• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE)TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI(Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat CabangSurakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE)TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI(Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat CabangSurakarta)"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

i

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen

Minat Utama : Manajemen Pemasaran

Diajukan oleh :

Agus Supadiyono

NIM : S4106063

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)

Disusun oleh :

Agus Supadiyono

NIM : S4106063

Telah disetujui Pembimbing Pada Tanggal : 31 Desember 2008

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Soeharno TS, SU. Drs. M. Amien Gunadi, MP.

NIP. 130324013 NIP. 131569233

Mengetahui :

Direktur Program Studi Magister Manajemen

Prof. Dr. Hartono, MS.

(3)

iii

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus Pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)

Disusun oleh :

Agus Supadiyono

NIM : S4106063

Telah disetujui oleh Tim Penguji Pada Tanggal : 31 Desember 2008

Ketua Tim Penguji : Prof. Dr. Hartono, MS ...

Pembimbing I : Prof. Dr. Soeharno TS, SU ...

Pembimbing II : Drs. M. Amien Gunadi,MP ...

Mengetahui

Direktur PPS UNS Ketua Program Studi Magister Manajemen

Prof. Dr. Suranto, MSc, PhD Prof. Dr. Hartono, MS

(4)

iv Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Agus supadiyono

NIM : S4106063

Sebagai mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini yang berjudul “Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)” merupakan karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain.

Dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 31 Desember 2008

(5)

v

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, yang berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta).

Penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, dan dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, perkenalkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Hartono MS, selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Soeharno TS, SU, selaku Pembimbing I dalam penyusunan tesis ini. 3. Drs. M. Amien Gunadi, MP, selaku Pembimbing II dalam penyusunan tesis

ini.

4. Dosen-dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Karyawan dan karyawati Program Studi Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(6)

vi

penulis sebutkan satu per satu atas segala bantuan dan kerjasamanya.

8. Orang tuaku tersayang bapak Dwijo harjono dan ibu Muryati, dengan penuh takzim penulis ucapkan terimakasih atas kasih sayang, kesabaran dan doa-doa yang tulus dalam mengiringi langkahku.

9. Yang tercinta - tersayang istri dan anakku, Tin Tisnawati, Annisa Nur Fahira, Aziza Nur Safira, yang selalu memberi dorongan, dukungan, masukan, doa dan rasa cinta yang tanpa batas.

10. Saudaraku tercinta, Isti, Wati, Wien, Wening, Ismu, Heru yang selalu memberi bantuan, bimbingan, dorongan, dan dukungannya.

11. Rekan-rekan angkatan XXII kelas akhir pekan Magister Manajemen UNS yang telah memberi masukan dalam penulisan serta dalam perkulihaan.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, sehingan masukan, saran sangat diharapkan, dan semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 31 Desember 2008

(7)

vii

HALAMAN JUDUL ...……….……… i

HALAMAN PENGESAHAN ...……….……… ii

PERNYATAAN ...……….……… iv

KATA PENGANTAR ...……….……… v

DAFTAR ISI ...……….………vii

DAFTAR GAMBAR ...……….………...…...… x

DAFTAR TABEL ...……….………..……...……… xi

BAB I PENDAHULUAN ...……….……… 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Perumusan Masalah. ……… 8

C. Tujuan Penelitian. ……… 8

D. Manfaat Penelitian ……… 8

E. Orisionalitas Penelitian ……… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ..… 11

A. Landasan Teori ………..… 11

A.1 Pembelian sebagai Suatu Proses ……….…… 12

A.2 Customer Value Sebagai Sumberdaya Informasi Bagi Perusahaan 16

A.3 Kepuasan Pelanggan ……….………… 23

B. Penelitian Terdahulu ...……… 29

C. Kerangka Pemikiran. ...……….……….………… 31

(8)

viii

A. Jenis Penelitian ...……….……….…… 33

B. Lokasi Penelitian ………...……….……….……… 33

C. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling ….……… 34

D. Jenis Data ...……… 36

E. Sumber Data. …………....……….……… 36

F. Teknik Pengumpulan Data. ...……….………..……… 37

G. Teknik Analisis Data ………...……….………..…… 37

G.1 Model Analisis Regresi ………...………..….………… 38

G.2 Uji Asumsu Klasik ……….. 40

G.3 Uji Instrumen Penelitian ………... 42

H. Instrumen Penelitian ………...……….………..…… 44

H.1 Instrumen untuk mengukur variabel Customer Value (Variabel Bebas) ...……….………..…… 44

H.2 Instrumen untuk mengukur Variabel Keputusan Pembelian Produk (Variabel Terikat) ...… 46

H.3 Instrumen untuk mengukur variabel Kepuasan (Variabel Moderasi) ………..…… 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………..… 49

A Gambaran Hasil Penelitian ...……….………..…… 49

A.1 Gambaran Umum PT. Indosat ...……….………..…… 49

A.1.1 Gambaran Produk mentari PT. Indosat ………..… 50

A.1.2 Customer Value PT. Indosat ………..…… 51

(9)

ix

B Deskripsi Data Responden ...……….………..… 54

B.1 Lama Pemakaian Produk Mentari Indosat. ………..…… 54

B.2 Usia Responden ...……… 55

B.3 Tingkat Pendidikan Responden. ………..………… 56

B.4 Pekerjaan Responden. ……….……… 56

B.5 Penghasilan Responden. ……….……… 57

B.6 Jenis Kelamin Responden. ……….… 58

B.7 Status Perkawinan Responden. ……….… 58

C Penilaian Responden Tentang Variabel Penelitian. ……….… 59

D. Pengaruh Nilai Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk ... 61

E. Pengaruh Dimensi Nilai Konsumen thd Keputusan Pembelian Produk …. 65 F. Variabel Kepuasan Konsumen sebagai Moderating Variabel ……...… 71

F.1 Pembahasan Hasil Regresi ....……….…… 72

F.2 Pembahasan Hasil Uji Asumsi Klasik. ……….…… 79

F.3 Pembahasan Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ………...…... 83

G. Pembahasan Hasil Penelitian ...……….………...…… 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………..………..…… 92

Kesimpulan ...……….… 92

Saran ...………...…… 93

DAFTAR PUSTAKA ...……….…………..……... xiii

(10)

x

Gambar 1 Model Perilaku Pembeli ……….……..… 13

Gambar 2 Model Proses Keputusan Pembelian …...………..…. 14

Gambar 3 Kerangka Memonitor Pelanggan ………..……… 19

Gambar 4 Motivasi dalam Pembelian Produk ………..……… 21

Gambar 5 Model Hirarki Customer Value ………..……… 25

Gambar 6 Kerangka Pemikiran ………..……… 31

Gambar 7 Model 3 dengan Variabel Moderasi ………..… 78

Gambar 8 Model 3 Keputusan Berdasarkan Durbin-Watson Statistik ..… 80

(11)

xi

Tabel 1 Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2006 ...… 2

Tabel 2 Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2007 ……… 2

Tabel 3 Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Simcard …… 4

Tabel 4 Pelanggan kartu Mentari PT Indosat wilayah Surakarta ……… 7

Tabel 5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan Dihubungkan dengan Waktu Pembelian ……… 23

Tabel 6 Penggolongan dari Definisi Kepuasan Pelanggan …..……… 24

Tabel 7 Data Lama Pemakaian Produk Mentari ...…………..……… 54

Tabel 8 Data Usia Responden . ………..… 55

Tabel 9 Data Tingkat Pendidikan Responden ..……… 56

Tabel 10 Data Pekerjaan Responden ………..… 57

Tabel 11 Data Penghasilan Responden ………..…… 57

Tabel 12 Data Jenis Kelamin Responden ………..……… 58

Tabel 13 Data Status Responden ………..……… 58

Tabel 14 Capaian Kinerja Variabel Penelitian …………..……… 60

Tabel 15 Model Summary(b) ………..… 63

Tabel 16 ANOVA(b) ………..…… 63

Tabel 17 Coefficients(a) ………..…… 64

Tabel 18 Dimensi dari Variabel Nilai Konsumen (Customer Value) ..… 68

Tabel 19 Variabel Customer Value ………..………… 69

Tabel 20 Descriptive Statistics ………..……… 73

(12)

xii

Tabel 23 ANOVA(b) ………..…… 76

Tabel 24 Coefficients(a) ………..…… 76

Tabel 25 Statistik Durbin-Watson ………..…… 80

Tabel 26 Collinearity Diagnostics(a) ………..…… 81

Tabel 27 Reliability Statistics ………..…… 83

Tabel 28 Rekapitulasi Statistik Uji F : Hubungan Antar Variabel Penelitian: X, MV Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y ).... 86

Tabel 29 Rekapitulasi Statistik Uji t : Hubungan Antar Variabel Penelitian: X, MV Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y ) … 87 Tabel 30 Rekapitulasi Statistik Model 1, 2 dan 3 ………..…… 88

(13)

xiii Kuesioner Penelitian……….... …… Lampiran 1

Data Hasil Tabulasi Kuesioner ………...………. Lampiran 2

Regresi Nilai Kansumen (Customer Value) terhadap

Keputusan Pembelian Produk (Regresi Model 1) …………..…... Lampiran 3

Regresi Dimensi Nilai Kansumen (Customer Value)

terhadap Keputusan Pembelian Produk (Regresi Model 2) …..….. Lampiran 4

Korelasi antara Dimensi Nilai Konsumen dengan Variabel

Keputusan Pembelian ……….. Lampiran 5.a

Korelasi antar Dimensi Keputusan Pembelian dengan

Variabel Keputusan Pembelian ... Lampiran 5.b

Korelasi antar Dimensi Kepuasan dengan Variabel

Keputusan Pembelian ... Lampiran 5.c

(14)

Tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui pengaruh Nilai Konsumen (Customer Value) Produk Mentari terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. (2) Untuk mengetahui dimensi mana saja dari Nilai Konsumen (Customer Value) yang dipakai, yang mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. (3) Untuk mengetahui seberapa jauh Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor pemoderasi bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat.

Metode yang digunakan adalah metode survei yang ditujukan kepada pelanggan mentari PT Indosat (lokasi kantor Cabang Indosat di Surakarta dan Kantor Representive di Klaten dan Wonogiri). Populasi penelitian ini pelanggan jangka pendek dan jangka panjang produk Mentari PT Indosat dan Sampel diambil dengan teknik non-probability sampling, menggunakan metode purposive sampling dengan cara convenience sampling terhadap 100 pelanggan. Sumber data pada penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrument penelitian meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji statistik melalui analisis koefisien korelasi, analisis regresi sederhana, uji F (anova), dan uji t, serta uji asumsi klasik meliputi multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai bidang komunikasi tumbuh dan berkembang sejalan dengan

perkembangan peradaban manusia. Komunikasi merupakan sesuatu yang cukup

esensial dalam kehidupan manusia. Harus diakui bahwa komunikasi merupakan

suatu bentuk aktivitas paling vital yang selalu dilakukan manusia. Segala sisi

kehidupan manusia yang demikian kompleks tidak pernah lepas dengan unsur

komunikasi ini.

Dapat dinyatakan bahwa hampir mustahil suatu kehidupan tanpa

melibatkan unsur informasi dan komunikasi. Bahkan Panglaykim sudah sejak

lama memprediksikan bahwa arah pemikiran pemasaran harus mengalami

perubahan dengan menyediakan jasa (1983: 111). Lebih lanjut dinyatakan bahwa

industri informasi (information knowledge industry) mempunyai potensi yang

cukup besar sebagai ’penggerak pertumbuhan’ yang mampu menggerakkan

perekonomian (Panglaykim, 1983: 297).

Seiring perkembangan tersebut PT Indosat tbk berusaha menyediakan

sarana komunikasi berupa telepon selular dengan segala prasarana

pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Selama kehidupan di

dunia ini masih ada keberlanjutannya dapat dinyatakan bahwa akan selalu ada

permintaan produk telepon selular ini. Hal ini dibuktikan dengan status dari PT

Indosat sebagai salah satu leader dalam industri telekomunikasi di Indonesia,

meskipun akhir-akhir ini muncul beberapa pesaing baru. Industri telekomunikasi

(16)

Permintaan kebutuhan komunikasi kian meningkat, berdasarkan penelitian

SCSI Solo dan sekitarnya terdapat kurang lebih lima produk prabayar yang

bersaing untuk memperebutkan pasar. Adapun estimasi pangsa pasar (market

share) dari produk prabayar tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1

Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2006

MARKET SHARE TOP OF MIND

NO MEREK % Rangking % Rangking

1 SIMPATI 34,63% 1 37,56% 1

2 MENTARI 15,12% 3 16,10% 3

3 IM3 29,76% 2 27,32% 2

4 PRO XL 14,15% 4 14,15% 4

5 AS 3,90% 5 3,90% 5

Sumber : SCSI 2006.

Berdasarkan penelitian Solo Best Brand Indeks tahun 2007, estimasi pangsa

pasar (pangsa pasar) dari produk prabayar dapat dilihat padaTabel 2 berikut.

Tabel 2

Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2007

MARKET SHARE

POPULARITAS MERK

NO MEREK % Rangking % Rangking

1 SIMPATI 43,02% 1 43,06% 1

2 IM3 28,15% 2 25,93% 2

3 MENTARI 11,13% 3 12,04% 3

4 PRO XL 7,85% 4 7,41% 4

5 AS 5,29% 5 4,17% 5

Sumber :sbbi 2007

Kebutuhan konsumen mendorong terjadinya pembelian. Hal ini sesuai

dengan pendapat Engel dkk (1994:284) bahwa kebutuhan diaktifkan dalam

(17)

pada umumnya kedua manfaat ini berfungsi secara serentak di dalam keputusan

pembelian. Manfaat utilitarian merupakan atribut fungsional yang obyektif,

sebaliknya manfaat hedonik mencakup respon emosional, kesenangan panca

indera, mimpi dan pertimbangan estetis. Kedua manfaat ini mencerminkan

konsep customer value.

Customer Value merupakan taksiran konsumen secara keseluruhan

terhadap manfaat suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap apa yang

diterima oleh konsumen dan yang diberikan oleh produsen. Dengan demikian

nilai (value) merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam

pembelian.

Robert B Woodruff (1997:142) menyatakan bahwa para manajer sudah

menyadari bahwa customer value mampu mewujudkan kepuasan pelanggan

(customer satisfaction) namun seringkali tidak berdampak pada kinerja

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tidak dipahaminya konsep customer value

secara benar karena orientasinya masih pada tataran penggunaan produk dan

pertukaran langsung. Jelas bahwa studi masih berkisar pada masalah atribut

produk (sebelum dibeli) sehingga mengacu hanya terbatas kepada kepuasan

berdasar atribut produk.

Sebagai salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan jasa

telekomunikasi, PT Indosat tbk berusaha memenuhi kebutuhan konsumennya

antara lain dengan menyediakan produk pra dan pasca bayar. Peran perusahaan

dalam bidang pemasaran sangatlah penting dalam rangka memahami perilaku

(18)

Sementara itu persaingan yang terjadi saat ini meliputi semua unsur

marketing mix yaitu produk, kualitas pelayanan yang diberikan, harga, distribusi

dan promosi yang dilakukan perusahaan telekomunikasi. Semua produsen

berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Dari segmentasi

produknya PT Indosat khusus divisi Seluler melayani produk pra maupun

pasca-bayar.

Pada Tabel 3 berikut dipaparkan beberapa faktor yang dipertimbangkan

konsumen di Solo dan sekitarnya ketika membeli Simcard.

Tabel 3

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Simcard

NO Faktor Yang Dipertimbangkan JUMLAH %

1 Jaringan luas 123 29,08%

2 Tarif 118 27,90%

3 Kualitas Layanan 71 16,78%

4 Fasilitas Lengkap / Fitur layanan 59 13,95%

5 Bonus dan Hadiah 20 4,73%

6 Merek Terkenal 13 3,07%

7 Lain-lain (cocok, iklan) 10 2,36%

8 Gaya Hidup 9 2,13%

TOTAL 423 100,00%

Sumber: Data Primer SCSI Solo, September 2006.

Customer Value akan berpengaruh kepada pembelian dan penggunaan

sesuatu produk. Pengaruh ini muncul apabila sikap positif konsumen terhadap

customer value mampu memberikan kepuasan. Jadi kepuasan ini memoderasi

hubungan customer value terhadap keputusan pembelian produk.

Selain bersifat fisiologis, manusia mempunyai kapasitas berpikir tentang

segala sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Engel dkk (1994: 284)

(19)

manfaat utilitarian dan manfaat hedonik (pengalaman), pada umumnya kedua

manfaat ini berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian.

Kedua manfaat tersebut mencerminkan konsep customer value. Konsep

customer value cukup beragam. Customer value sebagai paradigma baru

diharapkan berhasil diterapkan baik kini maupun yang akan datang namun

sampai saat ini baru berhasil pada level atribut, tahap sebelum pembelian.

Sehingga kepuasan pelanggan masih terbatas pada kepuasan berdasar atribut

produk. Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005: 51) menyatakan bahwa

kepuasan pelanggan tergantung pada persepsi dan ekspektasi pelanggan, dalam

hal ini dideskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan

berdasarkan waktu sebelum, pada saat dan sesudah membeli sesuatu produk.

Teori Dasar Penghargaan Pelanggan (Customer Value-Based Theory)

dalam Journal of the Academy of Marketing Science menyatakan bahwa

perbedaan kinerja (performance) perusahaan telah memaksa perusahaan untuk

memiliki keunggulan bersaing antara lain melalui penghargaan terhadap

pelanggan (customer value). Jelas bahwa perusahaan harus berorientasi pada

pasar, selayaknya mempelajari konsumen dalam rangka menyiasati lingkungan

untuk menciptakan customer value bagi perusahaan. Secara umum lingkungan

perusahaan merupakan pasar kompetitif, antara lain pelanggan dengan beragam

keinginan dan kebutuhan artinya pasar terpisah menjadi beberapa segmen dengan

kesamaan nilai yang unik. Segmentasi pasar ini selayaknya disertai dengan

jaminan media baru dan saluran distribusi, Stanley F Slater (1997:163).

Pernyataan A Parasuraman (1997:156) bahwa untuk memperoleh ketepatan

(20)

empat jenis pelanggan : pelanggan pertama (first time customer), pelanggan

jangka pendek, pelanggan jangka panjang serta pelanggan yang hilang.

Berdasarkan wawasan pengetahuan ini lebih lanjut dapat ditentukan beberapa

strategi yaitu strategi menarik konsumen baru, memperluas pengalaman

konsumen, memperkuat hubungan dengan konsumen dan strategi untuk bersaing

dimasa akan datang.

Customer Value akan berpengaruh kepada pembelian dan penggunaan

sesuatu produk. Pengaruh ini muncul apabila sikap positif konsumen terhadap

customer value mampu memberikan kepuasan. Dengan demikian kepuasan ini

memoderasi hubungan customer value terhadap keputusan pembelian dan

penggunaan produk. Dalam hal ini hanya diamati khusus pada jenis pelanggan

jangka panjang dan pelanggan jangka pendek mengingat dua jenis kelompok

pelanggan lainnya yaitu: pelanggan pertama belum pengalaman pemakaian

produk oleh karena baru membeli produk tersebut, dan pelanggan yang hilang

sulit diketahui.

Produk Mentari merupakan salah satu produk prabayar PT Indosat dimana

perkembangan peningkatan jumlah pelanggan belum memenuhi harapan

perusahaan dan masih tingginya churn, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4 tentang

jumlah pelanggan PT Indosat di wilayah Surakarta.

Dan berdasarkan penelitian eksternal dari Solo Customer Satisfaction

Index tahun 2006 dan Solo Best Brand Index tahun 2007 dimana market share

dari produk mentari masih sangat perlu untuk ditingkatkan, baru mencapai

peringkat ke 3 dari 5 peringkat, dimana target perusahaan untuk menjadi

(21)

Pada Tabel 4 dipaparkan jumlah pelanggan kartu Menatari PT Indosat

wilayah Surakarta.

Tabel 4

Pelanggan kartu Mentari PT Indosat wilayah Surakarta

Month Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07

Sumber: Data Pelanggan PT Indosat Juni 2008

Berdasarkan uraian latar belakang maka penelitian tentang “ Pengaruh

Nilai Konsumen (Customer Value) Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Kasus Pada Pelanggan

Mentari, PT Indosat Cabang Surakarta)” menjadi penting untuk

(22)

B. Perumusan Masalah.

Perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Nilai Konsumen (Customer Value) berpengaruh terhadap keputusan

pembelian Produk Mentari PT Indosat ?

2. Dimensi mana saja dari Nilai Konsumen (Customer Value) yang

mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat ?

3. Apakah Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor

pemoderasi bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat ?

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Konsumen (Customer Value) Produk

Mentari terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat.

2. Untuk mengetahui dimensi mana saja dari Nilai Konsumen (Customer Value)

yang dipakai, yang mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT

Indosat.

3. Untuk mengetahui seberapa jauh Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service

Quality) menjadi faktor pemoderasi bagi keputusan pembelian Produk

Mentari PT Indosat.

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Sebagai tambahan wawasan pengetahuan bagi penulis khususnya bidang

(23)

2. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan PT Indosat khususnya khususnya

Divisi Seluler dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran produk

Mentari.

3. Sebagai bahan pembanding bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai manajemen pemasaran khususnya mengenai customer

value dan kepuasan pelanggan dan keputusan pembelian sesuatu produk.

E. Orisionalitas Penelitian.

Beberapa penelitian membahas tentang keputusan pembelian yang

dihubungkan dengan kepuasan konsumen pada berbagai sisi pengamatan

misalnya Crosby, Lawrence A dan Nancy Stephens (dalam Gordon & Hensen,

1992: 515), Oliver, Richard dan Jones (dalam Gordon & Hensen, 1992: 517),

Arora (dalam Gordon & Hensen, 1992: 524). Nur Nasution (2002:48) juga

meneliti pengaruh tingkat kepuasan pelanggan pada tingkat kesetiaan pelanggan

provider handphone.

Nilai konsumen dibahas oleh peneliti lain yaitu Rajagopal (2005:11) yang

mengintegrasikan semua aspek untuk memaksimumkan potensi organisasi dan

seluruh subsistemnya dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang

berkesinambungan.

Penelitian ini juga membahas keputusan pembelian yang dihubungkan

dengan kepuasan pelanggan. Namun berbeda dengan penelitian sebelumnya

karena penelitian ini juga membahas nilai konsumen (customer value). Nilai

(24)

terdapat perbedaan dalam model penelitiannya. Pada penelitian tersebut

mengintegrasikan semua aspek untuk memaksimumkan potensi organisasi dan

seluruh subsistemnya dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang

berkesinambungan. Sedangkan pada penelitian ini kepuasan diduga memoderasi

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori.

Sebagai penyedia jasa telekomunikasi dan dalam rangka mewujudkan

kepuasan bagi pelanggannya, PT Indosat Tbk tidak akan terlepas dengan

karakteristik industri jasa secara umum. Jasa adalah aktivitas atau manfaat yang

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

Kotler (2005 : 112) menyatakan bahwa karakteristik pelayanan jasa

meliputi: intangibility, inseparability, variability dan perishability. Tidak

berwujud (intangibility) artinya tidak dapat dilihat, diraba, dicium atau didengar

sebelum dibeli. Tidak terpisahkan (inseparability) ,artinya jasa diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan tidak seperti produk fisik yang diproduksi lebih

dulu kemudian disimpan, dijual dan selanjutnya baru dikonsumsi. Anekaragam

(variability) artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada

siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan. Tidak tahan lama (perishability)

artinya tidak dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama.

Baik untuk jenis perusahaan jasa maupun jenis lainnya, salah satu

pertanyaan mendasar terkait dengan eksistensi suatu perusahaan adalah tujuan

didirikannya suatu usaha. Konsep pemasaran jangka panjang (relational

marketing) menyatakan bahwa misi dan tujuan utama kegiatan usaha adalah

memuaskan konsumen (pelanggan), hal ini dapat diwujudkan apabila

(26)

Teori Dasar Penghargaan Pelanggan (Customer Value-Based Theory)

menyatakan bahwa dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas, perusahaan

harus mempertimbangkan faktor lingkungan meskipun berada diluar kendali

perusahaan. Teori tersebut menyatakan bahwa secara umum lingkungan

perusahaan merupakan pasar kompetitif yang mencakup konsumen (pelanggan)

dengan berbagai keinginan dan kebutuhannya.

Dengan demikian sudah sewajarnya setiap jenis usaha berusaha

terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan dalam rangka mengetahui dan

memenuhi keinginan konsumen ataupun pelanggannya.

A.1. Pembelian sebagai Suatu Proses.

Dalam banyak hal pembelian yang dilakukan konsumen bukan suatu

tindakan tiba-tiba namun merupakan suatu serangkaian proses. Mengikuti model

perilaku pembeli dari Philip Kotler (2002: 183) yang dapat dilihat pada gambar 1

dapat dinyatakan bahwa yang pertama kali mempengaruhi konsumen adalah

adanya rangsangan. Rangsangan diperoleh ketika konsumen menerima informasi

dari berbagai sumber informasi yang dijumpai. Rangsangan tersebut dapat

berasal dari rangsangan pemasaran maupun rangsangan lainnya. Rangsangan

pemasaran terkait dengan unsur marketing mix yaitu: produk, harga, saluran

pemasaran dan promosi. Rangsangan lain yang cukup berpengaruh pada perilaku

pembelian antara lain: ekonomi, teknologi, politik dan budaya.

Hal lain yang mempengaruhi konsumen adalah pengaruh yang berasal dari

(27)

demikian perusahaan dituntut untuk mampu mengidentifikasi dengan baik

terhadap beberapa hal yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk.

Lebih lanjut dalam pengambilan keputusan tentang barang dan jasa apa yang

akan dikonsumsi, konsumen melewati beberapa tahap seperti pada gambar 2

(28)

Pertama, pengenalan kebutuhan sebagai tahap pertama dalam proses untuk

mengetahui adanya masalah atau kebutuhan. Dalam hal ini pembeli merasakan

adanya perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

Kebutuhan bisa dipengaruhi oleh rangsangan internal maupun eksternal.

Dengan adanya rangsangan ini, pemasar berusaha untuk mencari tahu apa yang

dibutuhkan oleh konsumen dan apa yang diminatinya sehingga pemasar mampu

dengan cepat menjaring konsumen untuk produk tertentu.

Kedua, apabila konsumen tertarik pada sesuatu produk maka ia akan mulai

mencari informasi tentang produk tersebut. PENGENALAN

KEBUTUHAN

TINGKAH LAKU PASCA

PEMBELIAN

PENCARIAN INFORMASI

KEPUTUSAN MEMBELI

EVALUASI ALTERNATIF

Gambar 2

(29)

Ketiga, evaluasi alternatif merupakan tahap dimana konsumen mulai

menggunakan informasi yang telah diperoleh untuk mengevaluasi

alternatif-alternatif dalam pembelian produk. Evaluasi yang dilakukan konsumen sangat

bervariasi tergantung pada produk yang diminatinya.

Pada tahap keempat yaitu keputusan membeli, konsumen benar-benar

membeli produk sesuai keinginannya. Pada umumnya konsumen membeli suatu

produk tergantung pada merk yang disenangi. Pada tahap ini konsumen akan

berhadapan dengan dua faktor yang akan menggagalkannya dalam membeli

sesuatu produk yaitu faktor sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak

diharapkan. Apabila pembelian dilakukan, pengalaman penggunaan produk

menimbulkan perilaku pasca pembelian.

Kelima, tingkah laku pasca pembelian yang menentukan konsumen

mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan pengalamannya dalam penggunaan

produk yang telah dibelinya. Hal ini menciptakan rasa kepuasan dan

ketidak-puasan konsumen sebagai bentuk perimbangan antara harapan konsumen dan

prestasi yang diterima dari produk.

Oleh karenanya perusahaan harus benar-benar memperhatikan produk yang

ditawarkan sehingga pada saat konsumen membeli produk tersebut harapan akan

manfaat yang diterima bisa terwujud. Lebih lanjut diharapkan bahwa konsumen

tidak akan beralih atau mencoba produk lain agar tercipta pembelian lebih lanjut.

Berdasarkan pandangan konsep yang berorientasi pelanggan (Customer

directed Concept) dinyatakan bahwa konsumen mempunyai keinginan dan

kepercayaan atas pembelian dan penggunaan produk ataupun jasa dari penjual.

(30)

terdapat dua kemungkinan pengambilan keputusan dalam pembelian ulang,

yaitu:

1. Pemecahan masalah berulang

Beberapa faktor penyebab pemecahan masalah berulang ini adalah

kekecewaan masa lalu, pertimbangan konsekuensi waktu dan energi bila

pindah tempat dalam berbelanja, pencarian variasi ketika dijumpai alternatif

lain, pemanfaatan kupon potongan harga.

2. Pengambilan keputusan kebiasaan

Dalam konteks ini pembelian ulang dapat menyederhanakan

pengambilan keputusan menjadi empat tahap : pengenalan kebutuhan,

maksud pembelian, pembelian, hasil. Dengan demikian lebih tergantung

pada tingkat keterlibatan produk sehingga perlu dipertimbangkan tingkat

loyalitas terhadap merk.

Olson, C. Jerry (dalam Engel dkk, 1994:287) menyatakan bahwa konsumen

terlibat dalam perilaku pembelian yang konsisten dan sesuai dengan citra diri

mereka. Bila pembelian ulang secara terus-menerus maka stategi

mempertahankan pangsa pasar menjadi tantangan manajemen.

A.2. Customer Value Sebagai Sumberdaya Informasi Bagi Perusahaan.

Perkembangan yang baik dari PT Indosat yang bergerak dalam bidang jasa

saat ini sesuai dengan pendapat Panglaykim (1983: 131) beberapa waktu

sebelumnya yang menyatakan bahwa peralihan akan terjadi dari orang-orang

yang berorientasi produksi (production oriented men) ke tenaga kerja yang

(31)

Secara umum lingkungan perusahaan merupakan pasar kompetitif, antara

lain pelanggan dengan beragam keinginan dan kebutuhan. Pasar konsumen terdiri

dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang

dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen cukup bervariasi dalam usia, jenis

kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, pola mobilitas dan selera sehingga

perilaku pembeli cukup bervariasi pula. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam dan

sikap atas belanja atau menabung.

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola perilaku konsumsinya,

termasuk didalamnya produk dan merk yang dibutuhkan. Disamping itu gaya

hidup juga perlu diperhatikan. Orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas

sosial dan pekerjaan yang berlainan dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri

seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya (Philip Kotler, 1997: 159).

Phillip Kotler (1997: 161) menyatakan bahwa sesuatu kebutuhan akan

menjadi motif apabila didorong sehingga mencapai tingkat intensitas yang

memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk

bertindak. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Konsumen semakin

pandai dalam memilih sesuai dengan kebutuhan (needs) dan keinginannya

(wants). Keberagaman keinginan dan kebutuhan tercermin pada kesamaan nilai

(32)

Segmentasi pasar selayaknya disertai dengan jaminan media baru dan

saluran distribusi, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan customer value

perusahaan. Konsep customer value cukup beragam. Customer Value merupakan

taksiran konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat suatu produk

berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima oleh konsumen dan yang

diberikan oleh produsen. Dengan demikian nilai (value) merupakan faktor-faktor

yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian.

A Parasuraman (1997:154) menyatakan bahwa domain customer value

dicerminkan dari definisi tentang nilai. Pengertian nilai (value) yang diukur

berdasarkan atribut harapan atau preferensi konsumen yang akan mempengaruhi

pembelian, menurut Parasuraman harus diperluas supaya lebih komprehensif,

yaitu menjadi preferensi yang dirasakan konsumen dan evaluasi atribut produk,

atribut konsekuensi serta atribut tujuan yang muncul sebagai akibat dari

penggunaan produk.

Sementara itu Robert B Woodruff (1997: 140) menyatakan bahwa untuk

mencapai atribut produk diperlukan dua hal berikut. Pertama, menentukan target

konsumen yang diidentifikasi berdasarkan kriteria kunci dalam pembeliannya

sehingga dapat dioperasionalisasikan sebagai atribut yang diharapkan konsumen.

Kedua, dilihat evaluasi pelanggan terhadap dimensi nilai atribut yang sudah

dicirikan oleh perusahaan ataupun pesaing. Kemudian hasil pengukuran atribut

yang diterima dan yang ditolak, diharapkan mempunyai korelasi dengan perilaku

pelanggan.

Lebih lanjut A Parasuraman menyatakan bahwa untuk memperoleh

(33)

melalui empat jenis pelanggan yaitu pelanggan pertama (first time customer),

pelanggan jangka pendek, pelanggan jangka panjang serta pelanggan yang

hilang. Customer value sebagai paradigma baru diharapkan berhasil diterapkan

baik kini maupun yang akan datang namun sampai saat ini baru berhasil pada

level atribut, tahap sebelum pembelian, level konsekuensi dan level tujuan cukup

rumit pengukurannya.

Gambar 3

Kerangka Memonitor Pelanggan

D B A

C

TIME t t + 1 t + 2 t + 3

Keterangan:

(34)

Untuk memonitor pelanggan yang dikemukan oleh A Parasuraman (1997:

156) dapat dilihat pada gambar 3. Pelanggan dapat dikelompokkan menjadi

empat yaitu :

1. Pelanggan pertama (first time customer), konsumen atau pelanggan yang

baru pertama kali menggunakan produk, tampak pada grup A

2. Pelanggan jangka pendek adalah pelanggan dalam satu periode,

sebagaimana tampak pada grup B.

3. Pelanggan jangka panjang adalah pelanggan yang meliputi beberapa

periode, sebagaimana tampak pada grup C.

4. Pelanggan yang hilang tampak pada grup D

Dalam hal lain Robert B Woodruff (1997: 139) juga menyatakan bahwa

dalam pengamatan nilai pelanggan dijumpai beberapa hambatan. Pertama,

hambatan kultur dan prosedural organisasi misalnya pengukuran kinerja, sistem

reward dan komunikasi. Hambatan lainnya adalah penolakan pihak manajemen

untuk melakukan pembelajaran terus menerus dalam pengamatan nilai tersebut.

Dengan pengelompokan Parasuraman tersebut diatas berarti heterogenitas

konsumen dapat dikurangi. Misalnya, first time customer lebih suka

memperhatikan atribut spesifik produk dibandingkan pelanggan jangka panjang.

Dengan demikian lebih mudah menemukan dimensi-dimensi penting dari

keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap suatu produk (atribut produk).

Sementara itu Engel dkk (1994:284) menyatakan bahwa kebutuhan

(35)

hedonik (pengalaman), pada umumnya kedua manfaat ini berfungsi secara

serentak di dalam keputusan pembelian, gambar 4.

Manfaat utilitarian merupakan atribut fungsional yang obyektif, sebaliknya

manfaat hedonik (pengalaman) mencakup respon emosional, kesenangan panca

indera, mimpi dan pertimbangan estetis. Kedua manfaat tersebut mencerminkan

konsep customer value.

Konsep customer value cukup beragam. Customer Value adalah konsep

yang dinamis sehingga perlu dimonitor terus-menerus perkembangannya dari

waktu ke waktu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumberdaya

informasi bagi perusahaan.

Berdasarkan penelitian SCSI Solo dan sekitarnya tahun 2006, faktor

-faktor yang sering dipertimbangkan pelanggan dalam Pembelian Simcard antara

lain :

a. Jaringan Luas : Jangkauan sinyal dari pemancar agar pelanggan tetap

dapat berkomunikasi.

Utilitarian

Kebutuhan Pembelian, PemakaianEvaluasi Alternatif,

Hedonik (Pengalaman)

Gambar 4

(36)

b. Tarif : Beaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk dapat

berkomunikasi.

c. Kualitas Layanan : Layanan dari suatu operator apabila ada keluhan dari

pelanggannya

d. Fitur Layanan : Hal – hal yang dapat diperoleh pelanggan, apabila

pelangan memakai produk tersebut suatu produk

e. Bonus dan Hadiah : Hal – hal yang diterima pelanggan yang berupa

hadiah

f. Merk Terkenal : Merk / Nama dari produk yang lebih dikenal

pelanggannya

g. Iklan : Cara mengenalkan / menginformasikan produk agar pelanggan

lebih mengenal produk tersebut.

h. Gaya Hidup : Pengaruh pemakaian produk terhadap pelanggan yang

menggunakan.

Sebagaimana pendapat Parasuraman bahwa berdasarkan sistematisasi

monitor melalui empat jenis pelanggan tersebut diatas, lebih lanjut dapat

ditentukan beberapa strategi yaitu strategi menarik konsumen baru, memperluas

pengalaman konsumen, memperkuat hubungan dengan konsumen dan strategi

untuk bersaing dimasa akan datang.

Sementara itu Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005:51) menyatakan

bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi dan ekspektasi pelanggan,

dalam hal ini dideskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

pelanggan berdasarkan waktu sebelum, pada saat dan sesudah membeli sesuatu

(37)

Sumber: Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005:51)

A.3. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan telah menjadi bagian integral perusahaan dalam

rangka mencapai tujuan maupun dalam mewujudkan misinya. Menurut Hunt

(didalam Nasution, 2005: 49) definisi kepuasan pelanggan dapat digolongkan

kedalam lima perspektif, tabel 6.

Meski demikian definisi yang dominan dan banyak diacu dalam literatur

pemasaran dewasa ini adalah yang dikemukakan oleh Oliver & Mick bahwa

kepuasan adalah penilaian pelanggan terhadap penampilan dan kinerja barang

atau jasa itu sendiri, apakah dapat memenuhi tingkat keinginan, hasrat dan tujuan

Tabel 5

(38)

pelanggan. Hal ini sesuai pula dengan pendapat dari Robert W Woodruff yang

menyatakan ada tiga tingkatan kepuasan konsumen, yang menghubungkan

tingkat kepuasan terhadap nilai-nilai yag diterima pelanggan dengan customer

value yang diharapkan pelanggan itu.

Perbandingan antara hasil (outcome) aktual dengan hasil yang secara kultur dapat diterima

Equity definition Perbandingan perolehan atau keuntungan yang didapatkan dari pertukaran sosial bila perolehan tersebut tidak sama, maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.

Normative

standard definition

Perbandingan antara hasil aktual dengan harapan standar pelanggan yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merk tertentu.

Atributional definition

Kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab diskonfirmasi.

Procedursl fairness definition

Kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan atau persepsi konsumen bahwa ia telah diperlakukan secara adil.

Dari gambar 5 nampak bahwa tingkat kepuasan konsumen yang paling

rendah adalah kepuasan yang dihasilkan dari harapan customer value berdasarkan

atribut produk dan atribut kinerja (Attribute-based satisfaction), berikutnya

adalah tingkat kepuasan yang dihasilkan dari harapan customer value

(39)

Dan tingkat kepuasan yang paling tinggi adalah tingkat kepuasan yang

dihasilkan dari harapan customer value berdasarkan tujuan (Goal-based

satisfaction.

Kepuasan terhadap jasa diartikan sebagai kepuasan terhadap kualitas

jasa/pelayanan yang diterapkan. Ada sepuluh dimensi kualitas jasa/pelayanan

yang dikembangkan Garvin (dalam Lovelock, 1994) yang dikutip oleh Tjiptono

(1996:68) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan

analisis. Dimensi-dimensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut adalah :

Desired Customer Value:

Desired consequences inuse situations Customers’ goals and

purposes

Desired product attributes & attribute performance

Customer Satisfaction with Received Value:

Attribute-based satisfaction Consequences-based

satisfaction Goal-based satisfaction

Gambar 5

(40)

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti, misalnya

kecepatan, konsumen bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut,

kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.

2. Ciri-ciri atau keistimewahan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder

atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash

board, AC, sound system, door lock system, power steering dan sebagainya.

3. Kehandalan (realibilyti), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan

atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (konformance to specifications), yaitu sejauh

mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi,

seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar dari pada mobil

sedan.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat

terus digunakan. Dimensi ini mencangkup umur teknis maupun umur

ekonomis penggunaan mobil. Umumnya daya tahan mobil buatan Amerika

atau Eropa lebih baik daripada mobil buatan Jepang.

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah

direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang

diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses

penjualan hingga purna jual, yang juga mencangkup pelayanan reparasi dan

ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produksi terhadap panca indera, misalnya bentuk

(41)

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi

produk serta tanggung jawab Perusahaan terhadapnya. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli,

maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek,

iklan, reputasi Perusahaan, maupun negara pembuatnya. Umumnya orang akan

menggap merek Mercedes dan BMW sebagai jaminan mutu.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry ( dalam Kotler 2003: 122)

perwujudan kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi melalui dimensi kualitas

pelayanan yaitu :

1. Tangibles

Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik yang dapat

diandalkan untuk memberikan pelayanan sesuai yang telah dijanjikan.

2. Reliability

Kemampuan sesuai dengan yang telah dijanjikan dengan akurat dan

terpercaya.

3. Responsiveness

Keinginan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan

dengan sebaik mungkin.

4. Assurance

Pengetahuan dan kesopansantunan para pegawai suatu perusahaan serta

kemampuan mereka untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

(42)

5. Emphaty

Perhatian secara individual kepada konsumen seperti kemudahan untuk

menghubungi pihak perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan konsumen dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Kelima dimensi tersebut kemudian dikembangkan menjadi suatu alat ukur

yang disebut Servqual (service quality). Sebelum dikembangkannya alat ukur

tersebut menurut penelitian yang juga dilakukan oleh Parasuraman dkk., dalam

Roslow, Nicholls dan Tsalikis (1992 : 144) dikemukakan bahwa ada sepuluh

elemen pembentuk kepuasan yaitu: reliability, responsiveness, competence,

access, courtessy, communication, credibility, security, knowing the customer

dan tangible.

Menurut Tjiptono (2000 : 176) adanya kepuasan pelanggan dapat

memberikan beberapa manfaat, diantaranya :

a) Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis.

b) Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

c) Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

d) Memberikan suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

yang menguntungkan bagi perusahaan.

e) Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.

(43)

B. Penelitian Terdahulu.

Pada data primer yang dilakukan oleh SCSI Solo, September 2006,

dinyatakan bahwa beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pembelian simcard

prabayar adalah Jaringan luas, Tarif, Kualitas Layanan, Fasilitas Lengkap / Fitur

layanan, Bonus dan Hadiah, Merek Terkenal, iklan, Gaya Hidup

Rajagopal (2005:11) menyatakan bahwa peranan customer value telah lama

dikenal secara luas sebagai alat untuk menstimuli pangsa pasar (market share)

maupun optimisasi profit. Dalam penelitian ini disusun model yang

mengintegrasikan semua aspek untuk memaksimumkan potensi organisasi dan

seluruh subsistemnya dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang

berkesinambungan. Model yang diajukan telah diuji secara empiris melalui

analisis berdasarkan 369 responden yang dipilih secara purposiv.

Studi yang bersifat kualitatif telah dilakukan oleh Johanson ( dalam

Rajagopal, 2005:5) yang membahas tentang pemahaman betapa pentingnya

faktor-faktor intangible sebagai pemberi arah kinerja bagi organisasi di Swedia

berdasarkan kombinasi teori: evolutionary theory, knowledge-based theory dan

organizational learning. Hasil studi menunjukkan bahwa customer value untuk

produk baru diciptakan berdasarkan persepsi individual, kompetensi

organisasional maupun yang bersifat relasional. Beberapa perusahaan melakukan

inovasi melalui kombinasi di bidang jasa misalnya kegiatan operasi, konsultasi

bisnis dan keuangan dalam rangka memberikan solusi yang menyeluruh terhadap

setiap kebutuhan konsumen sehingga diperoleh customer value yang inovatif.

Dengan mengambil sampel sejumlah 232 orang, Nur Nasution (2002:48)

(44)

signifikan terhadap tingkat kesetiaan pelanggan provider handphone, variabel

kepuasan pelanggan secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

kesetiaan pelanggan sebesar 7%. Variabel kepuasan pelanggan diukur dengan

menggunakan 5 skala Likert yaitu sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas serta

sangat tidak puas.

Crosby, Lawrence A dan Nancy Stephens (dalam Gordon & Hensen, 1992:

515) yang meneliti keputusan pembelian pada industri asuransi menyimpulkan

bahwa dengan membandingkan dua model keputusan pembelian yaitu the

relationship generalization model (RGM) dan relational evaluiation model

(ERM), hasil penelitian menunjukkan bahwa model ERM lebih unggul

dibandingkan model RGM. Artinya kinerja agen asuransi mempengaruhi

keputusan pembelian. Kuesioner menggunakan 7 scala Likert membahas persepsi

pembeli terhadap unsur dimensi kepuasan, kenyamanan dan keuntungan atau

manfaat agen asuransi.

Keputusan terhadap pembelian mobil baru telah dilakukan oleh Oliver,

Richard dan Jones (dalam Gordon & Hensen, 1992: 517). Dengan menggunakan

tujuh skala Likert disoroti mengenai persepsi konsumen terhadap kepuasan dalam

aspek kelonggaran, pemberian nasehat, kebahagiaan, disgussed.

Keputusan dalam pembelian khususnya dikaitkan dengan department store

dilakukan oleh Arora (dalam Gordon & Hensen, 1992: 524) dengan membahas

aspek kenyamanan pembelian yang telah dilakukan, keyakinan pembeli terhadap

keputusan yang tepat dalam pembeliannya serta kepuasan membeli di

(45)

disimpulkan bahwa kepuasan membeli mempunyai korelasi positif rendah

terhadap beberapa ukuran yang diteliti tersebut.

C. Kerangka Pemikiran.

Kebutuhan diaktifkan dalam bentuk dua manfaat yaitu manfaat utilitarian

dan manfaat hedonik (pengalaman). Manfaat utilitarian merupakan atribut

fungsional yang obyektif, sebaliknya manfaat hedonik (pengalaman) mencakup

respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan estetis.

Kedua manfaat tersebut mencerminkan konsep customer value.

CUSTOMER

keputusan yang tepat

(46)

Engel dkk menyatakan bahwa pada umumnya kedua manfaat tersebut

berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian. Disisi lain Robert W

Woodruft menyatakan bahwa customer value mempengaruhi kepuasan, kedua

variabel ini masing-masing merupakan suatu hirarki.

Akhirnya penulis mencoba mengajukan hipotesis sementara bahwa

customer value diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian produk, dengan kepuasan pelanggan (jangka panjang dan jangka

pendek) sebagai variabel yang memoderasi hubungan antara kedua variabel

bebas dan terikat. Kerangka pemikiran penelitian ini, seperti pada gambar 6.

D. Hipotesis Penelitian.

Lebih lanjut hipotesis penelitiannya dapat dikemukakan sebagai

berikut :

1. Diduga Nilai Konsumen (Customer Value) berpengaruh terhadap

keputusan pembelian Produk Mentaari PT Indosat.

2. Diduga tidak semua Dimensi dari Nilai Konsumen (Customer Value)

mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat.

3. Diduga Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor

moderasi yang menguatkan bagi keputusan pembelian Produk Mentari

(47)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Metode yang digunakan adalah metode survei yang ditujukan kepada

pelanggan di wilayah Surakarta dengan operator layanan selulernya adalah PT

Indosat Tbk. Cabang Surakarta. Metode survei ini menggunakan daftar

pertanyaan atau kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada para

pelanggan Mentari sebagai responden penelitian.

Adapun jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif–asosiatif.

Pendekatan deskriptif menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah

bisnis. Dalam hal ini berusaha menggambarkan variabel penelitian secara mandiri

tanpa membahas bentuk hubungan antar variabel penelitian, terkait penelitian ini

dibahas khususnya tentang deskripsi konsumen Mentari, customer value serta

seberapa jauh tingkat kepuasan serta keputusan pembelian produk mentari.

Tahap berikutnya digunakan pendekatan asosiatif yang menjelaskan

fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel yaitu hubungan antara variabel

dependen dan variabel independen. Dengan membahas bentuk hubungan sebab

akibat antar kedua variabel ini akan dapat diketahui kuat lemahnya hubungan dan

pengaruh antara kedua variabel tersebut.

B. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di wilayah Surakarta sebagai salah satu kota besar

(48)

transit pebisnis antar kota memungkinkan mobilitas orang relatif tinggi.

Disamping itu profesi pedagang banyak digeluti oleh penduduk Solo dan

sekitarnya, sehingga kebutuhan komunikasi selular menjadi hal mutlak.

Penelitian ini dilakukan di galeri Indosat, yang ditujukan kepada pelanggan

di wilayah Surakarta dengan operator layanan selulernya adalah PT Indosat Tbk

dengan lokasi kantor Cabang Indosat di Surakarta dan Kantor Representive di

Klaten dan Wonogiri. Dengan demikian penelitian dilakukan di tiga galeri

Indosat tersebut.

C. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling.

Populasi adalah wilayah generalisasi atau keseluruhan dari subyek

penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi

penelitian ini pelanggan jangka pendek dan jangka panjang produk Mentari PT

Indosat. Pelanggan jangka pendek adalah konsumen yang telah menggunakan

produk Mentari maksimal selama satu (1) tahun sedangkan pelanggan jangka

panjang adalah pengguna produk Mentari minimal satu tahun atau lebih dan

hingga saat ini masih menggunakan produk mentari.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik non-probability

sampling, menggunakan metode purposive sampling dengan cara convenience

sampling. Purposive sampling atau sampel bersyarat adalah pemilihan sampel

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sedangkan convenience sampling atau

(49)

Menurut Cooper dan Schindler (2006) jumlah sampel yang diambil dapat

ditentukan melalui rumus sebagai berikut:

Rumus 1. Penentuan Jumlah Sampel

Sumber: Cooper dan Schindler (2006)

Keterangan:

n = ukuran sampel

pq = ukuran penyebaran sampel, karena populasi tidak diketahui maka p dan q masing-masing diasumsikan 0,5 p = kesalahan proporsi standar = 0,051 = (0,1/1,96)

Hasil perhitungan menghasilkan jumlah sampel sebesar :

sehingga jumlah responden yang dipilih sebagai sampel adalah 96 pelanggan

dan dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 100 pelanggan.

Dalam rangka memperoleh sampel yang representatif maka beberapa

pertimbangan yang digunakan adalah:

1. Pernah dan sedang menggunakan produk mentari maksimal selama

satu tahun untuk pelanggan jangka pendek serta pengguna minimal

satu tahun untuk pelanggan jangka panjang.

2. Pelanggan adalah yang datang ke kantor Pelayanan dan Penjualan

Indosat, Kantor Cabang dan Kantor Representative, yang sering pq

n = p2

(0,5)X(0,5) n =

(50)

disebut Galeri Indosat bukan di konter pulsa yang umum. Hal ini

untuk menghindari ketemunya pelanggan dari provider selain indosat.

3. Periode waktu penelitian ini dilakukan antara bulan Juni sampai

dengan September 2008

D. Jenis Data

Data yang diperlukan merupakan data kuantitatif maupun kualitatif. Data

kuantitatif adalah data numeris misalnya: umur responden, gaji responden, dan

lain-lain. Data kualitatif berupa data non-numeris yang kemudian dikuantifisir

berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan menggunakan

tujuh (7) skala Likert.

Sedangkan jenis data penelitian ini meliputi data nominal, ordinal dan

interval. Data nominal misalnya jenis pekerjaan, jenis kelamin responden, dll,

sedangkan data interval misalnya gaji responden, rata-rata jumlah uang per bulan

yang dibelanjakan untuk membeli produk mentari, dsb. Data ordinal diperoleh

dari hasil kuantifisir berdasarkan 7 skala Likert terhadap kuesioner yang

diberikan pada responden.

E. Sumber Data.

Sumber data pada penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data primer

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli, tidak melalui media perantara. Dalam penelitian ini sumber data primer

berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden

(51)

Data sekender merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung, melalui perantara atau pihak lain misalnya laporan perkembangan

historis dan catatan dokumenter perusahaan yang boleh dipublikasikan.

F. Teknik Pengumpulan Data.

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner, kuesioner

merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden serta

diharapkan adanya jawaban dari responden atas pertanyaan yang diberikan pada

kuesioner tersebut. Sedangkan kuesioner pada penelitian ini berisi

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup.

Pada penelitian ini peneliti membagikan kuesioner secara langsung kepada

responden, kontak langsung antara peneliti dan responden akan menciptakan

kondisi yang cukup baik sehingga responden dengan sukarela diharapkan

memberikan data lebih obyektif dan dengan waktu relatif cepat.

G. Teknik Analisis Data.

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan konsumen Mentari PT Indosat.

Data dari kuesioner untuk setiap item pertanyaan akan dijumlahkan dengan item

pertanyaan lain dalam satu variabel. Dengan demikian akan diketahui nilai dari

setiap variabel yang diteliti.

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan editing seperlunya maka

(52)

Untuk mendeskripsikan konsumen Mentari digunakan analisis grafis dan

tabel-tabel untuk memberikan gambaran dengan lebih baik.

Lebih lanjut dilakukan analisis dengan model hubungan asosiatif antara

variabel Y (keputusan pembelian produk) dan variabel X (Nilai Konsumen atau

customer value) dan variabel MV (Kepuasan Konsumen) sebagai variabel yang

memoderasi hubungan variabel X dan variabel Y.

G.1 Model Analisis Regresi.

Teknik analisis regresi diterapkan dalam rangka menguji hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini. Hipotesis merupakan bentuk dugaan yang logis

terhadap hubungan antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam suatu

pernyataan yang dapat diuji secara ilmiah, sehingga dapat dikatakan sebagai

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan untuk menolak

atau mendukung hipotesis yang telah disusun, dalam hal ini tidak akan terlepas

dari kesalahan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat signifikansi

alpha sebesar 5%, artinya keputusan yang dibuat oleh peneliti untuk menolak

atau mendukung hipotesis mempunyai probabilitas kesalahan sebesar lima

persen.

Untuk menguji ada-tidaknya hubungan antara customer value dengan

keputusan pembelian produk, akan diuji dengan uji korelasi antar variabel yang

diteliti. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel X dan variabel MV terhadap

(53)

Terdapat tiga model regresi yang dipakai pada penelitian ini. Pertama,

hubungan asosiatif antara variabel Y (keputusan pembelian produk) dan variabel

X (Nilai Konsumen atau customer value) digambarkan dengan persamaan regresi

sederhana sebagai berikut :

Y = a +b1 X ………..…...( Model 1)

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian produk (Variabel Terikat)

X = Variabel customer value. (Variabel Bebas)

Model regresi kedua, diterapkan untuk menguji hipotesis kedua pada

penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dimensi dari Nilai Konsumen

(Customer Value) terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat

Variabel Nilai Konsumen meliputi delapan dimensi berikut: Jaringan, Tarif,

Kualitas Layanan, Fitur Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan

Gaya Hidup. Model regresi ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8(Model 2)

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian produk

(Variabel Terikat)

X1, X2, .... X8 = Variabel bebas

( menunjukkan ke delapan dimensi variabel Nilai Konsumen,

yang meliputi: Jaringan, Tarif, Kualitas Layanan, Fitur

Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan Gaya

(54)

Model regresi ketiga dipakai untuk mengetahui apakah Variabel Tingkat

Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor moderasi yang

menguatkan bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. Model

regresi ini dinyatakan sebagai berikut:

Y = a + b1 X + b2 MV + b3 (X * MV) ... ( Model 3)

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian produk (Variabel Terikat)

X = Variabel customer value. (Variabel Bebas)

MV= Variabel kepuasan konsumen (Variabel Moderasi)

Model ketiga mengacu pada pendapat bahwa dalam pengujian efek

moderasi dan efek utama, dapat dilakukan melalui dua cara berikut, Jogiyanto

(2005: 146), yaitu :

1. Efek moderasi dilihat dari kenaikan R2 persamaan regresi yang berisi

dengan efek – efek utama dan efek moderasi (persamaan 2) dari

persamaan regresi yang berisi efek utama saja (persamaan 1)

2. Efek moderasi juga dapat dilihat dari signifikansi koefisien b3 dari

interaksi X * VM di persamaan regresi (2).

G.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan suatu uji untuk mengetahui kelayakan dari

model yang diregresi apakah telah memenuhi asumsi klasik yang meliputi

(55)

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel

independennya. Jika terdapat hubungan kuat antar masing-masing variabel

independennya maka terdapat problem multikolinearitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan terhadap asumsi varian residual konstan, var(/Xi)-2. jika

variabel residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya besarnya tetap,

maka terdapat homoskedisitas, sedangkan jika besaran residualnya bervariasi dari

satu pengamatan ke pengamatan lainnya maka disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah bila tidak terdapat heterokedisitas. Uji ini dilakukan

dengan menggunakan Park Test. Pengujian dilakukan dengan melakukan regresi

antara variabel dependen dengan variabel independen yang kemudian dihitung

besaran nilai residualnya.

Rumus 2. Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Sritua Arief (1993)

Keterangan:

 = Deviasi standar  = Nilai mean (rata-rata) i = Dimensi kualitas layanan

Uji autokorelasi adalah uji terhadap hubungan antar residual pada suatu

pengamatan dengan pengamatan lain. Konsekuensi autokorelasi adalah biasnya

varian dengan nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sehingga nilai R2 dan F

Gambar

Gambar 3Kerangka Memonitor Pelanggan
Gambar 4Motivasi dalam Pembelian dan Pemakaian Produk
Tabel 5Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan
Tabel 6Penggolongan dari Definisi Kepuasan Pelanggan
+7

Referensi

Dokumen terkait

The proposed approach, presented in this paper, uses a single return LIDAR data along with aerial images to extract buildings, and trees of urban areas.. Object

Pencarian jurnal dilakukan pada bulan februari 2018 dengan pencarian jurnal yang menggunakan metode RCT ( randomizarion controller trial) untuk penelitian dengan

Anak usia >10 tahun atau lebih dengan obesitas atau berat badan >60 kg saat diagnosis mempunyai risiko tinggi untuk relaps dan event-free survival yang rendah.. 19

[r]

Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat BNSP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat

Wakaf Uang Tunai adalah salah satu jenis wakaf yang dikelola secara produktif pada bisnis yang sesuai dengan syariah Islam, baik secara langsung maupun melalui

persolan adaptasi karena setiap negara berbeda dalam menyikapi atau mengartikan waktu.. d)Sikap terhadap pencapaian pekerjaan seorang manajer akan berbeda tajam dengan di

Dalam hadis di atas pun disinggung tentang etika memberikan bantuan kepada orang lain, yaitu mengutamakan keluarga terdekat, kerabat terdekat, danseterusnya, Selain itu, barang