• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ramelan

Guru IPA SMK Negeri 2 Balikpapan Abstrak

Teknologi Tepat Guna Cara mengawetkan Buah-buahan dan berbagai jenis Sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya petani buah-buahan dan pedagang buah-buahan yang memanen dan menyimpan buahnya agar dapat bertahan sampai waktu yang diinginkan. Manfaat dari penelitian ini adalah agar selalu berinovatif dalam perkembangan zaman yang sangat maju dan modern yang dapat berguna bagi masyarakat umum dalam kehidupan kita sehari-hari. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah buah-buahan dan berbagai macam sayuran dapat bertahan atau mampu bertahan paling sedikit 2 minggu sampai dengan 6 minggu setalah buah dipetik dari pohonnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan bahan yang sederhana dapat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan yaitu dengan menggunakan Tawas 1 sendok makan dan Kopi 1 sendok makan dimasukkan kedalam plasti saset ditusuk dengan jarum jahit secara merata sehingga akan keluar gas dari kopi dan tawas dibungkusan plastic tersebut. Maka gas kopi dan tawas tersebut dapat mengawetkan buah-buahan dan berbagai jenis sayuran hingga mampu bertahan sampai dengan 6 minggu sampai dengan 8 minggu.

Kata kunci : Teknologi Tepat Guna, Pengawetan, Buah-Buahan Dan Berbagai Jenis Sayuran.

PENDAHULUAN

Latar belakang dari penulisan teknologi tepat guna ini adalah penulis melakukan praktek langsung di lapangan dengan melihat kenyataan begitu banyaknya buah-buahan dan sayur-sayuran yang terbuang berserakan dipinggir jalan dan diluar TPS/Tempat

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 180

Penampungan Sementara yang berhamburan dan tidak dapat tertampung didalam bak tersebut. Hal semacam ini dapat mendatangkan berbagai penyakit karena lingkungan berbau tak sedap dan lingkungan sekitar kita dapat terjadi pencemaran udara yang dapat menimbulkanberbagai wabah penyakit.

Maka penulis mengadakan percobaan sederhana yang dapat di aplikasikan dan diterapkan oleh masyarakat secara umum dan menyeluruh dan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan teknologi tepat guna yang sangat sederhana. Teknolgi Tepat Guna yang penulis angkat disini adalah : “Cara mengawetkan buah-buahan dan berbagai jenis sayur-sayuran dalam kehidupan kita sehari-hari. Adapun bahan yang di pakai sangat mudah di dapat dilingkungan kita dari lapisan masyarakat bawah, menengah sampai kelapisan masyarakat yang taraf hidupnya sudah modern.

Kenyataan yang kita lihat dan kita hadapi dalam kehidupan kita sehari-hari bahwa buah yang kita konsumsi ternyata gizinya sudah bekurang dan bahkan sudah hilang, mengapa demikian? Inilah yang menjadi pertanyaan bagi kita semua bahwa buah yang di petik dari petani buah dan petani sayur kebanyakan sudah sangat kurang vitamin dan gizinya hal ini disebabkan karena buah-buahan dan berbagai jenis sayuran sudah terlalu lama didalam perjalanan, sehingga inilah penyebab utama rusaknya buah-buahan dan berbagai jenis sayuran disekitar kita, baik yang dibeli di pasar-pasar dan warung-warung dilingkungan sekitar kita berdomisili.

Fakta ini benar-benar terjadi dan kita lihat di dalam kehidupan kita disadari maupun tidak bahwa buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak terjual dalam waktu yang relative singkat maka buah-buahan dan berbagai jenis sayuran akan lekas menjadi busuk dan akan menyebabkan dan menimbulkan bau tak sedap yang dapat mengganggu polusi udara. Sehingga kwalitas udara akan tercemar akibat bau busuk tersebut. Oleh sebab itu maka penulis mencarikan bagaimana solusinya? Solusinya penulis menemukan teknologi tepat guna yang sangat sederhana yaitu dengan menggunakan 1 sendok kopi dan 1 sendok tawas bubuk/serbuk dimasukkan kedalam kantong/saset plastic kemudian kedua zat tersebut diaduk merata.

Setelah dimasukkan kedalam plastik saset tersebut maka plastik kita tusuk dengan jarum jahit agar gas kopi dan gas dari tawas tersebut dapat menahan enzim Carotin dan auxin pada buah tersebut sehingga

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015)181 buah akan dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama antara 4 minggu sampai dengan 6 minggu. Penelitian ini penulis lakukan dan langsung kita aplikasikan dan kita berikan kepada penjual buah, petani buah dan petani sayur –sayuran untuk mencoba penemuan ini.

Setelah diujicobakan ternyata dapat memberikan manfaat bagi pedagang buah karena kopi dan tawas tersebut mampu menahan hormone elilen, carotin dan auxin dari pemasakan buah terebut, sehingga buah-buahan dan sayur-sayuran bisa bertahan cukup lama. Jika hasil panen dalam jumlah yang cukup besar dan banyak tidak mungkin akan disimpan di dalam kulkas atau freezer seberapa besarnya kulkas atau freezer untuk menyimpan buah jika buahnya melebihi dari 1 kwintal bahkan sampai dalam jumlah ton.

Maka dari itulah teknologi yang sangat sederhana inilah yang dapat menolong para petani buah-buahan atau petani sayur-sayuran untuk menyimpan hasil panen yang cukup banyak dan melimpah agar tidak mengalami pembusukan sebelum hasil panennya dijual atau dipasarkan ke berbagai daerah sesuai dengan tujuan pemasaran.

Penelitian ini bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya petani buah-buahan dan pedagang buah-buahan yang memanen dan menyimpan buahnya agar dapat bertahan sampai waktu yang diinginkan. Penelitian ini bermaanfaat untuk membantu dan memberikan inovatif baru kepada petani buah-buahan dan sayur-sayuran agar buah-buahan dan berbagai macam sayuran dapat bertahan atau mampu bertahan paling sedikit 2 minggu sampai dengan 6 minggu setalah buah dipetik dari pohonnya.

KAJIAN TEORI

Sri Wahyono dan Tri Bangun L. Sony, 2005. Petunjuk cara

penyimpann buah-buahan dan sayur-sayuran, IPB Bogor, Jawa Barat. Buah – buahan dan sayur-sayuran dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan tidak mengurangi rasa, vitamin dan aroma yang sesuai drngan aslinya dan mampu bertahan paling sedikit 2 minggu dan maksimal 8 minggu.

Nuning Wiryoatmodjo, Fardah Assegaf, 2004, Teknologi

produksi pangan. UNESCO Jakarta. Produksi hasil pertanian tanaman

pangan dapat dikembangkan dan dibudidayakan serta dapat diolah dan disimpan dalam waktu yang dinginkan yanag mana kwalitasnya tidak akan berubah dan masih asli sesuai dengan asalnya asalkan cara

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 182

pengolahan dan penyimpanan hasil produksi pertanian tanaman pangan dilakukan dengan benar dan baik.

Menurut pendapat para ahli dan penemuan sendiri secara sederhana belum pernah dilakukan oleh semua orang pada umumnya, maka dengan penemuan sendiri yang autodidak penulis mencoba dengan praktek langsung dilapangan dan kemudian kita padukan dengan buku penunjang yang relevan untuk dibuktikan kebenarannya serta validitasnya untuk diujicobakan kepada masyarakat umum secara menyeluruh sebagai salah satu informasi dan aplikasi dalam kehidupan kita sehari.

Maka dengan cara teknologi yang sangat sederhana inilah sangat membantu para petani buah dan petani sayur dikalangan masyarakat sekitar kita untuk membantu mempertahankan hasil panennya agar bisa mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama dan tidak merugikan para petani dan pedagang buah maupun pedagang sayuran disekitar kita.

Petani buah dan pedagang buah rata-rata dalam kehidupan kita sehari-hari belum berfikir sampai disini kebanyakan buah-buahn dan sayur-sayuran yang tak dapat terjual dan tersimpan kebanyakan akan mengalami pembusukan yang pada akhirnya terjadi pembusukan yang dibuang dipinggir jalan dan bahkan banyak menumpuk dipinggir jalan yang dapat mengakibatkan pencemaran dan bau busuk yang menyengat dan dapat menimbulkan wabah penyakit di seitar kita, maka teknologi tersebutlah yang dapat menopang dan membatu pada masyarakat khususnya pedagang dan petani buah dan sayur-sayuran dilingkuangan kita atau masyarakat umum yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dilakukan secara autodidak di lapangan dengan cara praktek langsung yang dilakukan sendiri oleh penulis yang dipadukan dengan teori yang ditulis oleh para ahli sebagai dasar masukan dalam penulisan Karya Ilmiah Teknologi Tepat Guna tersebut. Waktu dan tempat penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan dan tempat penelitian di Jalan Arjuna RT 007 No 14 Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara Kota Balikpapan. Bahan dan alat penelitian sangat mudah didapat

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015)183 dan diperoleh disekitar kita sehungga tidak akan menyulitkan para petani dan pedagang buah di lingkungan masyarakat kita sehingga setiap orangpun dapat melakukan dan mencoba teknologi yang sangat sederhana ini dan dapat dibuktikan kwalitasnya serta hasilnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan teknologi yang sangat sederhana cara mengawetkan buah – buahan dan sayur-sayuran inilah dapat membantu para pedagang buah-buahan dan sayuran , sehingga buah-buahan dan sayur-sayuran mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama yang mana tidak akan mengurangi rasa, vitamin dan aroma serta buah-buahan dan sayur-sayuran masih sama dengan warna aslinya yang hijau tetap hijau dan yang merah tetap merah seperti ketika dipetik dari tangkainya. Berikut inilah cara kerjanya :

1. Masukkan 1 sendok kopi dan 1 sendok Tawas (Alumunium Sulfat ) kedalam kantong palstik saset plastik.

2. Tutuplah rapat dan klem saset plastik tersebut kemudian lubangilah dengan jarum bungkusan kopi dan tawas tsb

3. Taruhlah bungkusan kopi dan tawas tersebut di sela-sela tumpukan buah tersebut sebagaimana disajikan Gambar 1.

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 184

4. Baliklah buah tersebut dari posisi awal sehingga gas dari kopi dan tawas bisa menyebar merata disekitar sela-sela buah tersebut 5. Buah tersebut bisa bertahan selama paling sedikit 2 minggu sampai

dengan 4 minggu dan maksimal 6 minggu KESIMPULAN

Dengan teknologi tepat guna yang sangat sederhana dapat bermanfaat bagi masyarakat, petani buah-buahan dan sayuran serta pedagang buah-buahan dan sayuran. Dengan modal atau biaya yang sedikit dapat menghemat dan menghasikan keuntungan yang cukup besar.

SARAN

Diharapkan seluruh masyarakat dapat mencoba teknologi yang sangat sederhana dalam kehidupan kita sehari hari. Diharapkan petani dan pedagang buah-buahan serta sayur-sayuran dapat menggunakan teknologi tepat guna yang sederhana ini dalam mempertahankan dan menyimpan hasil panennya dan produksi pertanian tanaman pangan agar tetap awet buah dan sayurannya.

DAFTAR PUSTAKA

Sri Wahyono, Firman L. Sahwan dan Feddy Suryanto, 2003. Petunjuk

cara penyimpann buah-buahan dan sayur-sayuran, IPB Bogor,

Jawa Barat.

Tchobaloglous, George, 1993, Integrated Solid Waste Management. Mc.Graw-Hill, Inc. International Editions.

Prihandarini, Ririen 2004, Manajemen Penyimpanan Buah dan Sayuran, Daur . Jakarta Perpod.

Sri Wahyono, Firman L. Sahwan dan Feddy Suryanto, 2003. Menyimpan

buah tetap segar. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Lingkungan BPPTeknologi, Jakarta.

Nuning Wiryoatmodjo, Fardah Assegaf, 2004, Teknologi produksi

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015)185 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF