BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan konsumen Mentari PT Indosat.
Data dari kuesioner untuk setiap item pertanyaan akan dijumlahkan dengan item
pertanyaan lain dalam satu variabel. Dengan demikian akan diketahui nilai dari
setiap variabel yang diteliti.
Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan editing seperlunya maka
Untuk mendeskripsikan konsumen Mentari digunakan analisis grafis dan tabel-
tabel untuk memberikan gambaran dengan lebih baik.
Lebih lanjut dilakukan analisis dengan model hubungan asosiatif antara
variabel Y (keputusan pembelian produk) dan variabel X (Nilai Konsumen atau
customer value) dan variabel MV (Kepuasan Konsumen) sebagai variabel yang memoderasi hubungan variabel X dan variabel Y.
G.1 Model Analisis Regresi.
Teknik analisis regresi diterapkan dalam rangka menguji hipotesis yang
diajukan pada penelitian ini. Hipotesis merupakan bentuk dugaan yang logis
terhadap hubungan antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam suatu
pernyataan yang dapat diuji secara ilmiah, sehingga dapat dikatakan sebagai
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan untuk menolak
atau mendukung hipotesis yang telah disusun, dalam hal ini tidak akan terlepas
dari kesalahan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat signifikansi
alpha sebesar 5%, artinya keputusan yang dibuat oleh peneliti untuk menolak
atau mendukung hipotesis mempunyai probabilitas kesalahan sebesar lima
persen.
Untuk menguji ada-tidaknya hubungan antara customer value dengan keputusan pembelian produk, akan diuji dengan uji korelasi antar variabel yang
diteliti. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel X dan variabel MV terhadap
Terdapat tiga model regresi yang dipakai pada penelitian ini. Pertama,
hubungan asosiatif antara variabel Y (keputusan pembelian produk) dan variabel
X (Nilai Konsumen atau customer value) digambarkan dengan persamaan regresi sederhana sebagai berikut :
Y = a +b1 X ………..…...( Model 1)
Dimana:
Y = Variabel keputusan pembelian produk (Variabel Terikat)
X = Variabel customer value. (Variabel Bebas)
Model regresi kedua, diterapkan untuk menguji hipotesis kedua pada
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dimensi dari Nilai Konsumen
(Customer Value) terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat Variabel Nilai Konsumen meliputi delapan dimensi berikut: Jaringan, Tarif,
Kualitas Layanan, Fitur Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan
Gaya Hidup. Model regresi ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8(Model 2)
Dimana:
Y = Variabel keputusan pembelian produk
(Variabel Terikat)
X1, X2, .... X8 = Variabel bebas
( menunjukkan ke delapan dimensi variabel Nilai Konsumen,
yang meliputi: Jaringan, Tarif, Kualitas Layanan, Fitur
Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan Gaya
Model regresi ketiga dipakai untuk mengetahui apakah Variabel Tingkat
Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor moderasi yang
menguatkan bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. Model
regresi ini dinyatakan sebagai berikut:
Y = a + b1 X + b2 MV + b3 (X * MV) ... ( Model 3)
Dimana:
Y = Variabel keputusan pembelian produk (Variabel Terikat)
X = Variabel customer value. (Variabel Bebas) MV= Variabel kepuasan konsumen (Variabel Moderasi)
Model ketiga mengacu pada pendapat bahwa dalam pengujian efek
moderasi dan efek utama, dapat dilakukan melalui dua cara berikut, Jogiyanto
(2005: 146), yaitu :
1. Efek moderasi dilihat dari kenaikan R2 persamaan regresi yang berisi
dengan efek – efek utama dan efek moderasi (persamaan 2) dari
persamaan regresi yang berisi efek utama saja (persamaan 1)
2. Efek moderasi juga dapat dilihat dari signifikansi koefisien b3 dari
interaksi X * VM di persamaan regresi (2).
G.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan suatu uji untuk mengetahui kelayakan dari
model yang diregresi apakah telah memenuhi asumsi klasik yang meliputi
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel
independennya. Jika terdapat hubungan kuat antar masing-masing variabel
independennya maka terdapat problem multikolinearitas.
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan terhadap asumsi varian residual konstan, var(/Xi)-2. jika variabel residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya besarnya tetap,
maka terdapat homoskedisitas, sedangkan jika besaran residualnya bervariasi dari
satu pengamatan ke pengamatan lainnya maka disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah bila tidak terdapat heterokedisitas. Uji ini dilakukan
dengan menggunakan Park Test. Pengujian dilakukan dengan melakukan regresi antara variabel dependen dengan variabel independen yang kemudian dihitung
besaran nilai residualnya.
Rumus 2. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Sritua Arief (1993)
Keterangan:
= Deviasi standar = Nilai mean (rata-rata) i = Dimensi kualitas layanan
Uji autokorelasi adalah uji terhadap hubungan antar residual pada suatu
pengamatan dengan pengamatan lain. Konsekuensi autokorelasi adalah biasnya
varian dengan nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sehingga nilai R2 dan F
statistik yang dihasilkan cenderung besar. Cara mendeteksi adanya autokorelasi E(i2) =
adalah dengan membandingkan Durbin-Watson statistic hitung dengan Durbin- Watson statistic tabel. Rumus Durbin-Watson statistic adalah sebagai berikut:
Rumus 3. Durbin Watson Statistic
Sumber: Sritua Arief (1993)
Keterangan:
DW = Durbin Watson statistic N = Jumlah observasi E = Standar error
i = Dimensi kualitas layanan
Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS
for Windows Release 12.
G.3 Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur
mampu mengukur konstruk. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengukur
suatu variabel kemudian skor masing-masing item dikorelasikan dengan total
skor item dalam satu variabel. Jika skor item tersebut berkorelasi positif dengan
total skor item dan lebih tinggi dari interkorelasi antar item maka hal itu
menunjukkan validitas dari instrumen tersebut. Korelasi ini dilakukan dengan N (ei-ei-1)2 i=2 DW = N ei2 i=1
menggunakan korelasi product moment Pearson seperti yang tampak pada rumus berikut ini:
Rumus 4. Korelasi Product Moment Pearson
Sumber: Cooper dan Emory (1995)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi product moment x = Variabel independen (bebas) y = Variabel dependen (terikat)
Pengujian validitas ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS
for Windows Release 12.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan ukuran konsistensi instrumen penelitian. Suatu
instrumen disebut reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang
konsisten, dengan demikian instrumen dapat digunakan dengan aman karena
bekerja dengan dalam kondisi dan waktu yang berbeda (Cooper dan Emory,
1995). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila Cronbach Alpha lebih besar dari 0,5 (Nunally, 1970).
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS
for Windows Release 12.
xy r =