• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dengan subjek siswa kelas 8E dan dilaksanakan di SMA Negeri 8 Balikpapan tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 73 dilakukan pada waktu pembelajaran semester 4 (genap) dengan Kompetensi Dasar Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta penjedaan kelompok kata. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 8 (delapan) minggu atau bulan Januari 2014 sampai dengan akhir Pebruari 2014.

Refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengetahui kondisi awal saat guru melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas. Hasil analisis refleksi awal digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan yaitu menyusun strategi awal pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan ditemukan Kegiatan Belajar Mengajar yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam oleh tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam panggung karena takut membacakan teks berita di depan kelas, malu diperhatikan oleh seluruh siswa dan diberikan penilaian oleh guru. Bila tiba gilirannya, banyak yang memilih tampil terakhir.

Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran dan perilaku siswa. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar kelas XI IPA-2 masih kurang khususnya ketepatan intonasi dan penjedaan kelompok kata, kejelasan artikulasi dan volume suara.

Siklus 1

Langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan penelitian dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membacakan dengan teks berita melalui media surat kabar. Untuk melatih siswa lancar dan tepat membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan diskusi dengan siswa lain. Pembelajaran ini dapat memberi dampak untuk meningkatkan kemampuan membacakan teks berita. Dari 40 siswa terdapat 28 siswa kurang mampu membacakan teks berita, 7 siswa cukup mampu dan 5 siswa sangat mampu membacakan teks berita melalui media surat kabar.

Dari hasil penilaian, nilai siswa kelas XI IPA - 2 SMA Negeri 8 Balikpapan Semester 4 (genap) tahun pelajaran 2013/2014 dalam praktik membacakan teks berita melalui media surat kabar pada siklus I tersebut disajikan pada Gambar 1 dan dapat disimpulkan sebagai berikut :

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 74

1. Dari 40 siswa ternyata sangat mampu membacakan teks berita melaui media surat kabar hanya 5 siswa atau 12,5 %.

2. Siswa yang cukup mampu membacakan teks berita melaui media suarat kabar ada 7 orang atau 17,5 %.

3. Siswa yang kurang mampu membacakan teks berita melaui media suarat kabar ada 28 orang atau 70 %.

Gambar 1. Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita Melalui Media Surat Kabar Pada Siklus I

Dari ke 4 komponen yang dinilai ternyata masih ada kendala yang menyebabkan kurang berhasilnya pembelajaran membacakan teks berita yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kejelasan artikulasi 61,4% 2. Ketepatan intonasi 60,6% 3. Kejelasan volume suara 63%

4. Ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 60% Dari data tersebut ternyata masih belum memenuhi harapan penulis untuk mencapai target yang diinginkan. Data tersebut menunjukkan bahwa antara kejelasan intonasi dan ketepatan penjedaan berdasarkan kelompok kata perlu mendapatkan perhatian karena belum memenuhi syarat/target yang telah penulis tetapkan yaitu 70%. (masih

3000 - 2500 - 2000 - 1500 - 1000 - 500 -

artikulasi intonasi volume 2425

2455

2400 2520

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 75 kurang dari KKM ). Dari hasil pengamatan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita dengan media surat kabar siswa kelas XI IPA – 2 SMA Negeri 8 Balikpapan tahun pelajara 2013/2014 masih belum maksimal pada siklus I karena belum memenuhi target penulis. Beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I seperti dibawah ini :

a. Dari 20 kelompok yang ada ternyata siswa yang termasuk pandai dan lancar membacakan teks berita seharusnya siswa tersebut disebar ke kelompok-kelompok yang lain sehingga suasana kelas lebih hidup dan kerja setiap kelompok bisa berhasil. Siswa-siswa yang pandai bisa memacu semangat dan motivasi kelompoknya.

b. Siswa kurang tertarik terhadap teks berita yang diberikan oleh guru karena tidak sesuai dengan psikologi remaja dan ketinggalan zaman. c. Keaktifan siswa untuk memberi arahan kepada temannya hanya

tampak pada 5 kelompok saja.

d. Pada saat siswa tampil, kejelasan intonasi dan penjedaan berdasarkan kelompok kata masih belum memenuhi target yaitu dibawah 70%. Memang kedua tersebut saling berkaitan.

e. Penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata kurang karena siswa terburu-buru saat membacakan teks berita dan masih kurang mampu mengatur irama nafas.

Dengan memperhatikan kendala yang dijumpai pada siklus I maka sebelum melaksanakan siklus II kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbitan terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa dapat meningkat.

Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat indikator yang memerlukan perbaikan padahal tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana tindakan yang disusun. Hal ini berarti perlu adanya revisi tindakan I dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbitan terbaru. Hasil pada pelaksanaan pembelajaran disiklus 2 disajikan pada gambar 2 dengan hasil sebagai berikut :

a. Aspek kejelasan artikulasi dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 73,8%.

b. Aspek ketepatan intonsi dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 70%.

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 76

c. Aspek kejelasan volume dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 71%.

d. Aspek penjedaan kalimat berdasarkan kelompk kata dalam membacakan teks berita melalui media surat kabar 74,6%.

Gambar 1. Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita Melalui Media Surat Kabar Pada Siklus I

Dari data grafik 2 siklus II ternyata hasil yang diperoleh sudah melebihi target peneliti dan sudah dikatagorikan berhasil. Dari hasil analisis data tentang tingkat kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar pada suklus II mengalami peningkatan dari keempat aspek (artikulasi, intonasi, volume dan penjedaan). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui media surat kabar terbaru dan tema surat kabar yang sesuai dengan psikologi remaja pada siswa kelas XI IPA - 2 SMA Negeri 8 Balikpapan tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkat.

KESIMPULAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Hasil penelitian diperoleh dari proses pembelajaran kemampuan

3000 – 2500 – 2000 – 1500 – 1000 – 500 – 2950 2800 2840 2985

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 77 membacakan teks berita melalui media surat kabar. Pada waktu setiap siswa tampil, kejelasan intonasi masih belum memenuhi target penulis yang seharusnya target minimal 70% tetapi kenyatannya mencapai 60,6% dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 60% yang target seharusnya 70%. Siswa juga kurang tertarik terhadap tema teks berita melalui media surat kabar siklus I karena tidak sesuai dengan psikologi remaja siswa, karena itu pada siklus II digunakan media surat kabar terbaru yang temanya sesuai dengan psikologi siswa meningkat, yaitu kejelasan artikulasi sikus I mencapai skor 2455 menjadi 2950 pada siklus II, Ketepatan intonasi pada siklus I 2425 menjadi 2800 pada siklus II. Pada siklus I kejelasan volume mencapai skor 2520 menjadi 2840 pada siklus II, dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 2400 pada siklus I menjadi 2985 pada siklus II.

SARAN

Kepada guru mata pelajaran, pada saat pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar, guru harus memperhatikan kelompok dan tema berita pada surat kabar. Antara masing-masing kelompok diupayakan pengetahuan dan kemampuan siswa seimbang agar bisa melaksanakan kegiatan secara maksimal. Selain itu tema teks berita yang sesuai dengan psikologi remaja siswa akan berdampak meningkatkan minat dan ketertarikan pada informasi teks berita tersebut.

Kepada penulis berikutnya, dapat melakukan penelitian tentang pembelajaran membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa yang dapat meningktkan kemampuan membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, Mukhsin. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan

Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: YA3.

Abdulgani, Sutarya, Drs. 1978. Menyusu dan Mengolah Tes Objektif. Bandung: Tarate

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: PN Sinar Baru.

_________. 1990. Sekitar Masalah Sastra: Beberapa Prinsip dan Model

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 78

Anonim. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Tim Pelatih Proyek PGSM Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah.

_______. 2005. Bahasa Indonesia Materi Pelatihan Terintegrasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dimyati dan Mujiyono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Munandi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran sebuah Pendekatan Baru.

Jakarta: Gunung Persada.

Nadeak, Wilson. 1985.Pengajaran Apresiasi Puisi untuk Sekolah

Lanjutan Atas. Bandung: PT Sinar Baru.

Narbuko, Cholid, dan Abu Achmadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rusyana, Yus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: CV Gunung Larang.

Salim, Peter, dan Yenny Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Suroto. 1990. Teori dan Bimbingan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

http//:www.depdiknas.go.id http//:pasca.uns.ac.id

(BORNEO, EDISI KHUSUS Nomor 3 , Oktober 2015) 79 UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM