 trillion, third

kredit sebesar Rp1,35 triliun dan pencapaiannya adalah Rp1,33 triliun, target DPK adalah sebesar Rp1,62 triliun sedang realisasinya Rp1,62 triliun. Untuk laba setelah pajak targetnya Rp11,33 miliar, dan realisasinya sebesar Rp13,08 miliar.

Tata Kelola dan Manajemen Risiko

Memperhatikan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun belakangan yang masih diwarnai perlambatan dan ketidakpastian tentulah memerlukan penerapan kehati-hatian yang lebih seksama dalam setiap pengambilan keputusan bisnis. Dewan Komisaris senantiasa berpesan kepada Direksi untuk mengkaji dari berbagai sisi risiko dalam setiap pengambilan keputusan, serta ketersediaan aspek mitigasinya.

Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Masing-masing komite bekerja secara independen sesuai bidang tugasnya dan selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk penyempurnaan tata kelola yang dijalankan Direksi.

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas internal dan eksternal auditor. Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank, mendorong pemberdayaan fungsi manajemen risiko Bank, serta melaporkan kepada Dewan Komisaris dalam hal kemungkinan melemahnya penerapan manajemen risiko dan mengusulkan alternatif penyelesaiannya. Selain itu, juga melakukan kegiatan pemantauan risiko di unit kerja yang erat kaitannya dengan pengambilan keputusan berbasis risiko dan bekerja sama dengan Divisi Risk Management, sehingga budaya sadar risiko dan budaya kepatuhan pada semua unit kerja berjalan dengan baik.

Dari sisi penerapan manajemen risiko, Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen harus terus berupaya menegakkan budaya sadar risiko sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan tingkat risiko Perseroan agar senantiasa berada pada batas yang dapat ditoleransi. Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan

party fund target was Rp1,62 trillion and the realization was Rp1,62 trillion. For proit after tax target was Rp11,33 billion and the realization was Rp13,08 billion.

Good Corporate Governance and Risk Management Consider the economic growth a few years back still dyed with deceleration and uncertainty, therefore it needs to implement prudence in every bussines decision. Board of Commisioner also instruct Board of Directors to review the decision in every risk aspect and availablity the mitigation aspect.

In doing the job, Board of Commisioner was helped by three committee which are Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Nomination and Remuneration Committee. Each committee work independently based on their job description and gave recommendation to Board of Commisioner to perfected Good Corporate Governance run by the Directors.

Audit Committee is to help Board of Commisioner to make sure effectivity of internal system controlling and effectivity of internal and external auditor implement. Risk Monitoring Comittee is to evaluate about suitability between Bank risk management policy and, push risk management function empowerment, and report to board of commisioner about the possibility of weakened risk management impelemntation dan suggest alternative solutions. Beside that, they also supervise risk monitorin in working unit that related to decision maker based on risk and compliance culture to all working unit to work well.

On risk management implementation side, Board of Commisioner think that management needs to enforce risk conscious culture as part of effort to control company risk level so it will always be in tolerable level. To anticipate and adapt witk dynamic economy environment change, then Bank Dinar implement risk management and Good Corporate Governance as sustainibility strategic concept

bisnis perbankan yang dinamis, maka Bank Dinar menerapkan manajemen risiko dan Good Corporate

Governance (GCG) sebagai konsep strategis secara

berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapat 8 (delapan) risiko yang dikelola Bank, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum, dan risiko reputasi. Adapun proil risiko PT Bank Dinar Indonesia Tbk pada bulan Desember 2016 memperoleh peringkat 2 (Low To Moderate).

Dalam hal GCG, Dewan Komisaris menyadari bahwa implementasi GCG merupakan syarat kunci dalam mencapai kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Berdasarkan penilaian sendiri (self

assessment) atas pelaksanaan GCG pada tahun

2016, PT Bank Dinar Indonesia Tbk memperoleh nilai komposit assessment pelaksanaan GCG peringkat 2 (dua) atau dalam kategori “Baik”.

Penutup

Demikian Laporan Dewan Komisaris atas kinerja dan pelaksanaan usaha Bank pada tahun 2016. Dewan Komisaris akan selalu menjaga profesionalisme dan independensi dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan pengarahan agar kinerja Bank bisa selalu meningkat di masa yang akan datang. Sebagai akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada segenap Pemegang Saham, Direksi dan seluruh karyawan PT Bank Dinar Indonesia Tbk berkat dedikasi dan kerja kerasnya, sehingga Bank Dinar masih mampu tumbuh dan berkembang dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan.

based on valid regulation. There are eight risk that manages by the bank, loan risk, liquidity risk, market risk, operational risk, strategic risk, compliance risk, legal risk, reputation risk. Then the risk proile in PT Bank Dinar Tbk per December 2016 got level 2 (low to moderate).

In the GCG, Board of Commisioner realize that GCG implementation as requirements to reach company sustainability performance. Base on self assessment on GCG in 2016, PT Bank Dinar Indonesia Tbk got assessment composite score of GCG implementation in level 2 or Good.

Closing Statement

Thus, Board of Commisioner report for performance and implementation of bussines in 2016. Board of Commisioner will always maintain professionalism and indenpendency doing the monitoring function and gave direction so the performance always elevate in the future. As a closure, Board of Commisioner send regards to all stakeholder, board of director and all employee of PT Bank Dinar Indonesia Tbk for the loyalty and hard work, so Bank Dinar able to grow and develop in this challenging economic situation.

Terima kasih. Thank you.

Atas nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commisioner

PT Bank Dinar Indonesia Tbk,

Dr. Syaiful Amir, SE, Ak. Komisaris Utama

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN 2016 (Halaman 44-49)