• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.5 ANALISIS CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA

3.5.1 CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA

Di samping capaian atas indikator kinerja untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis diatas terdapat beberapa keberhasilan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BALITBANG KP) tahun 2015 antara lain :

1. Sertifikasi kelembagaan ISO 9001:2008 pada 7 Satker

ISO 9001:2008 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri, seperti: 1) Memenuhi persyaratan kualitas pelanggan; 2) Sesuai dengan peraturan, atau 3). tujuan lingkungan. Saat ini terdapat 6 (enam) satker yang telah terakreditas ISO 9001:2008 antara lain : Sekretariat Balitbang KP, Puslitbang Perikanan, Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir, Puslitbang Peningkatan Daya Saing dan Bioteknologi KP, Balai Besar Litbang Perikanan Budidaya Laut, Balai Litbang Perikanan Budidaya Air Payau.

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 90 2. Sertifikasi akreditasi laboratorium untuk 80 Parameter

Salah satu sarana litbang yang dimiliki berupa laboratorium riset yang tersebar di hampir seluruh satuan kerja Balitbang KP yang digunakan untuk laboratorium penguji. Dari 21 satuan kerja, 11 (sebelas) diantaranya telah mempunyai laboratorium pengujian sebanyak 42 jenis laboratorium. Sebagai salah satu bentuk pelayanan publik dan penerimaan PNBP dari uji laboratorium, Balitbang KP mendorong Laboratoriumnya untuk memiliki sarana prasarana memadai dan didukung oleh sumberdaya manusia yang kompeten melalui pengusulan akreditas dari Komite Akreditas Nasional (KAN). Saat ini telah terakreditas sebanyak 80 (delapan puluh) parameter uji yang tersebar di 23 (duapuluh tiga) laboratorium serta selebihnya sebanyak 19 laboratorium masih dalam proses pengajuan akreditas ke lembaga akreditasi.

3. Pusat Unggulan Iptek : 2 bidang usulan (pemuliaan ikan, bahan aktif laut)

Salah satu kebijakan pembangunan iptek nasional adalah melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek melalui kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek. Kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat lembaga litbang/pengembang teknologi yang ada di Lembaga Pemerintah Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Perguruan Tinggi, dan Badan Usaha agar mampu menghasilkan inovasi teknologi berbasis demand driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi seperti industri, pemerintah, dan masyarakat. Salah satu tujuan PUI adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang menjadi lembaga litbang unggul bertaraf internasional dalam bidang prioritas spesifik. Dalam masa pembinaannya, Pusat Unggulan Iptek akan mengembangkan 4 (empat) kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi (sourcing capacity), kapasitas riset (R&D capacity), kapasitas diseminasi (disseminating capacity) dan kapasitas mendayagunakan sumber daya lokal (local resources utilization capacity). Pola kegiatan Pusat Unggulan Iptek ini bersifat fasilitasi instrumen kebijakan berupa penyelenggaraan supervisi, monitoring dan evaluasi bagi lembaga Pusat Unggulan Iptek yang dibina.

Manfaat yang akan diperoleh lembaga litbang kalau menjadi Pusat Unggulan Iptek di antaranya adalah:

1. Memperoleh dana insentif operasional Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setiap tahun selama maksimum 3 (tiga) tahun. Diharapkan lembaga litbang menyediakan dana pendampingan sebesar minimum 10% dari total dana insentif yang diperoleh

2. Kemudahan (prioritas) mendapatkan program insentif lain yang ada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

3. Mendapatkan pembinaan secara kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kinerja (output) lembaga litbang dari sisi akademik dan komersialisasi hasil litbang sehingga dapat

berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Dua satker Balitbang KP telah terpilih dan memenuhi kriteria untuk proses pembinaan menuju kompetensi kelembagaan sebagai Pusat Unggulan IPTEK. Kedua satker tersebut adalah:

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 91 Tabel 47 : Usulan Pusat Unggulan Iptek Balitbang KP Tahun 2015

Lembaga Nama PUI Instansi Induk Fokus Bidang

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan

Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Pusat Unggulan IPTEK Bahan Aktif Laut

Kementerian Kelautan

dan Perikanan Kemaritiman

Balai Penelitian

Pemuliaan Ikan Pusat Unggulan Iptek Pemuliaan ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kemaritiman

4. Penghargaan :

a) rangka menumbuhkan sikap dan kehendak untuk mengembangkan dan menghargai prestasi di bidang teknologi atas karya nyata teknologi, Kementerian Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi setiap tahun memberikan penghargaan Anugerah Iptek untuk Pemerintah Kabupaten/Kota (Budhipura), Kreatifitas dan Inovasi Masyarakat (Labdhakretya), Pranata Litbang (Prayogasala), dan Duta Iptek (Widyasilpawijana). Pada tahun 2015. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP mendapatkan

Anugerah Iptek Pranata Litbang Prayogasala, Penghargaan dari Menteri Riset, Teknologi

dan Pendidikan Tinggi kepada BBP4BKP yang telah mendukung sistem inovasi nasional. b) Penghargaan Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa Tahun 2015 oleh Menteri Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada Sdr. Agus Cahyadi (Kantong Rumput Laut) dan Sdr. Eghbert Elvan Ampou (Bioreeftek (Suatu Struktur Untuk Pembudidayaan Terumbu Karang) c) Adhibakti Minabahari dalam Kategori Inovator Terbaik I kepada 2 hasil karya peneliti

Balitbang KP yaitu :

Tabel 48 : Inovator Terbaik Untuk Penghargaan Adibhakti Mina Bahari 2015

SATKER PERSONIL JUDUL INOVASI

Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing

Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan-Jakarta,

Provinsi DKI Jakarta

Ellya Sinurat,S.Si, M.Si Prof.Dr.Rosmawaty Perangin-

Angin,Ms

Muhamad Darmawan,S.Pi, M.T

Metoda Pembuatan Sediaan Bioaktifitas Fukoidan sebagai Anti Tukak Lambung dari Rumput

Laut Coklat (Sargassum duplicatum) Balai Penelitian dan

Pengembangan Budidaya Ikan Hias-Depok, Provinsi DKI Jawa

Barat

Drs.I Wayan Subamia,M.Si Nina Meilisza,S.Pi, M.Si

Sukarman,S.Pt Rina Hirnawati,S.Pi Dra.Siti Subandiyah Siti Murniasih,S.Pi

Formulasi Pakan Ikan Koi Kohaku dan Proses Pembuatannya

Penghargaan ditujukan untuk memberikan apresiasi terhadap perorangan, kelompok atau unit kerja non pelayanan publik lingkup KKP dan pemangku kepentingan yang telah berprestasi di sektor kelautan dan perikanan.

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 92 5. 1 (satu) buah rilis komoditas yaitu Ikan Lele Mutiara Mutu Tinggi Mudah Dipelihara, dan 2 (dua) usulan rilis dalam proses penilaian yaitu mas “MUSTIKA” (Ikan Mas Rajadanu Super Tahan Infeksi KHV), Abalon Haliotis squamata.

Sebagai salah satu hasil kegiatan pemuliaan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi, telah ditetapkan Ikan Lele Mutiara melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 77/KEPMEN-KP/2015 tanggal 14 Juli 2015. Keunggulan dari Ikan Lele Mutiara di antaranya tumbuh cepat, produktivitas panen tinggi, keseragaman ukuran tinggi, FCR rendah (0,6-1,0), lama pemeliharaan singkat, daya tahan terhadap penyakit tinggi, toleransi terhadap lingkungan tinggi. Ikan Lele Mutiara memiliki manfaat pada beberapa aspek, antara lain :

 Aspek teknologi, teknologi budidayanya mudah diterapkan karena tidak berbeda dari teknologi yang telah ada dan tidak memerlukan teknologi baru yang spesifik.

 Aspek ekonomi, penggunaan pada usaha produksi benih menghasilkan benih siap jual dalam proporsi yang tinggi (65-85%), pada pembesaran menghasilkan ikan konsumsi dengan proporsi yang tinggi (70-80%), sehingga keuntungan yang diperoleh tinggi.

 Aspek sosial, benih ikan lele tumbuh cepat yang terbukti memiliki keragaan tinggi dapat diterima dan diminati oleh para pembudidaya, sehingga banyak permintaan.

Aspek lingkungan, tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan,

karena bukan merupakan spesies baru yang berbeda dari strain-strain ikan lele lain yang telah ada sebelumnya.

Gambar 26 : Ikan Lele Mutiara Jantan Gambar 27 : Ikan Lele Mutiara Betina

6. Terdapat 2 (dua) unggulan hasil litbang KP yang terpilih sebagai 107 Inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Business Innovation Center (BIC). BIC merupakan lembaga yang didirikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk menjembatani proses Inovasi yang terdapat dalam Akademisi, Bisnis dan Pemerintah (ABG). Di dalam kegiatan BIC terdapat upaya identifikasi Pelaksanaan transfer teknologi serta usaha komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan. Kedua hasil litbang KP tersebut, antara lain :

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 93

1. Serbuk Ajaib Dari Samudera Sebagai Anti Kanker Paru Paru

Rumput laut coklat (Sargassum sp., Turbinaria sp., Padina sp., dan Hormophysa sp.) mengandung senyawa fukosantin yang dapat dikembangkan sebagai bahan baku obat anti kanker paru-paru. Senyawa fukosantin ini dibentuk menjadi serbuk dengan ukuran 5-10 mikron, sehingga ideal dijadikan sebagai obat hirup (inhaler). Senyawa fukosantin ini disalut dengan poly-lactic-co-glycolic-acid (PLGA) menggunakan mikroenkapsulasi untuk menjaga stabilitasnya dan menjamin khasiat fukosantin sebagai anti-kanker. Menggabungkan formulasi mikroenkapsulasi yang mudah dan sederhana dengan sumberdaya yang banyak ditemukan di Indonesia, menjadikan inovasi ini memiliki peluang pasar yang besar. Inovatornya berasal dari Balai Besar Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (Dedi Noviendri, M.Si, Ph.D, Dr. Ekowati Chasanah, M.Sc, Dr. Muhammad Nursid, M.Si, Drs. Thamrin Wikanta, M.S), dengan keunggulan sebagai berikut :

 Menggunakan teknologi mikroenkapsulasi untuk menjaga stabilitas dan efektifitas obat

 Proses ekstraksi hingga pembuatan obat cukup mudah, sederhana dan aplikatif

 Memanfaatkan sumber daya laut Indonesia yang belum dimanfaatkan

2. Sarana Rumput Laut Lepas Pantai

Pesatnya perkembangan budidaya rumput laut di Indonesia menyebabkan timbulnya beberapa masalah, diantaranya terbatasnya daerah pantai dan kuatnya arus yang dapat menyeret rumput laut ke lahan orang lain. Inovasi Sarana Rumput Laut Lepas Pantai (SARLAN) menawarkan alat yang memungkinkan budidaya rumput laut lepas pantai yang tahan arus dan ombak. SARLAN juga menghasilkan rumput laut yang berkualitas tinggi, karena suhu laut lepas pantai lebih dingin sehingga lebih tahan penyakit. SARLAN mudah dibongkar pasang, awet dan pemeliharaannya sederhana, serta terbuat dari bahan lokal Indonesia. Inovatornya berasal dari salah satu peneliti Balitbang KP (), dengan keunggulan sebagai berikut :

 Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya rumput laut

 Pembersihan dan pemeliharaan lebih sedikit

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 94

 Produktivitas dan kualitas rumput laut meningkat

 Mudah dioperasikan dan dibongkar pasang

 Terbuat dari bahan lokal Indonesia

Gambar 29 : Sarana Rumput Laut Lepas Pantai di Buku Inovasi 107

7. Usulan Paten

Selama tahun 2015, Balitbang KP melalui Sentra HKI telah menerima 16 usulan paten yang akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM yang berasal dari 10 instansi KKP. Dari 16 usulan paten tersebut, sebanyak 8 usulan berasal dari Balitbang KP dan 8 usulan lainnya berasal dari UPT Ditjen Teknis KKP, seperti terlihat pada Tabel 49 berikut.

Tabel 49: Pendaftaran Paten Balitbang KP TA 2015

No Nama Paten No Pendaftaran Satker Balitbang KP

1 Produk Perikanan Dan Produk Yang Dihasilkan Darinya Proses Pembuatan Plastik Sensor Tingkat Kesegaran P00201500324 BBP4BKP

2 Tepung Puding Instan Berbasis Natrium Alginat Dan Proses Pembuatannya P00201506289 BBP4BKP

3 Kit Deteksi Dan Metode Deteksi Dini Vibriosis Pada Udang Penaeid P00201504202 BPPBAP

4 Vaksin Flavobacterium Columnare P00201508482 BPPBAT 5 Vaksin Koiherpes Virus P00201508483 BPPBAT

6 Imunoglobin Yolk Anti Streptococcus Agalactiae Untuk Terapi Streptococcosis Pada Ikan Nila P00201508484 BPPBAT

7 Metoda Penyediaan Pakan Alami Untuk Larva Ikan Rainbow Di Akuarium P00201506713 BPPBIH

8 Kompartemen Untuk Budidaya Pembesaran Lobster S00201503325 P3TKP Di Luar Balitbang KP

1 Beras Rumput Laut Untuk Kesehatan P00201503121 BBP2HP 2 Alat Pemotong Kerang S00201503122 BBP2HP

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 95

3 Alat Pencetak Bakso S00201503123 BBP2HP 4 Alat Pencetak Naget S00201503124 BBP2HP 5 Alat Pencampur Udara dan LPG S00201505767 BBPI - Semarang

6 Metode Budidaya Massal Moina sp. Dengan Media Chlorella sp. P00201506288 BPBAT - Jambi 7 Metode Pembenihan Ikan Cobia (Rachycentron Canadum) P00201506290 BBPBL - Lampung

8 Metoda Produksi Massal Benih Ikan Hias Mandarin (Synchiropus splendidus) P00201508485 BPBL - Ambon

3.5.2 CAPAIAN ATAS TARGET JANGKA MENENGAH PRIORITAS