• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

A.3 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan telah menjadi bagian integral perusahaan dalam

rangka mencapai tujuan maupun dalam mewujudkan misinya. Menurut Hunt

(didalam Nasution, 2005: 49) definisi kepuasan pelanggan dapat digolongkan

kedalam lima perspektif, tabel 6.

Meski demikian definisi yang dominan dan banyak diacu dalam literatur

pemasaran dewasa ini adalah yang dikemukakan oleh Oliver & Mick bahwa

kepuasan adalah penilaian pelanggan terhadap penampilan dan kinerja barang

atau jasa itu sendiri, apakah dapat memenuhi tingkat keinginan, hasrat dan tujuan

Tabel 5

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan Dihubungkan dengan Waktu Pembelian

Sebelum Membeli Produk Saat Membeli Produk Sesudah Membeli Produk Image (citra dan nama

merk perusahaan).

Pengalaman sebelumnya

Opini dari teman

Reputasi toko atau tempat penjualan

Publikasi hasil-hasil pengujian produk

Harga (untuk kinerja) yang diiklankan

Spesifikasi kinerja

Komentar dari penjualan produk

Kondisi atau persyaratan jaminan

Kebijakan perbaikan dan pelayanan

Program-program pendukung

Harga (untuk kinerja) yang ditetapkan

Kemudahan instalasi dan penggunaan

Penanganan perbaikan, pengaduan, jaminan

Ketersediaan suku cadang (spare part)

Efektivitas pelayanan purnajual

Keandalan produk

pelanggan. Hal ini sesuai pula dengan pendapat dari Robert W Woodruff yang

menyatakan ada tiga tingkatan kepuasan konsumen, yang menghubungkan

tingkat kepuasan terhadap nilai-nilai yag diterima pelanggan dengan customer

value yang diharapkan pelanggan itu.

Tabel 6

Penggolongan dari Definisi Kepuasan Pelanggan

Perspektif Definisi Kepuasan Pelanggan

Normative deficit definition

Perbandingan antara hasil (outcome) aktual dengan hasil yang secara kultur dapat diterima

Equity definition Perbandingan perolehan atau keuntungan yang didapatkan dari pertukaran sosial bila perolehan tersebut tidak sama, maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.

Normative

standard definition

Perbandingan antara hasil aktual dengan harapan standar pelanggan yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merk tertentu.

Atributional definition

Kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab diskonfirmasi.

Procedursl fairness definition

Kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan atau persepsi konsumen bahwa ia telah diperlakukan secara adil.

Dari gambar 5 nampak bahwa tingkat kepuasan konsumen yang paling

rendah adalah kepuasan yang dihasilkan dari harapan customer value berdasarkan atribut produk dan atribut kinerja (Attribute-based satisfaction), berikutnya adalah tingkat kepuasan yang dihasilkan dari harapan customer value

Dan tingkat kepuasan yang paling tinggi adalah tingkat kepuasan yang

dihasilkan dari harapan customer value berdasarkan tujuan (Goal-based satisfaction.

Kepuasan terhadap jasa diartikan sebagai kepuasan terhadap kualitas

jasa/pelayanan yang diterapkan. Ada sepuluh dimensi kualitas jasa/pelayanan

yang dikembangkan Garvin (dalam Lovelock, 1994) yang dikutip oleh Tjiptono

(1996:68) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan

analisis. Dimensi-dimensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut adalah :

Desired Customer Value:

Desired consequences inuse situations Customers’ goals and

purposes

Desired product attributes & attribute performance

Customer Satisfaction with Received Value: Attribute-based satisfaction Consequences-based satisfaction Goal-based satisfaction Gambar 5

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti, misalnya kecepatan, konsumen bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut,

kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.

2. Ciri-ciri atau keistimewahan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering dan sebagainya. 3. Kehandalan (realibilyti), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan

atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (konformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi,

seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar dari pada mobil

sedan.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus digunakan. Dimensi ini mencangkup umur teknis maupun umur

ekonomis penggunaan mobil. Umumnya daya tahan mobil buatan Amerika

atau Eropa lebih baik daripada mobil buatan Jepang.

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang

diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses

penjualan hingga purna jual, yang juga mencangkup pelayanan reparasi dan

ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produksi terhadap panca indera, misalnya bentuk

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab Perusahaan terhadapnya. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli,

maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek,

iklan, reputasi Perusahaan, maupun negara pembuatnya. Umumnya orang akan

menggap merek Mercedes dan BMW sebagai jaminan mutu.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry ( dalam Kotler 2003: 122)

perwujudan kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi melalui dimensi kualitas

pelayanan yaitu :

1. Tangibles

Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik yang dapat

diandalkan untuk memberikan pelayanan sesuai yang telah dijanjikan.

2. Reliability

Kemampuan sesuai dengan yang telah dijanjikan dengan akurat dan

terpercaya.

3. Responsiveness

Keinginan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan

dengan sebaik mungkin.

4. Assurance

Pengetahuan dan kesopansantunan para pegawai suatu perusahaan serta

kemampuan mereka untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

5. Emphaty

Perhatian secara individual kepada konsumen seperti kemudahan untuk

menghubungi pihak perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan konsumen dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Kelima dimensi tersebut kemudian dikembangkan menjadi suatu alat ukur

yang disebut Servqual (service quality). Sebelum dikembangkannya alat ukur

tersebut menurut penelitian yang juga dilakukan oleh Parasuraman dkk., dalam

Roslow, Nicholls dan Tsalikis (1992 : 144) dikemukakan bahwa ada sepuluh

elemen pembentuk kepuasan yaitu: reliability, responsiveness, competence, access, courtessy, communication, credibility, security, knowing the customer

dan tangible.

Menurut Tjiptono (2000 : 176) adanya kepuasan pelanggan dapat

memberikan beberapa manfaat, diantaranya :

a) Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis.

b) Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

c) Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

d) Memberikan suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.

e) Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.

Dokumen terkait