b. Tindakan
Pada dasarnya tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II ini masih sama dengan siklus I, yakni pembelajaran sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Tindakan pada siklus II ini disesuaikan dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I, sehingga rencana tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan atau masalah pada siklus sebelumnya. Berikut langkah pelaksanaan pembelajaran siklus II:
1) Guru (Peneliti) masuk kedalam kelas mengucapkan salam, kemudian guru mengkondisikan siswa mengajak siswa berdoa dan mengadakan presensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang pelajaran bangun datar pada pertemuan sebelumnya, sambil mengulas PR yang diberikan. Berdasarkan apersepsi, guru memotivasi siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyanyikan lagu
-sama.
2) Guru menunjukkan alat peraga bangun datar yang meliputi jajargenjang, trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, trapesium sembarang, belah ketupat, layang-layang dan lingkaran yang kemudian menanyakan nama dari bangun datar tersebut beserta ciri-cirinya kepada siswa.
3) Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompoknya pada pertemuan yang sebelumnya.
4) Guru memanggil ketua kelompok untuk membagikan lembar kerja kelompok beserta media yang akan digunakan yaitu kertas lipat, gunting, penggaris, jangka dan busur derajat, kemudian memilih alat peraga yang sesuai dengan kelompoknya. Setelah semua kelompok mendapatkan tugas masing-masing.
Guru menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok dengan lebih terperinci, yaitu dengan menambahkan bahwa siswa dalam satu kelompok harus bekerja semua dengan pembagian tugas oleh ketua kelompok, siswa juga harus membuat ringkasan rangkuman dari kesimpulan kelompoknya dan kelompok lain. Selain itu guru juga menjelaskan penggunaan media papan skor.
commit to user
5) Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan pada lembar kerja kelompok sesuai dengan pembagian tugas dari ketua kelompok, setelah itu membuat kesimpulan dari sifat bangun datar kelompoknya yang kemudian berdasarkan sifat-sifat tersebut, siswa membuat bangun datar dengan menggunakan kertas lipat.
6) Masing-masing ketua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas sambil menunjukkan alat peraga bangun datar yang telah dibuat.
Kemudian siswa dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi dan membuat ringkasan dari hasil presentasi. Siswa yang telah presentasi dan siswa yang menanggapi diberikan segitiga bertuliskan nama siswa yang kemudian ditempel pada papan skor kelompok. Kelompok memiliki segitiga terbanyak diberikan penghargaan sebagai kelompok terbaik dan siswa yang namanya paling banyak pada segitiga papan skor diberikan penghargaan sebagai siswa terbaik.
7) Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari yang sebelumnya guru bertanya terlebih dahulu tentang kejelasan siswa.
8) Pada kegiatan penutup, siswa mengerjakan soal evaluasi, setelah itu soal dikoreksi secara bersama-sama. Tidak lupa guru memberikan motivasi agar siswa belajar dirumah dengan memberikan PR untuk mempelajari lagi materi yang telah diberikan.
c. Pengamatan/Observasi
Observer melakukan pengamatan/observasi aktivitas guru dan siswa selama penggunaan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar. Peneliti sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan guru kelas V sebagai kolabolator melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru (peneliti). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan. Pengamatan juga dilakukan secara cermat pada setiap tindakan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Deskripsi hasil observasi kegiatan siswa siklus II:
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
2) Siswa terlihat antusias dan bersemangat untuk menerima pelajaran.
commit to user
3) Siswa sudah terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4) Siswa mulai ahli dalam memanfaatkan media pelajaran dengan baik.
5) Hasrat siswa dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya sangat besar. Berkat bantuan papan skor, siswa merasa tertantang untuk mendapatkan penghargaan sehingga mereka termotivasi untuk lebih aktif.
6) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran sudah baik dengan pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok.
7) Siswa terlihat bersungguh-sungguh mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
8) Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran sudah terlihat dengan aktif kerja kelompok, mengerjakan soal evaluasi dan membuat kesimpulan.
9) Siswa aktif membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.
10) Siswa terlihat lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal baik evaluasi maupun kelompok.
Observasi tidak hanya dilakukan terhadap siswa, kinerja guru juga ikut diobservasi. Berikut hasil observasi kinerja guru siklus II:
1) Guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu bersama-sama yang mampu menambah semangat siswa.
2) Penyampaian materi yang dilakukan dengan metode tanya jawab mampu menuntut keaktifan siswa. Pengulangan yang dilakukan guru pada jawaban siswa memperjelas pemahaman siswa.
3) Guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik, perhatian guru sudah menyeluruh.
4) Guru sudah menggunakan media pembelajaran dengan baik.
5) Pelaksanaan model group investigation berjalan dengan lancar.
6) Melalui papan skor, guru sudah mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa.
7) Guru selalu bersikap terbuka terhadap berbagai respon siswa.
8) Penilaian guru dengan menggunakan penilaian produk dan penilaian evaluasi sudah tepat.
9) Strategi yang dibuat sudah dapat berjalan dengan baik.
commit to user
10) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi-motivasi kepada siswa.
Pada lembar observasi kegiatan siswa siklus II terjadi perubahan aktifitas yang cukup signifikan. Pada siklus I siswa belum berani dan masih ragu-ragu dalam menyampaikan tanggapan, namun pada siklus II dengan bantuan papan skor dapat memotivasi siswa agar mendapat penghargaan sebagai siswa maupun kelompok terbaik, sehingga sebagian besar siswa sudah mempunyai keberanian untuk bertanya dan menyampaikan tanggapan. Demikian juga dalam mengerjakan tugas kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan aktivitas yang baik. Siswa belajar kelompok dengan saling membagi tugas, ada siswa yang bertugas merangkum atau mencatat hasil diskusi, ada yang bertugas menghitung bangun datar, tugas membuat bangun datar serta tugas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
d. Tahap Refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil yang diperoleh menentukan tidak perlu melaksanakan siklus berikutnya, karena dalam siklus II peneliti sudah berhasil mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu
(KKM) mencapai 75% dengan rata- . Pada siklus kedua nilai rata-rata pemahaman sifat-sifat bangun datar siswa adalah 81,46 dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 89,74%. Pemahaman sifat-sifat bangun datar siswa meningkat dan mencapai indikator yang ingin dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation tersebut telah berhasil dan penelitian dapat dihentikan.