• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

A.2 Customer Value Sebagai Sumberdaya Informasi Bagi Perusahaan

Perkembangan yang baik dari PT Indosat yang bergerak dalam bidang jasa

saat ini sesuai dengan pendapat Panglaykim (1983: 131) beberapa waktu

sebelumnya yang menyatakan bahwa peralihan akan terjadi dari orang-orang

yang berorientasi produksi (production oriented men) ke tenaga kerja yang berorientasi ke industri jasa (service industry oriented man power).

Secara umum lingkungan perusahaan merupakan pasar kompetitif, antara

lain pelanggan dengan beragam keinginan dan kebutuhan. Pasar konsumen terdiri

dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang

dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen cukup bervariasi dalam usia, jenis

kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, pola mobilitas dan selera sehingga

perilaku pembeli cukup bervariasi pula. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam dan

sikap atas belanja atau menabung.

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola perilaku konsumsinya,

termasuk didalamnya produk dan merk yang dibutuhkan. Disamping itu gaya

hidup juga perlu diperhatikan. Orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas

sosial dan pekerjaan yang berlainan dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri

seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya (Philip Kotler, 1997: 159).

Phillip Kotler (1997: 161) menyatakan bahwa sesuatu kebutuhan akan

menjadi motif apabila didorong sehingga mencapai tingkat intensitas yang

memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk

bertindak. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Konsumen semakin

pandai dalam memilih sesuai dengan kebutuhan (needs) dan keinginannya

(wants). Keberagaman keinginan dan kebutuhan tercermin pada kesamaan nilai yang unik pada setiap segmen pasar.

Segmentasi pasar selayaknya disertai dengan jaminan media baru dan

saluran distribusi, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan customer value

perusahaan. Konsep customer value cukup beragam. Customer Value merupakan taksiran konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat suatu produk

berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima oleh konsumen dan yang

diberikan oleh produsen. Dengan demikian nilai (value) merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian.

A Parasuraman (1997:154) menyatakan bahwa domain customer value

dicerminkan dari definisi tentang nilai. Pengertian nilai (value) yang diukur berdasarkan atribut harapan atau preferensi konsumen yang akan mempengaruhi

pembelian, menurut Parasuraman harus diperluas supaya lebih komprehensif,

yaitu menjadi preferensi yang dirasakan konsumen dan evaluasi atribut produk,

atribut konsekuensi serta atribut tujuan yang muncul sebagai akibat dari

penggunaan produk.

Sementara itu Robert B Woodruff (1997: 140) menyatakan bahwa untuk

mencapai atribut produk diperlukan dua hal berikut. Pertama, menentukan target

konsumen yang diidentifikasi berdasarkan kriteria kunci dalam pembeliannya

sehingga dapat dioperasionalisasikan sebagai atribut yang diharapkan konsumen.

Kedua, dilihat evaluasi pelanggan terhadap dimensi nilai atribut yang sudah

dicirikan oleh perusahaan ataupun pesaing. Kemudian hasil pengukuran atribut

yang diterima dan yang ditolak, diharapkan mempunyai korelasi dengan perilaku

pelanggan.

Lebih lanjut A Parasuraman menyatakan bahwa untuk memperoleh

melalui empat jenis pelanggan yaitu pelanggan pertama (first time customer),

pelanggan jangka pendek, pelanggan jangka panjang serta pelanggan yang

hilang. Customer value sebagai paradigma baru diharapkan berhasil diterapkan baik kini maupun yang akan datang namun sampai saat ini baru berhasil pada

level atribut, tahap sebelum pembelian, level konsekuensi dan level tujuan cukup

rumit pengukurannya.

Gambar 3

Kerangka Memonitor Pelanggan

D B A C TIME t t + 1 t + 2 t + 3 Keterangan:

A : First Time Customer B : Pelanggan Jangka Pendek C : Pelanggan Jangka Panjang D : Pelanggan yang Hilang

Untuk memonitor pelanggan yang dikemukan oleh A Parasuraman (1997:

156) dapat dilihat pada gambar 3. Pelanggan dapat dikelompokkan menjadi

empat yaitu :

1. Pelanggan pertama (first time customer), konsumen atau pelanggan yang

baru pertama kali menggunakan produk, tampak pada grup A

2. Pelanggan jangka pendek adalah pelanggan dalam satu periode,

sebagaimana tampak pada grup B.

3. Pelanggan jangka panjang adalah pelanggan yang meliputi beberapa

periode, sebagaimana tampak pada grup C.

4. Pelanggan yang hilang tampak pada grup D

Dalam hal lain Robert B Woodruff (1997: 139) juga menyatakan bahwa

dalam pengamatan nilai pelanggan dijumpai beberapa hambatan. Pertama,

hambatan kultur dan prosedural organisasi misalnya pengukuran kinerja, sistem

reward dan komunikasi. Hambatan lainnya adalah penolakan pihak manajemen

untuk melakukan pembelajaran terus menerus dalam pengamatan nilai tersebut.

Dengan pengelompokan Parasuraman tersebut diatas berarti heterogenitas

konsumen dapat dikurangi. Misalnya, first time customer lebih suka memperhatikan atribut spesifik produk dibandingkan pelanggan jangka panjang.

Dengan demikian lebih mudah menemukan dimensi-dimensi penting dari

keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap suatu produk (atribut produk).

Sementara itu Engel dkk (1994:284) menyatakan bahwa kebutuhan

hedonik (pengalaman), pada umumnya kedua manfaat ini berfungsi secara

serentak di dalam keputusan pembelian, gambar 4.

Manfaat utilitarian merupakan atribut fungsional yang obyektif, sebaliknya

manfaat hedonik (pengalaman) mencakup respon emosional, kesenangan panca

indera, mimpi dan pertimbangan estetis. Kedua manfaat tersebut mencerminkan

konsep customer value.

Konsep customer value cukup beragam. Customer Value adalah konsep yang dinamis sehingga perlu dimonitor terus-menerus perkembangannya dari

waktu ke waktu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumberdaya

informasi bagi perusahaan.

Berdasarkan penelitian SCSI Solo dan sekitarnya tahun 2006, faktor -

faktor yang sering dipertimbangkan pelanggan dalam Pembelian Simcard antara

lain :

a. Jaringan Luas : Jangkauan sinyal dari pemancar agar pelanggan tetap

dapat berkomunikasi.

Utilitarian

Kebutuhan Pembelian, PemakaianEvaluasi Alternatif,

Hedonik (Pengalaman)

Gambar 4

b. Tarif : Beaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk dapat

berkomunikasi.

c. Kualitas Layanan : Layanan dari suatu operator apabila ada keluhan dari

pelanggannya

d. Fitur Layanan : Hal – hal yang dapat diperoleh pelanggan, apabila

pelangan memakai produk tersebut suatu produk

e. Bonus dan Hadiah : Hal – hal yang diterima pelanggan yang berupa

hadiah

f. Merk Terkenal : Merk / Nama dari produk yang lebih dikenal

pelanggannya

g. Iklan : Cara mengenalkan / menginformasikan produk agar pelanggan

lebih mengenal produk tersebut.

h. Gaya Hidup : Pengaruh pemakaian produk terhadap pelanggan yang

menggunakan.

Sebagaimana pendapat Parasuraman bahwa berdasarkan sistematisasi

monitor melalui empat jenis pelanggan tersebut diatas, lebih lanjut dapat

ditentukan beberapa strategi yaitu strategi menarik konsumen baru, memperluas

pengalaman konsumen, memperkuat hubungan dengan konsumen dan strategi

untuk bersaing dimasa akan datang.

Sementara itu Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005:51) menyatakan

bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi dan ekspektasi pelanggan,

dalam hal ini dideskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

pelanggan berdasarkan waktu sebelum, pada saat dan sesudah membeli sesuatu

Sumber: Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005:51)

Dokumen terkait