• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKU 1 : JUMLAH WPP YANG TERPETAKAN POTENSI SUMBERDAYA KP

3.3 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

3.3.1 CUSTOMER PERSPECTIVE

3.3.1.1 SS1 : TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SDKP YANG PARTISIPATIF,

3.3.1.1.1 IKU 1 : JUMLAH WPP YANG TERPETAKAN POTENSI SUMBERDAYA KP

Balitbang KP sebagai lembaga penelitian dan pengembangan, salah satu amanah yang harus dijalankan adalah UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan yang mengamanatkan adanya kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan secara lestari yang didukung dengan pendugaan potensi, pengendalian dan pengawasan yang sistematis. Berbagai kerawanan akibat IUU fishing dan konflik antar pemengang kewenangan pengelolaan perlu diantisipasi dimana kawasan rawan IUU fishing menjadi prioritas dalam pengelolaan wilayah pengelolaan perikanan (WPP).

Satuan wilayah pengelolaan yang mencerminkan karakteristik wilayah dan sumberdaya diperlukan untuk melakukan pendugaan potensi, pengendalian dan pengawasan. Pembagian WPP didasarkan pada karakteristik geo-bio-ekologi dengan membagi WPP menjadi 11 satuan WPP. Dari

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 36 11 WPP yang telah dibagi tersebut terdiri dari WPP 714 (laut banda dan teluk tolo), WPP 716 (laut maluku, teluk tomini, laut seram, da teluk berau) dan WPP 718 (samudra pasifik) merupakan WPP yang berpotensi karena merupakan daerah pemijahan (breading ground) dan daerah bertelur

(spawning ground) yang cukup berlimpah.

Indikator jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) bertujuan sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP dalam peningkatan potensi nilai ekonomi sumberdaya kelautan di WPP 714, 716 dan 718. Bukti capaian akhir yang harus disampaikan di akhir anggaran berupa buku potensi sumberdaya KP berbasis WPP. Indikator ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaiannya diharapkan melebihi target yang ditetapkan.

Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 10 : Capaian jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengelolaan yang berkelanjutan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015 T R % Terwujudnya pengelolaan SDKP

yang partisipatif, bertanggungjawab, dan

berkelanjutan

Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi Sumberdaya KP untuk

Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan

(WPP)

3 3 100.00

Dari tabel 10 diatas capaian jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) sampai akhir tahun 2015 sebesar 100% sesuai target yang ditetapkan sebanyak 3 buah WPP.

IKU1 ditetapkan sebagai indikator kinerja baru yang akan diemban oleh Balitbang KP pada pelaksanaan penelitian dan pengembangan KP dalam kurun waktu 2015 – 2019 dimana target dan capaian di tahun 2015 sebanyak 3 (tiga) WPP sebagai baseline.

Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IKU1) Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi Sumberdaya KP untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP, akumulasi) memperlihatkan bahwa pencapaian sasaran strategis “Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan” tersebut sebesar 100%.

3.3.1.2 SS 2 : MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAAN LITBANG DAN

LAYANAN IPTEK YANG MENDUKUNG PRODUKTIVITAS USAHA DAN

PENDAPATAN NEGARA DARI SEKTOR KP

Nilai sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP sebesar 97,80%. Indikator

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 37 kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 4 (empat) IKU sebagai berikut :

3.3.1.2.1 IKU 2 : JUMLAH HASIL LITBANG KP YANG TEREKOMENDASIKAN UNTUK MASYARAKAT DAN/ATAU INDUSTRI (BUAH)

Indikator kinerja hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (buah) didefinisikan sebagai berikut :

 Rekomendasi teknologi merupakan salah satu upaya menjalankan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pasal 28 : (1) Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional; (2) Lembaga pemerintah pemberi rekomendasi wajib mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian dan administrasi selesai; (3) Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri;

 Teknologi yang terekomendasi dapat dihasilkan dari hasil litbang pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya (5 tahun terakhir).

 Tujuan indikator kinerja ini memberikan gambaran kontribusi teknologi litbang KP yang terekomendasikan untuk diterapkan di masyarakat atau dunia industri. Bukti capaian yang harus disampaikan di akhir tahun anggaran berupa buku rekomendasi teknologi. Formula/cara perhitungan indikator hasil litbang yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (buah) dengan cara jumlah teknologi yang dihasilkan oleh satuan kerja Balitbang KP yang terekomendasi dan ditetapkan dalam keputusan Menteri KP. Teknologi yang terekomendasi telah diusulkan sesuai dengan format usulan yang telah ditetapkan dan lulus penilaian oleh komisi Litbang dalam 2 tahap : 1) administrasi, dan 2) oral melalui presentasi. Indikator ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaianya diharapkan melebihi target yang ditetapkan.

Berikut tahapan proses seleksi hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (buah) yang dilaksanakan oleh komisi penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan (Litbang KP) tahun 2015 :

Tabel 11 : Tahapan Seleksi Rekomendasi Teknologi Tahun 2015

No Tahapan Seleksi

Satuan Kerja Kategori Teknologi

Total Balitbang

KP Eselon I Lain Budidaya Kelautan Tangkap

Pengolahan/ Pasca Panen 1 Usulan Awal 15 28 24 7 7 5 43 2 Administrasi/Dokumentasi 13 18 17 6 4 4 31 3 Presentasi/Paparan 12 10 15 - 3 4 22 TOTAL 22

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 38 Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (buah) dideskripsikan di bawah ini.

Tabel 12 : Capaian Jumlah Hasil Litbang KP yang Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri (Buah)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015 T R %

Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang mendukung produktivitas usaha dan

pendapatan negara dari sektor KP

Jumlah Hasil Litbang KP yang Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau

Industri (buah)

18 12 66.67

Dari Tabel 12 diatas terlihat capain jumlah hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri (buah) pada tahun 2015 sebesar 12 buah rekomendasi teknologi atau sebesar 66.67%, lebih rendah dari target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan Balitbang KP pada tahun 2015 yaitu sebesar 18 buah rekomendasi teknologi. Tidak tercapainya rekomendasi teknologi Balitbang KP disebabkan oleh Teknologinya belum siap diaplikasikan ke masyarakat dan aspek penilaian dari Tim Komisi Litbang KP diperketat dengan melihat tingkat penerapan di masyarakat dan analisis ekonominya;

Tabel 13 : Rincian Kegiatan Hasil Litbang KP yang Lolos Menjadi Rekomendasi Teknologi KP

NO SATKER JUDUL KEGIATAN

1

BPPI Peningkatan produktivitas pembesaran ikan lele melalui penggunaan strain unggul mutiara 2 Teknologi pembesaran ikan nila srikandi di tambak secara semi intensif

3

BBPPBL

Teknologi pendederan kerapu

4 Teknologi perbenihan teripang pasir, Holothuria scabra

5 Teknologi kultur massal nannochloropsis oculata dan Brachionus rotundiformis dengan kepadatan tinggi untuk pembenihan ikan laut 6

LPPBRL Budidaya rumput laut kappaphycus alvarezii dengan metode vertikultur 7 Teknologi produksi bibit unggul RL gracilaria verrucosa di tambak 8

BBP4BKP

Penanganan dan pengolahan Baby Fish krispi rendah lemak 9 Teknologi pembuatan tepung puding alginat instan 10 Teknologi ekstrasi sodium alginat dari RL sargassum untuk tekstil

11 Penangan pasca panen biomasa alga spirilina platensis sebagai bahan baku industri non pangan 12 BPPBAP Budidaya udang vaname, litopeneus vannamei ekstensif plus di tambak marginal

Buku rekomendasi teknologi merupakan penerbitan tahun ketiga untuk menindaklanjuti amanat UU nomor 16 tahun 2016 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan sekaligus sebagi bentuk dedikasi Balitbang KP dalam mendukung program pembangunan KP ke arah komersialisasi dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya secara berkenlanjutan.

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 39 Untuk mendorong penerapan komeralisasi produk KP tentunya diperlukan ilmu teknologi (IPTEK) dan inovasi, agar sumber daya dapat dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan serta dapat dihasilkan produk KP yang bernilai tambah dan berdaya saing. Buku ini merupakan salah satu perwujudan fungsi komisi penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan (BALITBANG KP) dalam menilai dan menyeleksi usulan rekomendasi untuk ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Balitbang KP dan Komisi Litbang KP dalam tiga tahun terakhir terus melakukan perbaikan dalam proses pengusulan rekomendasi teknologi. Perluasan sumber teknologi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi teknologi yang semakin layak diterapkan secara ekonomis, teknis dan memiliki keunggulan dari berbagai sisi lainnya. Rekomendasi teknologi ini diharapkan dapat menjadi bahan diseminasi, difusi, dan adaptasi teknologi dalam kegiatan penyuluhan kelautan dan perikanan.

3.3.1.2.2 IKU 3 : JUMLAH REKOMENDASI DAN/ATAU INOVASI LITBANG YANG DIUSULKAN UNTUK DIJADIKAN BAHAN KEBIJAKAN (BUAH)

Indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) didefinisikan sebagai berikut :

Hasil litbang KP (berupa rekomendasi, bahan kebijakan/informasi terapan, policy brief, naskah

akademik) yang disampaikan oleh Kepala Badan dan / atau Kepala Pusat/Kepala BBP4BKP/Kepala BBPSEKP (tembusan Kepala Badan) kepada stakeholder (MKP, Eselon I KKP, Pemda, K/L lain) melalui dokumen penyampaian resmi (Surat, Memorandum, Nota Dinas) dan menjadi bahan kebijakan yang telah dirumuskan (peraturan, buku pedoman, keputusan, dll) baik rancangan/draf atau yang telah diterbitkan;

 Monitoring status usulan bahan kebijakan di tingkat stakeholder untuk level Eselon I dilakukan oleh Sekretariat dan Eselon II terkait, Sedangkan yang disampaikan oleh Level II Pusat/Balai Besar dilakukan oleh masing-masing Eselon II.

Tujuan indikator rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan

kebijakan (buah) sebagai gambaran kontribusi Balitbang KP dalam meberikan masukan/rumusan kebijakan berbasis ilmiah untuk pengelolaan sumberdaya KP yang lestari dan berkelanjutan. Formula/cara perhitungan indikator ini dengan cara jumlah rekomendasi dan inovasi litbang yang dijadikan bahan kebijakan untuk stakeholder ()MKP, Eselon I KKP, Pemda, K/L lain) dari hasil usulan. Bukti capaian akhir yang harus disampaikan berupa rekomendasi, bahan kebijakan/informasi terapan, policy brief, naskah akademik, dokumen penyampaian (Memo Kepala Pusat) dan bahan kebijakan yang telah dirumuskan (peraturan, buku pedoman, dan keputusan).

Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) dideskripsikan di bawah ini.

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 40 Tabel 14 : Capaian Jumlah Rekomendasi dan/atau Inovasi Litbang Yang Diusulkan Untuk Dijadikan Bahan Kebijakan

(buah)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2014 TAHUN 2015 T R % T R % Meningkatnya hasil

penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang mendukung

produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor

KP

Jumlah Rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan

kebijakan (buah)

11 13 118.18 20 21 105

Dari Tabel 14 diatas capaian indikator jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) pada tahun 2015 yaitu sebesar 21 buah atau 105% dari target yang ditetapkan sebesar 20 buah rekomendasi kebijakan dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan.

Tabel 15 : Rekomendasi Balitbang KP yang digunakan sebagai bahan kebijakan stakeholder

No Rekomendasi BalitbangKP Stakeholder/User

1 Kajian harvest strategy sediaan ikan yang beruaya jauh di WPPNRI

713, 714 dan 715 Ditjen Perikanan Tangkap, KKP 2 Kajian sumberdaya ikan ynag termasuk “Highly migratory secies

dan pengelolaan perikanan di perairan Samudera Pasifik Indonesia tahun 2015 untuk West Pacific East Asia Oceanic Fisheries

Management (WPEA OFM)

Ditjen Perikanan Tangkap, KKP

3 Kajian ilmiah untuk bahan penyusunan Rancangan Pengelolaan

perikanan Tuna, Tongkol dan Cakalang Ditjen Perikanan Tangkap, KKP 4 Alokasi kuota WPP Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen

Perikanan Tangkap, KKP 5 Rekomendasi pembangunan perikanan berkelanjutan menuju

pelestarian Danau Toba dan Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur Jawa Barat

Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP

6 Penetuan alokasi kapal bekas asing di WPP RI Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP 7 Informasi lokasi penebaran ikan, jenis dan jumlah ikan yang ditebar

di PUD

Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP 8 Hasil Penelitian Danau Poso dan Danau Lindu Badan Lingkungan Hidup Daerah

Prop. Sulteng 9 2015 Annual Report To The Ecologically Related Species Working

Group (Erswg) Direktorat SDI, DJPT/ WCPRC

10 Aalisis kebijakan rekomendasi pengembangan marikultur di

Kab.Simeuleu, NAD Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Simeuleu, NAD 11 Analisis kebijakan rekomendasi pengembangan marikultur di

Kab.Natuna, Kep. Riau Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Natuna, Kep, Riau 12 Pemanfaatan radar untuk penanggulangan IUU Fishing Pusat Data dan Informasi, Setjen 13 Pemanfaatan buoy untuk pemantauan kualitas perairan budidaya Pemda Kabupaten Malang, Dinas KP

Kabupaten Agam Sumbar, Pemda Kabupaten Solok

14 Pemanfaatan hasil penelitian ICZM di Lombok Tengah NTB Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lombok Tengah

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 41

No Rekomendasi BalitbangKP Stakeholder/User

Luwu 16 Model implementasi Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau

-pulau kecil (WP3K) berbasis daya dukung di Kab. Barru seb agai bahan Draf Ranperda : Rencana Zonasi WP3K Kab. Barru

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru

17 Kajian cemaran yang berasal dari Marine Biotoxin di Teluk Lampung Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, BKIPM dan Pusat Standarisasi, Kepatuhan

dan Kerjasama, BKIPM 18 Kajian risiko Listeria monocytogeneses pada produk udang beku

untuk pasar ekspor Keamanan Hasil Perikanan, BKIPM Pusat Sertifikasi Mutu dan dan Pusat Standarisasi, Kepatuhan

dan Kerjasama, BKIPM 19 Rapid assessement terhadap perikanan bandeng sebagai antisipasi

kebijakan eksport nener bandeng AP2I 20 Rekomendasi Kebijakan berjudul Reformulasi Indeks Kesejahteraan

Masyarakat KP (IKMKP) Biro Perencanaan, Setjen 21 Proyeksi Produksi Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan

Pengolahan Hasil Perikanan sd tahun 2015 sebagai perhitungan PDB Sektor Perikanan 2015

Biro Perencanaan, Setjen

Sesuai dengan Tabel 14 diatas, stakeholder utama yang menggunakan kajian ilmiah dari Balitbang KP didominiasi oleh Eselon I KKP sebanyak 61,90% sedangkan sisanya 38,10% berasal dari Pemerintah Daerah dan pihak lain (swasta/asosiasi). Sesuai dengan tusi yang diemban, Balitbang KP seyogyanya mengedepankan kebutuhan-kebuthan kajian ilmiah sebagai basis kebijakan yang disusun oleh Eselon I KKP untuk selanjutnya ditetapkan oleh Menteri KP. Selain itu, hasil pelaksanaan litbang di daerah menjadi luaran penting bagi pemangku keoentingan di daerah dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayahnya. Kajian ilmiah yang digunakan oleh stakeholder didominasi oleh topik terkait dengan pengelolaan sumberdaya perikanan sebesar 52%, selanjutnya kebutuhan rekomendasi untuk pengelolaan sumberdaya di wilayah pesisir dan kondisi lingkungan perairan akibat pencemaran sebesar 24%, kajian-kajian terkait indeks/parameter ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan sebesar 14% dan kajian teknologi yang mendukung pengelolaan sdkp yang lestari sebesar 10%.

Dibandingkan prosentase capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 118.18%, maka capaian di tahun 2015 sedikit lebih rendah sebesar 13,18% namun secara volume meningkat sebesar 161,52%. Capaian yang melebihi target di tahun 2015 tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal :

1) Meningkatkan permintaan kajian berbasis ilmiah dari stakeholder sebagai dasar penyusunan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan dengan 3 pilar (keberlanjutan, kedaulan dan kesejahteraan) secara berkesinambungan menerbitkan peraturan dalam pengelolaan pemanfaatan sumebrdaya perikanan di WPP NRI dengan prinsip keberlanjutan.

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 42 Gambar 13 : Proporsi Bidang Rekomendasi yang dimanfaatkan stakeholder

2) Jejaring dengan baik dengan stakeholder daerah dalam proses pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang berawal dari kebutuhan kajian dari pemda. Kajian yang dibutuhkan oleh Pemda berupa model rencana zonasi pesisir, data dan informasi sumberdaya perikanan di PUD dan teknologi untuk pemantauan kualitas perairan untuk budidaya perikanan.

Namun demikian, capaian IKU tersebut masih memberikan catatan untuk perbaikan kedepan diantaranya :

1) Mekanisme penyampaian bukti rekomendasi kebijakan tidak secara formal dan terdokumentasi dengan baik sehingga banyak kajian yang telah digunakan tidak dapat dihitung mengingat bukti dokumen tidak tersedia;

2) Perumusan rekomendasi dan kebijakan belum mempertimbangkan analisis dampak; 3) Kurang pengawalan dan pemantauan atas pencapaian IKU oleh penanggung jawab IKU dan

penanggung jawab operasional kegiatan terkait dukungan dan target indikator kinerja atasan yang harus dicapai.

Langkah-langkah Balitbang KP untuk perbaikan kedepan terkait dengan target indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) adalah sebagai berikut :

1) Melakukan sosialisasi Manual IKU terhadap seluruh SDM Satker (peneliti, perencana dan personil monev);

2) Perumusan kegiatan rekomendasi mendatang didasarkan pada isu dan permasalahan yang ada di end user;

3) Mendorong output teknis satker agar dimanfaatkan stakeholder menjadi outcome;

4) Melakukan inventarisasi dan monitoring khusus terkait capaian outcome dan stakeholder oleh tim pengukur, penanggungjawab operasional kegiatan dan penanggungjawab IKU;

5) Kegiatan yang diusulkan harus merupakan kegiatan yang bermitra (menjawab kebutuhan

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 43 6) Rekomendasi/output yang dihasilkan dapat mengoptimalkan dukungan terhadap stakeholder

melalui penajaman rencana kerja terkait kegiatan dengan stakeholder.

3.3.1.2.3 IKU 4 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG DIADOPSI OLEH PENGGUNA (BUAH)

IPTEK merupakan hasil kegiatan Litbang KP dalam bentuk penerapan/diseminasi iptek KP yang telah dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan kelautan dan perikanan (seperti masyarakat perorangan atau kelompok, pengusaha, industri, pemerintah, perguruan tinggi, dsb.) untuk kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. IPTEK hasil kegiatan Litbang KP dapat dinyatakan sebagai outcome apabila telah dimanfaatkan oleh pengguna dalam berbagai tingkatan adopsi IPTEK, yang diklasifikasikan kedalam tingkat adopsi tinggi, sedang dan rendah. Saat ini pengukuran hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna dititikberatkan pada nilai adopsi dari kegiatan penerapan iptek KP di masyarakat.

Indikator ini menggunakan polarisasi maximize dimana capaian yang diharapkan melebihi target yang ditetapkan, dan bertujuan untuk memberikan tingkat adopsi teknologi hasil litbang KP yang diterapkan di masyarakat. Formula/cara perhitungn jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) dari hasil pengolahan dan perhitungan kuesioner dengan proses :

1) Informasi teknologi yang disampaikan (diseminasi) adalah data dan informasi dari teknologi hasil Litbang yang akan disampaikan kepada masyarakat (kelompok sasaran);

2) Introduksi teknologi adalah tindakan yang dilakukan oleh pemilik teknologi yang akan diukur untuk mempengaruhi teknologi/cara yang digunakan oleh masyarakat (kelompok sasaran); 3) Adopsi teknologi adalah merupakan suatu proses perubahan perilaku yang mencakup peribahan

pengetahuan, keterampilan penerima teknologi hasil litbang KP sejak ia menerima informasi teknologi sampai memutuskan untuk menggunakan teknologi setelah diintroduksi.

Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) dideskripsikan di bawah ini.

Tabel 16 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Diadopsi Oleh Pengguna (buah)

Sasaran Strategis Kinerja Utama Indikator

KEGIATAN TAHUN 2014 2015 T R % T R % Meningkatnya hasil

penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang mendukung

produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor

KP Jumlah Hasil Litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) 11 13 118.18 28 26 92,86

Dari Tabel 16 diatas menunjukan perkembangan capaian indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) pada tahun 2015 dari target 28 buah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) telah teralisasi sebanyak 26 buah atau sebesar 92,86%. Apabila

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 44 dibandingkan dengan tahun 2014, target jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 254,55%, sedangkan untuk capaiannya juga mengalami peningkatan sebanyak sebesar 207,96%. Kenaikan yang cukup tinggi tersebut, disebabkan oleh adanya tambahan alokasi anggaran untuk kegiatan pematangan teknologi adaptif lokasi (APBN-P) sebanyak 23 lokasi yang beberapa kegiatan ditargetkan mempunyai tingkat adopsi yang sedang-tinggi.

Tabel 17 : Rincian capaian hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah)

NO KEGIATAN

LITBANG KP LOKASI

NILAI

ADOPSI Kategori

1 Sukamandi Melalui Vaksinasi Hydrovac MPI Budidaya Ikan Lele Strain Unggul Kab. Boyolali, Jateng 70 Sedang

2 Bumina Yumina Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta 139 Sedang

3 Model penerapan iptek budidaya lele dan nila dengan pakan berbasis bahan baku lokal

Kota Pontianak,

Kalbar 115 Tinggi

4 Model penerapan iptek budidaya patin dengan pakan berbahan baku lokal Kab, Kampar, Riau 119 Sedang

5 Model Penerapan IPTEK (MPI) Budidaya Udang dengan Aplikasi Probiotik Terintegrasi dengan Sistem Pentokolan

Kab, Sidoarjo, Jatim 73 Tinggi

6 Nila Strain Unggul Srikandi Sukamandi Model Penerapan Iptek Budidaya Ikan Kab. Gresik, Jatim 41,5 Sedang 7 Model Penerapan Iptek Yumina Bumina Kota Yogyakarta, DIY 152 Tinggi 8 Model Penerapan Iptek Budidaya UGADI di Sleman, Kab. Sleman, DIY 209 Sedang

9 Model Penerapan Iptek Budidaya Ikan Lele dengan Aplikasi Vaksin dan

Probiotik di Sleman, Kab Sleman, DIY 128 Tinggi

10 Model Penerapan Iptek Budidaya Ikan Lele dengan Aplikasi Vaksin dan

Probiotik di Kulon Progo Kab. Kulon Progo, DIY 99 Sedang 11 CBF Kabupaten Kebumen-Ikan bandeng di waduk serba guna sempor; Kab. Kebumen, Jateng Surat Pernyataan PEMDA setempat

12 Uji Multi Lokasi Budidaya Udang Intensif Sistem Multitropic Terintegrasi (IMTA) Kab. Barru, Sulsel 24 Sedang

13 Udang Melaui Pengujian Probiotik RICA Pengendalian Penyakit pada Budidaya di Tambak

Kab, Bulukumba,

Sulsel 24 Sedang

14 Pengembangan Teknologi Pendederan dan Pembesaran Kerapu Bontang 43,5 Tinggi

15 Pengembangan Teknologi Pendederan dan Pembesaran Kerapu Belitung Timur 53,6 Tinggi

16 Pengembangan Teknologi Pembesaran Abalone Lombok Timur 54,4 Tinggi 17 Pengembangan Lobster Pasir Gn Kidul 55,2 Tinggi 18 Pengembangan teknologi IMTA Gorontalo 52,8 Tinggi 19 Teknologi pengolahan rumput laut Kab. Lombok Timur, NTB 83,34 Tinggi 20 Paket penerapan IPTEK peningkatan Kab. Maluku Tengah 8,33 Sedang

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan| 45

NO KEGIATAN

LITBANG KP LOKASI

NILAI

ADOPSI Kategori

nilai tambah tuna tongkol dan cakalang Prov. Maluku

21 Penyediaan Bahan Baku Ikan TTC untuk Paket Penerapan Iptek CSW untuk

Industri Kota Bitung, Sulut 100 Tinggi 22 Iptekmas Pengolahan Bandeng Kab. Karawang, Jabar 71,09 Tinggi

23 berpendingin untuk kendaraan bermotor Paket penerapa iptek peti insulasi roda 2 (ALTIS-2)

Bantul, Gn.Kidul, Pacitan, Jembrana,

Bitung, Padang 90-96 Tinggi 24 Paket pengembangan teknologi produksi ikan lele mutiara Kab. Tulungagung, Jatim 24 Tinggi

25 Pengembangan kebun bibit RL pada kawasan budidaya